Nikotin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Scarzmouche (bicara | kontrib) Image suggestions feature: 1 image added. Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Tugas pengguna baru Suggested: add images to sections |
||
(8 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
<!--Pharmacokinetic data-->|bioavailability=|protein_bound=<5%|metabolism=Dilakukan di [[hati]]: [[CYP2A6]], [[CYP2B6]], [[FMO3]], dll.|elimination_half-life=1-2 jam; 20 jam metabolit aktif|metabolites=[[Kotinina]]|excretion=[[Ginjal]], bergantung [[pH air kencing]];<ref name="inchem" /><br /> {{nowrap|10–20%}} (gusi), 30% (dihirup); {{nowrap|10–30%}} (dalam hidung)
<!--Identifiers-->|CAS_number_Ref={{cascite|correct|??}}|CAS_number=54-11-5|ATC_prefix=N07|ATC_suffix=BA01|ATC_supplemental={{ATCvet|P53|AX13}}|ChEBI_Ref={{ebicite|correct|EBI}}|ChEBI=18723|PubChem=89594|IUPHAR_ligand=2585|DrugBank_Ref={{drugbankcite|correct|drugbank}}|DrugBank=DB00184|ChemSpiderID_Ref={{chemspidercite|correct|chemspider}}|ChemSpiderID=80863|UNII_Ref={{fdacite|correct|FDA}}|UNII=6M3C89ZY6R|KEGG_Ref={{keggcite|correct|kegg}}|KEGG=D03365|ChEMBL_Ref={{ebicite|correct|EBI}}|ChEMBL=3|PDB_ligand=NCT
<!--Chemical data-->|C=10|H=14|N=2|molecular_weight=162,23 g/mol|chirality=[[Kiral]]|smiles=CN1CCC[C@H]1C1=CC=CN=C1|StdInChI_Ref={{stdinchicite|correct|chemspider}}|StdInChI=1S/C10H14N2/c1-12-7-3-5-10(12)9-4-2-6-11-8-9/h2,4,6,8,10H,3,5,7H2,1H3/t10-/m0/s1|StdInChIKey_Ref={{stdinchicite|correct|chemspider}}|StdInChIKey=SNICXCGAKADSCV-JTQLQIEISA-N|density=1.01|melting_point=-79|boiling_point=247}}
{{Spoken Wikipedia|Nikotin.ogg|2022-02-21}}
'''Nikotin''' adalah senyawa kimia organik kelompok [[alkaloid]] yang dihasilkan secara alami oleh berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan [[solanaceae]] dan [[tembakau]]. Nikotin bertindak sebagai agonis (senyawa yang akan menimbulkan efek) di kebanyakan sel-sel reseptor asetilkolin nikotin (nAChRs) di dalam tubuh,<ref name="ReferenceA">"Nicotinic acetylcholine receptors: Introduction". IUPHAR Database. International Union of Basic and Clinical Pharmacology. Retrieved 1 September 2014</ref><ref name="Malenka RC 2009">Malenka RC, Nestler EJ, Hyman SE (2009)</ref> terkecuali di dua subunit reseptor nikotinik (nAChRα9) dan (nAChRα10), dimana nikotin bertindak sebagai reseptor antagonis (tidak menimbulkan efek).
