'''Kelompok sosial''' adalah kumpulan [[manusia ]] yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.<ref>{{Cite book|last=Tim Penulis|first=|date=2010|url=|title=Lembar Kerja Siswa: Sosiologi|location=Klaten|publisher=CV. Gema Nusa|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Tujuan dibentuknya kelompok sosial adalah untuk mewujudkan penerapan nilai- [[nilai sosial ]] yang ada dan dibutuhkan dalam suatu [[struktur sosial ]] pada suatu [[masyarakat ]].{{Sfn|Laning|2009|p=4}} Kelompok sosial merupakan bagian dari [[realitas sosial ]] yang bersifat [[universal ]] dan menjadi bagian dari [[sistem sosial ]].{{Sfn|Laning|2009|p=54}} Pembentukan kelompok sosial terjadi pada para anggota masyarakat yang memiliki latar belakang yang sama serta memiliki kesadaran akan adanya hubungan yang terjalin di antara mereka.{{Sfn|Elisanti dan Rostini|2009|p=32}} Secara Kelompok[[sosiologi]]s, jugakelompok dapatadalah memengaruhisetiap perilakukumpulan paramanusia anggotanyayang memiliki pola [[interaksi]] yang terorganisir dan terjadi secara berulang-ulang. Hakikat keberadaan kelompok sosial bukanlah terletak pada dekatnya jarak fisik melainkan pada kesadaran untuk [[Interaksi sosial|berinteraksi]].<ref>{{cite book|title= Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA|author= Atik Catur Budiati|publisher= Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|page= 124|isbn= 978-979-068-219-1|year= 2009|url= https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|access-date= 2020-11-22|archive-date= 2021-01-22|archive-url= https://web.archive.org/web/20210122163105/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|dead-url= yes}}</ref>▼
[[Berkas:Struktur Organisasi Pusdiklat.png|jmpl|250px|Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu bentuk kelompok sosial yang terorganisasi]]{{Sedang ditulis}}
▲'''Kelompok sosial''' adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.<ref>{{Cite book|last=Tim Penulis|first=|date=2010|url=|title=Lembar Kerja Siswa: Sosiologi|location=Klaten|publisher=CV. Gema Nusa|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>Tujuan dibentuknya kelompok sosial adalah untuk mewujudkan penerapan nilai-nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam suatu struktur sosial pada suatu masyarakat.{{Sfn|Laning|2009|p=4}} Kelompok sosial merupakan bagian dari realitas sosial yang bersifat universal dan menjadi bagian dari sistem sosial.{{Sfn|Laning|2009|p=54}} Pembentukan kelompok sosial terjadi pada para anggota masyarakat yang memiliki latar belakang yang sama serta memiliki kesadaran akan adanya hubungan yang terjalin di antara mereka.{{Sfn|Elisanti dan Rostini|2009|p=32}} Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
== Ciri-ciriProses pembentukan ==
Kelompok sosial terbentuk secara alami karena manusia adalah [[Makhluk sosial|makhuk sosial ]]. Setiap individu memerlukan bantuan [[individu ]] lainnya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, tiap individu memiliki minat atau kepentingan yang berbeda-beda, sehingga terbentuklah kelompok dengan minat atau kepentingan yang sama.{{Sfn|Elisanti dan Rostini|2009|p=74}} [[Naluri ]] untuk selalu bergantung kepada orang lain menjadikan manusia memiliki hasrat untuk menjadi satu dalam masyarakat dan [[alam ]]. Hasrat ini kemudian membuat manusia hidup secara berkelompok.{{Sfn|Suhardi dan Sunarti|2009|p=121}} ▼
