Nuh dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Nabi Islam menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(30 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{About|biografi Nuh menurut pandangan [[Islam]]|biografi Nuh dalam pandangan [[Yudaisme]] dan [[Kekristenan]]|Nuh}}
{{Sedang ditulis|11 November 2021|date=10 November 2021}}Dalam [[Al-Qur'an]], [[Nuh]] adalah salah satu [[nabi]] dan [[rasul]] dengan kedudukan sebagai [[Ululazmi]].<ref>{{Cite book|last=Ash-Shallabi|first=Ali Muhammad|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Nuh/b7kmEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Nuh&printsec=frontcover|title=Nuh: Peradaban Manusia Kedua|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-901-7|pages=119|url-status=live}}</ref>
{{Infobox person
| honorific_prefix = [[Nabi]] dan [[Rasul]]
| name = Nūḥ <br /> {{lang|ar|نُوْحٌ}}
| post-nominals = [[Alaihis Salam|'alaihissalam]]
| image = Nuh_(Noah)1.png
| caption = Nabi Nuh dalam [[kaligrafi Islam]]
| title = *[[Nabi]]
*[[Rasul]]
*Abul Basyar Ats-Tsani
*[[Alaihis Salam|'Alaihissalam]]
| years_active =
| known_for = [[Bahtera Nuh|Bahtera]]
| notable_works =
| style =
| predecessor = {{unbulleted list
| [[Idris]] ([[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]])
}}
| successor = {{unbulleted list
| [[Hud]] ([[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]])
}}
| opponents =
| spouse = [[Naama (Kejadian)|Naama]]
| partner = <!-- unmarried life partner; use ''Name (1950–present)'' -->
| children = *[[Kan'an]]
*[[Sam]]
*[[Ham]]
*[[Yam]]
*[[Yafet]]
| parents =
| relatives =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| footnotes =
}}
{{Nabi Islam|Nabi dalam Al-Qur'an}}
 
Dalam [[Islam]], '''Nuh ({{Lang-ar|نوح |Nūḥ}})''' adalah seorang tokoh dalam [[Al-Qur'an]] yang merupakan seorang ''[[nabi]]'' yang ke-3<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> sekaligus ''[[rasul]]'' yang pertama<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> serta merangkap dengan kedudukan sebagai ''[[Ululazmi|ulul azmi]]'' yang pertama<ref>[[Ululazmi|Sesuai urutan 5 ulul azmi]]</ref> pada [[Islam]].<ref>{{Cite book|last=Ash-Shallabi|first=Ali Muhammad|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Nuh/b7kmEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Nuh&printsec=frontcover|title=Nuh: Peradaban Manusia Kedua|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-901-7|pages=119|url-status=live}}</ref> Sebanyak 43 ayat dari 28 [[surah]] di dalam Al-Qur'an membahas tentang Nuh.{{Sfn|Hadi|2021|p=115}} [[Dakwah]] Nuh ditujukan kepada [[Bani Rasib]].{{Sfn|Aizid|2019|p=72}} Nuh diutus oleh [[Allah]] untuk mengajarkan [[tauhid]]. Ia ber[[dakwah]] selama tiga generasi dan hanya memperoleh 70 orang pengikut dengan tambahan delapan anggota [[keluarga]]<nowiki/>nya.{{Sfn|El-Fikri|2010|p=25-26}} Dikarenakan Nuh gagal mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, Allah pun menimpakan banjir bandang untuk menghabisi seluruh manusia di muka bumi<ref>https://zakat.or.id/kisah-nabi-nuh-saat-banjir-besar-dan-doa-hujan/</ref>. Kisah banjir bandang disebutkan dalam beberapa ayat di [[Surah Nūh|Surah Nuh]] dan [[Surah Hud]].{{Sfn|El-Fikri|2010|p=26}}
 
Kisah Nuh sangat mirip dalam penceritaannya dengan Kisah [[Utnapishtim]] (Atrahasis) pada [[Epos Gilgamesh]] yang lebih awal ditulis. Di mana pada ceritanya, [[Enlil|Dewa Enlil]] kesal dengan manusia yang terlalu berisik sehingga berniat membantai manusia dengan menimpakan air bah besar. Mendengar hal tersebut Dewa lainnya yaitu [[Enki|Ea]] (Enki) segera mendatangi seorang manusia di bumi bernama Utnapishtim dan menyuruhnya membangun kapal raksasa untuk menyelamatkan kehidupan di Bumi.
 
