| image = Widji Thukul.jpg
| image_size = 200px
| caption = Widji Thukul, sekitar tahun 1980-an.
| birth_name = Widji Widodo
| birth_date = {{birth date|1963|8|26|df=y}}
| birth_place = [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]], Indonesia<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-01-06|title=Biografi Wiji Thukul, Penyair dan Aktivis Korban Penghilangan Paksa Halaman all|url=https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/06/080000479/biografi-wiji-thukul-penyair-dan-aktivis-korban-penghilangan-paksa|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-02-10}}</ref>
| birth_place = [[Solo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
| disappeared_date = {{disappeared date and age|1998|2|10|1963|8|23|df=yes}}<ref>{{Cite news|url=https://kaltim.tribunnews.com/2020/08/27/mengenal-wiji-thukul-aktivis-yang-hilang-sejak-tahun-1998-hingga-5x-ganti-presiden-belum-ditemukan||title=MENGENAL Wiji Thukul, Aktivis yang Hilang Sejak Tahun 1998, Hingga 5x Ganti Presiden Belum Ditemukan|first=Amalia Husnul|last=Arofiati|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|date=2020-08-27}}</ref>
| disappeared_status = {{Missing for|10|2|1998}}
| death_date =
| occupation = penyairPenyair, aktivis
| party = [[Partai Rakyat Demokratik]]
| years_active = [[Sastra Indonesia#Angkatan Reformasi (1998–2004)|Angkatan Reformasi]]
| spouse = Siti DyahDiyah Sujirah
| children = Fitri Nganthi Wani, Fajar Merah
}}
'''WidjiWiji Thukul''', ({{Lahirmati|[[Solo]], [[Jawa Tengah]]|26|8|1963}}) yang bernama asli '''Widji Widodo''' adalah [[penyair]] dan [[aktivis]], hakyang asasiterkenal manusiaatas berkebangsaanpuisi Indonesia. Thukul merupakan salah satudan tokohsyairnya yang ikutditujukan melawanuntuk penindasanmengkritik pemerintahan rezim [[Orde Baru]] namunyang berkuasa pada masa pemerintahan Presiden Indonesia kedua, [[Soeharto]]. Pada tanggal 2710 JuliFebruari 1998, Tukul dikabarkan menghilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang, muncul dugaan bahwa Thukul diculik oleh militer bersama beberapa aktivis lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Thukul|first=Wiji|date=1 September 2017|title=The people's poet: Nearly 20 years since Indonesia's famous poet disappeared, Eliza Vitri Handayani introduces the man and some new translations of his poems|journal=Index on Censorship|language=en|volume=46|issue=3|pages=99–103|doi=10.1177/0306422017730970|issn=0306-4220|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite web|last=wawaney|date=20 April 2014|title=(Translation) Warning – Wiji Thukul|url=https://timbalaning.wordpress.com/2014/04/20/translation-warning-wiji-thuku/|website=Timbalaning|access-date=25 July 2017}}</ref>
== Keluarga ==
Thukul, begitu sapaan akrabnya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia lahir dari keluarga Katolik dengan keadaan ekonomi sederhana. Ayahnya adalah seorang penarik [[becak]], sementara ibunya terkadang menjual ayam bumbu untuk membantu perekonomian [[keluarga]].<ref name="Tempo">Tempo; ''Edisi Khusus: Tragedi Mei 1998-2013'', Jakarta: Tempo, 2013</ref>
Thukul Mulai menulis [[puisi]] sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok [[Teater Jagat]], ia pernah [[pengamen|ngamen]] puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi [[calo]] karcis [[bioskop]], dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel. Pada Oktober 1989, Thukul menikah dengan istrinya Siti Dyah Sujirah alias Sipon yang saat itu berprofesi sebagai [[buruh]].<ref>{{Cite web |url=http://www.mesias.8k.com/wijithukul.htm |title=Salinan arsip |access-date=2006-01-12 |archive-date=2005-07-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20050716090130/http://www.mesias.8k.com/wijithukul.htm |dead-url=yes }}</ref> Tak lama semenjak pernikahannya, Pasangan Thukul–Sipon dikaruniai anak pertama bernama Fitri Nganthi Wani, kemudian pada tanggal 22 Desember 1993 anak kedua mereka lahir yang diberi nama Fajar Merah.<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/aneka/penghargaan/yap-thiam-hien/2002%20wiji%20thukul/index.shtml |title=Salinan arsip |access-date=2006-01-12 |archive-date=2006-06-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060628112701/http://tokohindonesia.com/aneka/penghargaan/yap-thiam-hien/2002%20wiji%20thukul/index.shtml |dead-url=yes }}</ref>
== Pendidikan ==
