Sejarah militer Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20211109)) #IABot (v2.0.8.2) (GreenC bot
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 16:
}}
{{History of Japan |topics |image=Akiyama Buemon - Tsuki hyakushi - Walters 95348.jpg}}
'''Sejarah militer Jepang''' mencakup periode waktu yang luas selama lebih dari tiga [[milenium]] - dari [[periode Jōmon|Jōmon]] ({{circa}} 1000 SM) hingga hari ini. Setelah periode panjang [[perang]] [[klan]] hingga abad ke-12, terjadi [[perang]] [[feodal]] yang memuncak dalam pemerintahan militer yang dikenal sebagai [[Shogun|Keshogunan]]. [[Sejarah Jepang]] mencatat bahwa kelas militer dan [[Shogun]] memerintah [[Jepang]] selama 676 tahun - dari tahun 1192 hingga 1868. Para prajurit Shōgun dan [[samurai]] berdiri di dekat puncak [[struktur sosial]] Jepang. - hanyaHanya bangsawan aristokrat yang secara nominal mengungguli mereka.<ref name="Japans-Arduous-Rejuvenation"/> Kebijakan [[sakoku]] secara efektif menutup Jepang dari pengaruh asing selama 212 tahun -, dari tahun 1641 hingga 1853. Militerisme feodal beralih ke imperialisme pada abad ke-19 setelah [[Ekspedisi Perry|kedatangan Laksamana Perry]] pada tahun 1853 dan pengangkatan [[Kaisar Meiji]] pada tahun 1868. [[Imperium kolonial|kekuatan kolonial Barat]] dan kebijakan [[Imperialisme Barat di Asia|imperialis]] berdampak pada pandangan Jepang dan menyebabkan [[Imperium kolonial Jepang|kolonialisme Jepang]] dan imperialisme yang merajalela ({{circa}} 1895-1945) sampai [[Menyerahnya Jepang|kekalahan Jepang]] pada [[Perang Dunia II]]. [[Konstitusi Jepang | Konstitusi Jepang 1947]] melarang Jepang menggunakan perang melawan negara lain secara ofensif. Hal ini menyebabkan pembentukan [[Pasukan Bela Diri Jepang]] pada tahun 1954. [[Aliansi AS–Jepang]] (1951 dan seterusnya) mengharuskan [[Amerika Serikat]] untuk melindungi Jepang dan melakukan tugas serangan.{{cn|date=December 2020}} Pada tahun 2015 Konstitusi ditafsirkan kembali{{by whom?|date=December 2020}} untuk mengizinkan [[Keamanan kolektif | pertahanan diri kolektif]] sekutu Jepang.
 
Per 1954 [[Pasukan Bela Diri Jepang]] (JSDF) terdiri dari [[Angkatan Darat Bela Diri Jepang]] (JGSDF), [[Angkatan Laut Bela Diri Jepang]] (JMSDF) dan [[Angkatan Udara Bela Diri Jepang]] (JASDF).<ref name="Takei"/> [[Perdana Menteri Jepang| Perdana Menteri]] adalah [[panglima tertinggi]] dari Pasukan Bela Diri Jepang. Otoritas militer berjalan dari Perdana Menteri ke tingkat kabinet [[Menteri Pertahanan (Jepang)|Menteri Pertahanan]] dari [[Kementerian Pertahanan (Jepang)| Kementerian Pertahanan Jepang]].<ref>{{cite book | url = https://www.mod.go.jp/e/about/organization/reorganized/p4-5.pdf | title = The Ministry of Defense Reorganized: For the Support of Peace and Security | year = 2007 | publisher = Japan Ministry of Defense | location = Tokyo | pages = 4–5 | access-date = 2019-06-24 | archive-url = https://web.archive.org/web/20190412080502/https://www.mod.go.jp/e/about/organization/reorganized/p4-5.pdf | archive-date = 2019-04-12 | url-status = dead }}</ref> Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan disarankan oleh [[Kepala Staf, Staf Gabungan]], yang mengepalai {{Nihongo|[[Staf Gabungan (Jepang)|Staf Gabungan]]|統合幕僚監部|Tōgō Bakuryō Kanbu}}.<ref>{{cite web |title= Organization of JS {{!}} Japan Joint Staff Oficial Webdite [sic] |url= https://www.mod.go.jp/js/e_organization.htm |website= www.mod.go.jp |access-date= 7 September 2019}}</ref> Kepala Staf, Staf Gabungan, adalah perwira militer berpangkat tertinggi di Pasukan Bela Diri Jepang, dan merupakan kepala [[Otoritas Operasional]] atas JSDF, melaksanakan perintah Menteri Pertahanan dengan arahan dari Perdana Menteri.<ref>
{{cite encyclopedia
|encyclopedia= Nihon Daihyakka Zensho (Nipponika) |script-title= ja:自衛隊: 組織 |url= http://rekishi.jkn21.com/ |access-date= 2012-07-15 |year= 2012 |publisher= Shogakukan |location= Tokyo |language= ja |trans-title= JSDF: Organization |oclc= 153301537 |url-status= dead |archive-url= https://web.archive.org/web/20070825113418/http://rekishi.jkn21.com/ |archive-date= 2007-08-25
Baris 30:
{{Main|Zaman Jōmon}}
 
[[Jōmon]] adalah pemukim pertama di [[Kepulauan Jepang]]. [[Zaman Jōmon]] adalah waktu dalam [[Sejarah Jepang|prasejarah Jepang]] antara {{circa}}&nbsp;[[Paleolitikum Akhir|14,000]]–1000 SM{{sfn|Habu|2004|pp=3, 258}}<ref>{{cite journal |author1=Timothy Jinam |author2=Hideaki Kanzawa-Kiriyama |author3=Naruya Saitou |date=2015 |title=Human genetic diversity in the Japanese Archipelago: dual structure and beyond |journal=Genes & Genetic Systems |volume=90 |issue=3 |pages=147–152 |doi=10.1266/ggs.90.147 |pmid=26510569 |doi-access=free }}</ref><ref>{{citation|last=Robbeets|first=Martine|title=Diachrony of Verb Morphology: Japanese and the Transeurasian Languages|url=https://books.google.com/books?id=1u8xCgAAQBAJ|year=2015|publisher=De Gruyter|isbn=978-3-11-039994-3|page=26}}</ref> di mana Jepang dihuni oleh budaya [[pemburu-pengumpul]], yang mencapai tingkat [[sedentisme]] dan kompleksitas budaya yang cukup tinggi. Nama "bertanda tali" pertama kali diterapkan oleh sarjana Amerika [[Edward S. Morse]], yang menemukan [[serpihan]] dari [[Tembikar Jōmon|tembikar]] pada tahun 1877 dan kemudian menerjemahkannya ke dalam [[bahasa Jepang]] sebagai ''jōmon''.<ref name="Mason, 14">Mason, 14</ref> The pottery style characteristic of the first phases of Jōmon culture was decorated by impressing cords into the surface of wet clay and is generally accepted to be among the oldest in East Asia and the world.<ref>{{cite journal | last1 = Kuzmin | first1 = Y.V. | year = 2006 | title = Chronology of the Earliest Pottery in East Asia: Progress and Pitfalls | url = https://archive.org/details/sim_antiquity_2006-06_80_308/page/362 | journal = Antiquity | volume = 80 | issue = 308| pages = 362–371 | doi=10.1017/s0003598x00093686| s2cid = 17316841 }}</ref>
 
Menjelang akhir [[zaman Jōmon]] ({{circa|1000 SM}}), desa dan kota menjadi dikelilingi oleh [[parit]] dan pagar kayu karena meningkatnya kekerasan di dalam atau di antara masyarakat. Pertempuran dilakukan dengan senjata seperti [[pedang]], [[umban]], [[tombak]], [[busur (senjata)|busur]] dan [[panah]]. Beberapa sisa-sisa manusia ditemukan dengan luka panah.
Baris 37:
{{Main|Zaman Yayoi}}
 
