Yenny Wahid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Roscoe x (bicara | kontrib)
k templat rapikan
k Perempuan
 
(123 revisi perantara oleh 69 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
{{rapikan}}
| name = Yenny Wahid
| image = Yenny Wahid.jpg
| alt =
| caption =
| birth_name = Zannuba Ariffah Chafsoh
| birth_date = {{Birth date and age|1974|10|29}}
| birth_place = [[Kabupaten Jombang|Jombang]], [[Indonesia]]
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
| death_place =
| nationality = Indonesia
| education = {{hlist|[[Komunikasi]]|[[kebijakan publik]]}}
| alma_mater = {{ubl|[[Universitas Trisakti]] (S1)|[[Universitas Harvard]] (S2)}}
| occupation = {{hlist|Wartawan|politikus}}
| known_for = Putri Presiden [[Abdurrahman Wahid]]
| office = {{ubl|[[Staf Khusus Presiden]]|Direktur [[Wahid Institute]]}}
| party =
{{parpolicon|PKBIB}}<br>{{parpolicon|PKB}} (sebelumnya)
| spouse = [[Dhohir Farisi]]
| children = 3
| footnotes =
}}
 
'''Zannuba Ariffah Chafsoh,''' [[Sarjana|S.I.Kom.]], [[w:en:Master of Public Administration|M.P.A.]] ({{lahirmati|[[Kabupaten Jombang|Jombang]]|29|10|1974}}), yang dikenal dengan nama '''Yenny Wahid''' adalah seorang politikus [[Indonesia]], aktivis [[Nahdlatul Ulama]], dan direktur [[Wahid Institute]]. Ia merupakan pendiri Partai Kedaulatan Bangsa, yang kemudian melebur dengan [[Partai Indonesia Baru]] (PIB) menjadi [[Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru]] (PKBIB).<ref>{{Cite web|title=Yenny Wahid akan Deklarasikan Partai|url=https://investor.id/national/10995/yenny-wahid-akan-deklarasikan-partai|website=investor.id|language=id|access-date=2021-10-28}}</ref>
{| class="wikitable"
|-
!
!
|-
| Nama
| Yenny Wahid
|-
| Nama Lengkap
| Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid
|-
| Tempat & Tanggal Lahir
| Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974
|-
| Pendidikan
|
* S1: komunikasi visual Universitas Trisakti Jakarta
* S2-nya dari John F Kennedy School of Government, Harvard University, Michigan, Massachusetts.
|-
| Pekerjaan
* Koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne), 1997-1999
* Direktur The Wahid Istitute (2004-sekarang)
* Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Komunikasi Politik
|
|-
| Penghargaan
| Australia's Premier Journalistic Award - The Walkleys
|-
| Orang Tua
| [[Abdurrahman Wahid]] dan Sinta Wahid
|}
 
Ia menjabat sebagai Komisaris [[Garuda Indonesia]] sejak Januari 2020 hingga mengundurkan diri pada Agustus 2021.
Yenny Wahid yang bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid lahir di Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974 dalam lingkungan keluarga NU. Pola pikirnya pun tidak jauh dengan ayahnya yang lebih mengedepankan Islam yang moderat, menghargai pluralisme dan pembawa damai. Dengan adanya The Wahid Institute diharapkan dapat meneruskan apa yang selama ini Gus Dur perjuangkan bahkan tidak tertutup kemungkinan muncul pemikiran-pemikiran Islam yang lebih progresif.
 