Kelompok sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat sangat beragam. Mereka memiliki ciri dan warna tersendiri yang membedakannya dengan kelompok lain. Kelompok sosial tidak dapat dipahami dengan melihat perbedaan kualitas dan ciri anggotanya saja. Kelompok sosial dapat dipahami melalui struktur yang ada di dalamnya sebagai suatu sistem yang utuh. Orang-orang yang berada dan menjadi anggota suatu kelompok harus tunduk dan taat terhadap berbagai norma atau kaidah sosial yang berlaku. Dengan demikian, masing-masing anggota mencerminkan kepentingan kelompoknya.{{Sfn|Budiyono|2009|p=8}} Suatu kelompok dikatakan berstruktur apabiladalamnya ada syarat-syarat khusus, yaitu : a. memiliki peranan-peranan sosial yang menjadi aspek dinamis dari struktur, b. adanya sistem dari situs-situs para anggotanya, seperti adanya susunan pengurus, dan c. berlakunya nilai dan norma-norma untuk mempertahankan kehidupan kelompoknya. Ada kelompok yang berstruktur, namun ada pula kelompok yang tidak berstruktur. Kelompok yang tidak memiliki struktur disebut sebagai kolektivitas, misalnya pemuda yang berkumpul di tepi jalan. Sedangkan kelompok yang berstruktur banyak sekali contohnya, seperti persatuan wartawan, persatuan guru, persatuan haji, dan persatuan artis.{{Sfn|Budiyono|2009|p=9}}
Setiap manusia memiliki keadaan atau hasrat untuk hidup bersama, sehingga selalu terbentuk kelompok. Penerimaan dalam kelompok dipengaruhi oleh peran anggotanya, sehingga para anggota kelompok akan mengembangkan [[potensi diri]]<nowiki/>nya agar dapat memberi manfaat bagi kelompoknya. Perilaku ini kemudian membentuk kebudayaan kelompok yang disebut kelompok sosial.{{Sfn|Budiyono|2009|p=9}} Jika seluruh anggota kelompok memiliki tujuan dalam masa depan bersama maka persatuan dalam kelompok sosial baru akan tercapai. Pembentukan kelompok sosial sepenuhnya terwujud melalui kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling bekerja sama disertai dengan hasrat, perasaan dan tujuan yang sama.{{Sfn|Budiyono|2009|p=10}}
Kelompok sosial memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan kelas sosial.{{Sfn|Waluya|2009|p=87}} Ciri-ciri tersebut yaitu:{{Sfn|Waluya|2009|p=87-88}} ▼
== Ciri-ciri ==
* Merupakan kesatuan yang nyata atau ada tidaknya organisasi. Hal ini berarti suatu kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang dapat dikenali atau diketahui pihak lain, biasanya terorganisasi secara formal ataupun informal.
Dalam suatu masyarakat terdapat beragam kelompok sosial dengan ciri yang membedakannya dengan kelompok sosial lainnya. Suatu kelompok dapat diketahui sebagai suatu kelompok sosal melalui struktur sosial yang terbentuk sebagai suatu [[sistem]] secara utuh. Perbedaan kualitas dan ciri anggota tidak dapat dijadikan sebagai penentu suatu kelompok sosial. Dalam kelompok sosial, setiap anggota harus patuh terhadap [[norma sosial]] yang berlaku guna memenuhi kepentingan kelompoknya.{{Sfn|Budiyono|2009|p=8}} Kelompok sosial dapat terstruktur maupun tidak terstruktur. Strukur pada kelompok sosial dapat terpenuhi jika setiap anggotanya memiliki peranan sosial yang bersifat berubah-ubah tetapi tersusun dengan baik. Selain itu, terbentuknya struktur dalam kelompok sosial dapat terwujud jika nilai sosial dan norma sosial diberlakukan kepada seluruh anggota kelompok.{{Sfn|Budiyono|2009|p=9}}
* Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya. Keanggotaan suatu kelompok sosial dilakukan melalui dua cara, yaitu mengukuhkan diri menjadi anggota kelompok dan dikukuhkan orang lain sebagai anggota kelompok.
* Ada hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antaranggotanya. Ciri ini cukup menonjol dari suatu kelompok sosial, terutama dalam kelompok sosial kecil yang frekuensi dan intensitas hubungan antaranggota kelompok relatif tinggi dan berlangsung secara akrab karena di antara mereka saling mengenal dengan baik. Hubungan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya hasrat dan kebutuhan dari setiap anggota yang dalam pemenuhan nya tidak dapat dilakukan oleh sendiri.
* Adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara anggotanya bertambah erat, misalnya, nasib, kepen tingan, tujuan, dan ideologi politik yang sama.