Zaman [[Yayoi]] adalah era [[Zaman Besi]] Jepang dari 1000 SM hingga 300 M.<ref name="SchirokauerBrown2012">Schirokauer et al., 133–143.</ref><ref name="Silberman2012">Silberman et al., 154–155.</ref><ref name="Shinya">{{cite journal |url=http://www.seaa-web.org/bul-essay-01.htm |title=A Comment on the Yayoi Period Dating Controversy |journal=Bulletin of the Society for East Asian Archaeology |surname=Shōda |given=Shinya |year=2007 |volume=1 |access-date=2021-09-23 |archive-date=2019-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190801234503/http://www.seaa-web.org/bul-essay-01.htm |dead-url=yes }}</ref> Jepang beralih ke masyarakat pertanian menetap.<ref>{{cite book | given = Stuart D. B. | surname = Picken | pages = [https://archive.org/details/historicaldictio00pick_147/page/n53 13] | title = Historical Dictionary of Japanese Business| year = 2007 | url = https://archive.org/details/historicaldictio00pick_147 | url-access = limited | publisher = Scarecrow Press| isbn = 9780810854697 }}</ref><ref>{{cite book | given = Keiji | surname = Imamura | pages = [https://archive.org/details/prehistoricjapan0000imam/page/13 13] | title = Prehistoric Japan: New Perspectives on Insular East Asia | year = 1996 | url = https://archive.org/details/prehistoricjapan0000imam | publisher = University of Hawaii Press}}</ref> Ada arus besar petani dari benua Asia ke Jepang. Budaya Yayoi berkembang dari selatan [[Kyūshū]] ke utara [[Honshū]]. Peningkatan pesat sekitar empat juta orang di Jepang antara periode Jōmon dan Yayoi sebagian disebabkan oleh migrasi dan karena pergeseran dari pemburu-pengumpul ke pola makan pertanian dengan diperkenalkannya penanaman padi.<ref name="mizoguchi">{{cite book |title=The Archaeology of Japan: From the Earliest Rice Farming Villages to the Rise of the State |url=https://archive.org/details/archaeologyofjap0000mizo |given=Koji |surname=Mizoguchi |publisher=Cambridge University Press |year=2013 |isbn=978-0-521-88490-7 |pages=[https://archive.org/details/archaeologyofjap0000mizo/page/119 119] }}</ref>
 
Barang [[perunggu]] dan teknik pembuatan perunggu dari daratan Asia mencapai kepulauan Jepang pada awal abad ke-3 SM. Diyakini bahwa perunggu dan, kemudian, peralatan [[besi]] dan senjata diperkenalkan ke Jepang menjelang akhir waktu ini (dan hingga awal zaman Yamato). Temuan arkeologi menunjukkan bahwa senjata perunggu dan besi tidak digunakan untuk perang sampai kemudian, dimulai pada awal zaman Yamato, karena senjata logam yang ditemukan dengan sisa-sisa manusia tidak menunjukkan keausan yang konsisten dengan penggunaan sebagai senjata. Transisi dari Jōmon ke Yayoi, dan kemudian ke zaman Yamato, kemungkinan besar dicirikan oleh perjuangan keras karena penduduk asli dipindahkan dan diasimilasi oleh penjajah dengan teknologi militer mereka yang jauh lebih unggul.<ref>江上波夫 騎馬民族国家 {{ISBN|4-12-201126-4}}</ref> Teori yang paling dianggap baik adalah bahwa saat ini [[Suku Yamato|orang Jepang Yamato]] adalah keturunan dari penduduk asli [[orang Jōmon]] dan imigran [[orang Yayoi]].<ref name="Kiriyama17">{{cite journal |author1=Hideaki Kanzawa-Kiriyama |author2=Kirill Kryukov |author3=Timothy A Jinam |author4=Kazuyoshi Hosomichi |author5=Aiko Saso |author6=Gen Suwa |author7=Shintaroh Ueda |author8=Minoru Yoneda |author9=Atsushi Tajima |author10=Ken-ichi Shinoda |author11=Ituro Inoue |author12=Naruya Saitou1 |date=February 2017 |title=A partial nuclear genome of the Jomons who lived 3000 years ago in Fukushima, Japan |journal=[[Journal of Human Genetics]] |volume=62 |issue=2 |pages=213–221 |doi=10.1038/jhg.2016.110 |pmid=27581845 |pmc=5285490 }}</ref>
Baris 51:
{{Main|Zaman Yamato}}
 
Zaman ini dibagi menjadi [[Zaman Kofun|Kofun]] dan [[Zaman Asuka]]. Jepang kuno memiliki hubungan dekat dengan [[Konfederasi Gaya]] dan [[Baekje]] di [[Semenanjung Korea]]. Gaya, di mana terdapat banyak besi alami, mengekspor sejumlah besar baju besi dan senjata ke Wa, dan bahkan mungkin ada pos militer Jepang di sana dengan kerja sama Gaya dan Baekje.<ref>{{CitationCite neededweb|date=November2022-05-02|title=Mengenal 2008Sejarah Jepang Part 2: Jepang Zaman Kuno dan Klasik|url=https://itoen-ultrajaya.co.id/id/5-panganan-yang-baik-untuk-detoksifikasi-2/|website=ITO EN|language=id-ID|access-date=2024-01-16}}.</ref> Menurut [[Prasasti Raja Gwanggaeto]], Silla dan Baekje adalah [[negara klien]] dari Jepang.<ref>百残新羅舊是属民由来朝貢而倭以辛卯年来渡海破百残XX新羅以為臣民</ref> [[Chinese Academy of Social Sciences]] menyelidiki prasasti tersebut dan melaporkan bahwa tulisan tersebut berbunyi, "Silla dan Baekje adalah negara klien Jepang".<ref>{{Cite book|author=徐建新|date=2006-02-07|title=好太王碑拓本の研究|publisher=東京堂出版|isbn=4-490-20569-4|url=http://www.tokyodoshuppan.com/book/b80208.html}}</ref>
 
Pada tahun 552, penguasa Baekje meminta bantuan Yamato untuk melawan musuh-musuhnya, [[Silla]] yang bertetangga. Bersama dengan utusannya ke istana Yamato, raja Baekje mengirim gambar perunggu [[Buddha Gautama|Buddha]], beberapa kitab suci Buddhis, dan surat pujian [[Buddhisme]]. Karunia-karunia ini memicu ledakan minat yang kuat terhadap agama Buddha.
Baris 74:
| image1 = Genpei_kassen_2.jpg
| width1 = 250
| alt1 =
| caption1 = [[Perang Genpei]] pada abad ke-12.
| image2 = Battle-of-Akama-Strait-at-Dan-no-Ura-in-Choshu-1185.png
| width2 = 250
| alt2 =
| caption2 = [[Pertempuran Dan-no-ura|pertempuran Dan-no-Ura]] Angkatan Laut pada tahun 1185.
| footer =
}}
 
Baris 125:
Otoritas shogun dan Pengadilan Kekaisaran telah melemah, dan Gubernur provinsi (''[[shugo]]'') dan pemimpin samurai lokal lainnya muncul sebagai ''[[daimyō]]'', yang saling bertarung, faksi agama (misalnya [[Ikkō-ikki]]), dan lainnya untuk tanah dan kekuasaan selama 150 tahun ke depan atau lebih. Zaman ini kemudian disebut [[Zaman Sengoku]], setelah [[Zaman Negara-Negara Berperang]] dalam sejarah Tiongkok kuno. Lebih dari seratus domain bentrok dan berperang di seluruh kepulauan, ketika klan bangkit dan jatuh, batas-batas bergeser, dan beberapa pertempuran terbesar dalam semua sejarah pra-modern global terjadi.
 
Banyak perkembangan dan peristiwa penting terjadi selama periode ini, mulai dari kemajuan desain kastil hingga munculnya pasukan kavaleri, pengembangan lebih lanjut dari strategi kampanye dalam skala besar, dan perubahan signifikan yang dibawa oleh pengenalan senjata api. Komposisi tentara berubah, dengan massa ''[[ashigaru]]'', prajurit bersenjata dengan tombak panjang (''[[yari]]''), pemanah, dan, kemudian, penembak yang bertugas di samping [[samurai]] berkuda. Pertempuran laut juga terdiri dari sedikit lebih dari menggunakan perahu untuk memindahkan pasukan dalam jangkauan busur atau [[arquebus]], dan kemudian ke pertempuran tangan kosong.
 