== Kehidupan pribadi ==
“Tujuan The Wahid Institute sejalan dengan visi Gus Dur, yaitu membangun pemikiran Islam moderat, yang mendorong terciptanya demokrasi, pluralisme agama-agama, multikulturalisme dan toleransi di kalangan kaum Muslim Indonesia,” kata Yenny dalam acara peresmian The Wahid Institute yang diselenggarakan di ballroom Hotel Four Seasons (dahulu Regent), Jakarta, Selasa (7/9/2004).
Yenny Wahid adalah anak kedua<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-12-23|title=Cara Memahami Gus Dur Menurut Yenny|url=https://www.tebuireng.co/cara-memahami-gus-dur-menurut-yenny/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref> dari pasangan [[Abdurrahman Wahid]] dan [[Sinta Nuriyah]].<ref>{{Cite news|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/18/istri-gus-dur-dapat-gelar-doktor-honoris-causa-yenny-wahid-kami-bangga-jadi-putri-beliau|title=Istri Gus Dur Dapat Gelar Doktor Honoris Causa, Yenny Wahid: Kami Bangga Jadi Putri Beliau|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|last=Malau|first=Srihandriatmo|editor-last=Suhendi|editor-first=Adi}}</ref> Ia mempunyai seorang kakak, Alisa Wahid dan dua orang adik, Anita Wahid dan Inayah Wahid.<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/1298208/profil-yenny-wahid-yang-didapuk-jadi-komisaris-independen-garuda|title=Profil Yenny Wahid yang Didapuk Jadi Komisaris Independen Garuda|last=Rosana|first=Francisca Christy|date=2020-01-22|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-04-26|editor-last=Setiawan|editor-first=Kodrat}}</ref>
 
Pada 15 Oktober 2009 Yenny menikah dengan Dhorir Farisi.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2009/10/15/10035679/Yenny.Wahid.Menikah.Maskawin.40.Sapi|title=Yenny Wahid Menikah, Maskawin 40 Sapi|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|editor-last=Abi}}</ref> Pada 13 Agustus 2010, Yenny melahirkan putrinya, Malica Aurora Madhura.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/291380/yenny-wahid-melahirkan-putri-pertama|title=Yenny Wahid Melahirkan Putri Pertama|last=Liputan6.com|date=2010-08-15|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref> Yenny kemudian melahirkan anak keduanya, Amira, pada 14 Agustus 2012.<ref>Yenny melahirkan anak keduanya pada pukul 06.00 WIB, Selasa (14\/8\/2012). Istri Dhohir Al Farisi, anggota DPR dari Partai Gerindra, itu melahirkan bayinya melalui operasi caesar. Bayi kedua Yenny ini berjenis kelamin perempuan dan berbobot 4 Kg. Informasi yang didapatkan detikcom, Dhohir dan Yenny sudah sepakat memberi nama anak keduanya: Amira.
Salah satu program The Wahid Institute, tambah Yenny, antara lain mengkampanyekan pemikiran Islam yang menghargai pluralitas dan demokrasi. Selain itu melalui program pendidikan, kita akan mendidik kyai-kyai muda yang ada di desa berdasarkan visi Gus Dur tadi,” jelas alumnus Harvard University ini.
</ref> Ia melahirkan putri ketiganya, Raisa Isabella Hasna, pada 3 Maret 2014.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-2513475/yenny-wahid-lahirkan-putri-ketiga|title=Yenny Wahid Lahirkan Putri Ketiga|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-04-26}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://nova.grid.id/read/05945391/psstyenny-wahid-ternyata-punya-3-putri-yang-imut-abis-intip-gayanya|title=Psst..Yenny Wahid Ternyata Punya 3 Putri yang Imut Abis! Intip Gayanya - Semua Halaman - Nova|website=nova.grid.id|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref>
 
== Pendidikan ==
Sebelum terjun secara khusus mendampingi ayahnya, Yenny bertugas sebagai reporter di Timor-Timur, sebuah provinsi di Indonesia yang penuh kekerasan militer yang kini memisahkan diri menjadi negara sendiri. Ia menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) antara tahun 1997 dan 1999. Saat itu, meski banyak reporter keluar dari Timor Timur, Yenny tetap bertahan dan melakukan tugasnya. Ia sempat kembali ke Jakarta setelah mendapat perlakuan kasar dari milisi, namun seminggu kemudian ia kembali ke sana.
Seperti ayahnya, ia terlahir dalam lingkungan keluarga [[Nahdlatul Ulama]]. Pola pikirnya pun tidak jauh dengan ayahnya yang lebih mengedepankan Islam yang moderat, menghargai ''pluralisme'' dan pembawa damai.
 
