Fu De Zheng Shen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Lim Natee (bicara | kontrib)
k Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Fu De Zheng Shen''' ([[HanziAksara sederhanaHan|sHanzi]]=: 福德正神; [[pinyin]]=: Fúdé zhèngshén; [[Hokkien]]: Hok Tek Ceng Sin; lit.=Terjemahan: "dewaDewa bumi atas kemakmuran dan jasa")<ref>Keith G. Stevens, Chinese Mythological Gods, Oxford University Press, USA, (November 8, 2001), pages 60, 68, 70, #ISBN 0-10: 019591990419-591990-4 or # ISBN-13: 978-01959199050-19-591990-5</ref>) adalah salah satu dewa dalam [[panteon]] [[Tridharma|agama tradisional China]] yang seringkalisering kali dianggap sama atau merupakan nama resmi dari dewa bumi [[Tu Di Gong]]. Pemujaan keduanya sebenarnya memiliki latar belakang serta lingkup yang berbeda. Selain itu, karena merupakan salah satu [[shen|dewa]] yang tertua usianya, ia juga sering disebut sebagai [[Hou Tu]].<ref name="Sampokong">Yayasan kelenteng sam po kong semarang. ''Dewa-Dewi Kelenteng''.</ref>
 
Dewa ini memiliki wewenang dalam mengatur rejeki pada manusia sehingga biasa dipuja oleh orang yang mengharapkan rejeki yang lancar dan usaha yang maju. Oleh sebab itu, klenteng yang diperuntukkan kepadanya seringkalisering kali dibangun dekat dengan pasar.<ref>{{cite book|title=Pelangi Ilmu Spiritual|last=Utomo|first=Herman|last2=Prayitno|first2=Silvie Yuliati|last3=|first3=|publisher=Kelompok Spiritual Universal|year=2012|location=Jakarta|isbn=|page=48-49|quote=}}</ref>
 
== Legenda ==
=== Zhang Fu De ===
Sebuah cerita mengatakan bahwa Fu De Zheng Shen sesungguhnya adalah seseorang yang pernah hidup pada zaman [[Dinasti Zhou]], pada masa pemerintahan [[Raja Wu dari Zhou|kaisar Zhou Wu Wang]], bernama '''Zhang Fu De''' ([[Hokkien]]=Thio Hok Tek). Ia lahir pada tahun 1134 SM, pada tahun ke-2 pemerintahan Zhou Wu Wang, tanggal ke-2 bulan ke-2 Imlek. Sejak kecil, Zhang Fu De sudah menunjukkan bakat sebagai orang yang pandai dan berhati mulia.<ref name="Purnama">Purnama. 2008. [http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6369.0] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160828204533/https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6369.0|date=2016-08-28}}. Diambil dari http://www.hoktekbio.com/ftcs.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402183615/http://www.hoktekbio.com/ftcs.htm/|date=2015-04-02}}.</ref><ref name="Invisionfree">Invisionfree. 22 Maret 2007. Akses= 27 Maret 2013. [http://z14.invisionfree.com/taoism_singapore/ar/t1473.htm The legend of Fu De Zheng Shen] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402144634/http://z14.invisionfree.com/taoism_singapore/ar/t1473.htm |date=2015-04-02 }}</ref> Saat berumur 7 tahun, ia telah belajar ilmu sastra Tionghoa kuno, lincah, pintar, taat perintah orang tua, jujur, senang menolong fakir miskin, dan supel dalam pergaulan.<ref name="anonim">Anonim. "Kitab Suci Amurva Bumi (Hok Tek Ceng Sin)", Tidak Dijual.</ref>
 
Saat berusia 36 tahun, ia memangku jabatan sebagai pejabat perpajak kerajaan. Dalam mejalankan tugasnya, ia selalu bertindak bijaksana tidak memberatkan rakyat. Ia selalu menolong yang miskin tanpa pernah absen; rakyat sangat mencintainya. Ia meninggal pada usia 102 tahun pada tahun 12361042 SM, pada generasi kedua kekaisaran [[Dinasti Zhou]]. Setelah tiga hari meninggal, wajahnya sama sekali tidak berubah sehingga masyarakat yang melayat menjadi terkejut. Para penduduk tidak pernah melupakan semua perbuatan baik yang telah ia lakukan.<ref name="Invisionfree"/><ref name="anonim"/>
 
Jabatannya digantikan oleh seseorang yang bernama Wei Chao. Wei Chao adalah seorang tamak dan rakus serta kejam. Dalam menarik pajak, ia tidak mengenal kasihan sehingga masyarakat sangat menderita. Akhirnya karena penderitaan hidup yang tak tertahankan, penduduk banyak yang pergi meninggalkan kampung halamannya sehingga sawah ladang banyak terbengkalai. Mereka berharap mendapatkan pemimpin yang bijaksana seperti Zhang Fu De yang telah meninggal. Sebab itulah mereka kemudian memuja Zhang Fu De sebagai tempat memohon perlindungan. Dari nama Zhang Fu De inilah kemudian muncul gelar Fu De Zheng Shen yang dianggap sebagai Dewa Bumi.<ref name="Purnama"/>
Baris 17:
 