Thukul pernah bersekolah di SMP Negeri 8 [[Solo]]Surakarta dan melanjutkan pendidikannya hingga kelas dua di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia jurusan [[tari]].<ref name="Tempo"/> Thukul memutuskan untuk berhenti sekolah karena kesulitan keuangan.<ref name="relawan.net">http://relawan.net/wmview.php?ArtID=347</ref>
== Aktivitas ==
Selama masa hidupnya ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung [[Jagalan, Jebres, Surakarta|Jagalan]], tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani di [[Bringin, Ngawi|Bringin]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]]. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap serta dipukuli [[militer]]. Pada tahun 1992 ia ikut demonstrasi memprotes pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil PT Sariwarna Asli Solo. Tahun-tahun berikutnya Thukul aktif di [[Jaringan Kerja Kesenian Rakyat]] (JAKER) sebagai ketua.<ref>{{Cite web|last=Obrigados|first=Wilson|title=Wiji Thukul Biar Jadi Mimpi Buruk Presiden|url=https://tirto.id/wiji-thukul-biar-jadi-mimpi-buruk-presiden-gjcs|website=tirto.id|language=id|access-date=2022-08-24}}</ref> Kemudian pada tahun 1995 mengalami cedera mata kanan karena dibenturkan pada mobil oleh aparat sewaktu ikut dalam aksi protes karyawan PT [[Sritex|PT Sritex]].<ref>{{Cite web|url=https://jakartaglobe.id/lifestyle/friends-and-family-of-wiji-thukul-invite-president-jokowi-to-see-film|title=Disappeared Poet Wiji Thukul's Family Invites Jokowi to See Biopic|website=Jakarta Globe|access-date=19 November 2019}}</ref>
== Menghilang ==
{{MainSee also|Penculikan aktivis 1997/1998|Kejatuhan Soeharto}}
[[Peristiwa 27 Juli]] dan [[Kerusuhan Mei 1998]] telah menyeret beberapa nama aktivis kedalam daftar pencarian aparat Kopassus Mawar.<ref name="Tempo"/> Di antara para aktivis itu adalah aktivis dari [[Partai Rakyat Demokratik]] (PRD), [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI), [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP), JAKKERJAKER, [[pengusaha]], [[mahasiswa]], dan [[pelajar]] yang menghilang terhitung sejak bulan April hingga [[Mei 1998]].<ref>{{Cite web |last=Sholih |first=Mufti |title=Sejarah Kontroversi Andi Arief: Wiji Thukul, Prabowo, Kini Narkoba |url=https://tirto.id/sejarah-kontroversi-andi-arief-wiji-thukul-prabowo-kini-narkoba-dij1 |access-date=2023-11-14 |website=tirto.id |language=id}}</ref> Semenjak bulan Juli 1996, Thukul sudah berpindah-pindah keluar masuk daerah dari kota satu ke kota yang lain untuk bersembunyi dari kejaran aparat. Dalam pelariannya itu Thukul tetap menulis puisi-puisi pro-[[demokrasi]] yang salah satu di antaranya berjudul ''Para Jendral Marah-Marah''. PadaKontak terakhir antara Thukul dan istrinya, Sipon terjadi pada Februari 1998, sejak saat itu Thukul menghilang. Setelah kondisi membaik pada tahun 2000, Sipon melaporkan hilangnya Thukul pada [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] (KontraS), namun Thukul belum ditemukan hingga kini. Istri Thukul, Sipon kemudian meninggal dunia pada 2023.<ref>{{cite web |last1=Afifa |first1=Laila |title=Siti Diyah Sujirah, Wife of Missing Activist Wiji Thukul Passes Away |url=https://en.tempo.co/read/1676400/siti-diyah-sujirah-wife-of-missing-activist-wiji-thukul-passes-away |website=Tempo |access-date=2 May 2023 |language=en |date=6 January 2023}}</ref>
== Karya ==
Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu ''Peringatan'', ''Sajak Suara'', serta ''Bunga dan Tembok'', ketiganya ada dalam antologi "''Mencari Tanah Lapang''" yang diterbitkan oleh Manus Amici, [[Belanda]], pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi tersebut diterbitkan oleh kerjasama [[Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde|KITLV]] dan penerbit [[Hasta Mitra]], Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru. Puisi lain yang terkenal adalah ''Dibawah Selimut Kedamaian Palsu'', yang dibacakan di gedung Kedutaan Jerman di Jakarta pada tahun 1989.<ref>{{cite news|last=Gitiyarko|first=Vincentius|title=Suara Wiji Thukul bergema melintasi waktu|url=https://www.kompas.id/baca/riset/2023/08/23/suara-wiji-thukul-bergema-melintasi-waktu|publisher=[[Kompas]]|date=23 Agustus 2023|access-date=2024-01-18}}</ref>
Satu puisinya, "Sajak Ibu" telah digubah menjadi musik untuk vokal klasik dan piano oleh komponis dan pianis [[Ananda Sukarlan]] yang dianggap tokoh paling penting Indonesia dalam genre Tembang Puitik.
