Bahasa Jawa Suriname: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh Bebasnama (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(36 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Bahasa
| name=Bahasa Jawa Suriname
| nativename={{jav|ꦧꦱꦗꦮꦱꦸꦫꦶꦤꦩꦺ}}<br>''Basa Jawa Suriname''
| nativename=
| states = [[Suriname]], [[GuyanaKaledonia PerancisBaru]], [[Belanda]]
| speakers=100±95.000 jiwa
| familycolor =Austronesia Austronesian
| fam2 = [[BahasaRumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
| fam3 = [[Bahasabahasa Melayu-PolinesiaJawa Baratkuno|Melayu-PolinesiaJawa BaratKuno]]
| fam4 = [[BahasaRumpun Sundikbahasa Jawa|SundikJawa Pertengahan]]
| fam5 = [[Bahasabahasa Jawa Kedu|Jawa Kedu]]
| script =
* [[Aksara Jawa]]
* [[Alfabet Latin]]
| glotto=cari1276
| glottorefname=Carribean Javanese
| iso1=jv
| iso2=jav
Baris 15 ⟶ 20:
}}
 
'''Bahasa Jawa Suriname''' merupakan({{lang-jv|ꦧꦱꦗꦮꦱꦸꦫꦶꦤꦩꦺ|Basa ragamJawa atauSuriname}}, {{lang-nl|Surinaams-Javaans}}) adalah sebuah dialek [[dialekbahasa Jawa]] yang berakar dari [[Bahasa Jawa Kedu|dialek bahasa Jawa Kedu]]. yangBahasa ini dituturkan di [[Suriname]] dan oleh komunitas [[Jawa -Suriname]] di [[Belanda]]. Jumlah penuturnya kurang lebih ada 65.000 jiwa di Suriname dan 30.000 jiwa di Belanda.<ref>Vruggink (2001:xxi)</ref>. Orang Jawa Suriname merupakan keturunan [[kuli kontrak]] yang didatangkan dari [[TanahPulau Jawa]] dan sekitarnya.
 
== Selayang pandang ==
Pada akhir [[abad ke-19]], pemerintah Belanda yang menguasai Suriname di [[Amerika Selatan]] memerlukan kuli-kuli untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan. Sebelumnya, pekerjaan ini dilakukan oleh para abdi atau [[budak]] [[Negro]] dari [[Afrika]]. Namun, setelah [[perbudakan]] dihapuskan pada pertengahan abad ke-19, orang-orang Negro, yang disebut sebagai orang Kreol Suriname, meninggalkan [bbb[perkebunan]] dan berduyun-duyun ke kota-kota di Suriname. Untuk mengganti para kuli perkebunan, orang Belanda meminta pertolongan [[Inggris]]. Suriname kemudian menjadi jajahan [[Britania Raya]]. Sekali waktu, pernah didatangkan [[orang Tionghoa]]. [[Orang Inggris]] kemudian mendatangkan sejumlah kuli kontrak dari [[Raj Britania]] (kini [[India]]). Pada akhirnya, [[orang Belanda]] takut akan orang Inggris dan tak mau lagi bergantung kepada mereka.
 
Barulah pemerintah Belanda mencoba mengganti atau menambah orang-orang India, disebut orang Hindustan Suriname, dengan orang-orang dari [[Hindia Belanda]] (kini [[Indonesia]]); yakni [[orang Jawa]]. Orang-orang Jawa ini kebanyakan diambil dengan sistem razia dan dipaksa dikapalkan ke Suriname. Namun pada akhirnya diberi kontrak yang harus diteken, meskipun sebenarnya mereka kebanyakan adalah [[petani]] dan buruh kasar yang [[tuna aksara]].
Baris 27 ⟶ 32:
Tak semua penduduk Hindia Belanda yang dibawa ke Suriname itu [[etnis Jawa]]. Selain orang Jawa juga terdapat [[suku Sunda]], [[suku Madura|Madura]], dll. Namun karena mayoritas kuli kontrak itu adalah etnis Jawa, suku-suku selain Jawa berasimilasi sebagai orang Jawa.
 
Dilihat dari asalnya, kurang lebih 70% orang Jawa berasal dari [[Jawa Tengah]], 20% dari [[Jawa Timur]] dan 10% dari [[Jawa Barat]]. Kurang lebih 90% termasuk etnis Jawa; 5% Sunda; 2,5% Madura dan 2,5% suku lain, termasuk juga orang-orang dari [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]).<ref>Vruggink (2001:xxii)</ref>.
 
Di antara suku Jawa tersebut, mayoritas berasal dari [[Karesidenan Kedu]] ([[Kabupaten Magelang]] dan sekitarnya). Itulah sebabnya, [[Jawa (bahasa)|bahasa Jawa]] yang dituturkan di Suriname mirip dengan [[bahasa Jawa Kedu]]. Bahasa selain Jawa seperti [[Sunda (bahasa)|Sunda]], dan [[Madura (bahasa)|Madura]] sudah tak dituturkan lagi, dan tak memberi pengaruh apapun terhadap bahasa Jawa yang dituturkan di Suriname. Walaupun demikian, terdapatTerdapat pula beberapa [[kata]]kosakata serapan dari [[Melayubahasa (bahasa)|Melayu]], dan kata-kata tersebut memang sudah ada dalam bahasa Jawa masa itu sebelum dibawa ke Suriname.
 
== Dialek bahasa Jawa di Suriname ==
Baris 44 ⟶ 49:
Fonologi bahasa Jawa di Suriname tak berbeda dengan bahasa Jawa baku di Tanah Jawa. Fonologi [[Dialek Kedu]] yang menjadi leluhur bahasa Jawa Suriname tak berbeda dengan bahasa Jawa baku.
 
Namun terdapat fenomena baru dalam bahasa Jawa Suriname, yakni perbedaan antara [[fonem]] [[dental]] dan [[retrofleks]] (/t/ dan /d/ vs. /ʈ/ dan /ɖ/) semakin hilang.
 
== Ejaan ==
Baris 94 ⟶ 99:
|}
 
Kemudian fonem /a/ yang diucapkan seperti [a] ditulis "â". Sehingga, kata ''macan'' ([[harimau]]) ditulis ''mâtjânmâtyân'' di Suriname, keduanya sebelumnya dieja sebagai ''matjan''.
 
== Bahasa krama dalam bahasa Jawa Suriname ==
Dalam bahasa Jawa Suriname, terdapat juga ''[[basa krama]]'' (bahasa halus), namuntetapi tak lagi serupa dengan bahasa Jawa di Jawa. Bahkan generasi mudanya sudah banyak yang tak bisa menuturkan ''basa krama''.
 
Terdapat 3 ragam bahasa Jawa di Suriname, yakni ''ngoko'', ''krama'' dan ''krama napis''. ''Krama'' di Jawa adalah ''krama madya'' dan ''krama inggil''.
Baris 103 ⟶ 108:
== Catatan kaki ==
<small>{{reflist}}</small>
Saking mendra saking wisma
 
== Sumber dan bacaan lanjutan ==
Baris 111 ⟶ 115:
{{bahasa Jawa}}
 
[[Kategori{{DEFAULTSORT:Suriname, Bahasa Jawa|Suriname]]}}
[[Kategori:Dialek bahasa Jawa]]
[[Kategori:Bahasa Jawa]]
[[Kategori:Jawa-Suriname]]
[[Kategori:Bahasa di Suriname]]