Universitas Darussalam Gontor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alindunisy (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
+nama Arab |
||
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 11:
| caption = Logo Universitas Darussalam Gontor
| latin_name =
| former_name =Institut Studi Islam Darussalam (ISID)
| motto =
| motto_lang =
Baris 23:
| chairman =
| chancellor =
| president =Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor
| vice-president =
| superintendent =
| provost =
| vice_chancellor =
| rector = [[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji|KH.]] [[Hamid Fahmy Zarkasyi]], [[Magister|M
| principal =
| dean =
Baris 57:
}}
'''Universitas Darussalam Gontor''' ([[Bahasa Inggris|en]]: '''''University of Darussalam Gontor''''',
== Sejarah ==
Baris 68:
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan, kegiatan belajar mengajar Pondok Darussalam mulai berlangsung lebih efektif. Trimurti meneruskan proses realisasi pendirian universitas. Pada tahun 1958, Trimurti dengan resmi mewakafkan Pondok Darussalam Gontor untuk umat Islam, baik nasional dan internasional. Wakaf ini, tidak hanya berupa harta materiil, namun juga meliputi ideologi, falsafah dan ''sunnah''/tradisi yang hidup didalam Pondok Modern Darussalam Gontor dan institusi institusi yang kelak berada dibawah naungannya. Dengan demikian, pondok pesantren menjadi hak dan kewajiban yang harus ditanggung untuk kemajuan dan kemaslahatan bangsa Indonesia khususnya, dan umat Islam dunia umumnya. Di dalam Piagam Penyerahan Wakaf tersebut tertulis dengan jelas cita-cita Trimurti yaitu:<blockquote>''"..agar Pondok Modern Gontor yang diwakafkan dikembangkan menjadi '''universitas Islam''' yang '''berarti dan bermutu''' serta menjadi pusat pengkajian Islam dan Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran."''<ref>{{Cite book|last=|first=|date=1959|url=|title=Piagam Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref></blockquote>Maka dengan diresmikannya status wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, Trimurti dan Keluarganya tidak akan mewarisi atau memperoleh keuntungan apapun dari Pondok, dan kepengurusan pondok diserahkan kepada Badan Wakaf yang dibentuk sebagai perwakilan dari umat Islam yang ditunjuk oleh Trimurti. Proses pendirian Universitas Darussalam Gontor menjadi suatu misi utama yang mesti dipenuhi oleh Badan Wakaf. Sistem wakaf ini, bersama dengan sistem pendidikan terobosan yang belum pernah dipakai di pesantren ''salaf'' manapun, dan juga falsafah dan ''sunnah'' yang baku, membuat Pondok Darussalam digelari dengan julukan ''Modern''.
Dengan status ''waqif'', Trimurti pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor meneruskan realisasi cita-cita mereka. Untuk itu, pada 1 Rajab 1383 yang bertepatan dengan 17 November 1963 diresmikan pendirian Institut Pendidikan Darussalam (IPD). Dengan tenaga dan dukungan finansial yang ada, IPD mampu membuka 2 fakultas, ''Ushuluddin'' dan ''Tarbiyah''. K.H. Imam Zarkasyi yang saat pendiriannya mengemban amanah sebagai pejabat Rektor, menyatakan dalam Pidato Peresmian IPD bahwa IPD harus dikembangkan sehingga menjadi pusat studi Islam bertaraf internasional seperti [[Universitas Al-Azhar|Universitas al-Azhar]] di Mesir yang selama ratusan tahun tetap berdiri kokoh dan mengikuti zaman. Disamping itu, IPD juga menjadi pusat pengkajian yang mengintegrasikan ilmu Islam dan Sains, seperti [[:en:
Pada tahun 1994, IPD mendirikan Fakultas Syari'ah dan berganti nama menjadi <!-- Dahulu Unida bernama PTD (Perguruan Tinggi Darussalam), dan berubah lagi menjadi IPD (Institut Pendidikan Darussalam), dan ISID sekarang menjadi UNIDA (Universitas Darussalam Gontor) -->.<ref>{{Cite web|date=2013-03-31|title=ISID Gontor|url=https://www.gontor.ac.id/lembaga/isid-gontor|website=Gontor|language=en-US|access-date=2021-09-12}}</ref> Pada tahun 1996, kampus ISID menempati kampus baru di Siman, Ponorogo. Dengan berdirinya kampus baru yang terpisah dari kampus KMI, maka ISID mulai berjalan intensif, mandiri, dan terpadu. Pada tahun 2010, ISID membuka Program Pascasarjana. Dan sejak itu, Program Studi (Prodi) pada setiap fakultas terus ditambah dan dibenahi.