Pada tembakau, kadar nikotin dapat mencapai 0,6 sampai 3% dari berat kering tembakau<ref>Robert L. Metcalf (2007), "Insect Control"</ref>. Nikotin juga terkandung di dalam berbagai tumbuhan yang sering dikonsumsi sebagai makanan, seperti [[terung]], [[kentang]], dan [[tomat]], walaupun dalam kadar di bawah 200 nanogram per gram berat kering (kurang dari 0,00002%)<ref>Domino, Edward F.; Hornbach, Erich; Demana, Tsenge (August 1993). "The Nicotine Content of Common Vegetables". The New England Journal of Medicine. 329 (6): 437. doi:10.1056/NEJM199308053290619</ref>. Nikotin dapat meningkatkan kemampuan tanaman untuk melawan serangan [[serangga]] dan [[binatang]] [[herbivora]] lainnya, sehingga pada masa lalu sering digunakan sebagai [[insektisida]]<ref>Ujváry, István (1999). "Nicotine and Other Insecticidal Alkaloids". In Yamamoto, Izuru; Casida, John. Nicotinoid Insecticides and the Nicotinic Acetylcholine Receptor. Tokyo: Springer-Verlag. pp. 29–69.</ref>.▼
▲Pada tembakau, kadar nikotin dapat mencapai 0,6 sampai 3% dari berat kering tembakau.<ref>Robert L. Metcalf (2007), "Insect Control"</ref>
Nikotin bersifat adiktif. Dalam rata-rata, sebatang rokok memberikan asupan 2mg nikotin yang terserap dalam tubuh. Senyawa inilah yang membuat perokok mengalami ketergantungan terhadap rokok dan produk yang mengandung nikotin lainnya<ref>"Nicotinic acetylcholine receptors: Introduction". IUPHAR Database. International Union of Basic and Clinical Pharmacology. Retrieved 1 September 2014</ref><ref>Malenka RC, Nestler EJ, Hyman SE (2009)</ref><ref>Caponnetto, Pasquale; Campagna, Davide; Papale, Gabriella; Russo, Cristina; Polosa, Riccardo (2012)</ref>. Ciri-ciri adiksi dan ketergantungan nikotin diantaranya adalah perubahan perilaku, penggunaan berlebihan, kembali ke kebiasaan merokok setelah berhenti, ketergantungan [[fisik]] dan [[psikologis]], serta toleransi [[obat]]. Selain ketergantungan, dalam jangka pendek dan jangka panjang, nikotin tidak dikategorikan berbahaya bagi orang dewasa<ref>Dinakar C, O'Connor GT (2016). "The Health Effects of Electronic Cigarettes". NEJM.375 (14): 1372–1381. doi:10.1056/NEJMra1502466. PMID 27705269.</ref><ref>de Andrade, Marisa; Hastings, Gerald</ref>. Walaupun demikian, dalam dosis yang sangat tinggi, nikotin dapat menyebabkan keracunan dan berpotensi mematikan.▼
▲Nikotin bersifat adiktif. Dalam rata-rata, sebatang rokok memberikan asupan
Dikaitkan dengan usaha pengendalian tembakau, produk-produk pengganti nikotin telah digunakan untuk membantu perokok dalam usaha berhenti merokok dan berdasarkan bukti ilmiah memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok konvensional<ref>Mayer B (January 2014)</ref><ref>National Center for Chronic Disease Prevention Health Promotion (US) Office on Smoking Health (2014)</ref>. Tidak ada bukti penelitian yang cukup yang menunjukkan nikotin memiliki keterkaitan dengan [[kanker]] pada manusia<ref>National Center for Chronic Disease Prevention Health Promotion (US) Office on Smoking Health (2014)</ref>. Nikotin dikatakan memiliki daya [[karsinogenik]] terbatas karena menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, dan bukan penyebab munculnya sel-sel kanker. Produk-produk yang digunakan dalam [[terapi]] pengganti nikotin memiliki risiko kanker yang lebih kecil bila dibandingkan merokok<ref>National Center for Chronic Disease Prevention Health Promotion (US) Office on Smoking Health (2014)</ref>. Dalam konteks konsumsi rokok, nikotin tidak seberbahaya zat lain yang terkandung dalam rokok, yaitu TAR<ref>Nikotin Tak Berbahaya, Begini Hasil Penelitian YPKP Indonesia - Tribun Manado, 2018</ref>.▼
