Trenggana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious biography
| honorific-prefix =
'''Sultan Trenggana''' alias '''Pate Rodim (keturunan putri vietnam)''' (lahir: [[1483]]; wafat: [[1546]]) adalah sultan [[Kerajaan Demak|Demak]] ketiga, yang memerintah tahun 1505-1513 dan 1521-1546. Di antara kedua masa takhta tersebut, Demak dipimpin [[Pati Unus]] dari [[Jepara]], adik Trenggana. Trenggana menikah dengan putri dari bupati Palembang [[Arya Damar]] (ayah dari Kin San/Raden Kusen). Di bawah Trenggana, wilayah kekuasaan [[Demak]] meluas sampai ke [[Jawa Timur]].<ref name="Slamet Muljana">{{id}} {{cite book|last=Muljana|first=Slamet|year=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=LHFaDwAAQBAJ&pg=PA70&dq=tung+ka+lo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi14aCP6J_hAhWJPY8KHS8bBEUQuwUIKzAA#v=onepage&q=tung%20ka%20lo&f=false|title=Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|isbn=9798451163|pages=70|authorlink=Slamet Muljana}} ISBN 978-979-8451-16-4</ref><ref name="Tuanku Rao">{{id}} {{cite book|last=Parlindungan|first=Mangaraja Onggang|date=1 Januari 2007|url=https://books.google.co.id/books?id=yt5iDwAAQBAJ&pg=PA662&dq=tung+ka+lo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi14aCP6J_hAhWJPY8KHS8bBEUQuwUIMTAB#v=onepage&q=tung%20ka%20lo&f=false|title=Tuanku Rao|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|isbn=9789799785336|pages=662|authorlink=Mangaraja Onggang Parlindungan}} ISBN 9799785332</ref><ref name="Chinese Muslims in Java">{{en}} {{cite book|last=Ricklefs|first=Merle Calvin|year=1984|url=https://books.google.co.id/books?id=kGNxAAAAMAAJ&q=tung+ka+lo&dq=tung+ka+lo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi14aCP6J_hAhWJPY8KHS8bBEUQ6AEIPjAE|title=Chinese Muslims in Java in the 15th and 16th Centuries: The Malay Annals of Sĕmarang and Cĕrbon|publisher=Monash University|isbn=9780867464191|pages=32|contribution=Theodore Gauthier Th. Pigeaud|authorlink=Merle Calvin Ricklefs}} ISBN 0867464194</ref>▼
Sultan Ahmad Abdullah Arifin
| religion = [[Islam]]▼
| denomination = [[Sunni]]
| death_place = Pertempuran [[Panarukan]], [[Kerajaan Blambangan]]
| children = *[[Sunan Prawoto]]
*[[Ratu Kalinyamat]]
*[[Pangeran Timur]]
*[[Ratu Mas Cempaka]], Istri dari [[Sultan Hadiwijaya]]
| mother = [[Dewi Murthasimah]] binti [[Sunan Ampel]]
| spouse =Ratu Pembayun binti [[Sunan Kalijaga]]
|predecessor=[[Raden Fatah]]|successor=[[Sunan Prawoto]]|office1=Sultan [[Demak]] ke-3|term_start1=1521|term_end1=1546|predecessor1=[[Pati Unus]]|successor1=[[Sunan Prawoto]]|title=|region=}}
▲'''Sultan Trenggana''' alias '''Pate Rodim
Gelar "[[Sultan]]" yang diberinya dalam tradisi Jawa sebetulnya belum disandang pada masa itu.<ref>[[M. C. Ricklefs]], ''A History of Modern Indonesia since c. 1200'', halaman 38</ref> Di Jawa, penguasa yang pertama memakai gelar "Sultan" adalah [[Pangeran Ratu]] dari [[Kesultanan Banten|Banten]], tahun 1638.▼
==
▲Gelar "[[Sultan]]" yang diberinya dalam tradisi Jawa sebetulnya belum disandang pada masa itu.<ref>[[M. C. Ricklefs]], ''A History of Modern Indonesia since c. 1200'', halaman 38</ref> Di Jawa, penguasa yang pertama memakai gelar "Sultan" adalah [[Pangeran Ratu]] dari [[Kesultanan Banten|Banten]], tahun 1638.
== Suma Oriental ==
Menurut sumber Banten atau Portugis atau sumber-sumber Non-Mataram ini, pendiri Demak bukan anak kandung raja Majapahit.
Catatan tentang para adipati pesisir Jawa, dari buku Suma Oriental, tulisan Tome Pires, yaitu orang Portugis yang mengunjungi Jawa tahun 1513.
Baris 37 ⟶ 58:
== Silsilah ==
Raden Trenggono merupakan putra dari [[Raden Patah|Raden Fatah]] yang merupakan Sultan Pertama Kerajaan Demak
Raden Trenggono memiliki beberapa orang anak, diantaranya ialah [[Sunan Prawoto]] yang nantinya akan meneruskan kerajaan Demak.