Persaingan lama antara [[daimyo]] [[Takeda Shingen]] dari [[Provinsi Kai]] dan [[Uesugi Kenshin]] dari [[Provinsi Echigo]] adalah legendaris. [[Pertempuran Kawanakajima]] antara tentara [[Takeda Shingen|Shingen]] dan [[Uesugi Kenshin|Kenshin]] (1553-1564) adalah salah satu kisah yang paling dihargai dalam sejarah militer Jepang dan lambang ksatria dan romansa Jepang. Mereka disebutkan dalam literatur epik, [[cetak blok kayu]] dan [[Film samurai|film]].<ref name=Turnbull>{{Cite book |last=Turnbull |first=Stephen |title=Battles of the Samurai |publisher=Arms and Armour Press |year=1987 |isbn=0853688265 |pages=7–8}}</ref>
Baris 131:
Dalam konflik pertama antara [[Takeda Shingen|Shingen]] dan [[Uesugi Kenshin|Kenshin]] mereka sangat berhati-hati, hanya berkomitmen pada pertempuran kecil. Ada total lima pertempuran pada [[Pertempuran Kawanakajima|Kawanakajima]].{{sfn|Turnbull|1998|pp=212–217}} Hanya pertempuran keempat yang merupakan pertempuran serius dan habis-habisan di antara keduanya.{{sfn|Turnbull|2013|p=120}} Selama pertempuran keempat, pasukan Kenshin membuka jalan melalui pasukan Takeda dan Kenshin melawan Shingen dalam pertempuran tunggal. Kenshin menyerang Shingen dengan pedangnya sementara Shingen bertahan dengan [[kipas perang Jepang]] (tessen). Kedua penguasa kehilangan banyak orang dalam pertarungan ini, dan Shingen khususnya kehilangan dua jenderal utamanya, [[Yamamoto Kansuke]] dan adiknya [[Takeda Nobushige]].{{sfn|Turnbull|1998|pp=209–213}} Setelah kematian Shingen, [[Tokugawa Ieyasu]] banyak meminjam dari inovasi pemerintahan dan militer Shingen setelah ia mengambil kepemimpinan [[Provinsi Kai]] selama [[Toyotomi Hideyoshi]] naik ke tampuk kekuasaan. Banyak dari desain ini digunakan oleh [[Keshogunan Tokugawa]].
 
[[Klan Hōjō Berikutnya|klan Hōjō]], di dalam dan sekitar [[wilayah Kantō]], termasuk yang pertama membangun jaringan kastil satelit, dan penggunaan kompleks kastilkastel ini baik untuk pertahanan bersama maupun serangan terkoordinasi. [[klan Takeda|Takeda]], di bawah [[Takeda Shingen]], mengembangkan padanan Jepang dari [[Serangan (perang)|serangan kavaleri]]. Meskipun perdebatan berlanjut hari ini mengenai kekuatan serangannya, dan kepantasan membandingkannya dengan serangan kavaleri Barat, terbukti dari sumber-sumber kontemporer bahwa itu adalah perkembangan revolusioner, dan kuat melawan para pembela yang tidak terbiasa dengannya. Periode ini melihat segudang perkembangan strategis dan taktis, dan beberapa pengepungan terpanjang dan pertempuran terbesar dalam sejarah [[Periode modern awal|dunia modern awal]].
[[Berkas:Battle-of-Nagashino Teppo-AshigaruMap-Folding-Screen-1575.jpgpng|jmpl|[[Pertempuran Nagashino]](1575)]]
[[Berkas:Himeji_castle_in_may_2015Himeji castle in may 2015.jpg|jmpl|[[Kastil Himeji]]]]
 
====Zaman Azuchi–Momoyama (1568–1600)====
 
Ini adalah fase terakhir dari [[Zaman Sengoku]]. Dinamakan untuk kota kastilkastel yang semakin penting, ditandai dengan pengenalan senjata api, setelah kontak dengan [[orang Portugis|Portugis]], dan dorongan lebih lanjut menuju pertempuran habis-habisan, jauh dari pertempuran individu dan konsep kehormatan pribadi dan keberanian.
 
[[Arquebus]] diperkenalkan ke Jepang pada tahun 1543, oleh Portugis di atas kapal Tiongkok yang jatuh di pulau kecil [[Tanegashima]] di bagian paling selatan kepulauan Jepang. Meskipun pengenalan senjata itu tidak terlihat memiliki efek yang sangat dramatis selama beberapa dekade, pada tahun 1560-an ribuan senjata bubuk mesiu digunakan di Jepang, dan mulai memiliki efek revolusioner pada taktik, strategi, komposisi tentara, dan arsitektur kastil Jepang.
Baris 171:
[[Pengepungan Osaka]], yang terjadi pada tahun 1614–1615, pada dasarnya merupakan pukulan terakhir bagi [[Toyotomi Hideyori]], pewaris Hideyoshi, dan aliansi klan dan elemen lain yang menentang shogun. Pertempuran samurai dalam skala besar, dalam hal strategi, skala, metode yang digunakan, dan penyebab politik di baliknya, ini secara luas dianggap sebagai konflik terakhir dari periode Sengoku.
 
Di luar pengepungan Osaka, dan konflik kemudian dari tahun 1850-an hingga 1860-an, kekerasan pada periode Edo dibatasi pada pertempuran kecil di jalanan, pemberontakan petani, dan penegakan [[Sakoku|pembatasan maritim]]. Ketegangan sosial pada periode Edo membawa sejumlah pemberontakan dan pemberontakan, yang terbesar adalah 1638 [[Pemberontakan Shimabara]]. Di ujung utara negara itu, pulau [[Hokkaido]] dihuni oleh penduduk desa [[Ainu|Ainu]] dan pemukim Jepang. Pada tahun 1669, seorang pemimpin Ainu [[Pemberontakan Shakushain|memimpin pemberontakan]] melawan [[klan Matsumae]] yang menguasai wilayah tersebut, dan itu adalah pemberontakan besar terakhir melawan kendali Jepang atas wilayah tersebut. Itu dipadamkan pada tahun 1672. Pada tahun 1789, pemberontakan Ainu lainnya, [[Pemberontakan Menashi–Kunashir]], dihancurkan.
 
[[Bakumatsu]] adalah tahun-tahun terakhir kebijakan [[Keshogunan Tokugawa]] dan isolasionis [[Sakoku]] antara tahun 1853 dan 1867. Munculnya [[diplomasi kapal perang]] di Jepang pada tahun 1850-an, dan apa yang disebut "[[pembukaan Jepang]]" oleh pasukan Barat, menggarisbawahi kelemahan shogun dan menyebabkan keruntuhannya. Meskipun akhir sebenarnya dari keshogunan dan pembentukan pemerintahan gaya Barat Kekaisaran ditangani secara damai, melalui petisi politik dan metode lainnya, tahun-tahun di sekitar peristiwa tersebut tidak sepenuhnya tanpa pertumpahan darah. Setelah penghentian resmi shogun, {{nihongo|''[[Perang Boshin]]''|{{linktext|戊辰|戦争}}|Boshin Sensō|extra="Perang [[Ganzhi|Tahun Naga Bumi Yang]]"}} terjadi pada tahun 1868–1869 antara tentara Tokugawa dan sejumlah faksi dari pasukan yang secara nominal pro-Imperial.
Baris 185:
Setelah masa damai yang panjang, Jepang dengan cepat mempersenjatai kembali dan memodernisasi dengan mengimpor senjata barat, kemudian memproduksinya di dalam negeri, dan akhirnya dengan membuat senjata rancangan Jepang. Jepang adalah negara non-Eropa pertama yang melakukan industrialisasi. Selama [[Perang Rusia-Jepang]] (1904–1905), Jepang menjadi negara Asia modern pertama yang memenangkan perang melawan negara Eropa. Pada tahun 1902, menjadi negara Asia pertama yang menandatangani pakta pertahanan bersama dengan negara Eropa, [[Imperium Britania|Britania]].
 
