Echa Soemantri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yesaya WS (bicara | kontrib)
Ternyata ada Conflict of Interest, mengedit biografi sendiri.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(20 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{hiperbolis}}{{tone}}{{COI}}{{refimprove}}[[BerkasFile:Echa Soemantri.jpg|jmplthumb|Echa Soemantri]]
'''Yesaya Wilander Soemantri''' atau lebih dikenal sebagai '''Echa Soemantri''' ({{lahirmati|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|7|7|1989}})<ref name="jawaban">https://www.jawaban.com/read/article/id/2015/05/08/204/150507215110/Echa-Soemantri,-Drumer-Terbaik-Indonesia-yang-Cinta-Tuhan</ref> adalah seorang [[drummer|musisi]], penata musik, pencipta lagu asal [[Indonesia]]. Putra tunggal dari pasangan [[Willy Soemantri]]<ref>http://ebahana.com/hot-news/rest-in-peace-willy-soemantri/</ref> dan [[Febi Kariko Soemantri]]<ref name="uph">http://www.uph.ac.id/id/component/wmnews/new/1938-echa-soemantri-bermusik-untuk-melayani-tuhan.html{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> ia bertunangan dengan [[Jessica Vania]] pada [[30 Januari]] [[2018]] dan menikah pada 3 April 2019.
 
== BiografiRiwayat Hidup ==
Echa lahir dari pasangan Willy Soemantri dan Febi Kariko. Sebelum Echa lahir, kedua Orang Tua nya berdoa supaya Echa menjadi seorang musisi, spesifiknya drummer. Selalu bersaksi "diajari Roh Kudus bermain drum", Echa mulai menunjukkan bakatnya pada usia 2 setengah tahun dan pertama melayani di Gereja pada usia 4 tahun. Masa kecil Echa dihabiskan dengan bermusik bersama Ayah nya, diantaranya sempat melayani hingga ke Amerika dan Australia.
 
=== Masa Kecil ===
Tumbuh besar dengan mengikuti banyak kompetisi, salah satunya pada tahun 2001, di usia 13 tahun, Echa mengikuti Indonesian Music Festival, memperoleh juara 1 dalam kategori drum.
Bersaksi "diajar oleh Tuhan Yesus bermain drum", karena bakat bermusiknya sudah terlihat sejak usia dini. Adalah doa dari Kedua Orang Tuanya, supaya Echa menjadi seorang musisi. Echa mulai bermain drum pada usia 2 setengah tahun, dan sejak usia 4 tahun hingga saat ini, melayani di Gereja.
 
Menginjak bangku SMP, Echa mengajar di Manna Musik, sekolah musik yang didirikan Ayah dan Ibunya.
Pada usia 15 tahun, Echa bertemu dengan Tengku Abdul; inilah karir session pertama Echa, sebelum terbentuknya Abdul and The Coffee Theory. Pada usia 16 tahun, Echa mengiringi Marcello Tahitoe. Saat bermain di TV bersama Ello, Erwin Gutawa melihat, dan akhirnya mengajak Echa bergabung dengan Orkestra nya, di tahun 2006. Pada Maret 2007, Echa mengiringi Tiga Diva (Kris Dayanti, Ruth Sahanaya dan Titi DJ) di stadiun bukit Jalil, Kuala Lumpur Malaysia. Bagi Echa, ini adalah salah 1 pengalaman bermusik terbaiknya.
 
=== Karir Profesional ===
Masih di tahun 2007, Echa terlibat dalam rekaman bersama Yovie & Nuno, 'The Special One'. Salah satu lagu dalam album ini, 'Menjaga Hati', terkenal dengan ''signature fill in'' dari Echa.
Echa tergabung dalam band rohani YES! pada awal tahun 2000, yang dibentuk oleh Ayahnya.
 
Pada tahun 2001, Echa menjadi juara 1 kategori drum di Indonesian Music Festival, yang diadakan di JHCC, Senayan.
Di tahun 2008, Echa bergabung bersama Oni & Friends, yang dipimpin oleh Oni Krisnerwinto untuk bermusik dalam sebuah acara bernyanyi anak-anak, Idola Cilik.
 
