Syarif Hussein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Almarko (bicara | kontrib)
Konten
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove-cite-bio-tokohmuslim}}
{{bedakan|Husain bin Ali}}{{Infobox royalty
| name = Husain
| title = Syarif
| titletext =
| more =
| image = Sharifملك العرب الشريف حسين بن Husaynعلي.jpg
| caption = Syarif Husain pada Desember 1916
| succession3 = [[Khalifah Syarif|Khalifah]] (diperdebatkan)
|succession2 = [[Syarif Mekkah|Syarif dan Emir Mekah]]
| reign3 = 3 Maret 1924 - 19 Desember 1925/4 Juni 1931
|reign2 = 1 November 1908{{spaced ndash}}3 Oktober 1924
| predecessor3 = [[Abdul Mejid II]]
|predecessor2 = [[Abdullah Pasha]] bin Muhammad bin Abdul Muin
| successor3 = ''Jabatan dihapus''
|successor2 = [[Ali dari Hejaz|Ali]]
|succession1 succession2 = [[Khilafah Syarif Mekkah|RajaSyarif dan Emir ArabMekah]]
|reign1 reign2 = 101 JuniNovember 19161908{{spaced ndash}}193 DesemberOktober 19251924
| predecessor2 = [[Abdullah Pasha]] bin Muhammad bin Abdul Muin
|predecessor1 = ''Jabatan dibentuk''
| successor2 = [[Ali dari Hejaz|Ali]]
|successor1 = ''Jabatan dihapus''
|succession succession1 = [[Kerajaan Hijaz|Raja HijazArab]]
|reign reign1 = 10 Juni 1916{{spaced ndash}}319 OktoberDesember 19241925
|predecessor predecessor1 = ''Jabatan dibentuk''
| successor1 = ''Jabatan dihapus''
|successor = [[Ali dari Hejaz|Ali]]
| succession = [[Kerajaan Hijaz|Raja Hijaz]]
|birth_date = 1 Mei 1854
| reign = 10 Juni 1916{{spaced ndash}}3 Oktober 1924
|birth_place = {{negara|Kesultanan Utsmaniyah}} [[Istanbul]], [[Kesultanan Utsmaniyah]]
| predecessor = ''Jabatan dibentuk''
|death_date = {{Death date and given age|1931|06|04|77|df=y}}
| successor = [[Ali dari Hejaz|Ali]]
|death_place = {{negara|Yordania}} [[Amman]], [[Transyordania]]
|burial_date birth_date =4 Juni1 1931Mei 1854
|burial_place birth_place = [[Masjid Al-AqsaIstanbul]], [[Yerusalem]],Kesultanan [[PalestinaUtsmaniyah]]
| death_date = {{Death date and given age|1931|06|04|77|df=y}}
|spouse-type =
| death_place = [[Amman]], [[Transyordania]]
|issue = {{unbulleted list|[[Ali dari Hejaz]]|[[Abdullah I dari Yordania]]|[[Faisal I dari Irak|Faisal I dari Irak dan Suriah]]|Salihah|[[Pangeran Zeid bin Hussein|Zeid, Putra Mahkota Iraq]]|Fatimah|Sarrah}}
| burial_date = 4 Juni 1931
|house = {{unbulleted list|[[Banu Qatadah]]|Al Awn|[[Wangsa Hasyimiyah|Keluarga Bangsawan Hasyimiyah]]}}
| burial_place = [[Masjid Al-Aqsa]], [[Yerusalem]], [[Palestina]]
|father = Ali Pasha bin Muhammad bin Abdul Muin
| spouse-type =
|mother = Salha bint Gharam al-Shahar
| issue = {{unbulleted list|[[Ali dari Hejaz]]|[[Abdullah I dari Yordania]]|[[Faisal I dari Irak|Faisal I dari Irak dan Suriah]]|Salihah|[[Pangeran Zeid bin Hussein|Zeid, Putra Mahkota Iraq]]|Fatimah|Sarrah}}
|religion = [[Sunni Islam]]<ref>{{cite news|url=http://findarticles.com/p/articles/mi_hb6511/is_2_49/ai_n29160130/|work=APS Diplomat Redrawing the Islamic Map|title=IRAQ – Resurgence In The Shiite World – Part 8 – Jordan & The Hashemite Factors|year=2005|archiveurl=https://archive.is/20120709082355/http://findarticles.com/p/articles/mi_hb6511/is_2_49/ai_n29160130/|archivedate=9 July 2012|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>
|spouses house = {{unbulleted list|Abdiyah[[Banu KhanumQatadah]]|MadihaAl KhanumAwn|Khadija[[Wangsa KhanumHasyimiyah|AdilaKeluarga Bangsawan KhanumHasyimiyah]]}}
| father = Ali Bey bin [[Muhammad bin Abd al-Mu'in|Muhammad]] bin Abdul Mu'in
| mother = Salha bint Gharam al-Shahar
| religion = [[Sunni Islam]]<ref>{{cite news|url=http://findarticles.com/p/articles/mi_hb6511/is_2_49/ai_n29160130/|work=APS Diplomat Redrawing the Islamic Map|title=IRAQ – Resurgence In The Shiite World – Part 8 – Jordan & The Hashemite Factors|year=2005|archiveurl=https://archive.today/20120709082355/http://findarticles.com/p/articles/mi_hb6511/is_2_49/ai_n29160130/|archivedate=9 July 2012|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>
| spouses = {{unbulleted list|Abdiyah Khanum|Madiha Khanum|Khadija Khanum|Adila Khanum}}
 