* Memiliki struktur, aturan-aturan, dan pola perilaku. Hal ini berarti setiap orang atau anggota-anggota dari suatu kelompok mempunyai status sosial tertentu. Setiap status sosial tersebut (baik sederajat maupun tidak sederajat) memiliki keterkaitan yang sangat erat sehingga membentuk suatu struktur.
Perasaan persatuan dalam kelompok sosial baru akan tercapai apabila setiap anggota kelompok mempunyai pandangan yang sama tentang masa depan bersama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kelompok sosial merupakan kesatuan manusia yang hidup bersama, memiliki hasrat yang sama, bekerja sama, memiliki perasaan yang sama, dan tujuan yang sama.{{Sfn|Budiyono|2009|p=10}}
▲Kelompok sosial memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan [[kelas sosial ]].{{Sfn|Waluya|2009|p=87}} Ciri-ciri tersebut yaitu:{{Sfn|Waluya|2009|p=87-88}}
== Proses pembentukan ==
▲Kelompok sosial terbentuk secara alami karena manusia adalah makhuk sosial. Setiap individu memerlukan bantuan individu lainnya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, tiap individu memiliki minat atau kepentingan yang berbeda-beda, sehingga terbentuklah kelompok dengan minat atau kepentingan yang sama.{{Sfn|Elisanti dan Rostini|2009|p=74}} Naluri untuk selalu bergantung kepada orang lain menjadikan manusia memiliki hasrat untuk menjadi satu dalam masyarakat dan alam. Hasrat ini kemudian membuat manusia hidup secara berkelompok.{{Sfn|Suhardi dan Sunarti|2009|p=121}}
Keadaan atau hasrat untuk hidup bersama dimiliki oleh semua orang. Dari hasrat yang sama tersebut kemudian orang membentuk kelompok. Selanjutnya, setiap manusia berusaha untuk mengembangkan dirinya agar bisa diterima dan bermanfaat bagi orang lain dalam kelompoknya. Kesemuanya itu akhirnya menimbulkan kebudayaan kelompok yang disebut kelompok sosial (social group).{{Sfn|Budiyono|2009|p=9}}
* Adanya kesatuan yang nyata dan dapat dikenali dalam kumpulan manusia.
* Adanya kesadaran pada diri masing-masing anggota terhadap perannya dalam kelompok.
* Adanya perilaku saling memengaruhi antaranggota kelompok secara timbal balik.
* Adanya hubungan erat antaranggota untuk mencapai kepentingan bersama.
* Adanya [[status sosial]] tertentu yang mengatur aturan dan perilaku para anggota kelompok.
== Macam ==
[[Berkas:Stofa i hradbraut.jpg|200px|ka|jmpl|
=== Berdasarkan kesadaran, organisasi, dan hubungan sosial ===
Berdasarkan [[Kesadaran golongan|kesadaran]], organisas,i[[organisasi]] dan [[Interaksi sosial|hubungan sosial]], kelompok sosial dapat dibedakan menjadi kelompok statistik, kelompok kemasyarakatan, kelompok sosialisasi, dan kelompok asosiasi. Kelompok statistik merupakan kelompok yang para anggotanya tidak membentuk [[organisasi]], tidak memiliki hubungan sosial dan tidak sadar akan adanya persamaan di antara [[mereka]]<ref>{{Cite journal|date=2023-10-21|title=mereka|url=https://id.wiktionary.org/w/index.php?title=mereka&oldid=1026821|journal=Wikikamus bahasa Indonesia|language=id}}</ref>. Kelompok yang para anggotanya memiliki persamaan tetapi tidak membentuk organisasi dan hubungan sosial disebut kelompok kemasyarakatan. Kelompok sosialisasi merupakan kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran akan adanya persamaan dan saling berhubungan satu sama lain, tetapi tidak membentuk organisasi. Sedangkan kelompok asoasiasi merupakan kelompok yang anggotanya sadar akan persamaan di antara mereka serta membentuk hubungan sosial dalam organisasi.{{Sfn|Elisanti dan Rostini|2009|p=87}}
=== Berdasarkan jumlah anggotaterbentuknya ===
=== Berdasarkan pengaruh individu terhadap kelompoknya ===
=== Berdasarkan tingkat interaksi sosial ===
=== Berdasarkan derajat organisasi ===
=== Berdasarkan proses terbentuknya ===
==== Kelompok semu ====
