Lokomotif B23: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
DylanWKPD (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox Lokomotif
|name=B53Lokomotif B23
|image=Lokomotif- B23.jpg
|caption=Lokomotif BB2301 23(dengan 01tender dari B5004) di [[Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah]] (TMII).
|powertype=Uap
|builder=Henschel
|poweroutput= ? hp
|fueltype=[[Pohon jati|Kayu jati]]
|topspeed=25 km/jam
|whytetype=0-4-0T
|aarwheels=2-B
|uicclass=2BB
|weight=16 ton
|railroad=[[Kediri Stoomtram Maatschappij]] dan [[Staatsspoorwegen]]
Baris 16 ⟶ 15:
|firstrundate=1900-?
|totalproduction=1 unit
|preservedunit=B 23 01B2301
|currentowner=[[PT Kereta Api Indonesia]]
|gauge=1.067 mm
}}
 
'''Lokomotif''' '''B 23B23''' adalah [[lokomotif uap]] buatan pabrik [[Henschel]] di [[Jerman]]. Lokomotif dengan [[notasi Whyte]] 0-4-0T ini dioperasikan oleh [[Kediri Stoomtram Maatschappij]] di [[Jawa]], khususnya untuk lintas [[Jalur kereta api Kediri-Jombang|Kediri Stoomtram Maatschappij]] untuk angkutan penumpang maupun barang. Saat ini tersisa lokomotif B 23 01B2301 di [[Taman Mini Indonesia Indah]].
 
== Sejarah ==
== Sejarah <ref>{{id}} [http://heritage.kereta-api.co.id/?p=3094 Indonesian Heritage Railway: Lokomotif B23]</ref> ==
 
Keuntungan finansial yang diperoleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij (NIS) dari pengoperasian jalur kereta api rute Semarang-Solo-Yogyakarta dan Jakarta-Bogor memberi harapan baru kepada para pengusaha swasta yang telah berminat untuk menanamkan modal mereka dalam kegiatan jasa angkutan dengan kereta api. Perusahaan kereta api swasta Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) mendapat konsesi dari pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1894 untuk membangun jalan rel di sekitar kota Kediri, Jombang dan Pare. Konstruksi jalan rel pertama dibangun KSM pada rute Jombang-Pare-Kediri (50 &nbsp;km) dan selesai dibangun pada tahun 1897.<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=44|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>
Lokomotif B23
Lokomotif B23
 
Stasiun Pare merupakan kantor pusat dari KSM. Di stasiun ini juga terdapat dipodepo lokomotif. Pada tahun 1897-1900, KSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 121 &nbsp;km. Untuk melayani rute ini, KSM mendatangkan lokomotif uap B23 dari pabrik Henschel (Jerman) pada tahun 1900 sebanyak 1 lokomotif saja. Lokomotif ini digunakan untuk menarik rangkaian kereta yang mengangkut hasil perkebunan dan penumpang pada rute jarak dekat. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, tingkat produktivitas pertanian dan perkebunan di kota Kediri dapat dikatakan cukup besar, banyak tanah yang disewakan untuk menjadi perkebunan.
Keuntungan finansial yang diperoleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg maatschappij (NIS) dari pengoperasian jalur kereta api rute Semarang – Solo – Yogyakarta dan Jakarta – Bogor memberi harapan baru kepada para pengusaha swasta yang telah berminat untuk menanamkan modal mereka dalam kegiatan jasa angkutan dengan kereta api. Perusahaan kereta api swasta Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) mendapat konsesi dari pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1894 untuk membangun jalan rel di sekitar kota Kediri, Jombang dan Pare. Konstruksi jalan rel pertama dibangun KSM pada rute Jombang – Pare – Kediri (50 km) dan selesai dibangun pada tahun 1897.
 
Lokomotif B23 memiliki susunan roda 0-4-0T merupakan lokomotif yang memiliki dua silinder berdimensi 280 mm280mm x 430 mm430mm pada sisi luar dengan roda penggerak berdiameter 800 mm800mm. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 25 &nbsp;km/jam. Berat keseluruhan 16 ton. Lokomotif B23 menggunakan bahan bakar kayu jati atau batubara.
Stasiun Pare merupakan kantor pusat dari KSM. Di stasiun ini juga terdapat dipo lokomotif. Pada tahun 1897 – 1900, KSM telah berhasil membangun jalan rel dengan total panjang 121 km. Untuk melayani rute ini, KSM mendatangkan lokomotif uap B23 dari pabrik Henschel (Jerman) pada tahun 1900 sebanyak 1 lokomotif saja. Lokomotif ini digunakan untuk menarik rangkaian kereta yang mengangkut hasil perkebunan dan penumpang pada rute jarak dekat. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, tingkat produktivitas pertanian dan perkebunan di kota Kediri dapat dikatakan cukup besar, banyak tanah yang disewakan untuk menjadi perkebunan.
 
Karena KSM mengalami kesulitan keuangan maka lokomotif ini dipindah ke kota Madiun untuk dioperasionalkan di jalan rel milik perusahaan kereta api Staats Spoorwegen. Satu-satunya lokomotif seri B23 yang didatangkan di Indonesia adalah B23 01B2301. B23 01B2301 saat ini dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Lokomotif B23 memiliki susunan roda 0-4-0T merupakan lokomotif yang memiliki dua silinder berdimensi 280 mm x 430 mm pada sisi luar dengan roda penggerak berdiameter 800 mm. Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 25 km/jam. Berat keseluruhan 16 ton. Lokomotif B23 menggunakan bahan bakar kayu jati atau batubara.
 
Karena KSM mengalami kesulitan keuangan maka lokomotif ini dipindah ke kota Madiun untuk dioperasionalkan di jalan rel milik perusahaan kereta api Staats Spoorwegen. Satu-satunya lokomotif seri B23 yang didatangkan di Indonesia adalah B23 01. B23 01 saat ini dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=3094 Lokomotif B23]
{{Daftar lokomotif Indonesia}}