[[Berkas:Second_world_war_asia_1937Second world war asia 1937-1942_map_en61942 map en6.png|jmpl|Peta kemajuan Jepang dari tahun 1937 hingga 1942]]
Jepang dipengaruhi oleh [[imperialisme Barat di Asia]] yang menyebabkan Jepang berpartisipasi sebagai [[Kolonialisme|kekuatan kolonial]]. Jepang adalah kekuatan besar terakhir yang memasuki perlombaan untuk kolonisasi global. Ini berkembang pesat, dengan akuisisi kolonial, dari tahun 1895 sampai 1942. [[Kekaisaran Jepang]] adalah salah satu yang terbesar dalam sejarah. Ini termasuk koloni di Manchuria, Cina, Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Indocina, Burma dan banyak pulau Pasifik. Pada tahun 1937, Jepang memiliki seperenam kapasitas industri dari Amerika Serikat. Industri Jepang bergantung pada pengiriman bahan mentah dari wilayah luar negeri Jepang dan impor asing. Serangkaian embargo ekonomi yang semakin ketat terhadap bahan mentah oleh [[Amerika Serikat]] seperti [[Peristiwa yang mengarah pada serangan terhadap Pearl Harbor|Embargo Minyak Jepang (1940–1941)]] mendorong Kekaisaran Jepang ke dalam konflik dengan Amerika Serikat.<ref name="US-Economic-Warfare">{{cite news |title=How U.S. Economic Warfare Provoked Japan's Attack on Pearl Harbor |date=7 December 2012|publisher=Mises Institute |access-date=8 June 2019 |url=https://mises.org/library/how-us-economic-warfare-provoked-japans-attack-pearl-harbor|archive-url=https://web.archive.org/web/20190428130715/https://mises.org/library/how-us-economic-warfare-provoked-japans-attack-pearl-harbor |archive-date=April 28, 2019}}</ref>
 
Baris 199:
| image1 = Wakamiya.jpg
| width1 = 200
| alt1 =
| caption1 = [[Kapal induk pesawat laut Jepang Wakamiya|Pembawa pesawat laut ''Wakamiya'']] Jepang melakukan serangan udara pertama di dunia yang diluncurkan dari laut pada bulan September 1914.
| image2 = Japanese_aircraft_carrier_Hōshō_Tokyo_Bay.jpg
| width2 = 200
| alt2 =
| caption2 = [[Kapal induk Jepang Hōshō]] (1922) adalah kapal pertama yang dirancang dan dibangun sebagai kapal induk.
| footer =
}}
 
Baris 225:
| image1 = Yamato_during_Trial_Service.jpg
| width1 = 200
| alt1 =
| caption1 = [[Kapal perang Jepang Yamato|kapal perang Jepang ''Yamato'']] pada uji coba pada tahun 1941.
| image2 = A6M3_Model22_UI105_Nishizawa.jpg
| width2 = 200
| alt2 =
| caption2 = [[Mitsubishi A6M Zero|A6M3 Zero Model 22]], diterbangkan oleh ace Jepang [[Hiroyoshi Nishizawa]] di atas Kepulauan Solomon, 1943
| footer =
}}
 
Baris 238:
Pada bulan September 1940, Jerman, Italia, dan Jepang menjadi sekutu di bawah [[Pakta Tripartit]]. Jerman, yang sebelumnya telah melatih dan memasok tentara Tiongkok, menghentikan semua [[Kerja sama Tiongkok-Jerman (1911–1941)|kerja sama Tiongkok-Jerman]], dan memanggil kembali penasihat militernya ([[Alexander von Falkenhausen]]). Pada Juli 1940, AS melarang pengiriman bensin penerbangan ke Jepang, sementara [[Tentara Kekaisaran Jepang]] [[Invasi Indochina Prancis|menyerang Indocina Prancis]] dan menduduki pangkalan angkatan laut dan udaranya pada September 1940.
 
Pada bulan April 1941, [[Kekaisaran Jepang]] dan [[Uni Soviet]] menandatangani pakta netralitas dan Jepang meningkatkan tekanan pada [[koloni]] [[Prancis Vichy]] dan [[Belanda|Belanda]] di [[Asia Tenggara]] untuk bekerja sama dalam masalah ekonomi. Menyusul penolakan Jepang untuk menarik diri dari [[Republik Tiongkok]] (dengan pengecualian [[Manchukuo]]) dan [[Indochina]]; Amerika Serikat, Britania Raya, dan Belanda memberlakukan embargo (22 Juli 1941) pada [[bensin]], sementara pengiriman [[logam bekas]], [[baja]], dan bahan-bahan lain hampir berhenti. Sementara itu, dukungan ekonomi Amerika ke Tiongkok mulai meningkat.
 
[[Hideki Tojo]] adalah seorang politisi dan jenderal [[Tentara Kekaisaran Jepang]]. Secara politik, dia adalah seorang fasis, nasionalis, dan militeris.<ref name=Tojo-Bix>{{cite book | last = Bix | first = Herbert P. | author-link = Herbert P. Bix | date = 2001-09-04 | title = Hirohito and the making of modern Japan | publisher = HarperCollins | isbn = 978-0-06-093130-8 | url = https://books.google.com/books?id=zjmVltzm1kYC | pages=244 | access-date = November 11, 2011 | ref = {{sfnRef|Bix}} }}</ref> Tojo menjabat sebagai [[Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri Kekaisaran Jepang]] selama sebagian besar Perang Pasifik (masa jabatannya 17 Oktober 1941 hingga 22 Juli 1944). Tojo mendukung [[perang preventif]] melawan Amerika Serikat.<ref>{{Cite web|url=https://study.com/academy/lesson/hideki-tojo-in-ww2-biography-quotes-facts-death.html|title=Hideki Tojo in WW2|last=Moeller|first=James|website=Study.com}}</ref>
Baris 252:
Selama Perang Pasifik, beberapa unit Tentara Kekaisaran Jepang [[kejahatan perang Jepang|terlibat dalam kejahatan perang]]. Ini khususnya penganiayaan terhadap [[tahanan perang]] dan [[warga sipil]]. Antara tahun 1937 dan 1945, sekitar 7.357.000 [[korban Perang Dunia II|warga sipil tewas]] karena aktivitas militer di [[Republik Tiongkok]].<ref name="auto18">[[R. J. Rummel]]. ''China's Bloody Century''. Transaction 1991 {{ISBN|0-88738-417-X}}. Table 5A</ref> Perlakuan buruk terhadap tawanan perang Sekutu melalui kerja paksa dan kebrutalan mendapat liputan luas di barat. Selama periode itu ada perbedaan budaya mendasar yang signifikan, karena menurut [[Bushido]] adalah pengecut dan memalukan untuk menyerah kepada musuh. Dengan demikian tentara yang menyerah telah melepaskan kehormatan mereka dan tidak layak dihormati atau diperlakukan secara mendasar.
 
Pemerintah Jepang telah dikritik karena pengakuan yang tidak memadai atas penderitaan yang disebabkan selama Perang Dunia II dalam pengajaran sejarah di sekolah-sekolahnya yang [[Kontroversi buku pelajaran sejarah Jepang|menyebabkan protes internasional]].<ref>{{cite web | author=Mariko Oi | url=https://www.bbc.co.uk/news/magazine-21226068 | title=What Japanese history lessons leave out | work=[[BBC]] | date=14 March 2013 | access-date=2015-02-06}}</ref><ref>{{cite web | url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/1257835.stm | title=Japan textbook angers neighbours | work=[[BBC]] | date=3 April 2001 | access-date=2015-02-06}}</ref> Namun, banyak pejabat Jepang seperti [[Daftar Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]], [[Kaisar Jepang|Kaisar]], [[Kepala Sekretaris Kabinet|Kepala Sekretaris Kabinet]] dan [[Menteri Luar Negeri (Jepang)|Menteri Luar Negeri]] membuat lebih dari [[Daftar pernyataan permintaan maaf perang yang dikeluarkan oleh Jepang|50 pernyataan permintaan maaf perang]] dari tahun 1950 hingga 2015. Jepang juga membayar miliaran dolar dalam [[pampasan perang]] selama 23 tahun dari tahun 1955 sampai 1977. Negara-negara lain telah mengeksploitasi kesalahan perang untuk meningkatkan nasionalisme dan permusuhan terhadap Jepang. Misalnya, [[Partai Komunis Tiongkok]] menggunakan patriotisme sebagai alat untuk mengurangi ketidakpuasan sosial atas masalah internal. Pemerintah [[Jiang Zemin]] memilih patriotisme sebagai cara untuk mengimbangi penurunan ideologi sosialis. Hal ini menyebabkan patriotisme dipupuk melalui sistem pendidikan Tiongkok yang bersifat anti Jepang. Protes anti-Jepang di Tiongkok pada April 2005 sebagian besar adalah anak muda dengan pandangan nasionalis. Pasukan polisi Tiongkok berdiri diam selama protes kekerasan.<ref>{{cite web | title=The Anti-Japan Protests in China and an Uncertain Future | url=https://www.jef.or.jp/journal/pdf/viewpoints_0507.pdf | publisher=Radiation Effects Research Foundation | date=July 1, 2005 | access-date=October 12, 2019 | archive-url=https://web.archive.org/web/20191012094411/https://www.jef.or.jp/journal/pdf/viewpoints_0507.pdf | archive-date=October 12, 2019 }}</ref>
 