Kelompok semu merupakan kelompok orang-orang yang bersifat sementara. Kelompok sosial iniserta tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan. BiasanyaPembentukan kelompok semu ini terjadi secara spontan atau tiba-tiba. SebagaiDalam contohkelompok yang mungkin sering Anda lihat yaitu berkumpulnya orangorang ketika terjadi peristiwa tabrakan. Orang-orang yang berkumpul tadisemu, tidak ada yang memerintahkanrencana untuk berkumpul.membentuk Mereka juga tidak memiliki aturankelompok, bukan atas dasar kesadaran perasaan yang sama, dan juga merekasehingga tidak mempunyaiada ikatanstruktur antara satu dengan lainnyaorganisasi. KetikaSelain proses evakuasi tabrakan tersebut telah selesaiitu, maka satu per satu orang meninggalkan tempat tersebut. Akhirnya tempat tersebut kembali sepi. Hal ini berarti kelompok tersebut adalah semu dan bersifat sementara. Adapun ciri-ciri kelompok semu adalah: 1) tidak direncanakan karena terjadi secara spontan, 2) tidak terorganisasi sehingga tidak berstruktur, 3) tidak ada interaksi, interelasi, dan [[komunikasi yang]] berlangsung lama (langgeng), 4) tidak ada kesadaran kelompok,singkat dan 5) kehadirannya bersifat sementara.{{Sfn|Raharjo|2009|p=90}}
==== Kelompok nyata ====
Kelompok sosial yang nyata mempunyaimerupakan berbagaikelompok bentuk tetapi ada satu cirisosial yang sama,kehadiran yaitu kehadirannyaanggotanya bersifat tetap. HampirSebagian pada semuabesar kelompok sosial yangdi terjadi didalam [[masyarakat]] merupakan kelompok nyata. Selain itu, bentuk kelompok nyata sangat beragam.{{Sfn|Raharjo|2009|p=94}}
===== Kelompok statistik =====
Kelompok statistik merupakan kelompok dalamsosial artiyang analitistidak saja.terencana Ciri-ciri dari kelompok ini adalah: a)dan tidak direncanakan tetapi bukan berarti terjaditerorganisir. secaraSelain spontanitu, b) tidak terorganisir dalam satukelompok wadah tertentu, c)statistik tidak adaterjadi interaksi, interelasi,sosial dandalam komunikasijangka waktu yang berlangsung lama (langgeng),serta d) tidak adatanpa kesadaran berkelompok, dan e) kehadirannya bersifat tetap. KelompokDalam statistikkelompok inisosial, biasanyamasyarakat digunakandikelompokkan sebagaiberdasarkan sarana penelitiankepentingannya. AgarKelompok penelitianstatistik mudahdibentuk dilakukan,sebagai makasarana masyarakatdalam dikelompokkanmemudahkan sesuai[[penelitian dengan kepentingannyailmiah]].{{Sfn|Raharjo|2009|p=94}} ContohnyaPara kelompok[[ilmuwan]] laki-lakisosial dan wanita,membentuk kelompok anakanak,statistik kelompokuntuk pengusaha,keperluan dan[[analisis]] sebagainyadata penelitian.{{Sfn|RaharjoWaluya|2009|p=9490}}
===== Kelompok kemasyarakatan =====
Kelompok kemasyarakatan adalahmerupakan kelompok yang di dalamnya terdapatmemiliki persamaan kepentingan pribadi diantaraantaranggotanya. paraPersamaan anggotanya,kepentingan tetapiini kepentingan tersebuttidak bukanlahmenjadi kepentingan bersama. Kelompok kemasyarakatan mempunyaiterbentuk cirisecara [[alami]]<ref>{{Cite journal|date=2019-ciri10-15|title=alami|url=https://id.wiktionary.org/w/index.php?title=alami&oldid=937578|journal=Wikikamus a)bahasa tidakIndonesia|language=id}}</ref> direncanakantanpa tetapiperlu sudahdirencanakan. adaPada dengankelompok sendirinyakemasyarakatan, b)terdapat kemungkinan berkelompokadanya dalamsarana suatu wadah tertentupemersatu, c) kemungkinan ada [[interaksi, interelasisosial]], dan komunikasi, d) kemungkinan terjadi kesadaran berkelompok,. danKehadiran e)kelompok kehadirannyakemasyarakatan bersifat tetap. KelompokBatasan kemasyarakatanwilayah dapatdari mempunyaikelompok wilayahkemasyarakatan yangdapat tidak terbatas. Contohnya kelompok yang memiliki kesamaan warna kulit, kelompok masyarakat suku Jawa, dan sebagainya.{{Sfn|Raharjo|2009|p=95}}
===== Kelompok masyarakat khusus =====
Kelompok masyarakat khusus merupakan kelompok yang terbentuk karena adanya kesamaan tertentu pada para anggotanya. Umumnya, kesamaan ini berupa kesamaan [[pekerjaan]], usia, [[jenis kelamin]], dan tempat tinggal. Kelompok masyarakat khusus terbentuk secara alami dan ada kemungkinan untuk dipersatukan dalam suatu sarana. Pada kelompok masyarakat khusus, terjadi interaksi sosial berkesinambungan dan ada kesadaran berkelompok, sehingga kehadirannya bersifat tetap.{{Sfn|Raharjo|2009|p=95}}