Bertemu dengan Tengku Abdul pada tahun 2003, sempat membentuk sebuah band sebelum akhirnya Abdul memutuskan untuk bersolo karir. Echa menjadi pengiring Abdul, sekaligus adalah pekerjaan ''session drummer'' pertama bagi Echa. Tahun 2004, Echa mengiringi [[Marcello Tahitoe]], saat bermusik bersama Ello di TV, Erwin Gutawa melihat dan akhirnya mengajak Echa untuk bergabung dengan Orkestra nya. Tahun 2006 Echa bergabung dengan Erwin Gutawa Orkestra. Sejak saat itu, Echa bermusik dengan banyak sekali penyanyi maupun music director di Indonesia seperti Addie MS, Andi Rianto, Dewa Budjana, Glenn Fredly, Oni Krisnerwinto, Tohpati, Tompi, Trio Lestari, Yovie Widianto dan masih banyak lagi.
Tahun 2010, Echa bergabung dengan group band Trisum, yang beranggotakan Balawan, Dewa Budjana, Indro Hardjodikoro dan Tohpati. Trisum merilis satu album berjudul Five In One yang rilis di 2011.
 
Tahun 2007, Echa bermain dalam Konser 3 Diva di Kuala Lumpur, Malaysia bersama Erwin Gutawa Orchestra dan Jay Subiakto. Ditahun yang sama, Echa terlibat dalam pembuatan album Yovie & Nuno yang berjudul The Special One. Album ini menjadi salah 1 titik balik dalam karir rekaman Echa, dimana terdapat ''Signature Fill'' In dari Echa pada lagu Menjaga Hati.
Juli 2011, Echa berangkat ke Rusia bersama Indro Hardjodikoro, Fajar Adi Nugroho dan Andy Gomez, mewakili Indonesia untuk tampil di Petro Jazz Festival dan MuzEnergo Festival.
 
Tahun 2008, Echa bermusik di sebuah kompetisi bernyanyi anak-anak, Idola Cilik, bersama Oni Krisnerwinto & Friends.
20 Agustus 2016, Echa tampil di Singapore Drum Festival mewakili Indonesia, sebagai penampil, dan juga juri untuk kompetisi. 26 Agustus 2016, bermusik di Kuala Lumpur Jazz Festival bersama Abdul And The Coffee Theory.
 
Tahun 2010, Echa bergabung dengan group band Trisum, yang beranggotakan [[Balawan]], Dewa Budjana, Indro Hardjodikoro dan Tohpati., Trisumdan merilis satusebuah album berjudulyang diberi judul Five In One yang rilis di 2011.
Sambil tetap menjalankan kegiatan ''session'' nya,. Echa mulai membentuk beberapa project, seperti Echa Soemantri & Friends, YES! dan sebagainya.
 
Tahun 2011, Echa bersama [[Indro Hardjodikoro]] and The Fingers mewakili Indonesia untuk bermusik di Rusia. Ditahun yang sama, Echa terlibat dalam konser Sari Simorangkir, 'The Creator'.
== Solo Project ==
Echa mulai merilis karya pribadi nya pada Oktober 2019, berjudul Lagu Papa. Rilisan ini bertepatan dengan setahun Ayah Echa dipanggil Tuhan. Ini sekaligus memulai parade rilisan single dari Echa; Februari 2020, Echa merilis Kuakui Kuingin yang dinyanyikan oleh Guntur Simbolon, April merilis SBNF, Juli merilis Hanyalah DenganMu (yang adalah versi baru setelah sempat direkam oleh YES! di tahun 2012). September 2020 merilis Isaiah 40:31, Desember 2020 merilis Perfect Joy, Februari merilis I Miss You dan April merilis Baca Alkitab.
 
Hingga kini, Echa aktif sebagai pengajar, arranger dan session drummer.
Kini, sedang dalam proses akhir untuk rilisan album barunya.
 