}}
'''Syarif Husain bin Ali''' ([[1856]]-[[1931]]) adalah pemimpin Arab dari [[Bani Hasyim]], dia keturunan ke 37 dari [[Nabi Islam [[Muhammad]] dan merupakan keturunan dari [[Wangsa Hasyimiyah]]. Syarif Husain bin Ali diangkat menjadi [[Gubernur]] [[Makkah]] pada [[1908]] oleh [[Kekhalifahan Utsmaniyah]] dan setelah melakukan [[Pemberontakan Arab]] pada [[1916]], Syarif Husain bin Ali menjadi [[Kerajaan Hijaz|Raja Hijaz]] antara [[1916]]-[[1924]]. Tujuan dari pemberontakan ini adalah mendirikan negara Arab bersatu yang terbentang dari [[Alepo]] di [[Suriah]] sampai [[Aden]] di [[Yaman]] dimana Inggris sudah berjanji untuk mengakuinya.
 
Tiga putra Husain bin Ali menjadi pemimpin di dunia Arab, yaitu [[Ali dari Hejaz|Ali]] sebagai raja [[Kerajaan Hijaz|Hijaz]], [[Faisal I dari Irak|Faisal]] sebagai raja [[Kerajaan Irak|Iraq]] dan [[Abdullah I dari Yordania|Abdullah]] sebagai Emir [[Transyordania]]. Dua hari setelah pembubaran [[Kekhalifahan Ustmaniyah]] di [[Turki]], Syarif Husain bin Ali mendeklarasikan dirinya sebagai [[Khalifah]] yang baru, tetapi hal itu tidak berlangsung lama, setelah [[Ibnu Saud]] menyerang dan mengalahkannya pada [[1924]], sehingga Syarif Husain harus turun tahta Hijaz , menyerahkan kekuasaan pada putranya [[Ali dari Hejaz]] serta lari ke Amman, Yordania dimana putranya menjadi Emir disana.
Baris 39 ⟶ 44:
Di [[Amman]], Hussein masih memanggil dirinya [[khalifah]] dan berperilaku seperti raja, hal ini membuat Abdullah tidak senang dan mengusirnya ke [[Aqaba]], akhirnya Syarif Husain diasingkan ke [[Siprus]] dan tinggal bersama putranya Zaid. Pada [[1930]] Syarif mengalami cacat karena terserang stroke pada usia 79 tahun.<ref>https://books.google.com/?id=QSbeuVXQRUoC&pg=PT66&dq=sharif+hussein+cyprus#v=onepage&q=sharif%20hussein%20cyprus&f=false</ref> Setelah itu Emir [[Abdullah I dari Yordania|Abdullah]] memanggil ayahnya kembali ke [[Amman]] dan Syarif Husain tinggal di [[Amman]] sampai meninggal.
 
Baik [[Ali dari Hejaz]] maupun [[Ibnu Saud]] tidak tertarik dengan gelar [[kalifahKhalifah]] yang disandang sebelumnya oleh Syarif Husain. Syarif Husain meninggal di [[Amman]], [[Yordania]] pada tahun [[1931]].
 
Keturunan dari Syarif Husain masih memegang kekuasaan di [[Yordania]] sampai sekarang, dan [[Kerajaan Irak|Irak]] pada masa kerajaan sampai terbunuhnya [[Faisal II dari Irak]] dan Pangeran Mahkota Abdul[[Abd al-ilahIlah dari Hejaz|Abd al-Illah]] bin [[Ali dari Hejaz|Ali]] di tangan kaum republikan yang mendirikan [[Republik Irak (1958-1968)]] dan memegang gelar pangeran saja serta aktif di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]] (keturunan Zaid bin [[Syarif '''Husain|Husain]]''').
 