Berikut puisi lain yang ditulis oleh Thukul:
* ''Puisi Pelo'', dipublikasikan oleh Taman Budaya Surakata, Solo, 1984.
* ''Dibawah Selimut Kedamaian Palsu'', dibacakan di gedung Kedutaan Jerman di Jakarta, 1989.<ref>{{cite news|last=Gitiyarko|first=Vincentius|title=Suara Wiji Thukul bergema melintasi waktu|url=https://www.kompas.id/baca/riset/2023/08/23/suara-wiji-thukul-bergema-melintasi-waktu|publisher=[[Kompas]]|date=23 Agustus 2023|access-date=2024-01-18}}</ref>
* ''Darman dan Lain-lain'', dipublikasikan Taman Budaya Surakata, Solo, 1994.
* ''Mencari Tanah Lapang'', dipublikasikan oleh Manus Amici, 1994.
* ''Aku Ingin Jadi Peluru'', dipublikasikan oleh IndonesiaTera, Magelang, 2000.
== Penghargaan ==
== Prestasi dan penghargaan ==
Pada 1991, Thukul memperoleh Wertheim Encourage Award yang diberikan Wertheim Stichting, Belanda, bersama [[W.S. Rendra]].<ref>{{Cite web|last=Arjanto|first=Dwi|date=2023-08-27|title=60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya|url=https://nasional.tempo.co/read/1764555/60-tahun-wiji-thukul-aktivis-dan-penyair-yang-tak-tentu-rimbanya|website=Tempo|language=en|access-date=2024-01-18}}</ref> Setelah ia dinyatakan menghilang, pada 2002, ia dianugerahi penghargaan [[Yap Thiam Hien Award]].<ref>{{Cite web|date=2002-12-16|title=Penghargaan|url=https://majalah.tempo.co/read/album/83157/penghargaan|website=Tempo|language=en|access-date=2024-01-18}}</ref> Pada tahun 2018, sebuah film dokumenter tentang kehidupan putra Thukul, Fajar Merah, yang berjudul ''[[Nyanyian Akar Rumput]]'' dibuat.<ref>{{Cite web|date=2020-01-24|title=Mengintip Belakang Layar Nyanyian Akar Rumput|url=https://historia.id/kultur/articles/mengintip-belakang-layar-nyanyian-akar-rumput-v22Mw|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-01-18}}</ref>
* [[1989]], ia diundang membaca puisi di Kedubes [[Jerman]] di [[Jakarta]] oleh Goethe Institut.
* [[1991]], ia tampil ngamen puisi pada Pasar Malam Puisi ([[Erasmus Huis]]; Pusat Kebudayaan [[Belanda]], Jakarta).
* [[1991]], ia memperoleh Wertheim Encourage Award yang diberikan Wertheim Stichting, [[Belanda]], bersama [[WS Rendra]].
* [[2002]], dianugerahi penghargaan "[[Yap Thiam Hien Award]] 2002"
* [[2002]], sebuah film dokumenter tentang Widji Thukul dibuat oleh Tinuk Yampolsky.
== Lihat pula ==
* [[Daftar orang hilang di Indonesia]]
* [[Penculikan aktivis 1997/1998]]
* [[Sosiawan Leak]]
* ''[[Nyanyian Akar Rumput]]''
== Pranala luar ==
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang HAM Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
|