Talawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Indonesia menggunakan HotCat
k clean up
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 2:
'''Talawang''' adalah [[tameng]] atau [[perisai]] [[Suku Dayak]] yang terbuat dari kayu [[ulin]] atau kayu besi.<ref name=AhmadIbo>{{cite web |url=http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/talawang-pertahanan-terakhir-suku-dayak |title=Talawang, Pertahanan Terakhir Suku Dayak |publisher=Indonesia Kaya Web |accessdate= 13 Maret 2015}}</ref> Talawang berbentuk persegi panjang yang dibuat runcing pada bagian atas dan bawahnya. Panjang talawang sekitar [[1]] sampai dengan [[2]] [[meter]] dengan lebar maksimal 50 [[centimeter]].<ref name=AhmadIbo/> Sisi luar talawang dihias dengan ukiran yang mencirikan kebudayaan Dayak, sementara bagian dalamnya diberi pegangan.<ref name=AhmadIbo/>
 
Keseluruhan bidang depan talawang biasanya diukir berbentuk topeng ([[hudo]]).<ref name=Musni> Umberan,Husni dkk.''Sejarah Kebudayaan Kalimantan''.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Pusat. Hal. 127 </ref> Konon, ukiran pada talawang memiliki daya magis yang mampu membangkitkan semangat hingga menjadikan kuat orang yang menyandangnya.<ref name=AhmadIbo/> Ukiran talawang pada umumnya bermotifkan [[Enggang|burung Tinggang]], yaitu burung yang dianggap suci oleh [[Suku Dayak]].<ref name=AhmadIbo/> Selain motif burung tinggang, motif lain yang sering digunakan adalah ukiran kamang. [[Kamang]] merupakan perwujudan dari roh leluhur Suku Dayak.<ref name=AhmadIbo/> Motif kamang digambarkan dengan seseorang yang sedang duduk menggunakan cawat dan wajahnya berwarna merah. Walaupun setiap sub-Suku Dayak mengenal kebudayaan mandau dan talawang, ternyata penggunaan warna dan motif ukiran pada talawang berbeda-beda.<ref name=AhmadIbo/> Motif ukiran pada talawang ini juga yang kemudian banyak dijumpai sebagai desain interior rumah serta bagian-bagian arsitektural dari kriya seni ukir Dayak <ref name=Talawang>{{cite web |url=http://budaya-indonesia.org/Talawang |title=Talawang |publisher=Perpustakaan Digital Budaya Indonesia |accessdate= 13 Maret 2015}}</ref>
 
Pada awalnya talawang lebih difungsikan sebagai pelengkap alat pertahanan diri ketika berperang, namun kemudian dalam perkembangan zaman talawang juga digunakan sebagai pelengkap dalam tari-tarian.<ref name=Talawang/> Seperti dalam [[Tari Nganjat]] dan [[Tari Mandau Talawang]].<ref name=mandauTalawang>{{cite web |url=http://traditionalkalimantandance.com/wp-content/uploads/2014/10/TARI-MANDAU-TALAWANG.pdf |title=Tari Mandau Talawang |publisher=Traditional Dance Kalimantan |accessdate=13 Maret 2015 }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Nilai Filosofis ==
Seperti juga peralatan adat lainya, Talawang juga memiliki nilai-nilai filosofis yang terkadung di dalamnya, yang mana menggambarkan kearifan lokal Suku Dayak yang senantiasa dijaga secara turun temurun, adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam Talawang adalah:<ref name=Musni/> <ref name=morlatridev>{{cite web |url=http://morla-lyd.blogspot.com/2014/05/talawang-dayak.html |title=Talawang Dayak |publisher=Morla Tridev Blog |accessdate= 13 Maret 2015}}</ref>
 
[[Berkas:YanAriefTarianNgajat.jpg|250px|jmpl|ka|Tari Nganjat, salah satu tarian dayak yang menggunakan [[Mandau]] dan Talawang]]
Baris 18:
=== Identitas Budaya ===
Dalam budaya adat dayak, telawang diartikan sebagai identitas yang dibangun dan dijaga harmonisasinya secara mengakar, hal itu dimaksudkan untuk menjamin masa depan generasi selanjutnya.<ref name=morlatridev/>
 
 
== Referensi ==
Baris 26 ⟶ 25:
[[Kategori:Senjata]]
[[Kategori:Perisai]]
 
 
{{senjata-stub}}