Soenarto Soemoprawiro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JayaGood (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
melengkapi halaman dengan foto #WPWP
 
(35 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <small>[[Kolonel]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji|H.]] </small>
| name = Soenarto Soemoprawiro
| image = SoenartoSunarto SoemoprawiroSumoprawiro.jpg
| imagesize =
| caption =
| office = [[Daftar Wali Kota Surabaya|Wali Kota Surabaya]]
| order = 19ke-13
| president = [[Soeharto]] </br /> [[Bacharuddin Jusuf Habibie]] </br /> [[Abdurrahman Wahid]] </br /> [[Megawati Soekarnoputri]]
| governor = [[Basofi Sudirman]] </br /> [[Imam Utomo]]
| lieutenant = Istijono Soenarto <br/><small>(1994 - 199595) </small> <br /> Wardji <br/><small>(1995 - 2000) </small> <br /> [[Bambang Dwi Hartono|Bambang Dwi H.]] <br/><small>(2000 - 200202)</small>
| predecessor = [[Purnomo Kasidi|Poernomo Kasidi]]
| successor = [[Bambang Dwi Hartono]]
| term_start = [[20 Juni]] [[1994]]
| term_end = [[16 Januari]] [[2002]]
| birth_date = {{Birth date|1944|11|10|}}
| birth_place = {{negara|Jepang}} = [[Surabaya]], [[Masa Pendudukan Jepang|Wilayah Kolonial Jepang]]
| death_date = {{Death date and age|2003|2|17|1944|11|10}}
| death_place = {{negara|Australia}} [[Melbourne]], [[Australia]]
| nationality = {{flagicon|Indonesia}}= [[Indonesia]]
| party =
| spouse = Hj. Wien Soenarto
| relations =
| children = [[Ario Wijanarko]]
| alma_mater =
| occupation =
| profession = [[Tentara]]
| religion = [[Islam]]
| signature =
| website =
| facebook =
| namafacebook =
| twitter =
| footnotes =
}}
 
[[Kolonel]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Haji|H.]] '''Soenarto Soemoprawiro''' (sering dieja[[EYD]]: ''Sunarto Sumoprawiro''), atau akrab disapa '''Cak Narto''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|10|11|1944|[[Melbourne]], [[Australia]]|17|2|2003}}) adalah [[politikus]]seorang berkebangsaantokoh militer [[Indonesia]]. Cak NartoSoenarto merupakan Wali Kota [[Surabaya]] yang menjabat sejak [[20 Juni]] [[1994]] hingga [[16 Januari]] [[2002]]. Ia akrab disapa warga Surabaya dengan sebutan '''Cak Narto'''.
 
== KarierKiprah politik ==
=== Wali Kota Surabaya ===
Soenarto menjabat sebagai wali kota selama dua periode, yaitu tahun [[1994]]-[[2000]] dan [[2000]]-[[2002]]. Jabatan periode pertama Soenarto diperpanjang dari tahun [[1999]] ke [[2000]] karena situasi politik saat itu yang belum kondusif dan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan sidang pemilihan wali kota di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya|DPRD Kota Surabaya]].
Soenarto menjabat sebagai wali kota sejak tahun [[1994]]-[[2000]] dan [[2000]]-[[2002]] (2 periode). Jabatan periode pertama Sunarto diperpanjang dari tahun [[1999]] ke [[2000]] dikarenakan situasi politik belum kondusif dan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan sidang pemilihan wali kota di [[DPRD]] [[Kota Surabaya]]. Sunarto resmi diberhentikan pada [[16 Januari]] [[2002]] oleh DPRD Kota Surabaya karena dianggap tidak memenuhi kriteria kesehatan sebagai wali [[Kota Surabaya]]<ref>[http://news.liputan6.com/read/27280/wali-kota-surabaya-sunarto-dipecat Wali Kota Surabaya Sunarto Dipecat].Liputan6</ref>, serta dianggap mangkir dari tugasnya sebagai wali kota pada Oktober [[2001]] selama dua pekan. Berbagai tudingan pun muncul terkait pemberhentiannya tersebut, di antaranya datang dari lawan politik wakil wali kota Bambang D.H yang menyatakan bahwa kondisi sakit dimanfaatkan untuk melengserkan wali kota. Sunarto Sumoprawiro dikenal sebagai wali kota yang kontroversial lantaran dinilai pro-rakyat kecil sekaligus akrab dengan para pemodal. Pedagang kaki lima yang kian merajalela di [[Surabaya]] pada masa kepemimpinannya nyaris tak pernah digusur. Aset pemerintah Kota Surabaya pun banyak yang dijual dan disewakan hingga puluhan tahun kepada para pemodal. Pembangunan Ruko (rumah toko) menjamur di era pemerintahannya, seringkali dengan memanfaatkan lahan hijau terbuka sehingga menyebabkan banjir parah di daerah yang sebelumnya tidak pernah banjir. Berbagai kebijakan populis dan kontroversial juga ada di zamannya, di antaranya banyak pelebaran jalan untuk mengurangi kemacetan, mendirikan asrama Bibit Unggul untuk memperbaiki pendidikan, dan sebagainya. Sunarto juga merupakan penggagas pembangunan [[Masjid Al-Akbar]] pada tahun [[1995]], yang merupakan masjid terbesar ke-dua di [[Indonesia]] setelah [[Masjid Istiqlal]] di [[Jakarta]].
 