Keluarga Al Hasyimi Asy Syarif
 
Marga Al Hasyimi merupakan nisbah kepada keturunan Amir Makkah Syarif Husein bin Ali al Hasyimi.
 
Syarif Husein bin Ali al Hasyimi adalah Syarif Makkah (Amir Makkah) terakhir ketika Hijaz masih berada di bawah Kekhalifahan Utsmani.
 
Syarif Husein bin Ali menjadi Amir Makkah pada tahun 1908-1916 M.
 
Kemudian beliau melepaskan Hijaz dari Turki dan mendirikan Kerajaan Arabiyah Hijaziyah. Beliau menjadi Raja Kerajaan Arabiyah Hijaziyah pada tahun 1916-1924 M.
 
Selanjutnya, setelah Kekhalifahan Turki Utsmani secara resmi dibubarkan dan berubah menjadi Republik Turki, Syarif Husein bin Ali dibaiat sebagai Khalifah Kaum Muslimin pada 3 Maret 1924 Masehi.
 
Syarif Husein bin Ali berasal dari Keluarga Al 'Auni, cabang dari Marga Asyraf Al 'Abdali.
 
Syarif Husein bin Ali masyhur dengan sebutan Syarif Husein bin Ali al 'Abdali ketika menjadi Amir Makkah.
 
Barulah setelah beliau mendirikan Kerajaan Arabiyah Hijaziyah (Kerajaan Hasyimiyah Hijaz) dengan mengumpulkan baiat dari Asyraf Bani Hasyim di Hijaz,
 
beliau mengubah gelarnya menjadi Al Hasyimi.
 
Sebagai tanda bahwa beliau adalah Raja Bani Hasyim di zamannya.
 
Setelah menjadi Raja Kerajaan Hasyimiyah Hijaz, beliau dan seluruh keturunannya bergelar Al Hasyimi.
 
Secara nasab, Syarif Husein bin Ali merupakan keturunan ke-38 Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.
 
Dalam naskah berbahasa [[Sanskerta]], ''Mahabharata'' disajikan sebagai [[cerita berbingkai]] (cerita di dalam cerita), dengan tiga narator: [[Ugrasrawa]], [[Wesampayana]], dan [[Sanjaya (Mahabharata)|Sanjaya]]. Dari narasi Ugrasrawa disampaikan bahwa kisah ''Mahabharata'' pernah dituturkan oleh Wesampayana kepada Maharaja [[Janamejaya]] dari [[Hastinapura]]. Pada awalnya, sang maharaja gagal mengadakan upacara pengorbanan ular. Untuk melipur duka sang maharaja, murid [[Byasa]] yang bernama [[Wesampayana]] diminta untuk menuturkan kisah kejayaan leluhur sang maharaja, yaitu raja-raja India Kuno yang berada dalam satu garis keturunan, di antaranya: [[Pururawa]], [[Yayati]], [[Puru (mitologi)|Puru]], [[Bharata (raja)|Bharata]], dan [[Kuru (raja)|Kuru]].
 
Cerita utama ''Mahabharata'' berpusat pada riwayat seratus [[Korawa]] dan lima [[Pandawa]] yang merupakan keturunan raja-raja tersebut di atas, dengan konflik utama yaitu [[Perang Kurukshetra|perang saudara]] di [[Kurukshetra]]. Baik Korawa maupun Pandawa merupakan dua kelompok pangeran dari [[Dinasti Kuru]] yang tinggal di keraton [[Hastinapura]], [[India Utara]]. Korawa merupakan putra-putra [[Dretarastra]], sedangkan Pandawa merupakan putra-putra [[Pandu]], adik Dretarastra. Meskipun Korawa merupakan putra-putra keturunan Kuru yang lebih tua, tetapi usia mereka semua—termasuk [[Duryodana]], Korawa sulung—lebih muda daripada [[Yudistira]], Pandawa sulung. Baik Duryodana maupun Yudistira mengeklaim sebagai pewaris takhta yang pertama. Pertikaian memuncak menjadi sebuah [[perang di Kurukshetra]], yang dimenangkan oleh pihak [[Pandawa]].
 