== Genealogi ==
Nuh merupakan keturunan dari [[Adam (tokoh Al-Qur'an)|Adam]] dari generasi kesembilan. Nama lengkap Nuh adalah Nuh bin Lamik bin Matusylakh bin Idris bin Yarad bin Mahlayil bin Qainan bin Anusi bin Syits bin Adam. Nuh lahir sekitar 1000 tahun setelah wafatnya Adam dan hidup hingga hampir mencapai 1 [[milenium]]. Umur Nuh diketahui dari [[Surah Al-'Ankabut]] ayat 14.{{Sfn|Hadi|2021|p=115}} Sementara jarak umur antara Adam dan Nuh disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh [[Bukhari]] dan [[Ibnu Hibban]] dari [[Abu Umamah al-Bahili]] dan [[Abdullah bin Abbas]].{{Sfn|Aizid|2019|p=71}}
 
== Penyembahan berhala ==
Pada masa antara Nabi Adam dan Nabi Nuh, terdapat kaum-kaum yang saleh, yaitu Wudd, Suwa', Yaghuts, dan Nasr.{{Sfn|Jauzi|2020|p=25}} Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Jarir Ath-Thabari hingga ke Muhammad bin Qais, disebutkan bahwa keempat nama tersebut merupakan tokoh yang disembah oleh kaum Nuh. Nuh memperingati mereka untuk berhenti menyembah keempat tokoh tersebut.{{Sfn|Jauzi|2020|p=25-26}} Sementara itu, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, disebutkan bahwa keempat nama tersebut merupakan tokoh yang mempunyai pengikut yang setia. Sehingga masing-masing kaum diberi nama sesuai nama tokoh tersebut. Keempat tokoh dan kaum ini hidup di antara masa Nabi Adam dan Nabi Nuh. Setelah keempat tokoh ini meninggal, generasi pertama dari para pengikutnya mulai menggambar sosok mereka. Lalu, pada generasi kedua, [[Iblis]] membujuk mereka untuk menyembahnya dengan mengatakan bahwa generasi pertama dahulu menyembah keempat tokoh tersebut. Iblis membujuk dengan mengatakan bahwa keempat tokoh tersebut dapat menurunkan [[hujan]]. Generasi kedua ini kemudian memulai penyembahan atas keempat tokoh tersebut.{{Sfn|Jauzi|2020|p=26}}
 
== Dakwah ==
Nuh merupakan salah satu manusia yang diberikan wahyu oleh Allah dan dipilih olehNya sebagai rasul. Informasi kerasulan Nuh diperoleh dari Surah An-Nisa' ayat 163.{{Sfn|Fikri|2018|p=10}} Kerasulan Nuh juga diketahui dari Surah Ali Imran ayat 33 dan 34.{{Sfn|Fikri|2018|p=9-10}} Nuh merupakan rasul pertama karena ia yang pertama kali diperintah oleh Allah untuk berdakwah kepada suatu kaum. Menurut keterangan Ibnu Jarir ath-Thabari, Nuh berdakwah kepada Bani Rasib.{{Sfn|Aizid|2019|p=72}} Terdapat beberapa pendapat ulama mengenai usia Nuh ketika menjadi rasul, antara lain pada usia 50, 350 atau 480 tahun.{{Sfn|Aizid|2019|p=74}}
 
Nuh memulai dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Setelahnya ia berdakwah secara terang-terangan dengan memberikan motivasi dan peringatan kepada kaumnya.{{Sfn|Aizid|2019|p=75}} Sejak Nuh memulai dakwahnya, kaumnya menganggap dirinya sebagai orang yang sesat. Kaum Nuh pada masanya ada yang menyakini [[politeisme]] dan ada pula yang mengadakan perbuatan [[syirik]].{{Sfn|Fikri|2018|p=12-13}} Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun. Jumlah pengikutnya tidak lebih dari 80 orang.{{Sfn|Hadi|2021|p=127-128}}
 
== Banjir bandang ==
Setelah Nuh tidak lagi meyakinkan kaumnya untuk beriman kepada Allah, perintah pembuatan kapal diberikan kepada Nuh.{{Sfn|Aizid|2019|p=69}} Perintah pembuatan kapal dari Allah kepada Nuh disebutkan dalam Surah Hud ayat 37. Dalam ayat ini juga Allah memberitahukan bahwa kaum Nuh yang ingkar akan ditenggelamkan.{{Sfn|Aizid|2019|p=70}} Para ahli sejarah sepakat bahwa banjir bandang yang menimpa kaum Nuh benar-benar pernah terjadi. Ini didasarkan pada banyaknya kisah banjir bandang dari berbagai [[agama]], [[keyakinan dan kepercayaan]], serta [[Budaya|kebudayaan]] di beberapa [[negara]]. Perbedaan pendapat timbul mengenai wilayah yang terdampak banjir dan jenis [[hewan]] yang memasuki kapal yang dibuat oleh Nuh.{{Sfn|El-Fikri|2010|p=30}}
 
Awal pelayaran Nabi Nuh menggunakan kapal buatannya dikisahkan dalam Surah Hud ayat 41. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memerintahkan Nuh untuk berlayar dan memulai pelayaran dengan menyebut nama-Nya. Allah memerintahkan pula penyebutan namanya ketika kapalnya telah berlabuh.<ref>{{Cite book|last=Al-Qaradhawi|first=Yusuf|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=aO7eDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false|title=Tafsir Juz 'Amma|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-827-0|editor-last=Artawijaya|pages=2|translator-last=Nurdin|translator-first=Ali|url-status=live}}</ref> Ada yang berpendapat bahwa banjir bandang menimpa seluruh wilayah di [[dunia]]. Dalilnya pada Surah Hud ayat 42 dan 43. Ayat 42 menjelaskan bahwa [[ombak]] yang timbul akibat banjir bandang mencapai ketinggian [[gunung]].{{Sfn|El-Fikri|2010|p=31-32}} Bukti lain yang menguatkan pendapat mereka adalah penemuan [[fosil]] [[Elephas hysudrindicus|gajah purba]] di wilayah [[Siberia]] dan [[Kutub Utara]].{{Sfn|El-Fikri|2010|p=32}}
 