Setamat dari [[SMA Negeri 28 Jakarta]] pada 1992, Yenny menempuh studi Psikologi di [[Universitas Indonesia]]. Kemudian atas saran ayahnya, Yenny memutuskan keluar dari [[Universitas Indonesia]] dan melanjutkan pendidikannya dalam Jurusan Desain Komunikasi Visual di [[Universitas Trisakti]]. Ia kemudian melanjutkan studi administrasi publik di [[Universitas Harvard]], [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite news|url=https://surabaya.tribunnews.com/2020/01/23/biodata-yenny-wahid-komisaris-baru-garuda-indonesia-punya-kisah-menegangkan-jelang-soeharto-lengser|title=Biodata Yenny Wahid Komisaris Baru Garuda Indonesia, Punya Kisah Menegangkan Jelang Soeharto Lengser|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|last=Seta|first=Putra Dewangga Candra}}</ref>
Belum terlalu lama menekuni pekerjaannya, ia berhenti bekerja karena ayahnya, Gus Dur terpilih menjadi presiden RI ke-4 (20 Oktober 1999-24 Juli 2001). Ia menelepon kantornya dan mengatakan kepada pimpinannya bahwa ia tidak bisa pergi ke kantor karena ayahnya terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sejak itu, kemanapun Gus Dur pergi, Yenny selalu berusaha mendampingi ayahnya.
 
== Karier ==
Kini, dengan adanya kesibukan baru sebagai Direktur The Wahid Institute, Yenny harus semakin arif mengatur waktu. Ketika ditanya kapan waktu untuk pacaran, ia dengan tangkas mengatakan, "Sampai saat ini saya masih sendiri. Tidak ada waktu untuk pacaran. Bayangkan, dari pagi sampai malam saya melayani Bapak. Kalau ada yang menanyakan tentang pacar, tolong katakan saja bahwa hanya ada satu laki-laki dalam hidup saya."
[[Berkas:Yenny Zannuba A. C. Wahid - World Economic Forum on East Asia 2011.jpg|jmpl|Yenny Wahid di [[World Economic Forum|World Economic Forum on East Asia]] di [[Jakarta]], 2011]]
Selepas mendapat gelar sarjana desain dan komunikasi visual dari [[Universitas Trisakti]], Yenny memutuskan untuk menjadi [[wartawan]]. Sebelum terjun secara khusus mendampingi ayahnya, Yenny bertugas sebagai reporter di [[Timor Timur|Timor-Timur]] dan [[Aceh]]. Ia menjadi koresponden koran terbitan Australia, ''[[The Sydney Morning Herald]]'' dan [[The Age|The Age (Melbourne)]] antara tahun 1997 dan 1999.<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/m/yenny-wahid-fT|title=Yenny Wahid|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref> Saat itu, meski banyak reporter keluar dari Timor Timur,<ref>{{cite book|last = Barton|first = Greg|authorlink =|coauthors =|title = Biografi Gus Dur The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid|publisher = LKiS|date = 2003|location = Yogyakarta|pages = 347|url =|doi =|id = |isbn = 979-3381-25-6 }}</ref> Yenny tetap bertahan dan melakukan tugasnya. Ia sempat kembali ke Jakarta setelah mendapat perlakuan kasar dari milisi, namun seminggu kemudian ia kembali ke sana. Liputannya mengenai Timor Timur pasca referendum mendapatkan anugrah [[Walkley Award]].<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/y/yenny-wahid/biografi/index.shtml |title=Yenny Wahid's Biography |access-date=2007-03-24 |archive-date=2010-06-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100610082130/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/y/yenny-wahid/biografi/index.shtml |dead-url=yes }}</ref>
 
