Usman Janatin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kompasiana bukan sumber tepercaya
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|honorific-suffix =
|name = Usman Janatin bin H. Muhammad Ali
|image = Usman KKO.jpg
|imagesize = 200px
|caption =
|office =
Baris 14:
|predecessor =
|successor =
|birth_date = {{Birth date|19401943|3|18}}
|birth_place = {{negara|Kekaisaran Jepang}} Dukuh Tawangsari, [[Jatisaba, Purbalingga, Purbalingga|Jatisaba]], [[Purbalingga]], [[Masa Pendudukan Jepang]]
|death_date = {{Death date and age|1968|10|17|1943|3|18}}
|death_place = {{negara|Singapura}} [[Penjara Changi]], [[Singapura]]
Baris 39:
|religion =
}}
[[Sersan Dua]] [[KKO]] ([[Anumerta]]) '''Usman Jannatin bin H. Muhammad Ali''' ({{lahirmati|[[Purbalingga]]|18|3|1943|[[Singapura]]|17|10|1968}}) <ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/igoendonesia/552fd8f16ea8343f508b4586/kisah-usman-janatin-pahlawan-dwikora-asal-purbalingga|title=Kisah Usman Janatin, Pahlawan Dwikora Asal Purbalingga|last=Kompasiana.com|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2020-02-23}}</ref>adalah salah satu dari dua anggota [[KKO]] (Korps Komando; kini disebut [[Korps marinir Indonesia|Korps Marinir]])<ref>{{Cite web |url=http://pahlawancenter.com/pahlawancenterbaru/?p=1843 |title="SERDA KKO ANM Jannatin ALIAS Usman Bin Haji Mohammad Ali" |access-date=2016-03-25 |archive-date=2016-04-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160407041757/http://pahlawancenter.com/pahlawancenterbaru/?p=1843 |dead-url=yes }}</ref> [[Indonesia]] yang ditangkap di [[Singapura]] pada saat terjadinya [[Konfrontasi Indonesia-Malaysia|Konfrontasi]] dengan [[Malaysia]].
 
Bersama dengan seorang anggota [[KKO]] lainnya bernama [[Harun Thohir]], ia dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan dakwaan melakukan [[Pengeboman MacDonald House|pengeboman]] di [[MacDonald House]] yang berada di pusat kota Singapura pada 10 Maret 1965. Seorang anggota KKO lagi bernama Gani Bin Arup berhasil melarikan diri dari Singapura dan pulang ke Indonesia.<ref>{{Cite webnews|url=https://m.merdeka.com/harun-bin-said/profil/|title=Profil - Harun Bin Said|websitework=merdeka[[Merdeka.com]]|language=enid|access-date=2020-02-23}}</ref>
 
Ia dimakamkan di [[TMP Kalibata]], [[Jakarta]] dan kini nama dia diabadikan menjadi nama Jalan di depan Markas [[Korps Marinir]] (Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun), [[Kwitang, Senen, Jakarta Pusat|Kwitang]], [[Kota Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]].<ref>[{{Cite web |url=http://www.marinir.tnial.mil.id/index.php?berita=detail&id=1425&1534-D83A_1933715A=bc8d5db06ce4077f4bffbeb50012ad48809f1d91 |title="Prajurit KKO Usman dan Harun Gantikan Nama Jalan Prapatan Jakarta"] |access-date=2017-08-11 |archive-date=2017-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170812021107/http://www.marinir.tnial.mil.id/index.php?berita=detail&id=1425&1534-D83A_1933715A=bc8d5db06ce4077f4bffbeb50012ad48809f1d91 |dead-url=yes }}</ref> [[Kapal Republik Indonesia]], [[KRI Usman-Harun|KRI Usman-Harun (359)]].<ref>[http://www.marinir.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3547:pahlawan-nasional-usman-dan-harun-di-kukuhkan-sebagai-nama-kri&catid=8:breaking "PAHLAWAN NASIONAL USMAN DAN HARUN DI KUKUHKAN SEBAGAI NAMA KRI"]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''website marinir.mil.id''</ref><ref>{{Cite web |url=http://regional.kompasiana.com/2013/01/28/mengabadikan-pahlawan-nasional-usman-janatin-528646.html |title=Regional Kompasiana, diakses 3 Feb 2015 |access-date=2015-02-02 |archive-date=2015-02-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150202225238/http://regional.kompasiana.com/2013/01/28/mengabadikan-pahlawan-nasional-usman-janatin-528646.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.tnial.mil.id/News/BaktiSosial/tabid/84/articleType/ArticleView/articleId/23454/DANLANAL-CILACAP-PEDULI-MUSEUM-USMAN-JANATIN.aspx |title=Situs resmi TNI AL, diakses 3 Feb 2015 |access-date=2015-02-02 |archive-date=2015-02-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150202225050/http://www.tnial.mil.id/News/BaktiSosial/tabid/84/articleType/ArticleView/articleId/23454/DANLANAL-CILACAP-PEDULI-MUSEUM-USMAN-JANATIN.aspx |dead-url=yes }}</ref>
Sekarang pun nama Jannatin diabadikan menjadi nama sebuah masjid di daerah [[Cilandak, Jakarta Selatan]].
 
