Novel Baswedan: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(51 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
| name = {{PAGENAME}}<br>
| honorific-suffix = <!-- Hanya gelar kehormatan/kenegaraan (non-akademis) -->
| office =
| birth_date = {{birth date and age|1977|6|22}}
| birth_place = [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], Indonesia
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} -->
| death_place =
| image = Novel Baswedan, Sorgemagz.com - Wawancara dengan Novel Baswedan.jpg
| caption = Novel tahun 2018, setelah [[serangan asam|serangan air keras]]
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| serviceyears = 1998 – 2014
| rank = [[Berkas:PDU KOMPOL KOM.png|20px]] [[Komisaris Polisi]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian National Police.svg|20px]] [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]]
| unit = Reserse
| battles =
| awards =
| parents = <!-- Nama orang tua; termasuk hanya jika subjek secara independen sudah terkenal atau sangat relevan; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
| relatives
| residence =
| alma_mater = [[Akademi Kepolisian]] (1998)
| occupation =
}}
[[Komisaris Polisi|Kompol
Setelah lulus [[Akademi Kepolisian]] pada tahun 1998, Novel bertugas di Polres [[Bengkulu]] sejak tahun 1999 sampai tahun 2004, kemudian bertugas di [[Bareskrim]] [[Mabes Polri]] sejak 2005 hingga 2007. Novel bergabung di KPK sebagai penyidik dari kepolisian sejak Januari 2007, dan menjadi penyidik tetap KPK sejak 2014 setelah perintah penarikan seluruh penyidik kepolisian dari KPK oleh [[Mabes Polri]].<ref name=viva
Pada April 2017, Novel menjadi korban serangan orang tak dikenal yang [[serangan asam|menyiramkan air keras]] ke wajahnya sehingga menyebabkan kecacatan permanen pada mata kirinya.<ref name=tirto
Pada Juni 2021, Novel masuk dalam daftar 75 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).<ref name="Ridwan">{{Cite
==Latar Belakang==
Novel lahir di [[Semarang]] pada
== Karier ==
=== Kepolisian ===
Setelah lulus dari [[Akademi Kepolisian]] pada tahun 1998, Novel mulai bertugas di Polres Bengkulu pada tahun 1999. Novel menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu sejak 2004 hingga 2005. Ia kemudian ditugaskan di [[Bareskrim]] [[Mabes Polri]] selama dua tahun, dan pada Januari 2007 ditugaskan sebagai penyidik untuk [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK). Novel mengakhiri tugasnya di Polri dan kemudian menjadi penyidik tetap KPK sejak tahun 2014.<ref name=viva
=== KPK ===
Novel memulai tugasnya di KPK sejak tahun 2007 ketika ia ditugaskan oleh [[Polri]] pada institusi tersebut. Sejak saat itu, Novel berpartisipasi dalam penyelidikan berbagai kasus besar yang ditangani oleh KPK. Novel turut serta dalam menyelidiki kasus suap yang menjerat mantan Bendahara Umum [[Partai Demokrat]], [[Muhammad Nazaruddin]] pada tahun 2011; kemudian kasus korupsi Wisma Atlet terkait [[SEA Games 2011]] yang menyeret anggota [[DPR]], [[Angelina Sondakh]]; serta kasus suap cek pelawat yang melibatkan Nunun Nurbaeti dalam proses pemilihan [[Miranda Gultom]] sebagai Deputi Senior Gubernur [[Bank Indonesia]] yang terjadi pada tahun 2004. Novel juga terlibat dalam penyelidikan kasus suap dalam beberapa perkara pilkada yang melibatkan Hakim Ketua [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]] [[Akil Mochtar]] pada tahun 2013.<ref name=tirto>Dieqy Hasbi Widhana. [https://tirto.id/kasus-kasus-besar-dan-jenderal-yang-ditangani-novel-baswedan-cmr4 Kasus-kasus Besar dan Jenderal yang Ditangani Novel Baswedan]. 11 April 2017. ''[[Tirto.id]]''. Diakses pada 13 Juni 2020</ref>