Pada tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, AS [[Pemboman atom Hiroshima dan Nagasaki|menjatuhkan dua bom atom]] di [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]]. Diperkirakan 150.000–246.000 orang tewas sebagai akibat langsung dari dua pengeboman ini.<ref>{{cite web | title=Frequently Asked Questions | url=http://www.rerf.or.jp/general/qa_e/qa1.html | publisher=Radiation Effects Research Foundation | access-date=March 6, 2014 | archive-url=https://web.archive.org/web/20070919143939/http://www.rerf.or.jp/general/qa_e/qa1.html | archive-date=September 19, 2007 | url-status=dead }}</ref> Jepang tidak memiliki teknologi [[senjata nuklir]] sehingga jenis bom atom baru ini mengejutkan. Hiroshima sama sekali tidak siap. 69% bangunan Hiroshima hancur dan 6% rusak.<ref>{{cite news |url=http://www.asahi.com/hibakusha/english/shimen/happened/happened-01.html |title=Memories of Hiroshima and Nagasaki |newspaper=The Asahi Shimbun |access-date=March 18, 2014}}</ref><ref name=autogenerated2>{{cite web |publisher=Harry S. Truman Library & Museum. |title=U.S. Strategic Bombing Survey: The Effects of the Atomic Bombings of Hiroshima and Nagasaki, June 19, 1946. President's Secretary's File, Truman Papers. |url=http://www.trumanlibrary.org/whistlestop/study_collections/bomb/large/documents/index.php?pagenumber=14&documentid=65&documentdate=1946-06-19 |page=9 |access-date=January 23, 2016 |archive-date=2016-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160201065836/http://www.trumanlibrary.org/whistlestop/study_collections/bomb/large/documents/index.php?pagenumber=14&documentid=65&documentdate=1946-06-19 |dead-url=yes }}</ref> Pada saat ini, pada tanggal 8 Agustus, [[Uni Soviet]] memasuki perang melawan Jepang.
 
Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, dan sebuah [[Dokumen Kapitulasi Jepang|Instrumen Penyerahan Diri]] resmi ditandatangani pada 2 September 1945, di kapal perang [[USS Missouri (BB-63)|USS '' Missouri'']] di [[Teluk Tokyo]].<ref>[http://www.hmdb.org/marker.asp?marker=49677 USS ''Missouri'' Instrument of Surrender, WWII], Pearl Harbor, Historical Marker Database, www.hmdb.org, Retrieved 2012-03-27.</ref> Penyerahan tersebut diterima, dari delegasi Jepang yang dipimpin oleh [[Mamoru Shigemitsu]], oleh Jenderal [[Douglas MacArthur]], sebagai Panglima Tertinggi Sekutu, beserta perwakilan dari setiap negara Sekutu. Upacara penyerahan terpisah antara Jepang dan Tiongkok diadakan di Nanking pada tanggal 9 September 1945.
Baris 262:
Setelah menyerah, [[Douglas MacArthur]] mendirikan pangkalan di Jepang untuk mengawasi perkembangan negara pascaperang. Periode ini dalam sejarah Jepang dikenal sebagai [[Pendudukan Jepang|Pendudukan]], ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang diduduki oleh kekuatan asing. Presiden AS [[Harry Truman]] secara resmi mengumumkan diakhirinya permusuhan pada tanggal 31 Desember 1946. Sebagai penguasa militer de facto Jepang, pengaruh Douglas MacArthur begitu besar sehingga ia dijuluki sebagai {{Nihongo||外人将軍|Gaijin Shōgun}}.<ref name="Gaijin-Shogun">{{cite book|last1=Valley|first1=David J.|title=Gaijin Shogun : Gen. Douglas MacArthur Stepfather of Postwar Japan|date=April 15, 2000|publisher=Sektor Company|location=Title|isbn=978-0967817521|url-access=registration|url=https://archive.org/details/gaijinshogungene0000vall}}</ref> Sekutu (dipimpin oleh Amerika Serikat) memulangkan jutaan [[diaspora Jepang|etnis Jepang]] dari koloni dan kamp militer di seluruh Asia. Ini sebagian besar menghilangkan Kekaisaran Jepang dan memulihkan kemerdekaan wilayah yang ditaklukkannya.<ref>{{cite book|last=Watt|first=Lori|title=When Empire Comes Home: Repatriation and Reintegration in Postwar Japan|publisher=Harvard University Press|year=2010|isbn=978-0-674-05598-8|pages=1–4|url={{Google books|_F3AN6x6AQ8C|page=|keywords=|text=|plainurl=yes}}}}</ref>
 
Setelah adopsi [[Konstitusi Jepang|konstitusi 1947]], Jepang menjadi [[Jepang|Negara Jepang]] (Nihon Koku, {{lang|ja|日本国}}). [[Kekaisaran Jepang]] dibongkar dan semua [[Imperium kolonial Jepang|wilayah luar negeri]] hilang. Jepang direduksi menjadi wilayah yang secara tradisional berada dalam lingkup budaya Jepang sebelum tahun 1895: empat pulau utama ([[Honshu]], [[Hokkaido]], [[Kyushu]], dan [[Shikoku]]), [[Kepulauan Ryukyu]], dan [[Kepulauan Nanpō]]. [[Kepulauan Kuril]] juga secara historis milik Jepang.<ref>{{cite book|last=Peattie|first=Mark R.|title=The Cambridge History of Japan Vol. 6|chapter=Chapter 5 – The Japanese Colonial Empire 1895–1945|publisher=Cambridge University Press|year=1988|location=Cambridge|isbn=0-521-22352-0}}</ref> [[Kepulauan Kuril]] pertama kali dihuni oleh [[orang Ainu]] dan kemudian dikendalikan oleh [[klan Matsumae]] Jepang pada [[Zaman Edo]].<ref>{{Cite book |title=The Kuril Islands |url=https://archive.org/details/kurilislandsruss0000step |first=John J |last=Stephan |publisher=Clarendon Press |location=Oxford |year=1974 |pages=50–56[https://archive.org/details/kurilislandsruss0000step/page/50 50]–56}}</ref> Namun, Kepulauan Kuril tidak dimasukkan karena [[Persengketaan Kepulauan Kuril|sengketa dengan Uni Soviet]].
 
Selama perang, Jepang menunjukkan banyak kemajuan signifikan dalam teknologi, strategi, dan taktik militer. Diantaranya adalah ''[[Kapal tempur kelas Yamato|]]''Kapal tempur kelas Yamato'']], inovasi kapal induk (misalnya [[kapal induk Jepang Hōshō|Hōshō]]), kapal induk pengebom kapal selam [[Kapal selam kelas I-400|Sen-Toku]], pesawat tempur [[Mitsubishi A6M Zero|Mitsubishi Zero]], pengebom [[Kamikaze]], [[torpedo tipe 91]], [[Nakajima Kikka]], [[Yokosuka MXY-7 Ohka]], torpedo manusia [[Kaiten]] dan [[kapal selam kelas Kairy]].
 
==Periode kontemporer==
 
===Zaman Shōwa (Pascaperang) (1945–1989)===
[[Berkas:NPR_personnel2NPR personnel2.JPG|jmpl|ki|[[Polisi Nasional Cadangan]], 3 Mei 1952]]
{{Main|Zaman Shōwa|Pasukan Bela Diri Jepang}}
 
Baris 285:
Kontrol sipil yang ketat atas militer didirikan dengan konstitusi 1947 untuk mencegah militer mendapatkan kembali kekuatan politik yang luar biasa. Dengan demikian tentara, pelaut dan anggota angkatan udara tidak dapat terlibat dalam kegiatan politik.
 