masyarakat “khusus”. Sering kali kelompok ini terjadi karena ikatan pekerjaan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan sebagainya. Ciri-ciri kelompok sosial adalah: a) tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya, b) kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu, c) ada interaksi dan interelasi sehingga terjadi komunikasi, d) ada kesadaran berkelompok, dan e) kehadirannya tetap. Kelompok sosial agak berbeda dengan kelompok terdahulu karena di antara para anggotanya sudah terjadi interaksi dan interelasi yang terus menerus sehingga terjadi komunikasi. Contohnya kelompok teman bermain, tetangga, dan sebagainya.
===== Kelompok asosiasi =====
Kelompok asosiasi mempunyaimerupakan bentukkelompok yang tetap. Ciri-ciri kelompok asosiasi adalah: a) terjadi karena sengaja direncanakan/dibuat, b) terorganisir dalam suatu wadah, c) ada interaksi, interalasi, dan komunikasi secara terus menerus, d) kesadaran berkelompok sangat kuat, dan e) kehadirannya bersifat tetap. KelompokPersatuan asosiasikelompok palingdilakukan mudahmelalui dikenalisuatu karena[[organisasi]] adanyayang wadahmengalami tertentu.interaksi Contohnyasosial partaiserta politik,memiliki perkumpulankesadaran olahberkelompok raga,yang dan sebagainyakuat.{{Sfn|Raharjo|2009|p=95}}
=== Berdasarkan keeratan ikatan antaranggota ===
==== KedekatanEtnis ==== ▼
[[Kelompok etnik|Etnis]] merupakan kelompok sosial yang didasarkan pada asumsi adanya kesamaan garis keturunan atau leluhur yang sama. Anggota kelompoknya ditandai dengan kesamaan bahasa, kesamaan adat dan perlu pengakuan dari anggota kelompk lainnya.{{Sfn|Wrahatnala|2009|p=170}}
==== Bangsa ====
[[Bangsa]] merupakan kelompok masyarakat dengan hubungan sosial yang tidak berkesinambungan dan disatukan oleh nasionalisme. Pembentukan bangsa didsari oleh adanya kesamaan sejarah, nasib, dan tujuan bersama yang ingin diraih.{{Sfn|Wrahatnala|2009|p=172}}
==== Masyarakat ====
[[Masyarakat]] merupakan satuan sosial yang sangat luas dan memiliki ciri yang beragam. Umumnya, masyarakat dikelompokkan berdasarkan bidang pekerjaan, tempat bermukim, dan kemajuan peradabannya.{{Sfn|Wrahatnala|2009|p=172}}
==== Paguyuban ====
Paguyuban (''gemeinschaft'') adalah bentukkelompok kehidupansosial bersamayang diterbentuk manaoleh anggotaanggotanyaadanya diikatpersatuan olehdalam hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekalkodratnya. DasarPembentukan hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut jugapaguyuban bersifat nyataalami dan organiskekal, sebagaimanaserta dapatdidasari diumpamakanadanya denganhubungan organgaris tubuh manusiaketurunan atau hewanantaranggota. BentukPaguyuban paguyuban terutama akan dapat dijumpai di dalam keluarga,merupakan kelompok kekerabatan,nyata rukunyang tetangga,memiliki danstruktur lain sebagainyaorganisasi. Paguyuban pada dasarnya merupakan kelompok sosialHubungan yang terjadikuat karenaterjalin ikatandalam darahrasa (gariskebersamaan keturunan)dan misalnyapersaudaraan.Selain perkawinanitu, kerabat,paguyuban sukujuga bangsa,dipengaruhi dan sebagainya. Pada kelompok sosial ini, rasa kebersamaan, [[Persaudaraan|solidaritas]] sosial, dan perasaan sangat kuat diantara anggotannya. Selain itu paguyuban juga dipengaruhi oleh ikatanletak tempat[[geografi]]s, (paguyuban yang terdiri dari orangorang yang berdekatan tempat tinggal) dan paguyuban karena jiwa-pikiran. Paguyuban karena jiwa-pikiran merupakan suatu gemeinschaft yang terdiri dari orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatankejiwaan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran, serta ideologipemikiran yang sama. Ikatan dalam paguyuban semacam ini biasanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.{{Sfn|Raharjo|2009|p=96}}
==== Patembayan ====
