Pembunuhan Edi Candra Purnama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| location = [[Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan|Lebak Bulus]], [[Cilandak, Jakarta Selatan|Cilandak]], [[Jakarta Selatan]], [[DKI Jakarta]].
| target = Edi Candra Purnama
| date = {{start date and age|20162019|08|2723|mf=y}}
| time = 22:00
| timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| weapons =
| fatalities = Edi Candra Purnama <br> Muhammad Adi Pradana (Dana)
| injuries =
| perp =
Baris 21:
| mark =
| coordinates =
| type = [[racun|keracunanKeracunan]], [[penusukanPenusukan]]
| weapon = [[racunRacun]] yang dicampurkan ke [[minuman keras]]
| victim =
| perpetrators = {{plainlistcollapsible list|
* Aulia Kesuma
* Geovanni
Baris 36:
| convictions =
}}
Pada 23 Agustus 2019, '''Edi Candra Purnama''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''Pupung Sadili''', seorang aktivis [[Bumi datar]] asal Indonesia, [[pembunuhan|dibunuh]] dan dibakar bersama putranya, M. Ali Pradana di [[Cilandak, Jakarta Selatan|Cilandak]], [[Jakarta Selatan]]. Pembunuhan ini kemungkinan dilatarbelakangi oleh permasalahan rumah tangga. Pada Desember 2019, polisi menangkap istri sekaligus dalang dari pembunuhan ini, Aulia Kesuma, beserta enam orang lainnya yang diduga terlibat dalam pembunuhan ini. Aulia bersama Geovanni, dalang pembunuhan lainnya, dihukum mati, sementara pelaku tersisa dihukum penjara.
 
== Korban ==
'''Edi Candra Purnama''' yang juga dikenal sebagai '''Pupung Sadili '''adalah seorang [[pengusaha]] dibidang kuliner<ref>{{Cite web|date=2019-08-29|title=Latar Belakang Aulia Kesuma & Suami, Sama-Sama Pengusaha Bidang Kuliner|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/latar-belakang-aulia-kesuma-suami-sama-sama-pengusaha-bidang-kuliner.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-06-19}}</ref> sekaligus [[aktivis]] dan pendiri komunitas Bumi Datar di Indonesia. Bersama putranya, '''Muhammad Adi Pradana''', Edi dikenal luas karena keterlibatannya dan kepemimpinannya dalam komunitas Flat Earth 101 (FE101), sebuah komunitas yang didedikasikan untuk mendiskusikan dan mempromosikan teori [[Bumi datar]]. Ia dan putranya juga bagian dari [[Organisasi Bumi Datar]] dan merupakan salah satu asisten [[BossDarling]], seorang aktivis Bumi datar terkemuka lainnya di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Alamsyah|first=Syahdan|title=Suami dan Anak Tiri yang Dibunuh Istri Aktif di Komunitas Bumi Datar|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4684214/suami-dan-anak-tiri-yang-dibunuh-istri-aktif-di-komunitas-bumi-datar|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-06-19}}</ref><ref>{{Cite web|title=Pupung Sadili Korban Tewas yang Dipanggang di Mobil di Sukabumi Ternyata Bukan Orang Sembarangan - Tribunjabar.id|url=https://jabar.tribunnews.com/amp/2019/08/28/pupung-sadili-korban-tewas-yang-dipanggang-di-mobil-di-sukabumi-ternyata-bukan-orang-sembarangan|website=jabar.tribunnews.com|access-date=2024-06-19}}</ref><ref>{{Cite web|last=Purnamasari|first=Dian Dewi|date=2019-08-27|title=Korban Pembunuhan di Lebak Bulus Dikenal Tertutup|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/08/28/korban-pembunuhan-di-lebak-bulus-dikenal-tertutup|website=kompas.id|language=id|access-date=2024-06-19}}</ref><ref>{{Cite web|title=Aulia Kesuma dan Puteranya Divonis Mati, Bunuh Suami (Pupung Sadili) Mau Kuasai Harta - Indozone News|url=https://news.indozone.id/news/amp/911496266/aulia-kesuma-dan-puteranya-divonis-mati-bunuh-suami-pupung-sadili-mau-kuasai-harta|website=news.indozone.id|access-date=2024-06-19}}</ref>
 
Sebagai pendiri dan co-founder dari Flat Earth 101, Edi memainkan peran penting dalam pengembangan dan penyebaran konsep Bumi Datar di Indonesia. Komunitas ini, yang sering disebut sebagai "Bumi Datar," terlibat dalam berbagai aktivitas, termasuk pembuatan konten edukatif. Edi sangat aktif dalam memproduksi serangkaian video yang bertujuan untuk menjelaskan dasar-dasar teori Bumi Datar, yang menarik banyak perhatian dan memicu diskusi.<ref>{{Cite web|last=Ngazis|first=Amal Nur|date=2019-08-28|title=Sadisnya Aulia Kesuma dan Curhatan Pendiri Bumi Datar yang Dibunuh|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1176852-sadisnya-aulia-kesuma-dan-curhatan-pendiri-bumi-datar-yang-dibunuh|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2024-06-19}}</ref>
Baris 50:
 
== Motif ==
Pembunuhan ini diduga dilakukan Aulia karena ia ingin menguasai aset Edi yang bernilai tinggi, termasuk rumah mewah yang ditaksir mencapai Rp .30 miliar dan lahan seluas 500 meter persegi yang digunakan sebagai bengkel dan tempat cuci mobil.<ref>{{Cite web|title=Pendiri Komunitas Bumi Datar yang Dibunuh dan Dibakar Istri Mudanya Ternyata Tajir, Ini Asetnya - Tribunnews.com|url=https://m.tribunnews.com/amp/regional/2019/08/28/pendiri-komunitas-bumi-datar-yang-dibunuh-dan-dibakar-istri-mudanya-ternyata-tajir-ini-asetnya|website=m.tribunnews.com|access-date=2024-06-19}}</ref>
 