Pembangunan kampus baru di Siman juga telah membuka peluang yang lebih besar untuk merealisasikan amanat ''waqaf'' para pendiri Pondok Modern Gontor, yaitu mendirikan universitas. Maka, berdasarkan keputusan Badan Wakaf dan instruksi Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, pada tahun 2013 Panitia Pendirian Universitas Darussalam Gontor dibentuk. Dengan kerja keras, bantuan berbagai pihak, dan dukungan penuh umat Islam, Universitas Darussalam Gontor telah resmi berdiri dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 197/E/O/2014 tentang Izin Pendirian Universitas Darussalam Gontor tertanggal 4 Juli 2014. Kemudian, pada hari Sabtu, 18 September 2014, diadakan acara Peresmian Universitas Darussalam Gontor di Gedung Pertemuan Pondok Modern Gontor.<ref
== Informasi ==
Baris 79:
https://pmb.unida.gontor.ac.id/
=== Persyaratan [https://pmb.unida.gontor.ac.id/persyaratan-pendaftaran/ Pendaftaran] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210912120513/https://pmb.unida.gontor.ac.id/persyaratan-pendaftaran/ |date=2021-09-12 }} ===
==== Non Alumni Gontor (Reguler) ====
Baris 101:
# Materai 10.000 sebanyak '''4 Buah''' atau 6000 sebanyak '''8 Buah'''
==== Alumni Gontor
# Bukti Pendaftaran Online sebanyak '''1 Lembar'''
Baris 121:
# Materai 10.000 sebanyak '''4 Buah''' 6000 sebanyak '''4 Buah''' NB * Dokumen telah kami sediakan di '''Unduh'''
==== Alumni Gontor Non
# Bukti Pendaftaran Online Sebanyak '''1 Lembar'''
Baris 142:
== Program Akademik ==
=== Program Sarjana ===
Saat ini, untuk program sarjana, UNIDA Gontor memiliki tujuh fakultas dan tujuh belas Program Studi (Prodi) yang telah terakreditasi oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Akreditasi Nasional. Berikut nama-nama Prodi di UNIDA Gontor.
{{col|3}}
Baris 191:
Beberapa hal di atas sudah tentu merupakan modal bagi Pondok Modern Darussalam Gontor untuk mengembangkan program pendidikan tingkat lanjut di UNIDA yaitu Program Pascasarjana. Maka bersamaan dengan momen penyelenggaraan Program Kaderisasi Ulama (PKU) yang merupakan program kerjasama segitiga antara Kemenag RI, MUI, dan UNIDA pada Maret 2009 dicanangkan pendirian Program Pascasarjana UNIDA Gontor.
Program Pascasarjana UNIDA Gontor didirikan dengan segala kesiapan sarana-prasarana, sekaligus kesiapan sumber daya manusia (SDM) nya. Di samping itu, dukungan dari beberapa perguruan tinggi terkemuka baik di dalam maupun di luar negeri yang telah menjalin kerjasama (MoU) dengan UNIDA membuat PPS UNIDA tampil menjadi Program Pascasarjana yang terjamin kualitasnya, baik secara akademik maupun manajerialnya. Program Pascasarjana UNIDA Gontor, berdiri berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: Dj.I/267/2010.
Saat ini, Program Pascasarjana UNIDA Gontor telah memiliki
* Ilmu Akidah dan Filsafat Islam
* Pendidikan Bahasa Arab
* Hukum Ekonomi Syariah
=== Program Doktoral ===
==== Program Doktor Aqidah dan Filsafat Islam ====
Kurikulum Pascasarjana UNIDA Gontor berlandaskan visi, misi, dan tujuan dengan mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta Peraturan Menteri No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dimana Beban SKS untuk Program Magister dan Doktor adalah 42 SKS, maka dirancang beban SKS sebagai berikut:<ref
Mata Kuliah:
Baris 207 ⟶ 208:
** 2. Pembaharuan Pemikiran Islam dan Kalam (3 SKS)
** 3. Islamisasi Ilmu Pengetahuan (3 SKS)
* Kompetensi Penunjang Metodologi:
** 1. Metodologi Penelitian Aqidah (Kalam) (3 SKS)
** 2. Makalah Seminar Internasional (3 SKS)
** 3. Karya Ilmiah dalam Jurnal Terakreditasi Nasional 2 kali (6 SKS)
* Komponen Penunjang Disertasi:
** 1. Ujian Pra Kualifikasi (2 SKS)
|