Patembayan (gesselschaft) adalah kelompok sosial yang anggota-para anggotanya memiliki ikatanketerikatan lahir yang pokok untukdalam jangka waktu yang pendeksingkat. PatembayanHubungan juga tergolong dalam tipesosial yang ditandai dengan sifat hubunganterbentuk tidak intimkuat, dimudah antara anggotanya. Setiap anggotalepas, hanya terikat secarabersifat lahiriah, dan tidak memilikimempengaruhi hubunganbatiniah yangpara batiniah (perasaan)anggotanya.{{Sfn|Suhardi dan Sunarti|2009|p=159}} Patembayan merupakandibentuk kelompokberdasarkan sosialpemikiran yang terbentuk atas dasar kepentingan tertentu. Seseorang akan menjadi anggota patembayan[[rasional]] dengan memperhitungkan untung rugi. Jadi,mengacu pada kelompokkeuntungan sosialdan inikerugian masing-masingyang anggotaditimbulkan menggunakandalam rasionya untuk bergabung dalampembentukan kelompok. BilaTiap anggota merasa sudah tidak perlu lagi terhadap kelompok, maka ia dapat keluarberhenti dari kelompokkeanggotaan tersebut.jika Olehtidak karenamemiliki itu,kepentingan ikatanapapun antaranggotanyalagi bersifatdi longgar.dalam Contohnya perusahaan, Perkumpulan PKK, dan sebagainyakelompok.{{Sfn|Raharjo|2009|p=97}} Contohnya kehidupan masyarakat perkotaan.
==== Komunitas ====
Kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan kepentingan dan wilayah umumnya berbentuk [[komunitas]]. Wilayah kelompoknya tidak dapat diketahui secara pasti karena anggotanya disatukan melalui ikatan emosional[[emosi]]onal dalam kepercayaan dan [[adat]] yang sama. Para anggota komunitas saling bergantung satu sama lain dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.{{Sfn|Suhardi dan Sunarti|2009|p=123-124}} Komunitas ini dapat berbentuk suku, bangsa, masyarakat pedesaan[[Kawasan perdesaan|perdesaan]] dan masyarakat [[Kawasan perkotaan|perkotaan]].{{Sfn|Suhardi dan Sunarti|2009|p=124}} [[Berkas:Struktur Organisasi Pusdiklat.png|jmpl|250px|Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu bentuk kelompok sosial yang terorganisasi]]
==== Organisasi sosial ====
Kelompok[[Organisasi sosial]] yangmerupakan palingkelompok jelassosial keberadaannyayang adalahterbentuk asosiasi.dari Kelompokkelompok [[asosiasi ini mempunyai struktur]] yang jelasberkembang danpesat memilikidi kesadarandalam kelompok yang kuat, tetapi ikatan kelompoknya relatif longgarmasyarakat. SemakinStruktur berkembangkelompok tingkatdisusun kehidupandalam masyarakat,bentuk makaorganisasi semakinyang berkembangbertujuan pula ragam kebutuhan. Untukuntuk memenuhi kebutuhan tersebut,para maka dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir anggota kelompokanggotanya. Oleh karena itu, perkembangan kelompok asosiasi menjadiDalam organisasi sosial semakin nyata. Organisasi merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur danterdapat pembagian kerja yang jelas.{{Sfn|Raharjo|2009|p=98}} Jadi,Ciri utama pengertiandari organisasi sosial adalahyaitu kesatuankeanggotaannya orang-orangbersifat denganresmi, strukturtiap dananggota pembagianmemiliki kerjaperan sosial yang jelas, sebagaiorganisasi akibatdikelola hubungandengan sosialjelas, yangserta terjadimemiliki di[[identitas]] dalamyang masyarakatjelas.{{Sfn|Raharjo|2009|p=98-99}}
Organisasi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Memiliki keanggotaan yang bersifat formal. Artinya, untuk menjadi anggota organisasi tersebut harus melalui seleksi yang ditetapkan oleh organisasi. Dalam organisasi sosial ada ikatan formal pada anggota untuk mematuhi aturan yang ditetapkan organisasi. 2) Status dan peran dari masing-masing anggota sesuai dengan struktur organisasi sehingga jelas. Anggota memainkan perannya sesuai dengan status yang dimilikinya. 3) Rumusan organisasi jelas. Tujuan yang telah ditetapkan organisasi sudah jelas dan dijunjung tinggi oleh seluruh anggota. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh anggota tidak boleh menyimpang dari tujuan organisasi. Visi dan misi organisasi telah dipahami oleh seluruh anggota. 4) Memiliki identitas yang jelas. Identitas merupakan suatu simbol yang menunjukkan organisasi. Biasanya identitas menjadi suatu kebanggaan para anggota. Identitas mencakup tujuan dan informasi tentang organisasi yang bersifat kolektif. Identitas ini dapat berupa kartu anggota, logo, bendera, dan sebagainya.{{Sfn|Raharjo|2009|p=98-99}}
