Pangeran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Membatalkan 4 suntingan by Ruanganpribadiku (bicara)()
Tag: Pembatalan
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pangerang (prins) van Madura TMnr 3728-224.jpg|jmpl|[[Litografi]] oleh [[Auguste van Pers]] yang menggambarkan seorang pangeran dari [[pulau Madura]] dan pelayannya pada masa [[Hindia Belanda]]]]
'''Pangeran''' adalah gelar bagi keturunan laki-laki (utamanya anak laki-laki) dari [[penguasa monarki]] (raja, sultan, kaisar). Gelar ini juga dapat merujuk kepada penguasa monarki yang tingkatannya statusnya satu tingkat berada di bawah rajaRaja /Sultan yang disebut Adipati danatau sultanDuke. Dalam bahasa Indonesia, gelar untuk wanita yang sejajar dengan pangeran adalah '''putri''', dapat digunakan untuk keturunan perempuan penguasa monarki ataupun istri dari pangeran.
 
== Makna ==
Pangeran berasaberasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti pelindung. Hal ini berasal dari keyakinan Dewanata bahwa para bangsawan adalah titisan Tuhan Yang Maha Melindungi yang turun ke bumi. Ungkapan "pangeran" berasal dari kata ''ngher'', yang bermakna melindungi.
 
== Peran sebagai anggota dinasti ==
Baris 11:
Pada masa Kekaisaran Tiongkok, kedudukan para pangeran disetarakan dengan para pejabat istana. Di Korea pada masa Dinasti Joseon, hanya putra mahkota yang diperkenankan tinggal di istana kerajaan sampai dewasa, sedangkan pangeran yang lain akan hidup di luar istana setelah menikah.
 
Di Eropa, para pangeran biasanya diangkat menjadi adipati dan memimpin suatu wilayah di kerajaan. Di Turki Utsmani, para pangeran akan diutus memimpin suatu provinsi dengan didampingi ibunya sebagai bekal pelatihan untuk menjadi calon pewaris takhta. Sang pangeran dan ibunya hanya akan tinggal kembali di ibukotaibu kota saat telah menjadi sultan dan ibu suri. Namun sejak masa Sultan Ahmed I, aturan ini dihapuskan dan para pangeran akan tetap tinggal di istana sampai naik takhta.
 
Meskipun sama-sama keturunan penguasa monarki, tetapi para putri memiliki tugas yang berbeda. Biasanya putri tidak diberikan kekuasaan untuk memimpin sebagai adipati sebagaimana para pangeran, kecuali dalam beberapa monarki seperti di Majapahit. Di banyak kebudayaan, tugas utama putri biasanya terkait pernikahan mereka. Melalui pernikahan antar dinasti, diharapkan terjadi jalinan persahabatan antar kerajaan dan kekaisaran. Para permaisuri dari raja dan kaisar Eropa banyak yang merupakan putri dari negara lain. [[Catarina d'Aragón|Katherine dari Aragon]] yang merupakan istri [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]], Raja Inggris, adalah putri Spanyol. [[Maria Antonia|Marie Antoinette]] yang merupakan istri [[Louis XVI dari PerancisPrancis|Louis XVI]], Raja Prancis, awalnya adalah putri dari Kekaisaran Romawi Suci. Dalam beberapa kasus, pernikahan antar dinasti juga akan mengantarkan kepada penyatuan dua kerajaan pada masa mendatang. Hal ini memungkinkan bila sang putri adalah pewaris dari kerajaan tersebut. Hal ini terjadi pada pernikahan [[Isabel dari Kastilia|Putri Isabel]], pewaris takhta Kastilia dan Leon, dengan [[Fernando II dari Aragon|Pangeran Fernando]], putra mahkota Kerajaan Aragon, yang pada keberjalanannya akan menjadi penyatuan Spanyol.
 