Klausul penolakan perang dari [[Pasal 9 Konstitusi Jepang|Pasal 9]] adalah dasar untuk keberatan politik yang kuat terhadap segala jenis angkatan bersenjata selain angkatan polisi konvensional. Namun, pada tahun 1954, angkatan darat, laut, dan udara yang terpisah diciptakan untuk tujuan pertahanan, di bawah komando [[Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]]. Undang-undang Pasukan Bela Diri 1954 (UU No. 165 tahun 1954) mereorganisasi Dewan Keamanan Nasional sebagai Badan Pertahanan pada 1 Juli 1954. Setelah itu, Pasukan Keamanan Nasional direorganisasi sebagai [[Angkatan Darat Bela Diri Jepang]] (GSDF), yang merupakan [[tentara]] Jepang pascaperang de facto. Pasukan Keamanan Pesisir direorganisasi menjadi [[Angkatan Laut Bela Diri Jepang]] (JMSDF), yang merupakan [[Angkatan Laut]] Jepang secara de facto.<ref name="Takei"/><ref name="Takei ja"/> [[Angkatan Udara Bela Diri Jepang]] (JASDF) didirikan sebagai cabang baru JSDF. Jenderal [[Keizō Hayashi]] ditunjuk sebagai Ketua pertama Dewan Staf Gabungan—kepala profesional dari tiga cabang.<ref name="Defendingjapan.wordpress.com">{{cite web|url=http://defendingjapan.wordpress.com/tag/japan-self-defense-force/ |title=Japan Self-Defense Force &#124; Defending Japan |publisher=Defendingjapan.wordpress.com |access-date=2014-08-03}}</ref> Wajib militer dihapuskan pada 3 Mei 1947. Pendaftaran di JSDF bersifat sukarela pada usia 18 tahun ke atas.<ref>{{cite web|url=http://chartsbin.com/view/1887|title=Military Conscription Policy by Country|last=ChartsBin|work=chartsbin.com|access-date=15 October 2016|archive-date=2016-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20161016123751/http://chartsbin.com/view/1887|dead-url=yes}}</ref>
 
[[Angkatan Udara Timur Jauh (Amerika Serikat)|Angkatan Udara Timur Jauh]], Angkatan Udara AS, mengumumkan pada 6 Januari 1955, bahwa 85 pesawat akan diserahkan kepada angkatan udara Jepang yang masih muda pada sekitar 15 Januari, peralatan pertama dari kekuatan baru.<ref>Associated Press, "Jap Air Force Will Get 85 U. S. Planes", ''Pittsburgh Post-Gazette'' (Pittsburgh, Pennsylvania), 7 January 1955, Volume 28, Number 137, page 2.</ref>
 
Pada tanggal 19 Januari 1960, ketidaksetaraan status Jepang dengan Amerika Serikat diperbaiki dengan [[Perjanjian Kerjasama dan Keamanan Bersama antara Amerika Serikat dan Jepang]] yang diamandemen dengan menambahkan kewajiban pertahanan bersama. Perjanjian ini mengharuskan AS untuk memberi tahu Jepang sebelumnya tentang mobilisasi tentara AS dan tidak memaksakan diri mengenai masalah domestik Jepang.<ref>{{cite book|last=Gordon|first=Andrew|title=A Modern History of Japan: From Tokugawa times to the Present|url=https://archive.org/details/modernhistoryofj0000gord|year=2003|publisher=Oxford University Press|location=New York}}</ref> Jepang dan Amerika Serikat berkewajiban untuk saling membantu jika ada serangan bersenjata di wilayah yang dikelola oleh Jepang. Jepang dan Amerika Serikat diharuskan untuk mempertahankan kapasitas untuk melawan serangan bersenjata bersama. Ini membentuk [[Aliansi AS–Jepang|aliansi militer]] antara Jepang dan Amerika Serikat.<ref name="Packard"/>
 
Jepang adalah satu-satunya negara yang menderita [[Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki|serangan nuklir]] dalam sejarah. Jadi pada tahun 1967, [[Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]] [[Eisaku Satō]] menguraikan [[Tiga Prinsip Non-Nuklir]] yang dengannya Jepang menentang produksi atau kepemilikan senjata nuklir. Namun, karena tingkat teknologinya yang tinggi dan sejumlah besar operasi [[pembangkit listrik tenaga nuklir]], Jepang dianggap "berkemampuan nuklir", yaitu, dapat [[program senjata nuklir Jepang|mengembangkan senjata nuklir yang dapat digunakan]] dalam satu tahun jika situasi politik berubah secara signifikan.<ref name=Worden>{{cite book | first=Ronald | last=Dolan | author2=Robert Worden | title=Japan : A Country Study | publisher=Federal Research Division, Library of Congress | chapter-url=http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/jptoc.html | year=1992 | isbn=0-8444-0731-3 | chapter=8 | url-access=registration | url=https://archive.org/details/japancountrystud00dola }} See section 2: "The Self Defense Forces"</ref> Jadi banyak analis menganggap Jepang sebagai ''de facto'' [[Daftar negara dengan senjata nuklir|negara nuklir]].<ref>{{Cite web |url=http://www.largeassociates.com/R3126-A1-%20final.pdf |date=May 2, 2005 |author=John H. Large |title=The actual and potential development of Nuclear Weapons Technology in the area of North East Asia (Korean Peninsular and Japan) |archive-url=https://web.archive.org/web/20070710105632/http://www.largeassociates.com/R3126-A1-%20final.pdf |archive-date=2007-07-10 |id=R3126-A1}}</ref><ref name=tipping-point>{{cite book |pages=243–246 |url=https://books.google.com/books?id=NvkDBNV-ks8C |title=The Nuclear Tipping Point: Why States Reconsider Their Nuclear Choices |author1=Kurt M. Campbell |author2=Robert J. Einhorn |author3=Mitchell Reiss |publisher=Brookings Institution Press |year=2004 |isbn=9780815796596 |access-date=24 December 2013}}</ref> Banyak politisi seperti [[Shinzo Abe]] dan [[Yasuo Fukuda]] menjelaskan bahwa konstitusi Jepang tidak melarang kepemilikan [[senjata nuklir]]. MerekaSenjata tersebut harus dijaga seminimal mungkin dan digunakan sebagai senjata taktis.<ref name="schell"/>{{cite 1951book | last = Schell | first = Jonathan | author-link = Jonathan Schell | title = The Seventh Decade: The New Shape of Nuclear Danger | publisher = Macmillan | year = 2007 | page = [https://archive.org/details/seventhdecade00sche/page/145 145] | url = https://archive.org/details/seventhdecade00sche/page/145 | isbn = 978-0-8050-8129-9 }}</ref> [[Perjanjian Keamanan Antara Amerika Serikat dan Jepang|Perjanjian Keamanan AS-Jepang]] 1951 menempatkan Jepang di bawah [[payung nuklir]] AS.
 