== Faktor pembentuk ==
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan [[geografis]], terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling [[interaksi|berinteraksi]]. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan [[sosialisasi|bersosialisasi]]. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
== Pembentukan norma kelompok ==
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan [[interaksi sosial|interaksi kelompok]].
[[Norma]] muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
== Dampak ==
Kelompok sosial yang berbeda dapat menimbulkan konflik sosial yang didasarkan pada perbedaan [[ideologi]]. Para anggota dari suatu kelompok sosial akan mematuhi segala perintah di dalam kelompoknya, tetapi berusaha menyaingi bahkan mengalahkan kelompok lain yang berbeda paham pemikiran. Hal ini kemudian dapat menyebabkan terjadinya konflik sosial antarkelompok dengan cara saling mengancam secara wajar dan tidak memperdulikan [[Undang-undang|perundang-undangan]] yang berlaku.{{Sfn|Widianti|2009|p=34}} Konflik sosial antarkelompok melibatkan para kelompok sosial yang setingkat. Penyebab konflik terutama adalah adanya situasi dan kondisi baru yang menimbulkan ketidakseimbangan dalam sistem sosial.{{Sfn|Widianti|2009|p=54}} Sebaliknya, kelompok sosial juga akan menghasilkan [[integrasi sosial]] jika ada [[toleransi]] antarkelompok.{{Sfn|Widianti|2009|p=37}}
Kelompok ideologis dapat dikatakan sebagai kelompok yang memiliki keyakinan yang sama, seperti sekte-sekte, masyarakat intelektual, partai-partai politik. Suatu doktrin akan berubah menjadi ideologi jika terdapat suatu kelompok sosial yang menganutnya. Secara umum kelompok ideologi dapat kita kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok-kelompok politik dan kelompok-kelompok non-politik. Ideologi politik merupakan ideologi-ideologi yang berhubungan dengan hakikat kekuasaan dan pelaksanaannya. Oleh karena itu, ideologi politik memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan antagonisme politik. Pada satu sisi, ideologi politik dapat menyatukan komunitas dengan mendorong anggotanya untuk menerima kekuasaan yang memerintahnya dan dengan mengembangkan rasa kepatuhan terhadap perintah. Di sisi lain, ideologi dapat membagi suatu komunitas jika beberapa ideologi berada dalam suatu wilayah yang sama. Dewasa ini, partai-partai politik merupakan kelompok ideologis utama. Sedangkan ideologi-ideologi non-politik merupakan suatu ideologi yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kekuasaan, seperti filosofi, agama, artistik, dan sebagainya. Ideologi non-politik ini juga berpotensi untuk membentuk kelompok-kelompok yang terorganisir. Misalnya, agama melahirkan sekte-sekte, kesenian melahirkan aliran-aliran, filsafat melahirkan gerakan-gerakan, dan sebagainya. Sekte-sekte, aliran-aliran, gerakan-gerakan, dan sebagainya itulah yang dapat menimbulkan konflik antarkelompok. Wujud konflik ditandai dengan adanya upaya saling mengancam dan bahkan saling menghancurkan satu sama lain secara tidak wajar dan tidak konstitusional. Sudah barang tentu konflik dapat terjadi antar perorangan, antara perorangan dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.{{Sfn|Widianti|2009|p=34}} Konflik antar kelompok sosial merupakan konflik yang melibatkan antara kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial yang lain yang setingkat. Konflik tersebut terjadi karena adanya ketidakkeseimbangan dalam kehidupan sosial sebagai akibat dari berkembangnya situasi dan kondisi baru.{{Sfn|Widianti|2009|p=54}}Sebaliknya, kelompok sosial juga akan menghasilkan integrasi sosial jika ada toleransi antarkelompok.{{Sfn|Widianti|2009|p=37}}