Baris 50:
 
== Biografi ==
[[Berkas:Usman bin H. Ali - TMP Kalibata.jpg|240px|jmpl|ka|Makam Usman Janatin di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]]]]
Janatin lahir di Desa Jatisaba, Kabupaten Purbalingga, pada tanggal 18 Maret 1943<ref name="Sudarmanto 2007, p. 162">Sudarmanto 2007, p. 162</ref><ref name="Komandoko 2006, p. 480">Komandoko 2006, p. 480</ref> Ia lulus dari sekolah menengah pada tahun 1962<ref name="Sudarmanto 2007, p. 162"/> Pada 1 Juni 1962, ia masuk [[Korps marinir Indonesia]].<ref name="Sudarmanto 2007, p. 162"/> Selama [[Konfrontasi Indonesia-Malaysia]], ia diangkat sebagai salah satu dari tiga relawan untuk melayani dalam sebuah operasi militer yang disebut Komando Siaga (kemudian berganti nama menjadi Komando Mandala Siaga), yang dipimpin oleh Wakil [[Omar Dhani|Laksamana Madya Udara TNI Omar Dhani]].<ref name="Komandoko 2006, p. 480"/><ref>Ajisaka 2008, p. 215</ref> Kemudian ia ditempatkan di [[Pulau Sambu]], (sekarang berada di wilayah [[Kepulauan Riau]]).
 
=== Pengeboman MacDonald House ===
Pada 8 Maret 1965, dia, [[Harun Thohir]], dan Gani bin Arup ditugaskan untuk melakukan sabotase di Singapura. Dilengkapi dengan perahu karet dan 12,5 kilogram (28 pon) bahan peledak, mereka diberitahu untuk membom sebuah rumah tenaga listrik, tetapi sebaliknya, pada tanggal 10 Maret 1965, mereka menargetkan bangunan sipil, bangunan Hong Kong and Shanghai Bank, yang sekarang dikenal sebagai [[MacDonald House]], menewaskan 3 orang dan melukai sedikitnya 33 lainnya, yang semuanya warga sipil.
 
=== Tertangkap dan pengadilan ===
Ketika melarikan diri, Janatin dan Thohir pergi ke pantai, sementara Gani memilih rute yang berbeda. Janatin dan Thahir menyita perahu motor, tetapi di laut perahu motor rusak. Mereka ditangkap oleh pasukan patroli Singapura pada [[13 Maret]] 1965 dan dihukum karena pembunuhan, karena mereka telah mengenakan pakaian sipil pada saat itu dan telah menargetkan bangunan sipil, dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Singapura.<ref>Ajisaka 2008, p. 216</ref>
Baris 76 ⟶ 78:
{{Pahlawan Indonesia}}
 
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Purbalingga]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia yang dieksekusi]]
[[Kategori:Tokoh Jawa TengahTNI]]
[[Kategori:Tokoh Jawamiliter Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh militerJawa IndonesiaTengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Purbalingga]]