▲Dikaitkan dengan usaha pengendalian tembakau, produk-produk pengganti nikotin telah digunakan untuk membantu perokok dalam usaha berhenti merokok dan berdasarkan bukti ilmiah memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.<ref>Mayer B (January 2014)</ref><ref name="Disease Prevention Health Promotion 2014">National Center for Chronic Disease Prevention Health Promotion (US) Office on Smoking Health (2014)</ref>
== Efek Zat Adiktif ==▼
Nikotin memiliki dampak terhadap perubahan suasana hati, dan dapat berfungsi baik sebagai perangsang ([[stimulan]]) maupun penenang (relaksan)<ref>Therapeutics Letter (21): 1–4. September–October 1997</ref>. Nikotin menyebabkan pelepasan glukosa dari dalam hati dan hormon efinefrin ([[adrenalin]]) dari kelenjar adrenal medulla yang membuat tubuh terstimulasi. Paparan nikotin membuat pengguna merasa relaks, lebih tajam panca inderanya, tenang, dan juga waspada<ref>Lagrue, Gilbert; Cormier, Anne (June 2001)</ref>.▼
▲Nikotin memiliki dampak terhadap perubahan suasana hati, dan dapat berfungsi baik sebagai perangsang ([[stimulan]]) maupun penenang (relaksan).<ref>Therapeutics Letter (21): 1–4. September–October 1997</ref>
== Terapi Pengganti Nikotin ==
Sebagai zat adiktif, ketergantungan nikotin tidak mudah untuk ditoleransi oleh tubuh. Penghentian asupan nikotin secara tiba-tiba mempunyai dampak langsung bagi kesehatan tubuh dan mental pengguna yang ketergantungan terhadap nikotin.<ref>McLaughlin I, Dani JA, De Biasi M. (2015). Nicotine Withdrawal: Current topics in behavioral neurosciences. 24, 99-123. doi:10.1007/978-3-319-13482-6_4.</ref>
=== 1. Permen Karet Nikotin ===
Permen karet nikotin mengandung nikotin yang cukup untuk mengurangi keinginan untuk merokok. [[Permen karet]] dikunyah secara perlahan-lahan untuk mendapatkan asupan nikotin yang terkandung di dalamnya. Permen karet nikotin ini dijual secara bebas di pasaran namun belum bisa didapatkan di Indonesia. Permen karet nikotin merupakan alat bantu sementara untuk mengurangi gejala putus zat nikotin setelah berhenti merokok. Permen karet ini tidak dapat disamakan dengan permen karet biasa dan tidak baik dikonsumsi dalam jangka panjang, karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti kerontokan rambut, iritasi kulit dan meningkatnya sensitivitas kulit, rentan terhadap [[tekanan darah]] tinggi, detak jantung tak teratur, resistensi insulin, dan masalah pencernaan.<ref>Kompas (30 Agustus 2016), Konsumsi Permen Karet Nikotin sebagai Pengganti Rokok.
=== 2. Koyo Nikotin ===
Seperti koyo yang dikenal selama ini, koyo nikotin berbentuk lembaran yang ditempel pada kulit untuk memberikan asupan nikotin secara konstan ke dalam tubuh selama penggunaan. Secara bertahap, [[dosis]] nikotin akan dikurangi dari waktu ke waktu hingga dapat dihentikan sepenuhnya. Sebuah penelitian berhasil membuktikan bahwa 10 persen dari 500 orang perokok berhasil berhenti merokok dalam 10 bulan dengan penggunaan koyo nikotin.<ref>Saul Shiffman, Moise Khayrallah, Robert Nowak; Efficacy of the nicotine patch for relief of craving and withdrawal 7–10 weeks after cessation, Nicotine & Tobacco Research, Volume 2, Issue 4, 1 November 2000, Pages 371–378</ref>
=== 3. Tablet Nikotin ===
Tablet nikotin memberikan asupan nikotin sesuai dosis yang disesuaikan dengan kebiasaan merokok sebelumnya. Tablet nikotin tidak ditelan seperti minum obat tetapi dengan meletakkan tablet nikotin di bawah [[lidah]] sampai nikotin diserap melalui mulut ke dalam aliran darah.<ref name="health.detik.com">https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2273251/aneka-terapi-penggantian-nikotin-bagi-mereka-yang-kecanduan-merokok</ref>
=== 4. Inhaler Nikotin ===
Berbentuk inhaler yang dapat dihirup, inhaler nikotin ini bisa jadi pengganti sementara bagi pecandu rokok. Inhaler nikotin ini memiliki risiko kesehatan yang lebih kecil karena tidak dibakar, tapi tetap dapat menyebabkan kecanduan jika dipakai terus menerus.<ref>Schneider, N.G., Olmstead, R.E., Franzon, M.A. et al. Clin Pharmacokinet (2001) 40: 661.
