Suku Togutil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
|group = '''Togutil''' '''<small>Tobelo Dalam</small>'''
Baris 15 ⟶ 14:
==Etimologi==
Kata ''Togutil'' dipopulerkan oleh etnografer Belanda J. Platenkamp, yang meneliti kehidupan suku di Halmahera.
==Sejarah==
Baris 30 ⟶ 29:
Kehidupan Orang Togutil sesungguhnya amat bersahaja. Mereka hidup dari memukul sagu, berburu [[babi]] dan [[rusa]], mencari [[ikan]] di sungai-sungai, di samping berkebun. Mereka juga mengumpulkan telur megapoda, damar, dan tanduk rusa untuk dijual kepada orang-orang di pesisir. Kebun-kebun mereka ditanami dengan [[pisang]], [[ketela]], [[ubi jalar]], [[pepaya]] dan [[tebu]].
Namun, karena mereka suka berpindah-pindah, dapat diduga kalau kebun-kebun itu tidak diusahakan secara intesif. Dengan begitu, sebagaimana lazimnya di daerah-daerah yang memiliki suku primitif, hutan di daerah ini tidak memperlihatkan adanya gangguan yang berarti.<ref>[http://www.halmaherautara.com/artikel.php?id=61 Halmahera Utara - Suku Tugutil Yang Bersahaja]. Diakses 3 Agustus 2010</ref>
== Adat Istiadat Masyarakat Suku Togutil ==
Masyarakat Suku Togutil menempatkan peranan keluarga inti lebih besar, karena itu pasangan yang baru selesai menikah langsung dianggap bisa berdiri sendiri.
Kepemimpinan yang penting dalam masyarakat Togutil ialah kepala kelompok yang mereka sebut Dimono. Dia biasanya seorang lelaki senior yang kuat, berpengalaman dan bijaksana, lebih utama lagi dia harus menguasai hukum adat dan kesejahteraan masyarakatnya.<ref name=":0" />
|