Bekantan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(47 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox spesies
| name =
| status = EN
| status_system = IUCN3.1
Baris 21:
| range_map_caption =
}}
'''Bekantan''' ([[Tata nama biologi|nama ilmiah]]: ''Nasalis larvatus'') adalah jenis [[monyet]] berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua [[spesies]] dalam [[genus]] ''Nasalis''. Bekantan merupakan hewan [[endemik]] pulau [[Kalimantan]] yang tersebar di [[hutan bakau]], [[rawa]] dan [[hutan pantai]]. Ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah [[hidung]] panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies [[jantan]]<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesia.go.id/ragam/keanekaragaman-hayati/sosial/bekantan-si-hidung-besar-nan-mempesona|title=Bekantan, Si Hidung Besar Nan Mempesona|website=indonesia.go.id|access-date=2019-10-22}}</ref>.▼
▲'''Bekantan''' (
Bekantan merupakan [[Daftar fauna identitas provinsi di Indonesia|fauna identitas]] provinsi [[Kalimantan Selatan]].<ref group="note">Bekantan ditetapkan sebagai fauna identitas Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 29 Tahun 1990.</ref> Hewan ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya ''proboscis monkey'' atau ''long-nosed monkey'' dalam [[bahasa Inggris]], kera bekantan dalam [[bahasa Malaysia]], bangkatan untuk [[Bahasa Melayu Brunei|Brunei]], sementara penduduk sekitar juga menyebutnya monyet belanda atau kera belanda, pika, bahara bentangan, raseng, dan kahau.<ref>{{Cite web|url=https://www.mongabay.co.id/2012/04/27/foto-monyet-belanda-cuma-di-pulau-kalimantan/|title=Foto: Monyet Belanda Cuma di Pulau Kalimantan|date=2012-04-27|website=Mongabay Environmental News|access-date=2019-10-22}}</ref> Berdasarkan penangkapan liar yang terus berlanjut, hilangnya hutan, dan keterbatasan habitatnya, bekantan ditempatkan dalam status terancam punah (''endangered'') di dalam [[daftar merah IUCN]].<ref>{{Cite web|url=https://www.iucnredlist.org/ja|title=The IUCN Red List of Threatened Species|website=IUCN Red List of Threatened Species|access-date=2019-10-22}}</ref> Spesies ini dilindungi baik oleh organisasi dunia maupun [[pemerintah Indonesia]].<ref group="note">Bekantan merupakan jenis hewan dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MenLHK/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.</ref> Ia ditempatkan dalam [[CITES]] apendiks I.▼
▲
== Kehidupan ==
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75
Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah ''one-male group'', yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok ''all-male'', yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Hewan jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok ''one-male'' dan bergabung dengan kelompok ''all-male''. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya ''inbreeding''. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup.
== Populasi ==
Populasi bekantan di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang merupakan satwa endemik pulau Kalimantan meningkat populasinya 10 persen dari tahun 2019 sekitar 3.000 ekor menjadi sekitar 4.000 ekor pada tahun ini berdasarkan laporan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)<ref>{{Cite news|date=11 Juli 2022|title=Populasi bekantan di Kalimantan Selatan meningkat 10 persen|url=https://kalsel.antaranews.com/berita/335109/populasi-bekantan-di-kalimantan-selatan-meningkat-10-persen|access-date=21 Mei 2023}}</ref>
== Galeri ==
Baris 51 ⟶ 55:
* ARKive - [http://www.arkive.org/species/GES/mammals/Nasalis_larvatus/ gambar dan klip mengenai kehidupan bekantan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060507100133/http://www.arkive.org/species/GES/mammals/Nasalis_larvatus/ |date=2006-05-07 }}
* [http://pin.primate.wisc.edu/factsheets/links/nasalis Lembaran data tentang ''Nasalis'' dari Primate Info Net]
* [http://www.proboscismonkey.org/ Save the Proboscis Monkeys] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210501100258/https://proboscismonkey.org/ |date=2021-05-01 }} Petisi dan blog tentang spesies terancam ini.
{{Taxonbar|from=Q192029}}
|