Namun, menurut Faridz, seorang pengusaha yang bekerja sama dengan Edi, motif utang-piutang yang dikemukakan oleh Aulia tidak sepenuhnya benar. Faridz menyatakan bahwa Edi memiliki kekayaan yang cukup besar, sehingga motif finansial diragukan. Dia juga menambahkan bahwa tidak ada indikasi atau tanda-tanda Edi menghadapi tekanan dari pihak penagih utang.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2019-09-02|title=Istri bunuh dan bakar jasad suami sempat ingin membeli senjata api|url=https://www.antaranews.com/berita/1041542/istri-bunuh-dan-bakar-jasad-suami-sempat-ingin-membeli-senjata-api|website=Antara News|language=id|access-date=2024-06-19}}</ref>
 
Setelah pembunuhan terungkap, Aulia hanya mampu membayar sebagian kecil dari janji pembayaran kepada para eksekutor, yaitu sebesar Rp 8 juta.<ref>{{Cite web|title=Kaki Diikat Pembunuh Bayaran, Edi Sempat Menyakar Lengan Aulia|url=https://m.jpnn.com/amp/news/kaki-diikat-pembunuh-bayaran-edi-sempat-menyakar-lengan-aulia|website=m.jpnn.com|access-date=2024-06-19}}</ref> Dua dari empat eksekutor ditangkap di Lampung, dan salah satu dari mereka ditembak karena mencoba melarikan diri.<ref>{{Cite web|last=Putri|first=Zunita|title=Dua Eksekutor Pupung-Dana Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana|url=https://news.detik.com/berita/d-4888724/dua-eksekutor-pupung-dana-didakwa-lakukan-pembunuhan-berencana|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-06-19}}</ref>
 
== Putusan Mahkamah Agung ==
 
Pada 2020, [[Mahkamah Agung Republik Indonesia]] melalui [[Pengadilan Negeri Jakarta Selatan]] mengeluarkan putusan nomor 55/Pid.B/2020/PN Jkt.Sel terkait kasus pidana yang melibatkan Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin Oktavianus Robert. Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin Oktavianus Robert didakwa atas tuduhan [[pembunuhan berencana]]. Kedua terdakwa ditahan dalam [[Rumah Tahanan Negara]] sepanjang proses persidangan, dengan berbagai perpanjangan masa penahanan yang diberikan oleh pihak berwenang.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Dakwaan ===
Penuntut Umum mendakwa kedua terdakwa dengan Pasal 340 jo. 55 ayat (1) ke-1 KUHP, yang mengatur tentang [[pembunuhan berencana]]. Berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi yang diajukan, Penuntut Umum menuntut agar kedua terdakwa dijatuhi hukuman mati.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Putusan pengadilan ===
Setelah melalui proses persidangan yang meliputi pemeriksaan saksi, barang bukti, dan mendengarkan pembelaan dari penasihat hukum terdakwa, [[Pengadilan Negeri Jakarta Selatan]] memutuskan bahwa kedua terdakwa, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin Oktavianus Robert, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana. Oleh karena itu, pengadilan menjatuhkan [[hukuman mati]] kepada kedua terdakwa.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Barang bukti ===
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan termasuk beberapa barang seperti struk pembelian obat, alat-alat yang digunakan dalam perencanaan pembunuhan, dan uang tunai. Beberapa barang bukti tersebut diputuskan untuk dimusnahkan, sementara yang lainnya disita untuk negara atau dikembalikan kepada pihak yang berhak.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
=== Biaya perkara ===
Biaya perkara dibebankan kepada negara, dengan jumlah sebesar Rp5.000 untuk masing-masing terdakwa.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Putusan Mahkamah Agung|url=https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/11eb14e921afe81aa527313133353039/pdf/6a36a8e9d58c934e78e2cf004d5229ef|access-date=2024-07-30}}</ref>
 
== Reaksi ==
Kasus ini menimbulkan spekulasi bahwa ada motif lain di balik pembunuhan tersebut, mengingat latar belakang Edi sebagai seorang pengusaha sukses dan aktivis Bumi Datar yang dikenal luas.<ref>{{Cite web|date=2024-06-19|title=Divonis Hukuman Mati, Ini 5 Fakta Kasus Aulia Kesuma Istri Bakar Suami|url=https://www.liputan6.com/amp/4280307/divonis-hukuman-mati-ini-5-fakta-kasus-aulia-kesuma-istri-bakar-suami|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-06-19}}</ref> <ref>{{Cite web|title=Aulia yang Bunuh Suami dan Anak Tirinya Jadi Mualaf Sejak 2010|url=https://kumparan.com/kumparannews/aulia-yang-bunuh-suami-dan-anak-tirinya-jadi-mualaf-sejak-2010-1rl6XTH1oHx|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2024-06-19}}</ref> Polisi diminta untuk menyelidiki lebih lanjut tentang kemungkinan adanya motif selain masalah utang-piutang dan urusan keluarga.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-02-06|title=Dua Pembunuh Bayaran Suruhan Aulia Kesuma Didakwa Hukuman Mati|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/06/18471861/dua-pembunuh-bayaran-suruhan-aulia-kesuma-didakwa-hukuman-mati|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-06-19}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 67 ⟶ 83:
[[Kategori:Pembunuhan tahun 2019|Edi Candra Purnama]]
[[Kategori:Kejahatan tahun 2019]]
[[Kategori:Teori Bumi Datar]]