== Referensi ==
== Daftar pustaka ==
# {{cite book|last=Budiyono|first=|date=2009|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Budiyono_2009.pdf|title=Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-213-9|pages=|ref={{sfnref|Budiyono|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-08|archive-date=2020-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20201028151430/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Budiyono_2009.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Elisanti dan Rostini, T.|first=|date=2009|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Elisanti_Tintin_Rostini_2009.pdf|title=Sosiologi 2 : untuk SMA / MA Kelas XI IPS|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-749-3|pages=|ref={{sfnref|Elisanti dan Rostini|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-08|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026223405/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Elisanti_Tintin_Rostini_2009.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Laning, V. D.|first=|date=2009|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Vina_Dwi_Laning_2009.pdf|title=Sosiologi: untuk SMA/MA kelas XI/|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-214-6|pages=|ref={{sfnref|Laning|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-08|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026215147/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Vina_Dwi_Laning_2009.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Raharjo, P.|first=|date=2009|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|title=Sosiologi 2: untuk SMA/MA Kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-751-6|pages=|ref={{sfnref|Raharjo|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-08|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026222608/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Suhardi dan Sunarti, S.|first=|date=2009|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|title=Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-212-2|pages=|ref={{sfnref|Suhardi dan Sunarti|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-08|archive-date=2020-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200930003138/http://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Waluya, B.|first=|date=|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Menyelami_Fenomena_Sosial_di_Masyarakat_Kelas_11_Bagja_Waluya_2009.pdf|title=Sosiologi 2: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-739-4|pages=|ref={{sfnref|Waluya|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-08|archive-date=2020-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20201028135544/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Menyelami_Fenomena_Sosial_di_Masyarakat_Kelas_11_Bagja_Waluya_2009.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Widianti, W.|first=|date=2009|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Wida_Widianti_2009.pdf|title=Sosiologi 2: untuk SMA dan MA Kelas XI IPS|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-750-9|pages=|ref={{sfnref|Widianti|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-10|archive-date=2020-11-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20201110001028/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Wida_Widianti_2009.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Wrahatnala, B.|first=|date=2009|year=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Bondet_Wrahatnala_2009.pdf|title=Sosiologi 2: untuk SMA dan MA Kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-748-6|pages=|ref={{sfnref|Wrahatnala|2009}}|url-status=live|access-date=2020-11-08|archive-date=2020-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20201028152030/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Bondet_Wrahatnala_2009.pdf|dead-url=yes}}
== Lihat pula ==
|