Suku Togutil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(15 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
|group = '''Togutil''' '''<small>Tobelo Dalam</small>'''
|group = Suku Togutil▼
|native_name=''O'Hongana Manyawa''
|image = [[Berkas:Natives of Halmahera Island.jpg|250px]]▼
|caption = Orang Togutil di Tayawi Oba
|poptime =
|popplace = {{flag|Indonesia}} ([[Kabupaten Halmahera Utara]], [[Maluku Utara]])
|
|rels =
|related = [[Suku Tobelo
}}
'''Suku Togutil''' (atau dikenal juga sebagai '''Suku Tobelo Dalam''') adalah kelompok/komunitas etnis yang hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam [[Taman Nasional Aketajawe-Lolobata]], [[Kabupaten Halmahera Utara]], [[Maluku Utara]].<ref name=":0" /> Yang perlu diingat, Orang Togutil sendiri tak ingin disebut "Togutil" karena Togutil bermakna konotatif yang artinya "terbelakang".▼
▲'''Suku Togutil''' (atau dikenal juga sebagai '''Suku Tobelo Dalam''') adalah kelompok/komunitas etnis yang hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam [[Taman Nasional Aketajawe-Lolobata]], [[Kabupaten Halmahera Utara]], [[Maluku Utara]].<ref name=":0" />
==Etimologi==
Kata ''Togutil'' dipopulerkan oleh etnografer Belanda J. Platenkamp, yang meneliti kehidupan suku di Halmahera. Kata ini berasal dari [[Bahasa Tobelo]] ''O’Tau Gutili'' yang berarti "rumah obat". Walau begitu mereka lebih suka menggunakan istilah ''O'Hongana Manyawa'' yang berarti "orang yang tinggal di dalam hutan", sebaliknya [[suku Tobelo|orang Tobelo]] yang tinggal di pesisir menggunakan istilah ''O’Hoberera Manyawa'' yang artinya "orang yang tinggal di luar hutan".<ref name="ppman">{{cite web | title=Mengenal O’Hongana Manyawa di Hutan Halmahera yang ‘Dikepung’ Tambang Nikel | website=ppman | date=2024-03-23 | url=https://ppman.org/mengenal-ohongana-manyawa-di-hutan-halmahera-yang-dikepung-tambang-nikel/ | language=id | access-date=2024-06-12}}</ref>
==Sejarah==
Kehidupan mereka masih sangat tergantung pada keberadaan hutan-hutan asli. Mereka bermukim secara berkelompok di sekitar sungai. Komunitas Togutil yang bermukim di sekitar Sungai Dodaga sekitar 42 rumah tangga. Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu, bambu dan beratap daun palem sejenis Livistonia sp. Umumnya rumah mereka tidak berdinding dan berlantai papan panggung.
Baris 20 ⟶ 26:
== Kehidupan Suku Togutil ==
Kehidupan Orang Togutil sesungguhnya amat bersahaja. Mereka hidup dari memukul sagu, berburu [[babi]] dan [[rusa]], mencari [[ikan]] di sungai-sungai, di samping berkebun. Mereka juga mengumpulkan telur megapoda, damar, dan tanduk rusa untuk dijual kepada orang-orang di pesisir. Kebun-kebun mereka ditanami dengan [[pisang]], [[ketela]], [[ubi jalar]], [[pepaya]] dan [[tebu]].
Namun, karena mereka suka berpindah-pindah, dapat diduga kalau kebun-kebun itu tidak diusahakan secara intesif. Dengan begitu, sebagaimana lazimnya di daerah-daerah yang memiliki suku primitif, hutan di daerah ini tidak memperlihatkan adanya gangguan yang berarti.<ref>[http://www.halmaherautara.com/artikel.php?id=61 Halmahera Utara - Suku Tugutil Yang Bersahaja]. Diakses 3 Agustus 2010</ref>
== Adat Istiadat Masyarakat Suku Togutil ==
Masyarakat Suku Togutil menempatkan peranan keluarga inti lebih besar, karena itu pasangan yang baru selesai menikah langsung dianggap bisa berdiri sendiri. Akan tetapi, mereka tetap suka mengelompok tempat tinggalnya., terserah mau ikut kelompok asal suami atau ikut kelompok istri.<ref name=":0" />
Kepemimpinan yang penting dalam masyarakat Togutil ialah kepala kelompok yang mereka sebut Dimono. Dia biasanya seorang lelaki senior yang kuat, berpengalaman dan bijaksana, lebih utama lagi dia harus menguasai hukum adat dan kesejahteraan masyarakatnya.<ref name=":0" />
Pengaruh masyarakat sekitar menyebabkan mereka juga mengenal tokoh Kapitan yakni kepala perang seandainya diserang musuh.<ref name=":0" />
===Sub-suku===
Suku Togutil terbagi menjadi empat, yakni Modole (mendiami Halmahera Timur-Halmahera Tengah), Boeng (mendiami Halmahera Utara, Halmahera Timur-Halmahera Tengah), Pagu (Halmahera Utara), dan Hoku. Sub suku Hoku yang disebut juga Canga, dianggap sudah punah, kemungkinan suku ini terasimilasi orang [[Alifuru|Halefuru]] karena ada kesamaan dialek.<ref name="ppman">{{cite web | title=Mengenal O’Hongana Manyawa di Hutan Halmahera yang ‘Dikepung’ Tambang Nikel | website=ppman | date=2024-03-23 | url=https://ppman.org/mengenal-ohongana-manyawa-di-hutan-halmahera-yang-dikepung-tambang-nikel/ | language=id | access-date=2024-06-12}}</ref>
== Referensi ==
Baris 28 ⟶ 44:
== Pranala luar ==
* [http://www.pewarta-indonesia.com/Warta-Utama/Warta-Utama/mengenal-suku-terasing-qorang-togutilq-di-pedalaman-halmahera.html Pewarta Indonesia - Mengenal Suku Terasing "Orang Togutil" di Pedalaman Halmahera] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100804234620/http://www.pewarta-indonesia.com/Warta-Utama/Warta-Utama/mengenal-suku-terasing-qorang-togutilq-di-pedalaman-halmahera.html |date=2010-08-04 }}
{{DEFAULTSORT:Togutil}}
|