Tutur Tinular (seri televisi 2011): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(28 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox television
| name = Tutur Tinular Versi 2011
| image = Tutur Tinular 2011.jpeg
| image_upright = 1.13
| image_size =
Baris 33:
| director = {{Plainlist|
* Vasant M. Patel
* Kenneth Timothy Leoganda
* Petrus Haryadi
* Revi Maghriza
* Indra Tirtana
* Dedy Reang
* [[Ucik Supra]]
}}
Baris 59 ⟶ 62:
| language = Bahasa Indonesia
| num_seasons = 1
| num_episodes =
| list_episodes = #Pranala luar
| executive_producer = Kenneth Timothy Leoganda
Baris 67 ⟶ 70:
| animator =
| editor =
| camera =
| runtime = 60 menit
| company = [[Genta Buana Paramita]]
| distributor = [[Indosiar
| network = [[Indosiar]]
| first_run =
| first_aired =
| last_aired =
| preceded_by =
| followed_by =
| related = ''[[Tutur Tinular (
| website = <!-- Remove or comment out this parameter line completely Veloveif URL exists on or is moved to Wikidata; use |website_title = to change the display title. -->
| production_website =
Baris 83 ⟶ 86:
}}
'''''Tutur Tinular Versi 2011''''' adalah
== Sinopsis ==
Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan Kadipaten Kurawan yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua kadipaten tersebut saling bermusuhan, permusuhan itu memuncak ketika Respati ([[Choky Andriano]]) yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan membawa lari Dewi Padmini ([[Amara]]) yang merupakan dari Putri dari Manguntur.▼
Tumenggung Danadyaksa (Arief Nurman) dan Tumenggung Kebo Winarang (Hans Gunawan) saling menyalahkan hingga akhirnya terjadilah perang dahsyat di antara dua kadipaten itu yang mengakibatkan banjir darah disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.▼
▲Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan Kadipaten Kurawan yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua kadipaten tersebut saling bermusuhan, permusuhan itu memuncak ketika Respati yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan membawa lari Dewi Padmini yang merupakan dari Putri dari Manguntur.
Tanpa restu dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga akhirnya Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tetapi disaat itu ayahnya Tumenggung Kebo Winarang yang baru saja mendapatkan berita tentang keberadaan putrinya segera memerintahkan adik iparnya Dipangkara (Budi Chaerul) untuk seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten, sementara Respati harus dia bunuh.▼
▲Tumenggung Danadyaksa dan Tumenggung Kebo Winarang saling menyalahkan hingga akhirnya terjadilah perang dahsyat di antara dua kadipaten itu yang mengakibatkan banjir darah disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.
▲Tanpa restu dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga akhirnya Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tetapi disaat itu ayahnya Tumenggung Kebo Winarang yang baru saja mendapatkan berita tentang keberadaan putrinya segera memerintahkan adik iparnya Dipangkara untuk seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten, sementara Respati harus dia bunuh.
Dipangkara menjalankan perintah kakak iparnya untuk membawa Dewi Padmini dan membunuh Respati, tetapi diam-diam Dipangkara memiliki niat jahat untuk membunuh Bayi Dewi Padmini. Karena dia menganggap Bayi Dewi Padmini hanya sebagai penghalang ambisinya untuk menjadi Tumenggung di Kadipaten Manguntur.
Baris 101 ⟶ 103:
Tumenggung Kebo Winarang sengaja dibuat lemah dan sakit tak berdaya hingga membuat Dipangkara lebih leluasa untuk berkuasa dikadipaten Manguntur.
Tanpa sepengetahuan Dipangkara ternyata bayi itu masih hidup dan ditemukan oleh seorang Kepala desa yang bernama Rek Wuru ([[Billy Boedjanger]]), dan bayi itupun dinamakan Nari Ratih ([[Anna Gilbert]]).
Nari Ratih ([[Anna Gilbert]]) tumbuh menjadi gadis yang baik, tetapi sayangnya dia harus tinggal bersama ibu tirinya Kanti ([[Mega Aulia]]) dan adik tirinya Parwati ([[Melody Prima]]) yang
Satu hari Nari Ratih hanyut terbawa derasnya sungai Branatas, tetapi kemudian datang Arya Kamandanu ([[Rico Verald]]) dan segera menolongnya. Dari pertemuan itu akhirnya tumbuh benih-benih cinta dihati mereka.
Arya Kamandanu nekad datang ke kadipaten Manguntur untuk dan menyamar dengan nama Bandawa mengejar cinta Nari Ratih, tetapi dikadipaten itu dia bertemu dengan Dyah Ayu Laksmi (Diyanah Ulfah) yang merupakan Putri Dipangkara yang juga jatuh cinta pada Arya Kamandanu. Putri sombong itu selalu menggunakan segala cara untuk mendapatkan cinta Arya Kamandanu.
Sementara itu Parwati juga mengejar-ngejar cinta Arya Kamandanu hingga membuat cinta Nari Ratih dan Arya Kamandanu jadi semakin sulit.