Soenarto Soemoprawiro dikenal sebagai wali kota yang kontroversial lantaran banyak kebijakannya yang dinilai pro-rakyat kecil sekaligus akrab dengan para pemodal. Pedagang kaki lima yang kian merajalela di [[Surabaya]] pada masa kepemimpinannya nyaris tak pernah digusur, yang mengakibatkan berbagai sudut kota Surabaya menjadi kumuh dan tidak teratur karena menjamurnya pedagang kaki lima yang menduduki jalan, taman kota, dan trotoar. Aset pemerintah kota Surabaya pun banyak yang dijual, ditukar guling, dan disewakan hingga puluhan tahun kepada para pemodal. Pembangunan ''ruko'' (rumah toko) menjamur pada era pemerintahannya, sering kali dengan memanfaatkan lahan hijau terbuka sehingga menyebabkan banjir parah di wilayah yang sebelumnya tidak pernah terjadi banjir.
 
Berbagai kebijakan populis dan kontroversial juga ada di zamannya, di antaranya banyak pelebaran jalan untuk mengurangi kemacetan, mendirikan asrama bibit unggul untuk memperbaiki pendidikan, dan lain-lain. Soenarto juga merupakan penggagas pembangunan [[Masjid Al-Akbar]] pada tahun [[1995]], yang merupakan masjid terbesar ke-dua di [[Indonesia]] setelah [[Masjid Istiqlal]] di [[Jakarta]].
 
Soenarto Soemoprawiro resmi diberhentikan pada [[16 Januari]] [[2002]] oleh DPRD Kota Surabaya karena dianggap tidak memenuhi kriteria kesehatan sebagai wali kota Surabaya,<ref>[http://news.liputan6.com/read/27280/wali-kota-surabaya-sunarto-dipecat Wali Kota Surabaya Sunarto Dipecat].Liputan6</ref> serta dianggap mangkir dari tugasnya sebagai wali kota pada bulan Oktober 2001 selama dua pekan. Berbagai tudingan pun muncul terkait pemberhentiannya tersebut, di antaranya datang dari lawan politik Wakil wali kota Surabaya [[Bambang Dwi Hartono]] yang menyatakan bahwa ''momen'' ini dimanfaatkan untuk menyingkirkan Soenarto.
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
{{s-start}}
{{succession box|title=[[Daftar Wali Kota Surabaya|Wali Kota Surabaya]]|years=1994-2002|before=[[Purnomo Kasidi|Poernomo Kasidi]]|after=[[Bambang Dwi Hartono]]}}
{{s-end}}
 
[[Kategori:{{Wali Kota Surabaya]]}}
 
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Madura]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Wali Kota Surabaya]]