Kecelakaan bus Subang 2024: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 50:
}}
'''Kecelakaan bus''' '''Subang''' merupakan sebuah insiden kecelakaan kendaraan beruntun yang terjadi di [[Kabupaten Subang]], Provinsi [[Jawa Barat]]. Kecelakaan ini melibatkan sebuah [[Bus pariwisata|bus Pariwisata]] yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok serta sebuah mobil dan beberapa motor. Kecelakaan ini
== Kronologi ==
Dalam perpisahan kelas 12 SMK Lingga Kencana Depok, sekolah tersebut mengadakan perpisahan sekolah di Bandung dengan menggunakan PO untuk menyewa 3 unit bus. Setelah kecelakaan, satu siswa mengeluh terhadap kondisi bus yang digunakan dalam rombongan. Dimana, bus tersebut memiliki AC yang tidak berfungsi, ban yang tidak memiliki tapak, dan bahkan sempat mogok dalam perjalanan<ref>{{Cite web|date=2024-07-28|title=Pembina Yayasan SMK Lingga Kencana Sempat Mendapat Keluhan Bus yang Kecelakaan di Subang|url=https://web.archive.org/web/20240728153635/https://disway.id/read/783654/pembina-yayasan-smk-lingga-kencana-sempat-mendapat-keluhan-bus-yang-kecelakaan-di-subang|website=web.archive.org|access-date=2024-07-28}}</ref>.
Pada Sabtu malam, 11 Mei 2024, salah satu bus Pariwisata yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan yang melibatkan beberapa kendaraan; termasuk 3 unit motor dan 1 mobil. Kecelakaan ini terjadi sekitar jam 18:45 WIB, di Jalan Raya Subang-Bandung; tepatnya di depan Masjid Jami As Sa'adah, [[Kecamatan Ciater]], Kabupaten Subang, Jawa Barat<ref name=":1">{{Cite web|date=2024-07-28|title=Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang Tewaskan 11 Orang|url=https://web.archive.org/web/20240728145225/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240512092912-20-1096504/kronologi-kecelakaan-bus-pariwisata-di-subang-tewaskan-11-orang|website=web.archive.org|access-date=2024-07-28}}</ref>.
Berdasarkan saksi mata warga setempat, bus tersebut tiba tiba melaju tidak terkendali saat jalan menurun, dan kecelakaan terjadi saat bus menyebrang jalan, menabrak sebuah mobil dan tiga unit motor. Bus berhenti dengan kondisi terguling dan tertopang sebuah tiang di bahu jalan<ref name=":1" />. Kecelakaan ini mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka<ref name=":0" />.
== Investigasi ==▼
Investigasi awal oleh pihak [[KNKT]] mengemukakan bahwa bus tersebut telah menjalani modifikasi ilegal yang mengubah bus dari spesifikasi asli bus tersebut<ref>{{Cite web|date=2024-07-28|title=Bus yang Alami Kecelakaan di Ciater Hasil Modifikasi, dari Normal Jadi "High Decker"|url=https://web.archive.org/web/20240728150226/https://nasional.kompas.com/read/2024/05/15/16400591/bus-yang-alami-kecelakaan-di-ciater-hasil-modifikasi-dari-normal-jadi-high|website=web.archive.org|access-date=2024-07-28}}</ref>. Setelah penyelidikan lebih lanjut, pihak Dirlantas [[Kepolisian Daerah Jawa Barat|Polda Jawa Barat]] menemukan bahwa bus tersebut memiliki KIR yang kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023; 5 bulan sebelum kecelakaan tersebut<ref name=":2">{{Cite web|date=2024-07-28|title=Kecelakaan Lalu Lintas di Ciater, Ditlantas Polda Jabar Beberkan Fakta - Fakta Ketidaklayakan Bus - Tribunjabar.id|url=https://web.archive.org/web/20240728072527/https://jabar.tribunnews.com/2024/05/29/kecelakaan-lalu-lintas-di-ciater-ditlantas-polda-jabar-beberkan-fakta-fakta-ketidaklayakan-bus|website=web.archive.org|access-date=2024-07-28}}</ref>.
Dalam penyelidikan tersebut, juga ditemukan bahwa spesifikasi bus baik dalam kompresor, minyak rem, dan kebocoran katup booster yang menggerakkan tekanan angin rem cakram yang digunakan dalam bus tersebut tidak sesuai dan tidak layak, yang mengkontribusikan faktor rem blong yang terjadi dalam kecelakaan tersebut<ref name=":2" />.
▲== Investigasi ==
Telah ditetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut; sopir bus tersebut saat kecelakaan terjadi, pihak bengkel yang merombak bus tersebut dengan modifikasi yang tidak berizin, dan pihak yang memaksa sopir bus tersebut untuk tetap mengoperasikan bus tersebut<ref name=":2" />.
==
Akibat kecelakaan tersebut, beberapa daerah membatasi dan melarang ajang "study tour" dan kegiatan sekolah serupa, baik dalam bentuk penyertaan KIR bus yang akan digunakan dan pelarangan keluar batas provinsi. Salah satu daerah yang menurunkan larangan tersebut merupakan Jawa Barat, dan beberapa Kota dan Kabupaten yang di dalam Jawa Barat, termasuk [[Kota Bogor|Bogor]], [[Cirebon]], [[Depok]], dan [[Pangandaran]]<ref>{{Cite web|date=2024-07-28|title=11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang Halaman all - Kompas.com|url=https://web.archive.org/web/20240728151722/https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/15/141500965/11-daerah-larang-dan-batasi-study-tour-imbas-kecelakaan-bus-di-subang?page=all|website=web.archive.org|access-date=2024-07-28}}</ref>.
[[Kategori:Semua artikel tak bertuan]]
|