Kabupaten Jombang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Melengkapi informasi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 182.1.96.251 (bicara) ke revisi terakhir oleh Apri DAV Tag: Pengembalian |
||
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 19:
| peta = [[Berkas:Locator_kabupaten_jombang.png|250px]]
| koordinat = {{Coord|-7.556697|112.234570}}
| julukan = {{hlist|
| semboyan = Jombang
| slogan = ''Jombang Famous''
| provinsi = [[Jawa Timur]]
Baris 38:
| hari jadi = {{start date and age|1910|10|21}}
| kepala daerah = [[Daftar Bupati Jombang|Bupati]]
| nama kepala daerah = [[Sugiat]] (
| wakil kepala daerah = [[Daftar Bupati Jombang|Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = ''
| sekretaris daerah =
| kodearea = +62 321
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|614xx – 614xx]]
Baris 64 ⟶ 65:
Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas tengah ([[Jakarta]]–[[Purwokerto]]–[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Ngawi, Ngawi|Ngawi]]–[[Kota Surabaya|Surabaya]]) dan selatan [[Jawa]] ([[Bandung]]–Yogyakarta–Surabaya), jalur Surabaya-[[Tulungagung]], serta jalur [[Malang]]-[[Tuban]].<ref>{{cite web|url=http://www.webdesign-jatim.blogspot.com/|title=Web Design Jatim|publisher=Webdesign-jatim.com|date=|accessdate=2011-07-21|archive-date=2013-03-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20130317054235/http://webdesign-jatim.blogspot.com/|dead-url=no}}</ref>
Jombang dikenal dengan sebutan "Kota Santri," karena banyaknya institusi pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.<ref>{{cite web|url=http://www.info-jombang.tripod.com/sejarah02.htm|title=Jombang Kota Santri|publisher=Info-jombang.tripod.com|date=|accessdate=2011-07-24|archive-date=2012-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20120121145735/http://www.info-jombang.tripod.com/sejarah02.htm|dead-url=yes}}</ref> Bahkan ada pemeo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah [[Pondok Pesantren Tebuireng|Tebuireng]], Denanyar, Tambak Beras, dan [[Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Rejoso)|Darul Ulum (Rejoso)]].
Tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang adalah [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia ke-4]], [[Abdurrahman Wahid|K.H. Abdurrahman Wahid]]; Ketua Umum PKI pertama, [[Semaun]]; pahlawan nasional [[Hasyim Asy'ari|K.H. Hasyim Asy'ari]] dan [[Wahid Hasyim|K.H. Wahid Hasyim]]; tokoh intelektual Islam, [[Nurcholis Madjid]]; dan budayawan, [[Emha Ainun Najib]].
Baris 106 ⟶ 107:
Tahun 929, Raja [[Mpu Sindok]] memindahkan pusat Kerajaan [[Mataram Kuno|Mataram]] dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, diduga karena letusan [[Gunung Merapi]] atau serangan [[Kerajaan Sriwijaya]]. Beberapa literatur menyebutkan pusat kerajaan yang baru ini terletak di [[Watugaluh, Diwek, Jombang|Watugaluh]]. Suksesor Mpu Sindok adalah Sri Isyana Tunggawijaya (947-985) dan Dharmawangsa (985-1006). Tahun [[1006]], sekutu Sriwijaya menghancurkan ibu kota kerajaan Mataram, dan menewaskan [[Dharmawangsa|Raja Dharmawangsa]]. [[Airlangga]], putra mahkota yang ketika itu masih muda, berhasil meloloskan diri dari serbuan Sriwijaya, dan menghimpun kekuatan untuk mendirikan kembali kerajaan yang telah runtuh. Bukti petilasan sejarah Airlangga sewaktu menghimpun kekuatan kini dapat dijumpai di [[Sendang Made]], Kecamatan [[Kudu, Jombang|Kudu]]. Tahun 1019, [[Airlangga]] mendirikan Kerajaan [[Kahuripan]], yang kelak wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali, serta mengadakan perdamaian dengan Sriwijaya.
Pada masa [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]], wilayah Kabupaten Jombang masa kini merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa [[Tunggorono, Jombang, Jombang|Tunggorono]], Kecamatan Jombang,
Menyusul runtuhnya Majapahit, agama [[Islam]] mulai berkembang. Jombang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Seiring dengan melemahnya pengaruh Mataram, kolonialisasi [[Belanda]] menjadikan Jombang sebagai bagian dari wilayah VOC pada akhir abad ke-17, yang kemudian menjadi bagian dari [[Hindia Belanda]] pada awal abad ke-18, dan juga, seperti di daerah lain, pernah diduduki oleh Bala Tentara Dai Nippon ([[Jepang]]) pada tahun 1942 sampai Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Baris 298 ⟶ 299:
'''Pertama. makam KH Abdul Wahab Chasbullah'''
Makam
Makam Kiai Wahab terus mengalami renovasi demi kenyaman pengunjung. Pemerintah Kabupaten Jombang juga punya perhatian khusus ke sosok Kiai Wahab. Makam ini memiliki parkir yang dan tempat istirahat. Makam KH Abdul Wahab Chasbullah buka selama 24 jam dan terbuka untuk umum. Di masa pandemi Covid-19 ini juga masih buka, hari jumat dan di akhir pekan makam Kiai Wahab selalu dipadati peziarah.
|