Tentara Jepang terakhir [[Perang Dunia II]] yang menyerah adalah [[Hiroo Onoda]] dan [[Teruo Nakamura]] pada tahun 1974. Onoda adalah seorang perwira intelijen dan [[letnan dua]] di [[Tentara Kekaisaran Jepang]]. Dia melanjutkan kampanyenya setelah Perang Dunia II selama 29 tahun dengan [[Serdadu Jepang yang tetap tinggal|tetap tinggal]] di [[Pulau Lubang]], Filipina. Dia kembali ke Jepang ketika dia dibebaskan dari tugas oleh komandannya, Mayor Yoshimi Taniguchi sesuai perintah [[Kaisar Shōwa]] pada tahun 1974.<ref name="Willacy2010">Willacy, M. (2010): [http://www.abc.net.au/lateline/content/2010/s3065416.htm Japanese holdouts fought for decades after WWII] ''ABC Lateline'' (12 November 2010). Retrieved on 16 September 2011.</ref><ref name="Powers2011">Powers, D. (2011): [https://www.bbc.co.uk/history/worldwars/wwtwo/japan_no_surrender_01.shtml Japan: No Surrender in World War Two] ''BBC History'' (17 February 2011). Retrieved on 16 September 2011.</ref> Teruo Nakamura adalah seorang [[Penduduk asli Taiwan|aborigin]] [[Orang Amis|Amis]] dari [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|Taiwan Jepang]] di [[Unit Relawan Takasago]] dari tentara Kekaisaran Jepang. Ia ditempatkan di [[Pulau Morotai]], Indonesia dan ditemukan oleh seorang pilot pada pertengahan tahun 1974. Nakamura dipulangkan ke Taiwan pada tahun 1975.<ref name="holdout">{{cite news |author1=Han Cheung |title=The last holdout of Morotai |url=http://www.taipeitimes.com/News/feat/archives/2016/01/03/2003636296/1 |access-date=15 September 2018 |work=Taipei Times |date=2 January 2016}}</ref><ref name=trefalt>{{cite book|last1=Trefalt|first1=Beatrice|title=Japanese Army Stragglers and Memories of the War in Japan, 1950–75|url=https://archive.org/details/japanesearmystra00tref|year=2003|publisher=RoutledgeCurzon|isbn=0-415-31218-3|pages=[https://archive.org/details/japanesearmystra00tref/page/160 160]–178}}</ref>
Baris 297:
Sepanjang [[Zaman Shōwa]] pascaperang, [[orang Jepang|Jepang]] memiliki pendapat yang rendah tentang [[Pasukan Bela Diri Jepang|JSDF]]. Mereka dipandang sebagai sisa-sisa militer kekaisaran yang menyebabkan kerugian besar dan [[Penyerahan Jepang|penyerahan yang memalukan]] dari [[Perang Dunia II]]. Mereka dianggap sebagai "pencuri pajak" (zeikin dorobo) karena mahal dan tidak perlu, sementara Jepang mengalami ledakan ekonomi selama beberapa dekade. Jadi JSDF masih berusaha untuk menemukan tempatnya di masyarakat Jepang dan mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari masyarakat. SDF dikelola oleh [[Kementerian Pertahanan (Jepang)|Badan Pertahanan Jepang]] yang memiliki pengaruh politik kecil dibandingkan dengan kementerian. JSDF memiliki personel dan peralatan yang baik, tetapi terutama melayani peran tambahan untuk [[Angkatan Bersenjata Amerika Serikat|militer AS]] melawan [[Uni Soviet]].<ref name="New-Era-SDF">{{cite news|url=https://www.japantimes.co.jp/opinion/2019/06/27/commentary/japan-commentary/new-era-new-self-defense-forces/|title=New era, new Self-Defense Forces| date=June 27, 2019| work=The Japan Times| access-date=28 June 2019| archive-url=https://web.archive.org/web/20190627231146/https://www.japantimes.co.jp/opinion/2019/06/27/commentary/japan-commentary/new-era-new-self-defense-forces/|archive-date=June 27, 2019}}</ref>
 
Jepang memiliki rekor pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama [[keajaiban ekonomi Jepang]]. Pada tahun 1970-an Jepang naik ke status [[kekuatan besar]] lagi. Itu memiliki [[Sejarah ekonomi Jepang|ekonomi terbesar kedua]] di dunia. Namun, kekuatan militernya sangat terbatas karena kebijakan pasifis dan pasal 9 [[Konstitusi Jepang|konstitusi 1947]]. Jepang memberikan pengaruh politik dan militer yang kecil secara tidak proporsional di dunia. Ini membuat Jepang menjadi kekuatan besar yang tidak normal.<ref name="Milena Sterio">{{cite book|last1=Sterio|first1=Milena|title=The right to self-determination under international law : "selfistans", secession and the rule of the great powers|date=2013|publisher=Routledge|location=Milton Park, Abingdon, Oxon|isbn=978-0415668187|page=xii (preface)|url=https://books.google.com/books?id=-QuI6n_OVMYC&q=The+Right+to+Self-determination+Under+International+Law%3A+%22selfistans%22%2C+Secession+and+the+Rule+of+the+Great+Powers|access-date=13 June 2016}} ("''The great powers are super-sovereign states: an exclusive club of the most powerful states economically, militarily, politically and strategically. These states include veto-wielding members of the United Nations Security Council (United States, United Kingdom, France, China, and Russia), as well as economic powerhouses such as Germany, Italy and Japan.''")</ref>
 
===Zaman Heisei (1989–2019)===
Baris 315:
Ada peningkatan dukungan di antara orang Jepang untuk mengubah Jepang dari pasifis menjadi negara "normal" dengan militer resmi. Pada April 2019, jajak pendapat [[Kantor Berita Kyodo]] menunjukkan 45% pemikiran [[Pasal 9 Konstitusi Jepang|Pasal 9]] konstitusi harus direvisi.<ref name="Kyodo-poll">{{cite news |title=40% back Abe-proposed approach to revise pacifist Constitution: poll |date=11 April 2019|newspaper=The Mainichi |access-date=8 June 2019 |url=https://mainichi.jp/english/articles/20190411/p2g/00m/0na/010000c|archive-url=https://web.archive.org/web/20190411122134/https://mainichi.jp/english/articles/20190411/p2g/00m/0na/010000c |archive-date=April 11, 2019}}</ref> Dukungan untuk revisi ini sebagian disebabkan oleh: permusuhan [[Korea Utara]], [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]] yang semakin tegas, dan hubungan yang tidak stabil dengan [[Federasi Rusia|Rusia]] karena sengketa wilayah yang mencegah [[Deklarasi Bersama Soviet–Jepang 1956|perjanjian damai]] ditandatangani. Ada sengketa wilayah yang melibatkan [[Kepulauan Senkaku]], [[Batu Liancourt]], dan [[Persengketaan Kepulauan Kuril|Kepulauan Kuril]]. Klaim Jepang bahwa AS telah gagal untuk mengatasi masalah ini dengan benar, sehingga Jepang harus memberikan dirinya sarana untuk melindungi dirinya sendiri secara memadai.
 
Berbagai upaya telah dilakukan oleh beberapa [[Pemerintah Jepang|Pemerintah Jepang]] untuk mengamandemen [[Konstitusi Jepang]] sehingga Jepang dapat memiliki militer resmi dan normal dengan kemampuan ofensif untuk berbagi beban tugas keamanan nasional yang sama. Ini dicegah oleh sentimen anti-perang di antara rakyat dan politisi. Pada Mei 2017, Perdana Menteri Jepang [[Shinzo Abe]] menetapkan batas waktu 2020 untuk merevisi [[Pasal 9 Konstitusi Jepang]], sebuah klausul dalam Konstitusi nasional Jepang yang melarang perang sebagai sarana untuk menyelesaikan perselisihan internasional yang melibatkan negara. Piagam ini ditulis oleh Amerika Serikat.<ref>{{cite web|url=https://thediplomat.com/2017/05/abes-new-vision-for-japans-constitution/|title=Abe's New Vision for Japan's Constitution|first=Yuki|last=Tatsumi|website=The Diplomat|access-date=18 May 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20181121021422/https://thediplomat.com/2017/05/abes-new-vision-for-japans-constitution/ |archive-date=2018-11-21}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.japantimes.co.jp/news/2017/05/03/national/politics-diplomacy/abe-declares-2020-goal-new-constitution/|title=Abe declares 2020 as goal for new Constitution|first1=Tomohiro|last1=Osaki|first2=Daisuke|last2=Kikuchi|date=3 May 2017|access-date=18 May 2017|newspaper=Japan Times Online|archive-url=https://web.archive.org/web/20190302095136/https://www.japantimes.co.jp/news/2017/05/03/national/politics-diplomacy/abe-declares-2020-goal-new-constitution/|archive-date=2019-03-02|url-status=live}}</ref><ref name="reuters.com">{{cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-japan-government-constitution-idUSKBN17Z0BH|title=Japan's Abe hopes for reform of pacifist charter by 2020|date=3 May 2017|access-date=18 May 2017|newspaper=Reuters|archive-url=https://web.archive.org/web/20190103161631/https://www.reuters.com/article/us-japan-government-constitution-idUSKBN17Z0BH|archive-date=2019-01-03|url-status=live}}</ref>
 
