Jabir bin Abdullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wadaihangit (bicara | kontrib)
Menambahkan foto ke infobox #WPWP
 
(45 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kembangkan}}
{{Noref-bio-tokohmuslim}}
{{rapikan}}
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{refimprove}}
{{Infobox religious biography|name=Jabir bin Abdullah|religion=[[Islam]]|birth_place=[[Madinah]]|birth_date=15 H (607/608 M)|parents=[[Abdullah bin AmrAmru bin Haram]]|spouse=Suhaimah binti Mas’udMas'ud<ref>https://artikel.alfurqongresik.com/suhaimah-binti-masud-radhiallahu-anha/</ref>|death_placeimage=Madinah|death_date=78IMGجابر Hبن (697/698عبدالله M)|death_cause=Diracuniالانصاري oleh [[Al-Hajjaj bin Yusuf]]2631.png}}
'''Jabir bin Abdullah bin AmrAmru bin Haram al-Anshari''' ({{lang-ar|جابر بن عبدالله بن عمرو بن حرام الأنصاري}}) adalah salah satu [[Sahabatsahabat Nabi]] dan salah satu dari Sahabatsahabat yang banyak meriwayatkan [[Hadis]] [[Nabihadis]].<ref name="الإصابة1">{{ar}} [https://shamela.ws/browse.php/book-9767#page-531 الإصابةAl-Ishabah فيfi تمييزTamyiz الصحابةash-Shahabah لابنoleh حجرIbnu العسقلانيHajar al-'Asqalani جابر بنJabir عبدbin اللَّهAbdullah بنbin عمروAmru بنbin حرامHaram (1)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170710000854/http://shamela.ws/browse.php/book-9767 |date=10 يوليو 2017}} {{TautanPranala rusakmati|Tarikh=2020-10-13|bot=JarBot}}</ref>
 
== Kehidupan ==
{{Kembangkan bagian}}
Jabir bin Abdullah bin Amr bin Haram adalah [[Sahabat Nabi]] dari [[kaum Anshar]] dari Bani Ghanm bin Ka'ab bin Salamah bagian dari kabilah [[Khazraj]]
Jabir bin Abdullah bin Amru bin Haram adalah [[Sahabat Nabi]] dari [[kaum Anshar]] dari Bani Ghanm bin Ka'ab bin Salamah bagian dari kabilah [[Bani Khazraj]].<ref name="الإصابة1" /><ref name="أسد">{{ar}} [https://shamela.ws/browse.php/book-1110#page-689 Usdul Ghabah fi Ma'rifat ash-Shahabah oleh Ibnu al-Atsir al-Jazari – Jabir bin Abdullah bin Haram] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170813230237/http://shamela.ws/browse.php/book-1110 |date=13 أغسطس 2017}} {{Pranala mati|Tarikh=2020-10-13|bot=JarBot}}</ref> Ayah Jabir, [[Abdullah bin Amru bin Haram]], juga termasuk Sahabat Nabi yang terbunuh di [[Pertempuran Uhud]],<ref name="الذهبي">{{ar}} [https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=265&idfrom=315&idto=315&flag=0&bk_no=60&ayano=0&surano=0&bookhad=0 Siyar A'lam an-Nubala – Jabir bin Abdullah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180131023209/http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=315&idto=315&bk_no=60&ID=265 |date=31 يناير 2018}}</ref> dan ibunya bernama Nusaibah<ref name="الإصابة1" /> dan pendapat lain mengatakan namanya Anisah binti Uqbah bin Adi al-Anshariyyah.<ref name="المزي1">{{ar}} [http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?hflag=1&bk_no=1857&pid=644795 Tahdzib al-Kamal oleh al-Mizzi – Jabir bin Abdullah bin Amru bin Haram bin Tsa'labah (1)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200211173058/https://islamweb.net/ar/library/ |date=11 فبراير 2020}}</ref> [[Kunyah]]<nowiki/>nya adalah Abu Abdullah, dan dikatakan Abu Abdurrahman, dan dikatakan Abu Muhammad.<ref name="الإصابة1" /> Jabir memeluk [[Islam]] sejak kecil ketika dia mengikuti [[Bai'at 'Aqabah Kedua]] dengan ayahnya.<ref name="أسد" /><ref name="الذهبي" />
 
== Warisan ==
Pada tahun 1932 (atau tahun 1351 Hijriah), raja [[Irak]] yang bernama [[Shah Faisal I]] bermimpi di mana dalam mimpinya ia ditegur oleh Hudzaifah bin al-Yaman (salah seorang sahabat [[Nabi Muhammad]]) yang berkata, "Wahai raja! Ambillah jenazahku ([[Hudzaifah bin al-Yaman]]) dan jenazah Jabir bin Abdullah dari tepian [[Sungai Tigris]] dan kemudian kuburkan kembali di tempat yang aman karena kuburanku sekarang dipenuhi oleh air dan kuburan Jabir bin Abdullah juga sedang dipenuhi oleh air."
 
Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang pada malam-malam berikutnya akan tetapi raja Faisal I tidak peduli dengan mimpi itu karena ia merasa ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dalam kehidupannya yang berupa urusan-urusan kenegaraan. Pada malam ketiga Hudzaifah bin al-Yaman hadir dalam mimpi Mufti Besar Iraq. Hudzaifah bin al-Yaman berkata dalam mimpi sang Mufti itu, "Aku telah memberitahu raja dua malam sebelumnya untuk memindahkan jenazahku akan tetapi tampaknya ia tidak peduli. Beritahukanlah kepada raja agar ia mau sedikit berempati untuk memindahkan kuburan-kuburan kami."
 