Yenny juga terlibat dalam peliputan atmosfer Jakarta yang mencekam menjelang [[Kerusuhan Mei 1998|Reformasi 1998]]. Pada saat itu, Ia juga pernah ditodong senjata oleh oknum anggota [[ABRI]] yang sedang berusaha mensterilkan jalan lingkar Trisakti.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/05/22/07391171/cerita-anak-gus-dur-ditodong-senjata-laras-panjang-jelang-reformasi|title=Cerita Anak Gus Dur Ditodong Senjata Laras Panjang Jelang Reformasi|date=2018-05-22|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-05-22|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|first=Yoga|last=Sukmana}}</ref> Belum terlalu lama menekuni pekerjaannya, ia berhenti bekerja karena ayahnya, [[Gus Dur]], terpilih menjadi presiden RI ke-4. Sejak itu, kemanapun Gus Dur pergi, Yenny selalu berusaha mendampingi ayahnya, dengan posisi [[Staf Khusus Presiden]] Bidang Komunikasi Politik.<ref>{{Cite news|url=https://m.merdeka.com/zannuba-ariffah-chafsoh-rahman-wahid/profil/|title=Profil - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref>
Dengan penuh penasaran wartawan balik bertanya, siapa orangnya. "Yaitu KH Abdurrahman Wahid," kata Yenny dengan wajah serius tanpa senyum. "Bagaimana saya bisa pacaran, saya sesibuk ini. Saya tidak punya kehidupan pribadi," tambah perempuan yang suka belanja sendiri bahan busananya ke Pasar Mayestik ini dengan singkat.
 
Setelah Gus Dur tidak lagi menjabat sebagai presiden, Yenny melanjutkan pendidikanya dan memperoleh gelar [[Magister]] [[Administrasi publik|Administrasi Publik]] dari [[Harvard|Universitas Harvard]] di bawah beasiswa Mason.<ref>{{Cite web|url=https://www.hks.harvard.edu/|title=Harvard Kennedy School|website=www.hks.harvard.edu|language=en|access-date=2020-04-26}}</ref> Sekembalinya dari Amerika Serikat pada 2004, Yenny kemudian menjabat sebagai direktur [[Wahid Institute]] yang saat itu baru berdiri. Hingga kini ia menduduki jabatan tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://www.wahidinstitute.org/wi-id/tentang-kami/tentang-the-wahid-institute.html|title=Tentang The WAHID Institute|website=www.wahidinstitute.org|access-date=2020-04-26}}</ref>
Meski mengaku sibuk, perempuan manis seperti Yenny pasti mempunyai segudang penggemar. Kecantikan yang terpancar dari dalam dirinya cukup membuat banyak lelaki jatuh hati padanya. Lihat saja senyumannya, gaya bicara saat berpidato, kecerdasannya dan keramahaannya sudah akrab kita temui dimanapun ia berada.
 
Semasa pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono]], Yenny sempat mengabdi sebagai staf khusus bidang Komunikasi Politik selama satu setahun sebelum ia akhirnya menggundukan diri. Ia mengundurkan diri dengan alasan tidak ingin adanya perbedaan kepentingan dengan jabatannya pada [[Partai Kebangkitan Bangsa]].<ref>{{Cite news|url=https://jateng.tribunnews.com/2020/04/21/kisahyenny-wahid-pilih-mundur-dari-jabatan-staf-khusus-presiden-sbyhindari-konflik-kepentingan|title=Kisah Yenny Wahid Pilih Mundur dari Jabatan Staf Khusus Presiden SBY, Hindari Konflik Kepentingan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|last=Huda|first=M Nur}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://ternate.tribunnews.com/2020/04/20/hanya-setahun-menjabat-ternyata-ini-alasan-yenny-wahid-mundur-dari-jabatan-stafsus-sby|title=Hanya Setahun Menjabat, Ternyata Ini Alasan Yenny Wahid Mundur dari Jabatan Stafsus SBY|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|last=Kurniandari|first=Rohmana}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/04/20/20431511/cerita-yenny-wahid-mundur-dari-jabatan-stafsus-sby-karena-hindari-konflik|title=Cerita Yenny Wahid, Mundur dari Jabatan Stafsus SBY karena Hindari Konflik Kepentingan|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|editor-last=Erdianto|editor-first=Kristian|first=Fitria Chusna|last=Farisa}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-794145/temui-sby-yenny-resmi-mundur-dari-staf-khusus-presiden|title=Temui SBY, Yenny Resmi Mundur dari Staf Khusus Presiden|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-04-26}}</ref> Yenny menjabat sebagai Sekjen [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) periode 2005-2010<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-06-28|title=Gus Dur Dikeluarkan dari PKB, Ini Kata Yenny|url=https://www.tebuireng.co/gus-dur-dikeluarkan-dari-pkb-ini-kata-yenny/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref>. Namun kemudian ia diberhentikan dari posisi tersebut pada 2008.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-923346/yenny-resmi-dicopot-cak-imin-dari-kursi-sekjen-pkb|title=Yenny Resmi Dicopot Cak Imin dari Kursi Sekjen PKB|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-04-26}}</ref>
 