Pada 5 Oktober 2012, sejumlah polisi dari Kepolisian Bengkulu mendatangi gedung KPK untuk menangkap Novel atas kasus penganiayaan tersangka pencurian sarang walet saat ia bertugas di Polres Bengkulu pada tahun 2004.<ref name=tempo>[https://nasional.tempo.co/read/434554/kasus-novel-baswedan-ditengarai-janggal/full&view=ok Kasus Novel Baswedan Ditengarai Janggal]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. 9 Oktober 2012. ''[[Tempo.co]]''. Diakses pada 13 Juni 2020</ref> Kasus tersebut pada akhirnya dihentikan setelah permintaan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]], terlebih setelah laporan [[Ombudsman Republik Indonesia|Ombudsman]] yang mendapati beberapa kejanggalan terkait pemrosesan kasus penganiayaan yang dituduhkan terhadap Novel.<ref name=tirto
Pada Juni 2021, Novel masuk dalam daftar 75 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).<ref
▲Pada Juni 2021, Novel masuk dalam daftar 75 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).<ref>{{Cite web|last=JawaPos.com|date=2021-06-03|title=Beredar Nama Novel Baswedan Cs Tak Lulus TWK, Jubir KPK Bantah Sebar|url=https://www.jawapos.com/nasional/03/06/2021/beredar-nama-novel-baswedan-cs-tak-lulus-twk-jubir-kpk-bantah-sebar/|website=JawaPos.com|language=id|access-date=2021-06-08}}</ref> Yang dijadikan syarat kelulusan alih status pegawai KPK sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, kebijakan ini menimbulkan kontroversi. Atas polemik ini, Novel cs mengadu ke [[Komnas HAM]]<ref>{{Cite web|last=Sponblog|title=Komnas HAM Terima Dokumen 650-an Halaman Terkait TWK|url=https://www.times.id/2021/06/komnas-ham-dapat-tambahan-dokumen-dari.html|website=Times ID|access-date=2021-06-08}}</ref>
===Penyiraman air keras===
Pada subuh 11 April 2017, Novel [[Pelemparan asam|disiram dengan air keras]] oleh orang tak dikenal di dekat kediamannya di [[Kelapa Gading]], [[Jakarta Utara]].<ref name=detik/><ref>Jabbar Ramdhani. [https://news.detik.com/berita/d-3471615/disiram-air-keras-novel-baswedan-langsung-telepon-kapolri Disiram Air Keras, Novel Baswedan Langsung Telepon Kapolri]. 11 April 2017. [[Detik.com]]. Diakses pada 13 Juni 2020
[[Polri]] kemudian membentuk tim gabungan pencari fakta yang terdiri dari penyidik [[KPK]], anggota kepolisian, [[Komnas HAM]], serta akademisi pada Januari 2019 sebagai upaya penyelidikan serangan terhadap Novel. Tim gabungan tersebut berjalan di bawah komando mantan [[Kapolri]] [[Tito Karnavian]].<ref name=detik
Pada 26 Desember 2019, Polri menyatakan bahwa pelaku penyerangan Novel telah berhasil ditangkap. Dua pelaku tersebut adalah Ronny Bugis dan Rahmat Kadir, dan merupakan anggota aktif kepolisian.<ref name=detik
===ASN Polri===
Novel bersama 44 eks pegawai KPK resmi dilantik menjadi ASN di Kepolisian oleh Kapolri Jendral Sigit Prabowo di Rupatama Mabes Polri 9 Desember 2021. Eks penyidik senior lembaga antirasuah itu dalam upaya pemberantasan korupsi, Novel Baswedan menerima tawaran untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Polri.<ref>{{Cite
== Keluarga ==
Ia memiliki 5 orang anak sebagai hasil pernikahannya dengan Rina Emilda.<ref name=viva />
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Anies Baswedan}}
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
Baris 70 ⟶ 68:
[[Kategori:Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi]]
[[Kategori:Tokoh Polri]]
[[Kategori:Keluarga Baswedan]]
|