Lalu setelah mendiskusikan masalah ini, raja Faisal, disertai oleh Perdana Menteri dan Mufti Besar bermaksud untuk melaksanakan tugas ini. Diputuskan bahwa Mufti Besar akan memberikan fatwa mengenai hal ini dan Perdana Menteri akan memberikan pernyataan kepada pers supaya semua orang tahu tentang rencana besar ini. Kemudian,, diumumkan kepada umum bahwa rencana ini akan dilangsungkan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah salat [[Dzhuhur]] dan [[Ashar]]. Kuburan kedua sahabat [[Nabi Muhammad]] itu akan dibuka dan jenazahnya (atau mungkin kerangkanya) akan dipindahkan ke tempat lain.
 
Karena pada waktu itu sedang musim haji, maka para jamaah haji juga ikut berkumpul di kota [[Mekkah]]. Mereka meminta Raja Faisal I untuk menunda rencana itu selama beberapa hari agar mereka juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri proses ekskavasi dari kedua tubuh sahabat nabi itu. Mereka ingin agar proses ekskavasi itu ditunda hingga mereka selesai beribadah haji. Akhirnya Raja Faisal setuju untuk menangguhkannya dan mengundurkannya hingga tanggal 20 Dzulhijjah.
 
Setelah salat [[Dzuhur]] dan [[Ashar]], pada tanggal 20 Dzulhijjah tahun 1351 Hijriah atau tahun 1932 Masehi, orang-orang berdatangan ke kota [[Baghdad]]. Yang datang bukan saja kaum [[Muslim]] melainkan juga kaum Non-Muslim. Mereka berkumpul di kota [[Baghdad]] hingga penuh sesak. Ketika kuburan Hudzaifah bin al-Yaman dibuka segera mereka melihat bahwa kuburan itu dipenuhi air di dalamnya. Tubuh [[Hudzaifah bin al-Yaman]] diangkat dengan menggunakan katrol dengan sangat hati-hati agar tidak rusak dan kemudian jenazah yang tampak masih sangat segar itu dibaringkan di sebuah tandu. Kemudian Raja Faisal beserta Mufti Besar, Perdana Menteri dan Pangeran Faruq dari Mesir mendapatkan kehormatan untuk mengangkat tandu itu bersama-sama dan kemudian meletakkan jenazah segar itu ke sebuah peti mati dati kaca yang dibuat khusus untuk menyimpan jenazah-jenazah itu. Tubuh Jabir bin Abdullah al-Ansari juga dipindahkan ke peti mati dari kaca yang sama dengan cara yang sama hati-hatinya dan dengan segenap penghormatan.
 
Kedua jenazah suci dari sahabat sejati Nabi yang kurang dikenal kaum Muslimin ini kelihatan masih segar dan tak tersentuh bakteri pengurai sedikitpun. Keduanya dengan mata terbuka menatap ke depan menatap kenabian yang mana keduanya membuat para penonton terperangah dan tak bisa menutup mulutnya. Selain tubuh keduanya yang tampak segar bugar, juga peti mati mereka yang juga tampak masih utuh dan baru dan juga pakaian yang mereka kenakan pada saat dikubur semuanya utuh dan kalau dilihat sekilas seolah-olah kedua sahabat nabi dan pahlawan [[Islam]] ini masih hidup dan hanya terbaring saja.
 
Kedua jasad suci ini akhirnya dibawa dan dikebumikan kembali di kuburan yang baru tidak jauh dari kuburan sahabat [[Nabi Muhammad]] lainnya yaitu [[Salman Al-Farisi]] yang terletak di [[Salman Park]] kurang lebih 30 mil jauhnya dari kota [[Baghdad]].
 
Pada tanggal [[26 Februari]] [[2006]], [[Shrine of Salman Persia]] diserang oleh pemberontak dan rusak dalam kekerasan menyusul ledakan bom di [[Masjid al-Askari]].
 
== Lawas ==
[[Berkas:Makam Jabir bin Abdullah.jpg|jmpl|kiri|Makam sebenarnya Jabir bin Abdullah]]
 
Dia mengisahkan tentang 1.547 hadits (menurut beberapa ahli sejarah). Setelah wafatnya [[Nabi Muhammad]] ia digunakan untuk memberikan ceramah di [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]], [[Mesir]], dan [[Damaskus]]. Para ulama Tabi'in terkemuka seperti [[Amr bin Dinar]], [[Mujahid bin Jabir]], [[Atiyya bin Sa'ad]], dan [[Atha bin Abi Rabah]] menghadiri ceramahnya. Orang-orang berkumpul di sekitarnya di [[Damaskus]] dan [[Mesir]] untuk belajar tentang [[Nabi Muhammad]] dan hadits-nya.
 
== Daftar riwayat hadits ==
* Hadits tentang [[Nabi Isa]] berdoa di belakang [[Imam Mahdi]]
* Hadits yang berhubungan dengan [[Nikah mutah]] dan [[An-Nisa]].
* Sebuah narasi tentang kontrasepsi.
 
== Lihat pula ==
* [[Abdullah bin Amr bin Haram]] (ayah Jabir)
* [[Ubaidillah bin Abdullah]]
* [[Ibnu Syihab az-Zuhri]]
* [[Abdul Malik bin Marwan]]
 
== Referensi ==