Di beberapa kebudayaan, pernikahan antar sesama anggota dinasti yang sama juga dilakukan untuk menjaga kemurnian darah. Hal ini terjadi pada masa Mesir Kuno. Seorang firaun kerap menikah dengan saudari tiri mereka. Hal ini juga dilakukan di Jepang pada masa lampau. [[Kaisar Bidatsu]] menikah dengan saudarinya seayah, Putri Nukatabe, yang kemudian juga naik takhta sebagai [[Maharani Suiko]] sepeninggal suami sekaligus saudaranya. [[Kaisar Jomei]] menikahi keponakannya, Putri Takara. Sebagaimana Suiko, Putri Takara juga naik takhta sepeninggal suaminya dengan nama [[Maharani Kōgyoku]].
Baris 22:
== Pangeran dalam berbagai kebudayaan ==
 
=== YogyakartaMataram ===
Dalam penggunaan resminya di [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]], gelar untuk anak laki-laki dengan permaisuri adalah ''Gusti Bendara Pangeran Harya'' (GBPH), sedangkan untuk anak laki-laki dengan istri-selir bergelar ''Bendara Pangeran Harya'' (BPH). Menantu pria sultan juga mendapat gelar pangeran, seperti suami [[GKR Mangkubumi]] yang bergelar [[Wironegoro|''Kanjeng Pangeran Harya'']]. Sedangkan di [[Kasunanan Surakarta]], gelar untuk anak laki-laki sunan dengan permaisuri adalah ''Kanjeng Gusti Pangeran Harya'' (KGPH), sedangkan anak laki-laki dari istri-selir bergelar ''Bendara Kanjeng Pangeran'' (BKP). Gelar ini diberikan saat sudah dewasa.
 
Baris 34:
 
=== Timur tengah dan Asia selatan ===
* ''[[Amir]]'' (أمير‎أمير), gelar bahasa Arab yang awalnya bermakna pemimpin. Di masa selanjutnya, gelar ini juga dapat disepadankan dengan pangeran, baik dalam konteksnya sebagai keturunan laki-laki penguasa, atau gelar untuk penguasa itu sendiri. Di Arab Saudi dan Yordania, gelar ini disandang oleh keturunan laki-laki raja. ''Amir'' juga disandang oleh penguasa monarki [[Qatar]] dan [[Kuwait]]. Dalam konteksnya sebagai penguasa monarki, wilayah yang dikuasai ''amir'' disebut keamiran. Bentuk wanita dari ''amir'' adalah ''amirah'' (أميرة).
* ''Syahzadeh'' (شاهزاده). Gelar yang berasal dari bahasa Persia. 'Syah' adalah gelar bagi raja-raja Persia dan akhiran ''-zadeh'' bermakna 'keturunan dari'. Di Persia, gelar ini dapat digunakan untuk keturunan raja atau kaisar, baik yang laki-laki maupun perempuan. Dalam [[Kekaisaran Mughal]], gelar ini disandang oleh para pangeran, sedangkan para putri menyandang gelar ''syahzadi''. Di [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]], gelar ini dieja ''syehzade'' dan disandang oleh para pangeran.
 
Baris 59:
** ''Prince'' dalam bahasa Inggris. Dapat digunakan untuk merujuk kepada keturunan penguasa atau gelar bagi penguasa itu sendiri yang kedudukannya di bawah raja. Bentuk wanitanya adalah ''princess''.
** ''Prinz'' dalam bahasa Jerman. Digunakan untuk merujuk kepada keturunan penguasa. Bentuk wanitanya adalah ''prinzessin''. Sedangkan pangeran dalam artian penguasa monarki yang berada di bawah raja adalah ''fürst'' (bentuk wanitanya ''fürstin'').
 
* ''Infante'', gelar bagi pangeran di kerajaan-kerajaan [[semenanjung Iberia]]. Bentuk wanitanya adalah ''infanta''.
* ''Tsarevich'', gelar bagi putra [[tsar]]. Untuk putri tsar dan istri ''tsarevich'' bergelar ''tsarevna''.
 
== Penggunaan lain ==
Dalam [[bahasa Jawa]], pangeran juga dapat digunakan untuk merujuk kepada Tuhan, terutama jika digabung dengan kata awal Gusti.
 
== Lihat juga ==
Baris 81 ⟶ 80:
 
[[Kategori:Gelar bangsawan]]
[[Kategori:Gelar bangsawan Kalimantan]]