Yenny kemudian mendirikan partai politik sendiri dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa. Kemudian pada 2012, Partai Kedaulatan Bangsa dan [[Partai Indonesia Baru]] (PIB), yang dipimpin oleh [[Kartini sjahrir|Kartini Sjahrir]], melebur menjadi satu dengan nama [[Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru]] (PKBIB). Yenny ditunjuk sebagai ketua umum partai tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/47-yenny-wahid|title=Profil Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid - VIVA|date=2016-10-20|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref>
== Pranala Luar ==
 
Pada 2009, dia dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan Young Global Leader oleh [[World Economic Forum]]. Yenny juga merupakan anggota dari [[Global Council on Faith]].<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/22/140330665/sosok-yenny-wahid-putri-gus-dur-ditunjuk-jadi-komisaris-garuda-indonesia|title=Sosok Yenny Wahid, Putri Gus Dur Ditunjuk Jadi Komisaris Garuda Indonesia|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|editor-last=Ratriani|editor-first=Virdita Rizki|first=Virdita Rizki|last=Ratriani}}</ref>
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/y/yenny-wahid/biografi/index.shtml
 
Pada 2018, Ia telah menyatakan dukungannya secara publik untuk pasangan Jokowi - Ma'ruf .<ref>{{Cite news|url=https://pilpres.tempo.co/read/1130486/sekjen-pkb-sebut-yenny-wahid-beri-kekuatan-baru-bagi-tim-jokowi|title=Sekjen PKB Sebut Yenny Wahid Beri Kekuatan Baru bagi Tim Jokowi|last=Antara|date=2018-09-27|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-04-26|editor-last=Chairunnisa|editor-first=Ninis}}</ref>
 
Pada Januari 2020, ia ditunjuk menjadi Komisaris Independen [[Garuda Indonesia]] di mana ia menjadi perwakilan publik.<ref>{{Cite news|url=https://batam.tribunnews.com/2020/01/23/memoar-lengkap-hidup-yenny-wahid-putri-gus-dur-yang-kini-jadi-komisaris-garuda-indonesia|title=Memoar Lengkap Hidup Yenny Wahid, Putri Gus Dur yang Kini Jadi Komisaris Garuda Indonesia|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-04-26|last=Aminudin}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20200123150437-17-132213/sempat-mundur-dari-perusahaan-sandiaga-yenny-wahid-ke-garuda|title=Sempat Mundur dari Perusahaan Sandiaga, Yenny Wahid ke Garuda|last=Wareza|first=Monica|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-04-26}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.inews.id/news/nasional/profil-yenny-wahid-putri-gus-dur-yang-jabat-komisaris-garuda|title=Profil Yenny Wahid, Putri Gus Dur yang Jabat Komisaris Garuda|date=2020-01-22|website=iNews.ID|language=id|access-date=2020-04-26}}</ref>
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
{{Abdurrahman Wahid}}
{{Authority control}}
 
{{lifetime|1974||}}
 
{{DEFAULTSORT:Wahid, Yenny}}
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Aktivis perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Pejabat politik di Indonesia]]
[[Kategori:Pendiri partai politik]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Alumni Universitas Trisakti]]
[[Kategori:Alumni Universitas Harvard]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jombang]]
[[Kategori:Abdurrahman Wahid]]