Kertawijaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(48 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox royalty
| title = Sri Maharaja Wijayaparakramawardhana<br>
| image =
| birth_name = Dyah Kertawijaya
| father = [[Wikramawardhana]]
| mother =
|
| reign = 1447-1451
|
| successor = [[Rajasawardhana]]
| succession1 = ''Bhre'' Tumapel
| successor1 = [[Singhawikramawardhana]]
| reign1 = 1427 – 1447
| spouse = Jayawardhanī Dyah Jayéswari, ''Bhre'' Daha
| issue = *[[Rajasawardhana]]
( Sang Sināgara )
*[[Girisawardhana]]
( Bhre Wengker)
*[[Singhawikramawardhana]]
( Dyah Suraprabhawa)
| royal house = [[Wangsa Rajasa|Rajasa]]
| regnal name = Çri Sakala-yawa-rājādhirājā Parameswara Çri Bhattara Prabhu Wijayāparakramawarddhāna Dyah Kertawijaya
| birth_place = [[Kerajaan Majapahit]]
| death_date = 1451
| death_place = [[Kerajaan Majapahit]]
}}
{{Keluarga kerajaan Majapahit}}
'''Kertawijaya''' / '''Dyah Kertawijaya''' / '''Wijayaparakrama Wardhana''' adalah
== Asal-usul Kertawijaya
[[Berkas:Rajasa Dynasty.svg|jmpl|ka|280px|
Menurut ''[[Pararaton]]'', Kertawijaya adalah putra [[Wikramawardhana]] dari selir. Putra [[Wikramawardhana]] yang lain adalah Hyang Wekasing Sukha, Bhre Tumapel, dan [[Suhita]]. Sebelum menjadi raja, Kertawijaya pernah menjadi Bhre Tumapel, yaitu menggantikan kakaknya yang meninggal awal tahun 1427.▼
Diagram silsilah [[Wangsa Rajasa]], keluarga kerajaan [[Singhasari]] dan [[Majapahit]]]]
▲Menurut ''[[Pararaton]]'', Kertawijaya adalah putra [[Wikramawardhana]] dari selir. Putra [[Wikramawardhana]] yang lain adalah Hyang Wekasing Sukha
Kertawijaya naik takhta menggantikan [[Suhita]] tahun 1447. Pada masa pemerintahannya sering terjadi gempa bumi dan gunung meletus. Juga terjadi peristiwa pembunuhan penduduk Tidung Galating oleh keponakannya, yaitu Bhre Paguhan putra Bhre Tumapel.
== Identifikasi Kertawijaya dengan Brawijaya ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het graf van Putri Campa een prinses uit de periode van Majapahit TMnr 60027337.jpg|jmpl|Makam
[[Brawijaya]] adalah nama raja [[Majapahit]] versi naskah-naskah ''babad'' dan ''serat'' yang sangat populer dalam masyarakat [[Jawa]].
Di [[Mojokerto]] ditemukan situs makam ''Putri Campa'' yang diyakini sebagai istri [[Brawijaya]]. Batu nisan makam tersebut berangka tahun 1448, jatuh pada masa pemerintahan Kertawijaya. Hal ini menimbulkan pendapat bahwa, tokoh [[Brawijaya]] identik dengan Kertawijaya. Bahkan, dalam bagan silsilah yang ditemukan pada pemakaman [[Ratu Kalinyamat]] di [[Jepara]], ditulis nama Kertawijaya sebagai nama
Kisah lain menurut batu nisan ''Putri Campa'' mengatakan bahwa [[Brawijaya]] memiliki permaisuri bernama '''Ratu Dwarawati''' dari negeri [[Campa]] yang beragama [[Islam]].
▲Hal ini menimbulkan pendapat bahwa, tokoh [[Brawijaya]] identik dengan Kertawijaya. Bahkan, dalam bagan silsilah yang ditemukan pada pemakaman [[Ratu Kalinyamat]] di [[Jepara]], ditulis nama Kertawijaya sebagai nama ayah [[Raden Patah]].
Identifikasi Kertawijaya dengan [[Brawijaya]] berdasarkan batu nisan putri Campa bertentangan dengan prasasti Waringin Pitu (1447)
Menurut [[kronik Tiongkok]] dari [[kuil Sam Po Kong]], putri China (anak Haji Bok Tak Keng - duta besar China untuk Champa) yang dimakamkan di [[Mojokerto]] bukan istri raja [[Majapahit]], melainkan istri Ma Hong Fu, seorang duta besar [[Tiongkok]] untuk [[Jawa]].<ref name="Muljana">{{id}} {{cite book|
Tokoh lain yang dianggap identik dengan [[Brawijaya]] adalah [[Bhre Kertabhumi]] putra [[Rajasawardhana]], yang namanya terdapat dalam penutupan naskah ''[[Pararaton]]''. Seringkali [[Bhre Kertabhumi]] disebut Brawijaya V, sedangkan Kertawijaya disebut Brawijaya I.▼
▲Tokoh lain yang dianggap identik dengan [[Brawijaya]] adalah [[
▲Identifikasi Kertawijaya dengan [[Brawijaya]] berdasarkan batu nisan putri Campa bertentangan dengan prasasti Waringin Pitu (1447). Menurut prasasti tersebut, nama permaisuri Kertawijaya bukan Ratu Dwarawati, melainkan '''Jayeswari'''.
▲Menurut [[kronik Tiongkok]] dari [[kuil Sam Po Kong]], putri China (anak Haji Bok Tak Keng - duta besar China untuk Champa) yang dimakamkan di [[Mojokerto]] bukan istri raja [[Majapahit]], melainkan istri Ma Hong Fu, seorang duta besar [[Tiongkok]] untuk [[Jawa]].<ref name="Muljana">{{id}} {{cite book|pages = 68|url = http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&lpg=PA78&dq=suma%20oriental&pg=PA68#v=onepage&q=suma%20oriental&f=false|title = Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara|first = Slamet|last = Muljana|publisher = PT LKiS Pelangi Aksara|year = 2005|isbn = 9798451163}}ISBN 978-979-8451-16-4</ref>
Kertawijaya wafat tahun 1451. Ia dicandikan di Kertawijayapura. Kedudukannya sebagai raja digantikan oleh [[Rajasawardhana]] Bhre Kahuripan.▼
Hubungan antara [[Rajasawardhana]] dengan Kertawijaya tidak disebut secara tegas dalam ''[[Pararaton]]'', sehingga muncul pendapat yang mengatakan kalau [[Rajasawardhana]] adalah pengganti [[Suhita]] sebagai Bhre Kahuripan, yang naik tahta setelah membunuh Kertawijaya.
▲== Akhir Pemerintahan Kertawijaya ==
▲Kertawijaya wafat tahun 1451. Ia dicandikan di Kertawijayapura. Kedudukannya sebagai raja digantikan [[Rajasawardhana]]
== Kepustakaan ==
Baris 54 ⟶ 71:
[[Kategori:Raja Majapahit]]
[[Kategori:Kematian 1451]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh di Nusantara]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
|