== Kenaikan
Sepeninggal [[Pangeran Sabrang Lor]] tahun 1521 terjadi perebutan takhta antara Putra Mahkota [[P. Surowiyoto]] (R. Kikin) dan Raden Trenggana. Putra sulung Trenggana yaitu Raden Mukmin alias Muk Ming (nama kecil [[Sunan Prawoto]]) mengirim utusan bernama Surayata untuk membunuh [[Pangeran Surowiyoto/ Raden Kikin]] di tepi sungai sekitar Lasem. Sejak itu [[Pangeran Surowiyoto]] alias [[Raden Kikin]] terkenal sebagai Pangeran Sekar Seda ing Lepen (artinya, "bunga yang gugur di sungai").
Baris 53 ⟶ 74:
== Masa Pemerintahan ==
=== Penaklukan Majapahit ===
Akhirnya pada tahun 1527 pasukan [[Demak]] berhasil mengalahkan [[Majapahit]]. Kerajaan yang pernah berjaya pada masa lalu itu akhirnya musnah sama sekali. Terjadi arus pelarian besar-besaran dari kerabat kerajaan Majapahit, hal ini disebabkan mereka takut akan dihukum karena dukungan mereka pada [[Dyah Ranawijaya|Girindrawardhana]] saat ia mengudeta [[Kertabhumi|Bhre Kertabhumi]] pada tahun 1478. Tampaknya ibu kota Daha juga mengalami nasib yang sama dengan [[Trowulan]], hal ini merupakan pembalasan keturunan [[Kertabhumi|Bhre Kertabhumi]] yang menjadi penguasa Demak atas tindakan [[Dyah Ranawijaya|Girindrawardhana]] pada saat ia merebut takhta [[Majapahit]].
Baris 66 ⟶ 87:
Pada tahun 1526 Raja Demak yang diduga adalah Trenggana alias Tung Ka lo<ref>{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=dPFAAAAAcAAJ&dq=raja%20kotaringin&pg=PA236#v=onepage&q&f=false|pages=236 |title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkundem |volume= 6 |issue=3 |author=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde |year=1857}}</ref> telah megirimkan seribu pasukan untuk membantu Pangeran Samudera untuk berperang melawan pamannya Pangeran Tumenggung penguasa [[Kerajaan Negara Daha]] terakhir. Kemenangan diraih oleh Pangeran Samudera sebagai [[Sultan Banjarmasin]] I, sedangkan Pangeran Tumenggung diizinkan menetap di pedalaman yaitu [[daerah Alay]] dengan seribu penduduk.<br>
Hikayat Banjar:
''Maka Pangeran Samudera itu, sudah tetap kerajaannya di Banjarmasih itu, maka masuk Islam. Diislamkan oleh Penghulu Demak itu. Maka waktu itu ada orang negeri Arab datang, maka dinamainya Pangeran Samudera itu [[Sultan Suryanullah]]. Banyak tiada tersebut. Maka Penghulu Demak dengan Menteri Demak itu disuruh Sultan Suryanullah kembali. Maka orang Demak yang mati berperang ada dua puluh itu, disilih laki-laki dan perempuan yang dapat [dari] menangkap, tertangkap tatkala berperang itu, orang empat puluh. Maka Penghulu Demak dan Menteri Demak serta segala kaumnya sama dipersalin. Yang terlebih dipersalinnya itu penghulunya, karena itu yang mengislamkan. Serta persembah Sultan Suryanullah emas seribu tahil, intan dua puluh biji, lilin dua puluh pikul, pekat seribu galung, damar seribu kindai, tetudung seribu buah, tikar seribu kodi, kajang seribu bidang. Sudah itu maka orang Demak itu kembali. Itulah maka sampai sekarang ini di [[Demak, Demak|Demak]] dan [[Tedunan, Kedung, Jepara|Tadunan]] itu ada asalnya anak-beranak cucu-bercucu itu asal orang [[
▲| name = Raden Patah
▲| alt =
▲| caption = Ilustrasi imajiner Raden Patah
▲| regent =
▲| birth_date = 1455
▲| death_date = 1518
▲| death_place = [[Berkas:Id-siak1.GIF|22x20px]] [[Demak]], [[Kesultanan Demak]]
▲| house =
▲| father = [[Syarif Abdullah Umdatuddin]]
▲| mother = [[Siu Ban Ci]]
▲| religion = Islam
== Kematian ==
Baris 139 ⟶ 96:
Pasukan [[Demak]] sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan, tetapi belum juga dapat merebut kota itu. Suatu ketika Trenggana bermusyawarah bersama para adipati untuk melancarkan serangan selanjutnya. Putra bupati [[Surabaya]] yang berusia 10 tahun menjadi pelayannya. Anak kecil itu tertarik pada jalannya rapat sehingga tidak mendengar perintah Trenggana. Trenggana marah dan memukulnya. Anak itu secara spontan membalas menusuk dada Trenggana memakai pisau. [[Sultan]] [[Demak]] itu pun tewas seketika dan segera dibawa pulang meninggalkan Panarukan.
==
{{reflist}}
* ''Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647''. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
* H.J.de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. ''Kerajaan Islam Pertama di Jawa''. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
|