Sunan Kalijaga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yang ingin mengoreksi di persilahkan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(38 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{vlindungi}}
{{Infobox religious biography
| honorific-prefix =
| name = Raden Said <br>
( Sunan Kalijaga )
| image = Sunan Kalijaga BW.png
| alt =
| caption =
| religion = [[Islam]]
| denomination = [[Sunni]]
| known_for = [[Wali Songo]]
| predecessor = [[
| successor =[[Sunan Muria]]
| birth_name = Said
Baris 22 ⟶ 23:
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Dewi Sarokah :
|1. Ratu Pembayun <br> (Istri dari [[Sultan Trenggana]], dan Ibu dari [[Sunan Prawoto]] serta [[Ratu Kalinyamat]])
|2. Nyai Ageng Panenggak <br> (Istri Kyai Ageng Panenggak/Kyai Ageng Pakar/Pangeran Hadikusumo/Panembahan Agung bin Kyai Ageng Ngerang II/Kyai bodo ing Pajang Sumare Sela butuh sragen) Nyai Ageng Panenggak Ibu dari Panembahan Pangulu).
|3. [[Sunan Hadi]] <br> Berputra Pangeran Jayaprana (Sumare Kota Gede Yogyakarta) <br> Berputra Sunan Adilangu <br> Berputra Panembahan Seda Kepuh <br> Berputra Panembahan Natapraja ing Kadilangu.
|4. Raden Abdurrahman
|5. Raden Ayu Panengah
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Syarifah
|1. Nyai Ratu Mandoko <br> (Istri dari [[Ki Kebo Kenongo]], dan Ibu dari [[Sultan Adiwijaya]])
}}
| father =
| mother = [[Dewi Nawang Arum]]
| spouse =
Baris 37 ⟶ 38:
| Dewi Sarah Binti [[Maulana Ishaq]]
| Dewi Sarokah Binti [[Sunan Gunung Jati]]
| Syarifah
}}
}}
'''Sunan Kalijaga''' merupakan Waliyullah yang tergabung dalam anggota dewan [[Walisongo]].Raden Said pada masa muda berjuluk Brandal Lokajaya.
Beliau dikenal sebagai wali yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau [[Jawa]]. Selain menjadi [[Ulama]]' ia juga menjadi [[penasihat]] [[keraton]], [[seniman]], dan [[arsitek]] yang ulung.
Baris 48 ⟶ 49:
Oleh karena itulah, beliau menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Sunan Kalijaga adalah salah satu wali songo yang penuh dengan ide-ide kreatif dalam berdakwah, salah satunya dengan media wayang kulit. Kesenian wayang kulit yang awalnya berisi kisah-kisah Hindu, diganti oleh Sunan Kalijaga menjadi kisah-kisah yang berisikan ajaran Islam. Salah satu contohnya yaitu Jamus Kalimasada, sebagaimana dijelaskan Siti Wahidoh dalam ''Buku Intisari Sejarah Kebudayaan Islam''.
[[Metode dakwah]] tersebut sangat efektif. Sebagian besar [[adipati]] di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati [[Pandanaran]], [[Kartasura]], [[Kebumen]], [[Banyumas]], serta [[Pajang]].Makamnya berada di [[Kadilangu]], [[Demak]].▼
Pada masa itu, ketika hendak mengadakan pentas atau pagelaran wayang, Sunan Kalijaga memberi wejangan atau nasihat keislaman kepada para penonton. Berikutnya, mereka diajak mengucap dua kalimat syahadat. Dengan demikian, mereka telah menyatakan diri masuk Islam sembari lambat laun belajar mengenai ibadah-ibadah Islam.
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan [[Majapahit]] (berakhir [[1478]]), [[Kesultanan Demak]], [[Kesultanan Cirebon]] dan [[Kesultanan Banten|Banten]], bahkan juga [[Kerajaan Pajang]] yang lahir pada [[1546]] serta awal kehadiran [[Kerajaan Mataram]] dibawah pimpinan [[Panembahan Senopati]].▼
Sunan Kalijaga pun dapat memikat hati masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah hingga Islam cepat menyebar. Sunan Kalijaga berhasil melakukan dakwah tanpa tekanan dan paksaan.
▲[[Metode dakwah]] tersebut sangat efektif. Sebagian besar [[adipati]] di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati [[Pandanaran]], [[Kartasura]], [[Kebumen]], [[Banyumas]], serta [[Pajang]].Makamnya berada di [[Kadilangu]], [[Demak]].
▲Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan [[Majapahit]] (berakhir [[1478]]), [[Kesultanan Demak]], [[Kesultanan Cirebon]] dan [[Kesultanan Banten|Banten]], bahkan juga [[Kerajaan Pajang]] yang lahir pada [[1546]] serta awal kehadiran [[Kerajaan Mataram]] dibawah pimpinan [[Panembahan Senopati]].
== Rekam Jejak ==
|