Yenny Wahid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Partai2 di kotak, kategori |
k Perempuan |
||
(29 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Yenny Wahid
| image
| alt =
| caption =
|caption = Yenny Wahid di [[World Economic Forum|World Economic Forum on East Asia]] di [[Jakarta]], 2011▼
| birth_name = Zannuba Ariffah Chafsoh
| birth_date = {{Birth date and age|1974|10|29}}
| birth_place = [[Kabupaten Jombang|Jombang
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
| death_place =
| nationality =
| education = {{hlist|[[Komunikasi]]|[[kebijakan publik]]}}
|party = {{parpolicon|PKB}}<br>{{parpolicon|PKBIB}}▼
| alma_mater = {{ubl|[[Universitas Trisakti]] (S1)|[[Universitas Harvard]] (S2)}}
|known_for = Putri Presiden [[Abdurrahman Wahid]]▼
| occupation = {{hlist|Wartawan|politikus}}
|spouse = Dhorir Farisi▼
▲| known_for = Putri Presiden [[Abdurrahman Wahid]]
|children = 3▼
| office = {{ubl|[[Staf Khusus Presiden]]|Direktur [[Wahid Institute]]}}
|
▲| children = 3
| footnotes =
}}
'''Zannuba Ariffah Chafsoh,''' [[Sarjana|S.I.Kom.]], [[w:en:Master of Public Administration|M.P.A.]] ({{lahirmati|[[Kabupaten Jombang|Jombang
Ia menjabat sebagai Komisaris [[Garuda Indonesia]] sejak Januari 2020 hingga mengundurkan diri pada Agustus 2021.
== Kehidupan pribadi ==
Yenny Wahid adalah anak kedua<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-12-23|title=Cara Memahami Gus Dur Menurut Yenny|url=https://www.tebuireng.co/cara-memahami-gus-dur-menurut-yenny/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref> dari pasangan [[Abdurrahman Wahid]] dan [[Sinta Nuriyah]].<ref>{{Cite news|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/18/istri-gus-dur-dapat-gelar-doktor-honoris-causa-yenny-wahid-kami-bangga-jadi-putri-beliau|title=Istri Gus Dur Dapat Gelar Doktor Honoris Causa, Yenny Wahid: Kami Bangga Jadi Putri Beliau|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|last=Malau|first=Srihandriatmo|editor-last=Suhendi|editor-first=Adi}}</ref> Ia mempunyai seorang kakak, Alisa Wahid dan dua orang adik, Anita Wahid dan Inayah Wahid.<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/1298208/profil-yenny-wahid-yang-didapuk-jadi-komisaris-independen-garuda|title=Profil Yenny Wahid yang Didapuk Jadi Komisaris Independen Garuda|last=Rosana|first=Francisca Christy|date=2020-01-22|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-04-26|editor-last=Setiawan|editor-first=Kodrat}}</ref>
Pada 15 Oktober 2009 Yenny menikah dengan Dhorir Farisi.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2009/10/15/10035679/Yenny.Wahid.Menikah.Maskawin.40.Sapi|title=Yenny Wahid Menikah, Maskawin 40 Sapi|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|editor-last=Abi}}</ref> Pada 13 Agustus 2010, Yenny melahirkan putrinya, Malica Aurora Madhura.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/291380/yenny-wahid-melahirkan-putri-pertama|title=Yenny Wahid Melahirkan Putri Pertama|last=Liputan6.com|date=2010-08-15|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref> Yenny kemudian melahirkan anak keduanya, Amira, pada 14 Agustus 2012.<ref>Yenny melahirkan anak keduanya pada pukul 06.00 WIB, Selasa (14\/8\/2012). Istri Dhohir Al Farisi, anggota DPR dari Partai Gerindra, itu melahirkan bayinya melalui operasi caesar. Bayi kedua Yenny ini berjenis kelamin perempuan dan berbobot 4 Kg. Informasi yang didapatkan detikcom, Dhohir dan Yenny sudah sepakat memberi nama anak keduanya: Amira.
Baris 31 ⟶ 35:
Seperti ayahnya, ia terlahir dalam lingkungan keluarga [[Nahdlatul Ulama]]. Pola pikirnya pun tidak jauh dengan ayahnya yang lebih mengedepankan Islam yang moderat, menghargai ''pluralisme'' dan pembawa damai.
