Dyah Balitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizkydns (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Naval Scene (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 54:
 
Pada tahun 907 tersebut Balitung juga memberikan [[Prasasti Rukam]] di desa Rukam sebagai hadiah untuk neneknya yang bernama Rakryan Sanjiwana dengan tugas merawat bangunan suci di Limwung.
 
Ditemukan [[Prasasti Bangle]] di daerah hutan di [[Nganjuk]] bertarikh 908 M. Meski belum terbaca secara keseluruhan, namun dari angka tahun diterbitkan prasasti ini di duga masih keluaran Maharaja [[Dyah Balitung]].
 
[[Prasasti Kaladi]] (berangka tahun Saka 831 atau Masehi 909) Prasasti Kaladi ditemukan di area Gunung Penanggungan, Jawa Timur. Prasasti dituliskan bahwa daerah di Kaladi, Gayam, dan Pyapya (desa-desa tersebut berada di kabupaten Sidoarjo) dijadikan sima beserta karena hutan di sekitar desa tersebut membuat penduduk ketakutan akibat adanya perampok-perampok yang sering menyerang mereka di daerah hutan tersebut. Hutan tersebut akhirnya dijadikan sawah sehingga penduduk kembali tenang dan dapat beraktifitas seperti semula.
 
[[Prasasti Tulangan]] bertraikh 832 Saka (910 M) yang ditemukan di Jedung, Mojokerto, Jawa Timur, di perkirakan merupakan prasasti terakhir yang dikeluarkan oleh Dyah Balitung, dalam [[Prasasti Tulangan]] ini memakai gelar '''Śrī Mahārāja Rakai Galuḥ Dyaḥ Garuda Mukha Śri Dharmmodaya Mahāsambu'''.
Baris 80 ⟶ 84:
{{kotak selesai}}
 
[[Kategori:Raja Mataram Kuno|Balitung]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]