Buku putih 'Pertahanan Jepang 2019' mencantumkan Tiongkok sebagai ancaman yang lebih besar daripada Korea Utara. Menteri Pertahanan [[Tarō Kōno]] mengatakan “Kenyataannya adalah bahwa Tiongkok dengan cepat meningkatkan pengeluaran militer,” “Tiongkok mengerahkan aset udara dan laut di Pasifik Barat dan melalui Selat Tsushima ke Laut Jepang dengan frekuensi yang lebih besar.” Surat kabar itu menurunkan peringkat Korea Selatan karena keluar dari pakta berbagi intelijen militer. Ini bisa membuat lebih sulit untuk mengelola ancaman dari Korea Utara.<ref name="whitepaper">{{cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-japan-defence/japan-lists-china-as-bigger-threat-than-nuclear-armed-north-korea-idUSKBN1WC051|title=Japan lists China as bigger threat than nuclear-armed North Korea|date=27 September 2019|access-date=3 November 2019|publisher=Reuters|archive-url=https://web.archive.org/web/20191010063138/https://www.reuters.com/article/us-japan-defence/japan-lists-china-as-bigger-threat-than-nuclear-armed-north-korea-idUSKBN1WC051|archive-date=2019-10-10|url-status=live}}</ref>
Baris 336:
Salah satu perbedaan utama antara masyarakat Tiongkok kuno dan masyarakat Jepang adalah perkembangan kelas [[samurai]] di Jepang. Feodal Tiongkok memiliki empat kelas: [[Konfusianisme|literati Konfusianisme]] dan [[tuan tanah]], petani, pengrajin, dan pedagang. literati Konfusianisme dan tuan tanah berada di puncak [[struktur sosial]] Tiongkok. Masyarakat feodal Jepang juga bertingkat, tetapi memiliki kelas [[samurai]] di atas masyarakat Jepang sejak abad ke-12. Dengan demikian banyak ahli menganggap Jepang pra-modern sebagai "bangsa pejuang" sebagai cita-cita, ideologi [[samurai]] meresap melalui budaya dan masyarakat Jepang.<ref name="warrior-nation">{{cite news |title=Imperial Japan saw itself as a 'warrior nation' – and the idea lingers today |date=22 December 2017|publisher=The Conversation |access-date=25 August 2019 |url=http://theconversation.com/imperial-japan-saw-itself-as-a-warrior-nation-and-the-idea-lingers-today-87289 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190428112755/http://theconversation.com/imperial-japan-saw-itself-as-a-warrior-nation-and-the-idea-lingers-today-87289 |archive-date=April 28, 2019}}</ref> Seperti [[bushido]] dan peribahasa Jepang ''[[Hana wa sakuragi, hito wa bushi]]'' ({{lang-ja|花は桜木人は武士}}, secara harfiah "bunga [terbaik] adalah bunga sakura; pria [terbaik] adalah pejuang").<ref>{{cite book | editor=Daniel Crump Buchanan| title =Japanese Proverbs and Sayings| url=https://archive.org/details/japaneseproverbs00buch| url-access=registration| publisher =University of Oklahoma Press| year =1965| page =[https://archive.org/details/japaneseproverbs00buch/page/119 119]| isbn =0806110821}}</ref> Secara komparatif, idiom Cina adalah ''Haonan budang Bing, Hao tie bu dading'' ({{lang-zh|好铁不打钉、好男不当兵}}, berarti "Besi yang baik tidak dicor menjadi paku; orang baik tidak dijadikan tentara").<ref name="Japans-Arduous-Rejuvenation">{{cite book | last1 = Teo | first1 = Victor | year = 2019 | title = Japan's Arduous Rejuvenation as a Global Power: Democratic Resilience and the US-China Challenge | publisher = Palgrave Macmillan | pages = 43–44 | isbn=978-9811361890}}</ref>
 
Pada tahun 1551, selama [[Zaman Sengoku]], [[misionaris]] [[Gereja Katolik|Katolik Roma]] [[Navarra]] [[Francis Xavier]] adalah salah satu dari [[Daftar orang Barat yang mengunjungi Jepang sebelum 1868|orang barat pertama yang mengunjungi Jepang]].<ref>{{cite journal | last =Pacheco | first =Diego | title =Xavier and Tanegashima | journal = [[Monumenta Nipponica]] | volume =29 | date =Winter 1974 | issue =4 | pages =477–480 | jstor = 2383897| doi =10.2307/2383897 }}</ref>
 
[[Restorasi Meiji]] mengonsolidasikan sistem politik di bawah [[Kaisar Jepang]] dengan kemampuan praktis. Shogun dan daimyo dihapuskan. Domain mereka dikembalikan ke kaisar. Kekuasaan terutama ditransfer ke sekelompok orang yang disebut [[oligarki Meiji]] dan [[Genrō]] yang membantu memulihkan kekuasaan kekaisaran.<ref name="polsy">{{cite book|last1=Gordon|first1=Andrew|title=A Modern History of Japan From Tokugawa Times to the Present.|url=https://archive.org/details/modernhistoryjap00gord_458|url-access=limited|date=2003|publisher=Oxford University Press|location=New York|isbn=9780198027089|pages=[https://archive.org/details/modernhistoryjap00gord_458/page/n75 61]–62}}</ref> Genrō adalah pensiunan negarawan senior dan penasihat informal kaisar. Semua [[Genrō]] kecuali [[Saionji Kinmochi]] adalah keturunan keluarga samurai peringkat menengah atau lebih rendah dari [[Domain Satsuma|Satsuma]] dan [[Domain Choshu|Chōshū]]. Mereka berperan penting dalam menggulingkan [[Keshogunan Tokugawa]] dalam [[Perang Boshin]] (1868–1869).<ref>{{cite book | last = Jansen | first = Marius B. | author-link = Marius Jansen | year = 2000 | title = The Making of Modern Japan | publisher = Harvard University Press | isbn = 978-0-674-00334-7 | oclc = 44090600 | url = https://archive.org/details/makingofmodernja00jans }}</ref>
Baris 394:
 
== Sumber ==
* {{Cite book |last=Connaughton |first=R. M. |year=1988 |title=The War of the Rising Sun and the Tumbling Bear—A Military History of the Russo-Japanese War 1904–5 |location=London |isbn=0-415-00906-5
}}
* {{citation|last=Habu|first=Junko|title=Ancient Jomon of Japan|url=https://books.google.com/books?id=vGnAbTyTynsC|date=29 July 2004|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-77670-7}}
Baris 405:
* Drea, Edward J. ''Japan's Imperial Army: Its Rise and Fall, 1853–1945'' (2016) [https://muse.jhu.edu/book/45542 online]
* Edgerton, Robert B. ''Warriors of the Rising Sun: A History of the Japanese Military'' (1997) [https://www.questia.com/read/59019441/warriors-of-the-rising-sun-a-history-of-the-japanese online]
* Farris, William Wayne. ''Heavenly Warriors: The Evolution of Japan's Military, 500–1300'' (Harvard East Asian Monographs) (1996)
* Friday, Karl F. ''Samurai, Warfare and the State in Early Medieval Japan'' (2nd ed 2003) [https://www.amazon.com/Samurai-Warfare-State-Medieval-History/dp/0415329639/ excerpt and text search]; [https://www.questia.com/read/105580634/samurai-warfare-and-the-state-in-early-medieval-japan online]
* Friday K. F. "Bushido or Bull? A Medieval Historian's Perspective on the Imperial Army and the Japanese Warrior Tradition," ''The History Teacher'' (1994) 27:339–349, [https://www.jstor.org/stable/494774 in JSTOR]
* Gordon, David M. "The China-Japan War, 1931–1945" ''[[The Journal of Military History]]'' (Jan 2006) v 70#1, pp 137–82. Historiographical overview of major books
*{{cite book| title = Command Decisions| editor = Kent Roberts Greenfield| url = http://www.history.army.mil/books/70-7_0.htm| first = Louis | last = Morton | chapter = Japan's Decision for War | chapter-url = http://www.history.army.mil/books/70-7_04.htm| publisher = [[United States Army Center of Military History]] | edition = 2000 | year = 1960| id = CMH Pub 70-7| access-date = 2021-09-23| archive-date = 2007-12-30| archive-url = https://web.archive.org/web/20071230145455/http://www.history.army.mil/books/70-7_0.htm| dead-url = yes}}
* Harris, Sheldon H. ''Factories of death: Japanese biological warfare, 1932–45, and the American cover-up'' (Routledge, 1995).
* Harries, M. and S. Harries. ''Soldiers of the Sun: The Rise and Fall of the Imperial Japanese Army'' (1991).