== InfluenceSolo Karir ==
Echa merilis single Lagu Papa pada Oktober 2019, sekaligus mengenang satu tahun kepergian sang Ayah. Pada tahun 2020, berturut merilis single Kuakui Kuingin, SBNF, Hanyalah DenganMu, Isaiah 40:31 dan Perfect Joy. Pada tahun 2021, Echa merilis I Miss You dan Baca Alkitab.
Sejak kecil Echa mulai menunjukkan minatnya terhadap musik Gospel, Jazz, Latin hinga Fusion, seperti Ron Kenoly, Casiopea, Chick Corea Electric Band, Yellowjackets, Spyro Gyra hingga Toto. Drummer favorit Echa adalah Akira Jimbo, Dave Weckl, Dennis Chambers, Vinnie Colaiuta, Will Kennedy, Alex Acuna, Gregg Bissonette, Cendy Luntungan, Joel Rosenblatt, John JR Robinson, Simon Phillips, Horacio Hernandez dan masih banyak lagi. Sejak aktif menjadi session, Echa mulai membuka minat untuk genre-genre lain seperti Pop, Folks, Rock dan sebagainya. Echa juga sangat menggemari penyanyi asal Korea Selatan, Kwon BoA dan Lee Jin Ah.
 
November 2021, Echa merilis mini album perdana nya yang berjudul The Gratitude, dengan melibatkan Dewa Budjana dan musisi-musisi lainnya. Pada tahun 2022, Echa merilis 3 single berjudul FunJam, Miss Melodyne dan Wait For The Dawn yang adalah single NFT pertama Echa. Di akhir 2022, Echa mengaransemen ulang lagu Natal klasik berjudul Hark The Herald Angels Sing. Pada tahun 2023, Echa merilis single berjudul Jeje yang ditujukan untuk Istri tercinta, dan single terbaru berjudul Journey.
== Personal Life ==
Echa menikah dengan Jessica Vania pada April 2019.
 
Echa memenangkan AMI Awards pertamanya juga di tahun 2021, kategori Karya Produksi Lagu Berlirik Spiritual Nasrani Terbaik untuk lagu Lebih Dari Segalanya yang Echa produseri untuk penyanyi pendatang baru Stevan Pasaribu.
== Music Center & Online Class ==
Saat ini Echa bersama Istri nya, Jessica mengelola Echa Soemantri Music Center yang berlokasi di Bekasi. Dan sejak pandemi tahun 2020, membuat Online Class With Echa Soemantri #OCES.
 
== EndorsementKehidupan Pribadi ==
Echa menikah dengan Jessica Vania Widjaja, pada tanggal 3 April 2019.
Echa adalah artis dari Sonor Drums, Paiste Cymbals, Evans Drumheads, Wincent Drumsticks, Roland Electric Drums, Dr Case, Big Fat Snare Drum dan Cympad.
 
== Pengaruh ==
Echa menuliskan Akira Jimbo, Alex Acuna, Cendy Luntungan, Dennis Chambers, Dave Weckl, Gregg Bissonette, Horacio Hernandez, Joel Rosenblatt, John JR Robinson, Simon Phillips, Vinnie Colaiuta, Chester Thompson, Will Kennedy dan masih banyak lagi sebagai drummer-drummer favorit nya. Casiopea, Spyro Gyra, Yellowjackets sebagai band favorit, hingga David Foster, Erwin Gutawa dan masih banyak lagi sebagai musisi favorit. Echa juga menggemari Kwon BoA dan Lee Jin Ah, penyanyi asal Korea Selatan.
 
== Peralatan ==
Pada tahun 1999, Echa dikontrak oleh Tama Drums dan Sabian Cymbals.
 
Pada tahun 2004, Echa dikontrak oleh Pearl Drums.
 
Sejak 2010, Echa memainkan secara eksklusif Sonor Drums, Paiste Cymbals, Wincent Sticks, Evans Drumheads, Roland Electric Drum, Big Fat Snare Drum, Cympad dan Dr Case, dan pada tahun 2023, Echa menjadi endorsee EFNOTE dari Indonesia.
 
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Karya yang dinominasikan
! Hasil
|-
| 2022
| [[Anugerah Musik Indonesia 2022|Anugerah Musik Indonesia]]
| [[Penghargaan AMI untuk Artis Jazz Instrumentalia Terbaik|Artis Jazz Instrumentalia Terbaik]]
| "FunJam"
| {{pending}}
|-
|2021
|Anugerah Musik Indonesia
|Karya Produksi Lagu Berlirik Spiritual Nasrani Terbaik
|Lebih Dari Segalanya, Stevan Pasaribu Feat. Echa Soemantri
|Menang
|-
|
|
|}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}{{URUTANBAKU:Soemantri, Echa}}
 
[[Kategori:Pemain drum Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]