Sementara itu, terdapat pendapat yang menyatakan bahwa banjir bandang yang menimpa kaum Nuh hanya bersifat lokal. Dalilnya adalah bahwa setiap nabi diutus hanya kepada suatu kaum tertentu. Pendapat ini didasarkan kepada ayat-ayat Al-Qur'an yaitu [[Surah Ar-Ra’d]] ayat 7, [[Surah An-Nahl]] ayat 36, 84 dan 89, [[Surah Al-Mu’minun|Surah Al-Mu'minun]] ayat 44, [[Surah An-Nisa’|Surah An-Nisa']] ayat 41 dan [[Surah Yusuf]] ayat 47. Pendapat ini dikuatkan oleh adanya kisah para nabi yang hidup pada zaman yang sama dengan nabi lainnya dengan kaum yang hidup di lokasi yang berjauhan. Para nabi yang hidup pada zaman yang sama antara lain [[Ibrahim]] dan [[Lut]], [[Yakub (tokoh Al-Qur'an)|Yakub]] dan [[Yusuf (tokoh Al-Qur'an)|Yusuf]], [[Musa]], [[Harun (tokoh Al-Qur'an)|Harun]] dan [[Syuaib]] serta [[Zakariyya]] dan [[Yahya]]. Keterangan lain yang dijadikan sebagai landasan pendapat ini adalah jumlah nabi dan rasul yang sangat banyak yaitu 124 ribu nabi dan 313 rasul. Keterangan ini diperoleh dari hadis yang diriwayat oleh [[Muhammad bin Ismail al-Bukhari|Imam Bukhari]].{{Sfn|El-Fikri|2010|p=33}}
 
== Keturunan ==
Setelah banjir bandang berakhir, Nuh dan para pengikutnya keluar dari kapal dan melanjutkan kehidupannya. Para pengikut Nuh tidak memiliki keturunan karena semuanya meninggal akibat wabah. Hanya keluarga Nuh yang memiliki keturunan.{{Sfn|Aizid|2019|p=68}} Keterangan bahwa hanya keturunan Nuh yang meneruskan generasi umat manusia dijelaskan dalam Surah As-Saffat ayat 77.{{Sfn|Aizid|2019|p=68-69}} Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa anak Nuh yang melanjutkan keturunan manusia ada tiga yaitu Sam, Ham dan Yafidz.{{Sfn|Aizid|2019|p=69}}
 
== Referensi ==
 
<references />
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Aizid|first=Rizem|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kala_Kanjeng_Nabi_Bercerita/6Sy1DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=nabi&printsec=frontcover|title=Kala Kanjeng Nabi Bercerita|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-577-4|editor-last=Rahman|ref={{sfnref|Aizid|2019}}|url-status=live}}
*{{Cite book|last=El-Fikri|first=Syahruddin|date=2010|url=https://www.google.co.id/books/edition/SITUS_SITUS_DALAM_AL_QUR_AN/xufhDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Nuh&printsec=frontcover|title=Situs-Situs dalam Alquran: Dari Banjir Nuh hingga Bukit Thursina|location=Jakarta Selatan|publisher=Penerbit Republika|isbn=978-623-279-035-3|ref={{sfnref|El-Fikri|2010}}|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Fikri|first=Maulana M.|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kisah_Nabi_Nuh_dan_Kaumnya/H8xqDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Nuh&printsec=frontcover|title=Kisah Nabi Nuh dan Kaumnya: Perbandingan antara Al-Qur'an, Al-Kitab dan Fakta Sejarah|location=Sukabumi|publisher=CV. Jejak|isbn=978-602-5769-91-7|ref={{sfnref|Hadi|2018}}|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Hadi|first=Syofyan|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tafsir_Qashashi_Jilid_I_Nabi_Adam_as_Nab/LuU_EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Nuh&pg=PA115&printsec=frontcover|title=Tafsir Qashashi Jilid I: Nabi Adam as, Nabi Idris as, Nabi Nuh as, Nabi Hud as, Nabi Shaleh as, Nabi Ibrahim as dan Nabi Luth as.|location=Serang|publisher=Penerbit A-Empat|isbn=978-623-6289-07-5|ref={{sfnref|Hadi|2021}}|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Jauzi|first=Ibnul|date=2020|title=70 Dosa Besar yang Dianggap Biasa|location=Jakarta Selatan|publisher=Pustaka Azzam|isbn=978-602-236-362-0|trans-title=Tadzkirah Ulil Bashair|ref={{sfnref|Jauzi|2020}}|url-status=live}}
 
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
 
[[Kategori:Nabi Islam]]
[[Kategori:Nuh| ]]