=== 5. Semprotan Hidung Nikotin ===
Cara penggunaan semprotan ini adalah dengan menyemprotkan ke hidung. Dengan bentuk semprotan, nikotin lebih mudah diserap dalam aliran darah.<ref
== Penggunaan ==
[[Berkas:Nicoderm.JPG|jmpl|Koyo nikotin.]]
=== Medis ===
Tujuan medis dalam penggunaan nikotin (berbentuk terapi pengganti nikotin) adalah untuk membantu perokok untuk berhenti merokok secara bertahap. Melalui berbagai produk terapi pengganti nikotin ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan perokok untuk dapat berhenti merokok bisa mencapai [[persentase]] 50 sampai 70%,<ref>Stead LF, Perera R, Bullen C, Mant D, Lancaster T (2008)</ref>
=== Peningkatan Performa ===
Nikotin kerap digunakan karena efek peningkatan performa pada [[kognisi]], kewaspadaan, dan [[fokus]].<ref>Jasinska, Agnes J.; Zorick, Todd; Brody, Arthur L.; Stein, Elliot A. (September 2014)</ref>
=== Rekreasional ===
Nikotin paling umum digunakan untuk tujuan rekreasional dan untuk mendapat efek stimulasi yang diakibatkannya.<ref>National Institute on Drug Abuse. December 2014</ref>
=== Dampak Kesehatan ===
Bukti ilmiah terkait dampak kesehatan jangka panjang dari penggunaan nikotin murni masih sangat terbatas karena nikotin paling umum digunakan melalui produk tembakau.<ref name="Bhatnagar, A. 2014">Bhatnagar, A.; Whitsel, L. P.; Ribisl, K. M.; Bullen, C.; Chaloupka, F.; Piano, M. R.; Robertson, R. M.; McAuley, T.; Goff, D.; Benowitz, N. (2014)</ref>
Walaupun memiliki sedikit risiko kesehatan bagi orang dewasa, nikotin memiliki dampak negatif bagi anak-anak dan remaja. Sebuah penelitian eksperimental menunjukkan bahwa penggunaan nikotin pada remaja dapat memengaruhi perkembangan [[otak]].<ref
=== Metabolisme dan Berat Badan ===
Asupan nikotin dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan proses [[metabolisme]] di dalam tubuh. Maka tidak heran jika berat badan perokok secara rata-rata lebih rendah dibanding dengan nonperokok.<ref>Orsini, Jean-Claude (June 2001)</ref><ref>Chen, Hui; Vlahos, Ross; Bozinovski, Steve; Jones, Jessica; Anderson, Gary P; Morris, Margaret J (2004)</ref>
=== Penyakit Kardiovaskuler ===
Sebuah penelitian
=== Kanker ===
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mencukupi untuk mengklasifikasi nikotin sebagai karsinogen, masih banyak perdebatan terjadi terkait apakah nikotin dapat menyebabkan [[tumor]].<ref>Cardinale A, Nastrucci C, Cesario A, Russo P (January 2012)</ref>
=== Perkembangan Janin ===
Walaupun mekanismenya tidak dapat diketahui dengan pasti, nikotin berdampak negatif bagi perkembangan janin di dalam kandungan. Dampak negatif ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya [[hipoksia]] (kekurangan oksigen), berkurangnya serapan [[nutrisi]] [[janin]], serta menyempitnya pembuluh darah pada [[plasenta]] dan jaringan umbilikal. Nikotin juga diketahui memiliki dampak negatif pada perkembangan otak, termasuk berubahnya metabolisme otak dan sistem [[neurotransmiter]], serta perkembangan otak yang tidak normal.<ref>Behnke M, Smith VC (March 2013). "Prenatal substance abuse: short- and long-term effects on the exposed fetus". Pediatrics. 131 (3): e1009–24. doi:10.1542/peds.2012-3931. PMID 23439891.</ref>
== Referensi ==
<references />
{{rokok}}
[[Kategori:Risiko kesehatan]]
|