Kisah ''Mahabharata'' diakhiri dengan wafatnya [[Kresna]], kehancuran klan-klan [[Yadawa]], dan diangkatnya para Pandawa ke surga. Peristiwa tersebut juga diyakini dalam kepercayaan [[Hindu]] sebagai permulaan zaman ''[[Kaliyuga]]'', yaitu zaman peradaban manusia yang keempat sekaligus terakhir; zaman ketika nilai-nilai yang mulia dan berharga mulai luntur, dan orang-orang cenderung berlaku dengan mengabaikan kebenaran, moralitas, dan kejujuran.Nasab lengkap Syarif Husein bin Ali :
 
• Nayif bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau berputra 2 orang :
 
1. 'Ali (1941)
 
2. 'Ashim (1948)
 
• Raja Ghazi bin Faishal al Awwal bin Syarif Husein.
 
Berputra satu orang bernama Faishal ats Tsani (Faishal II).
 
Faishal II meninggal dalam tragedi kudeta militer di Iraq yang menyebabkan Iraq berubah menjadi Republik.
 
Raja Faishal II meninggal dalam keadaan belum menikah.
 
• Ra'ad bin Zaid bin Syarif Husein.
 
Beliau berputra 4 orang :
 
1. Zaid (1964)
 
2. Mir'ad (1965)
 
3. Faras
 
4. Faishal
 
KETURUNAN KE-41 RASULULLAH
 
• Raja Husein bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Berputra 5 orang :
 
1. Raja Abdullah ats Tsani (1962)
 
2. Faishal (1963)
 
3. Ali (1975)
 
4. Hamzah (1980)
 
5. Hasyim (1981)
 
• Muhammad bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Berputra 2 orang :
 
1. Thalal (1965).
 
2. Ghazi (1966).
 
• Hasan bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Berputra 1 orang :
 
1. Rasyad.
 
• 'Ali bin Nayif bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Berputra 2 orang :
 
1. Muhammad Abbas (1973).
 
2. Ja'far (2007).
 
• 'Ashim bin Nayif bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Berputra satu orang :
 
1. Nayif (1998).
 
• Zaid bin Ra'ad bin Zaid bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 3 anak. Namun saya tidak tau siapa-siapa namanya.
 
• Mir'ad bin Ra'ad bin Zaid bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 2 putra.
 
1. Rakan (1995)
 
2. Ja'far (2002)
 
• Faras bin Ra'ad bin Zaid bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 1 orang putra :
 
1. Hasyim
 
• Faishal bin Ra'ad bin Zaid bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 1 orang putra :
 
1. Husein (2013)
 
KETURUNAN KE-42 RASULULLAH
 
• Raja Abdullah ats Tsani bin Husein bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 2 orang putra :
 
1. Pangeran Mahkota, Husein (1994)
 
2. Hasyim (2005)
 
• Faishal  bin Husein bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 1 putra :
 
1. Umar (1993)
 
• Ali bin Husein bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 1 putra :
 
1. Abdullah (2004)
 
• Hamzah bin Husein bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 2 putra :
 
1. Husein (2019)
 
2. Muhammad (2022)
 
• Hasyim bin Husein bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 2 putra.
 
1. Husein (2015)
 
2. Hasan (2019)
 
• Thalal bin Muhammad bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 2 putra :
 
1. Husein (1999)
 
2. Muhammad (2001)
 
• Ghazi bin Muhammad bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Beliau memiliki 1 orang putra :
 
1. Abdullah (2001)
 
• Rasyad bin Hasan bin Thalal bin Abdullah al Awwal bin Syarif Husein.
 
Mereka semua inilah yang memiliki gelar marga Al Hasyimi, yakni keturunan Amirul Mu'minin Syarif Husein bin Ali al Hasyimi.
 
Mereka adalah para Keluarga Kerajaan Hasyimiyah Yordania. Tinggal di wilayah Kerajaan Yordania.
 
Dan sejauh ini belum ada seorang bermarga Al Hasyimi yang tinggal di luar Yordania.
 
Keluarga Besar Kerajaan Hasyimiyah Yordania
 
Dzurriyah Amirul Mu'minin Asy Syarif Husein bin 'Ali al Hasyimi al 'Auni al 'Abdali asy Syarif al Hasani.
 
== Lihat juga==
Baris 48 ⟶ 245:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{islam-bio-stub}}
 
{{lifetime|1856|1931|Husain}}
Baris 55 ⟶ 250:
[[Kategori:Sayyid]]
[[Kategori:Tokoh Yordania]]
 
 
{{islam-bio-stub}}