Baris 117 ⟶ 119:
Akhirnya Arya Kamandanu menerima tawaran pekerjaan itu sambil membawa misi rahasia sebagai mata-mata dikadipaten Manguntur. Dia selalu memantau gerak-gerik kejahatan Dipangkara untuk dilaporkannya kepada Tumenggung Danadyaksa.
Sebenarnya si Topeng Hitam adalah Byakta ([[Choky Andriano]]) yang wajahnya begitu persis dengan Respati, dia sengaja menyamar menjadi si Topeng hitam dan sengaja mendekati Dewi Padmini untuk mendapatkan keris Gentala Cakra yang disimpan Kebo Winarang, keris itu dipercaya memiliki kekuatan dahsyat, siapa-pun yang memilikinya maka dia bisa menjadi pemimpin di Kadipaten itu.
Dikadipaten Manguntur juga terjadi terror setiap saat malam bulan purnama, disaat itu Dewi Sambi ([Errina GD]]) selalu muncul untuk menculik bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita jahat itu juga tidak segan-segan untuk membunuh siapa-pun yang menghalanginya
Arya Kamamandanu bertekad untuk menanghentikan kejahatan Dewi Sambi meskipun nyawanya sendiri menjadi taruhannya.
Baris 138 ⟶ 140:
|-
|[[Anna Gilbert]]
|rowspan="2"|Nari Ratih
|-
|[[Anindika Widya]]
Baris 145 ⟶ 147:
|Galuh Palastri
|-
|[[Ridwan Ghany|Ridwan Ghani]]
|Arya Dwipangga
|-
|Diyanah Ulfah Hardoyo
|Dyah Ayu Laksmi
|-
Baris 155 ⟶ 157:
|-
|[[Choky Andriano]]
|Byakta<br/>Raden Respati
|-
|[[Ferry Ixel]]
Baris 175 ⟶ 177:
|Kebo Winarang
|-
|[[Rizal Djibran]]
|Raden Respati
|-
|
|Andini
|-
|[[Amara]]
|rowspan="2"|Padmini
|-
|Sabrina Chairunnisa
Baris 199 ⟶ 200:
|Wisya
|-
|Marrien Djauhari
|Sakawuni
|-
Baris 217 ⟶ 218:
|Galuh Parwati
|-
|[[Bima
|Buto Kala
|-
Baris 242 ⟶ 243:
|-
|[[Anastasia Novie]]
|Maharani
|-
|[[Lulu Kurnia]]
Baris 254 ⟶ 255:
|-
|Christine Dewayanti
|
|-
|[[Cole Gribble]]
Baris 266 ⟶ 267:
|-
|[[Vista Putri]]
|
|-
|[[George Taka]]
Baris 275 ⟶ 276:
|-
|Husein Khalia
|
|-
|Nada Kotto
Baris 284 ⟶ 285:
|-
|[[Gema Vyandra]]
|
|}
;Keterangan:
Baris 290 ⟶ 291:
== Kontroversi ==
Meskipun mendapat rating tetap saja menerima kecaman dari penggemar ''[[Tutur Tinular (sinetron)|Tutur Tinular 1997]]'', karena jalan cerita yang melenceng dari kisah asal dan penambahan para tokoh pemeran.
Tutur Tinular 2011 awalnya mendapatkan ''rating'' yang cukup bagus dan mendapat penerimaan pemirsa. Namun, memasuki pertengahan-akhir episode, terlihat bahwa ceritanya tidak sesuai aslinya. Tutur Tinular banyak mendatangkan tokoh baru seperti [[Mak Lampir]] dan Grandong (dari serial ''[[Misteri Gunung Merapi (sinetron 1998)|Misteri Gunung Merapi]]''); [[Krishna]] dan [[Kangsa]] (dari epos ''[[Mahabharata]]''); [[Batman]], [[Joker (karakter)|Joker]] dan Penguin (dari komik ''[[DC Comics]]''); Anak Bajang; [[Wiro Sableng]] dan [[Wong Fei Hung]]. Bahkan benda termasuk sandal, tongkat, dan kelapa juga digambarkan bisa berbicara di Tutur Tinular versi 2011. Beberapa tokoh di sinetron ini digambarkan bisa bertransformasi menjadi tokoh-tokoh binatang dan benda mati yang bisa berbicara. Orang-orang pedalaman [[Papua]] juga ditambahkan ke dalam Tutur Tinular versi 2011. Sebenarnya, tokoh semacam Batman tersebut sudah berusaha "disesuaikan" dengan cerita Jawa Kuno ala Tutur Tinular, seperti Batman diberi nama ''Jayapati''. Namun tampaknya penempatan tokoh dan kostum yang tidak tepat itulah yang membuat cerita Tutur Tinular terasa janggal di mata penonton.<ref>
== Referensi ==
Baris 301 ⟶ 302:
{{Genta Buana Paramita}}
[[Kategori:Sinetron Indonesia]]
|