== Kultus ==
Fu De Zheng Shen digambarkan sebagai seorang pria tua yang tersenyum ramah, berambut serta berjanggut panjang berwana putih, dan seringkalisering kali digambarkan dalam posisi duduk. Tidak banyak [[klenteng]] yang membedakan antara Fu De Zheng Shen dengan [[Tu Di Gong]]. Jika klenteng tersebut membedakan altar untuk keduanya, altar Fu De Zheng Shen selalu berada di atas (sejajar dengan ketinggian altar-altar dewa-dewi yang lain), sementara altar Tu Di Gong berada di bawah (hampir sejajar dengan lantai) dan biasanya ditempatkan di bawah altar dewa yang lain. Klenteng yang membedakan altar untuk Fu De Zheng Shen dan [[Tu Di Gong]] misalnya adalah [[Tik Liong Tian|TITD De Long Dian]] di [[Rogojampi, Banyuwangi]].
 
=== Fu De Zheng Shen dan Tu Di Gong ===
{{lihat pula|Tu Di Gong}}
[[Berkas:Kuil_Tu_Di_Gong_Watu_Dodol_2011.jpg |jmpl|200px|Kuil [[Tu Di Gong]] di pesarean [[Watu Dodol]].]]
Tu Di Gong adalah para dewa bumi yang menguasai tanah (area) lokal, misalnya adalah tanah tempat suatu bangunan didirikan. Masing-masing wilayah memiliki Tu Di Gong yang berbeda, serta masa jabatannya ada batasnya (tidak untuk selama-lamanya).<ref name="Purnama"/> Mereka adalah kelompok dewa yang berkedudukan paling rendah dalam [[Birokrasi Surga]] dan yang paling dekat dengan umat manusia. Karena berhubungan dengan tanah (juga termasuk pemakaman), altar untuk [[Tu Di Gong]] selalu diletakkan sejajar dengan lantai atau tanah. Makam China biasanya selalu memiliki sebuah bangunan kecil di sampingnya yang digunakan untuk memuja [[Tu Di Gong]].
 
Berbeda dengan Tu Di Gong, Fu De Zheng Shen hanya satu sosok dewa saja. Ia merupakan pelindung masyarakat serta dianggap sebagai [[Birokrasi Surga#Di Shen|dewa bumi]]. Altar untuk Fu De Zheng Shen selalu diletakkan sejajar dengan altar-altar dewata yang lain (sejajar kepala atau dada manusia dewasa) dan tidak memiliki koneksi dengan pemakaman.
 
Pada masa kuno, hanya para pejabat pemerintah yang diperbolehkan untuk membangun kuil pemujaan kepada [[Birokrasi Surga|tatanan para dewata]]. Masyarakat awam tidak diperbolehkan untuk berdoa di sana. Namun, masyarakat menemukan cara untuk bersembahyang kepada Tu Di Gong; masyarakat yang kebanyakan merupakan petani atau penggarap sawah yang miskin itu membuat papan dari tanah liat kemudian meletakkan di tanah sebagai media untuk berdoa. Itulah sebabnya altar untuk Tu Di Gong diletakkan di atas tanah, sementara altar untuk [[Fu De Zheng Shen]] diletakkan di atas meja altar.<ref name="Invisionfree"/>
 
=== Fu De Zheng Shen pada Dinasti Shang ===
Pemujaan kepada Dewa Bumi biasanya dilakukan sehabis panen raya, dimana para petani bersyukur atas rejeki yang diperoleh dari hasil panen tersebut. Pada zaman [[Dinasti Shang]] (1783–1134 SM), seorang penasihat agung kaisar bernama '''Ie In''' (Ou Hing atau A Hang) memberikan makna pesta panen raya tersebut dengan istilah Fu De Zheng Shen, yang berarti ''memperoleh rejeki (Hok/ Fu) dalam kebajikan (Tek / De) dengan tetap menegakkan (Ceng/ Zheng) nilai-nilai rohani (Sin / Shen)''. Makna atau istilah ini kemudian menjadi populer dan mengakibatkan munculnya tokoh baru yaitu Fu De Zheng Shen sebagai dewa rejeki, yang seolah-olah berbeda atau lain sama sekali dengan [[Tu Di Gong]].<ref name="Poanthian">Poanthian. Unduh=23 Maret 2013. [http://poanthian.webs.com/download/09_hok_tek_ceng_sin.pdf 9. Hok Tek Ceng Sin (Fu De Zheng Shen) 福德正神] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130904011348/http://poanthian.webs.com/download/09_hok_tek_ceng_sin.pdf |date=2013-09-04 }}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 38:
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{Hakka}}
 
[[Kategori:Dewa-Dewi Taoisme]]