Mendu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambah teks pada subjudul Aturan |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Mendu''' adalah [[teater]] rakyat yang berkembang di masyarakat [[Riau]], [[Kepulauan Riau]] dan [[Kalimantan Barat]].{{Sfn|Pangaribuan|2014|p=64}} Teater diawali dengan nyanyian dan tarian yang diiringi tabuhan alat musik serta pengenalan pemeran teater. Cerita utama dalam teater diperoleh dari [[Hikayat Dewa Mendu]] dan dipentaskan secara berbabak. Penyampaian cerita menggunakan [[Bahasa Melayu]] Mendu dan Pesisir. Pusat kegiatan Mendu yaitu di [[Bunguran Batubi, Natuna|Bunguran]] dan meluas ke [[Kabupaten Natuna|Natuna]], [[Kepulauan Anambas|Anambas]], [[Sungai Ulu, Bunguran Timur, Natuna|Sungai Ulu]], [[Pulau Tiga]], [[Midai, Natuna|Midai]] dan [[Siantan, Mempawah|Siantan]].<ref>{{Cite web|last=arman|first=dedi|date=2018-12-21|title=Merevitalisasi Mendu|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/merevitalisasi-mendu/|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau|language=en-US|access-date=2020-09-14}}</ref> Mendu banyak dipentaskan pada tahun 1876 hingga tahun 1942 Masehi. Pementasannya kemudian dihentikan pada masa penjajahan Jepang dan kembali berkembang pada tahun 1980 pada masa pemerintahan Indonesia.{{Sfn|Juliastuty|2014|p=34}}
== Aturan ==
Baris 8:
== Masa kejayaan ==
Selama periode tahun 1876 hingga 1943, pementasan Mendu didukung oleh Panembahan Kerajaan Mempawah. Mendu kemudian dipentaskan di [[Kabupaten Mempawah|Kabupaten Pontianak]], [[Kabupaten Sanggau]], dan [[Kabupaten Ketapang]]. Pusat pementasannya berada di [[Mempawah (kota)|Mempawah]], [[Ngabang, Landak|Ngabang]], Sambas, Sungai Raya, [[Sungai Duri, Sungai Raya, Bengkayang|Sungai Duri]], [[Kota Singkawang|Singkawang]], [[Sekura, Teluk Keramat, Sambas|Sekura]], [[Tayan Hulu, Sanggau|Tayan]], [[Sekayam, Sanggau|Balai Karangan]], [[Muara Pawan, Ketapang|Sungai Awan Kiri]], [[Suka Baru, Bunga Mayang, Ogan Komering Ulu Timur|Suka Baru]], [[Sukadana, Kayong Utara|Sukadana]], dan [[Simpang Hilir, Kayong Utara|Simpang Hilir]].{{Sfn|Juliastuty|2014|p=42}}
== Masa kemunduran ==
Baris 17:
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Daftar pustaka ==
* {{cite journal|last=Juliastuty|first=Dewi|date=Maret 2014|title=Dinamika Teater Tradisional Mendu di Kalbar (1712-2014)|url=http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/182/133|journal=Patanjala|volume=6|issue=1|pages=33–48|doi=10.30959/patanjala.v6i1.182
* {{cite journal|last=Pangaribuan|first=Tristania R.A.|date=Juni 2014|title=Eksistensi Mendu sebagai Media Pertunjukan Rakyat dalam Menyampaikan Informasi Publik|url=https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jpkp/article/download/1325/765|journal=Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan|volume=15|issue=1|pages=59–72|doi=|issn=|ref={{sfnref|Pangaribuan|2014}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Wirawan, G., Waluyo, H.J., Suwandi, S., dan Widodo, S.T.|first=|date=2020|title=Masa Keemasan Teater Tradisional Mendu Kalimantan Barat|url=http://magistraandalusia.fib.unand.ac.id/index.php/majis/article/download/37%20-%2042/pdf|journal=Magistra Andalusia: Jurnal Ilmu Sastra|volume=2|issue=1|pages=37–42|doi=10.25077/majis.2.1.25.2020
[[Kategori:Budaya Melayu]]
|