Setamat dari [[SMA Negeri 28 Jakarta]] pada 1992, Yenny menempuh studi Psikologi di [[Universitas Indonesia]]. Kemudian atas saran ayahnya, Yenny memutuskan keluar dari [[Universitas Indonesia]] dan
== Karier ==
▲
Selepas mendapat gelar sarjana desain dan komunikasi visual dari
Yenny juga terlibat dalam peliputan atmosfer Jakarta yang mencekam menjelang [[Kerusuhan Mei 1998|Reformasi 1998]]. Pada saat itu, Ia juga pernah ditodong senjata oleh oknum anggota [[ABRI]] yang sedang berusaha mensterilkan jalan lingkar Trisakti.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/05/22/07391171/cerita-anak-gus-dur-ditodong-senjata-laras-panjang-jelang-reformasi|title=Cerita Anak Gus Dur Ditodong Senjata Laras Panjang Jelang Reformasi|date=2018-05-22|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-05-22|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|first=Yoga|last=Sukmana}}</ref> Belum terlalu lama menekuni pekerjaannya, ia berhenti bekerja karena ayahnya, [[Gus Dur]], terpilih menjadi presiden RI ke-4. Sejak itu, kemanapun Gus Dur pergi, Yenny selalu berusaha mendampingi ayahnya, dengan posisi [[Staf Khusus Presiden]] Bidang Komunikasi Politik.<ref>{{Cite news|url=https://m.merdeka.com/zannuba-ariffah-chafsoh-rahman-wahid/profil/|title=Profil - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref>
Baris 40 ⟶ 45:
Setelah Gus Dur tidak lagi menjabat sebagai presiden, Yenny melanjutkan pendidikanya dan memperoleh gelar [[Magister]] [[Administrasi publik|Administrasi Publik]] dari [[Harvard|Universitas Harvard]] di bawah beasiswa Mason.<ref>{{Cite web|url=https://www.hks.harvard.edu/|title=Harvard Kennedy School|website=www.hks.harvard.edu|language=en|access-date=2020-04-26}}</ref> Sekembalinya dari Amerika Serikat pada 2004, Yenny kemudian menjabat sebagai direktur [[Wahid Institute]] yang saat itu baru berdiri. Hingga kini ia menduduki jabatan tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://www.wahidinstitute.org/wi-id/tentang-kami/tentang-the-wahid-institute.html|title=Tentang The WAHID Institute|website=www.wahidinstitute.org|access-date=2020-04-26}}</ref>
Semasa pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono]], Yenny sempat mengabdi sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik selama satu setahun sebelum ia akhirnya menggundukan diri. Ia mengundurkan diri dengan alasan tidak ingin adanya perbedaan kepentingan dengan jabatannya pada [[Partai Kebangkitan Bangsa]].<ref>{{Cite news|url=https://jateng.tribunnews.com/2020/04/21/kisahyenny-wahid-pilih-mundur-dari-jabatan-staf-khusus-presiden-sbyhindari-konflik-kepentingan|title=Kisah
Yenny kemudian mendirikan partai politik sendiri dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa. Kemudian pada 2012, Partai Kedaulatan Bangsa dan [[Partai Indonesia Baru]] (PIB), yang dipimpin oleh [[Kartini sjahrir|Kartini Sjahrir]], melebur menjadi satu dengan nama [[Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru]] (PKBIB). Yenny ditunjuk sebagai ketua umum partai tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/47-yenny-wahid|title=Profil Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid - VIVA|date=2016-10-20|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref>
Baris 59 ⟶ 64:
{{lifetime|1974||}}
{{DEFAULTSORT:Wahid, Yenny}}
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis 98]]▼
[[Kategori:Pejabat politik di Indonesia]]
[[Kategori:Pendiri partai politik]]
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Alumni Universitas Trisakti]]
[[Kategori:Alumni Universitas Harvard]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh
▲[[Kategori:Aktivis 98]]
▲[[Kategori:Politikus wanita Indonesia]]
▲[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Abdurrahman Wahid]]
|