Jabon merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
membuat halaman baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
k Buku: melengkapi informasi pada rujukan
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Jabon merah''' adalah salah satu tanaman lokal [[Indonesia]] dengan pertumbuhan yang cepat dan memiliki kegunaan yang luas bagi [[masyarakat]] [[lokal]].{{Sfn|Setyaji et al.|(2014)|p=1.|ps="Jabon merah (Anthocephalus macrophyllus) merupakan jenis tanaman lokal cepat tumbuh dengan spektrum kegunaan yang cukup luas. Di beberapa tempat di Indonesia jenis ini telah mulai dikembangkan dan ditanam oleh masyarakat."}} Jabon merah merupakan jenis tanaman dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan dapat tumbuh hingga mencapai 40 [[meter]]. Bentuk batangnya bundar dan sebagian besar tumbuh secara tegak lurus dengan [[diameter]] batang dapat mencapai 50 [[sentimeter]] dan lingkar batang lebih dari 150 sentimeter. Selain itu, Jabon merah juga dapat hidup di kondisi cahaya yang terang dan dapat hidup pada ketinggian 50 meter hingga 1 [[kilometer]] dari [[permukaan laut]].{{Sfn|Halawane J.E., Hanif N., dan Kinho J.|(2011)|p=13.|ps="Jabon merah (A. macrophyllus) merupakan salah satu jenis tanaman yang cepat tumbuh (fast growing species). Tinggi pohon jabon merah bisa mencapai 40 meter dengan batang bundar dan tegak lurus mencapai 70%-80% dengan lingkar batang mencapai lebih dari 150 cm (diameter lebih dari 50 cm). Jabon merah merupakan tanaman pioner yang toleran cahaya, dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 50-1000 m dpl."}} Jabon merah tumbuh dan tersebar secara alami di sebagian besar wilayah tengah dan wilayah timur [[Indonesia]], baik di [[dataran rendah]] maupun di [[pegunungan]].{{Sfn|Setyaji et al.|(2014)|p=6.|ps="Secara alami Jabon merah tumbuh dan tersebar (natural distribution) di sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah - timur seperti antara lain di Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Tanaman ini tumbuh baik di dataran rendah sampai pegunungan."}} Jabon merah memiliki kayu yang berwarna putih kemerahan bertekstur halus dan seratnya tidak terlihat. Hal ini sangat berguna bagi industri bubur kertas, kertas, venir, kayu lapis, meubel, peti buah, mainan anak-anak, korek api, alas sepatu, dan papan.{{Sfn|Setyaji et al.|(2014)|p=7.|ps="Kayunya yang berwarna putih kemerahan dengan tekstur yang halus tanpa terlihat seratnya sangat sesuai bagi industri pulp dan kertas, venir, kayu lapis (plywood), industri meubel, peti buah, mainan anak anak, korek api, alas sepatu, papan, dan produk kayu lainnya. Warnanya yang kemerahan dan juga arah serat kayunya yang lurus mebuat kayu Jabon merah sangat bagus untuk dibuat venir. Venir kayu Jabon merah dapat digunakan dengan baik sebagai face atau back pada industri kayu lapis. Dengan warnanya yang kemerahan kayu lapis Jabon merah sering digunakan sebagai pengganti kayu lapis dari bahan kayu Meranti merah yang semakin langka."}}
 
== Penamaan ==
'''Jabon merah''' adalah salah satu tanaman lokal [[Indonesia]] dengan pertumbuhan yang cepat dan memiliki kegunaan yang luas bagi [[masyarakat]] [[lokal]].{{Sfn|Setyaji et al.|(2014)|p=1.|ps="Jabon merah (Anthocephalus macrophyllus) merupakan jenis tanaman lokal cepat tumbuh dengan spektrum kegunaan yang cukup luas. Di beberapa tempat di Indonesia jenis ini telah mulai dikembangkan dan ditanam oleh masyarakat."}} Nama latin Jabon merah adalah ''Anthocephalus macrophyllus.'' Jabon merah juga memiliki beberapa nama lokal di daerah habitat alaminya, yaitu ''samama'' di [[Maluku]] dan ''karumama'' di [[Sulawesi Utara]].{{Sfn|Halawane J. E., Hanif N., dan Kinho J.|(2011.)|p="Jabon merah atau yang lebih dikenal dengan nama lokal samama (Maluku), karumama (Sulawesi Utara) memiliki nama latin Anthocephalus macrophyllus."}}
 
== Karakteristik ==
Baris 8 ⟶ 9:
 
[[Daun]] Jabon merah memiliki permukaan bagian atas yang agak kasar dan berbulu halus, sedangkan permukaan daun bagian bawahnya halus. Urat daun Jabon merah tidak tebal, sehingga terlihat halus.{{Sfn|Kartikaningtyas, Dwi dan Widigdo|(2014)|p=53.|ps="Permukaan daun Jabon Merah bagian atas agak kasar apabila diraba dan memiliki bulu-bulu halus. Sedangkan permukaan bawah daun Jabon Merah halus dengan urat
daun tipis."}} Tipe pangkal daun Jabon merah adalah langsung meruncing tanpa lekukan.{{Sfn|Kartikaningtyas, Dwi dan Widigdo|(2014)|p=55.|ps="Jabon Merah memiliki tipe pangkal daun runcing (acutus), tidak terdapat lekukan pada pangkal daun akan tetapi langsung runcing."}}
 
== Kegunaan ==
Baris 26 ⟶ 27:
{{reflist|1}}
 
* {{cite book|url=https://www.researchgate.net/profile/Julianus-Kinho/publication/268269928_PROSPEK_PENGEMBANGAN_JABON_MERAH_Anthocephalus_macrophyllus_Roxb_Havil_SOLUSI_KEBUTUHAN_KAYU_MASA_DEPAN/links/54e442650cf2b2314f5feb0e/PROSPEK-PENGEMBANGAN-JABON-MERAH-Anthocephalus-macrophyllus-Roxb-Havil-SOLUSI-KEBUTUHAN-KAYU-MASA-DEPAN.pdf|title=Prospek Pengembangan Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil), Solusi Kebutuhan Kayu Masa Depan|last=Halawane J. E., Hanif N., dan Kinho J.|first=|publisher=Balai Penelitian Kehutanan Manado|year=2011|isbn=978-602-98144-5-3|location=Manado|ref={{sfnref|Halawane J. E., Hanif N., dan Kinho J.|(2011)}}|url-status=live}}
 
=== Jurnal ===
Baris 32 ⟶ 33:
 
* {{cite journal|last=Kartikaningtyas|first=Dwi dan Widigdo|date=September 2014|title=Identifikasi Morfologi Jabon Putih (Antochepallus cadamba Miq.) dan Jabon Merah (Antochepallus macrophylla Roxb.) Pada Tingkat Semai|journal=Informasi Teknis|volume=12|issue=2|pages=51-59|issn=|ref={{sfnref|Kartikaningtyas, Dwi dan Widigdo|(2014)}}|url-status=live}}
 
[[Kategori:Pohon]]