Disiplin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(57 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Unreferenced|date=May 2020}}
'''Disiplin''' merupakan perasaan [[taat]] dan patuh terhadap [[nilai]]-nilai yang dipercaya termasuk melakukan [[pekerjaan]] tertentu yang dirasakan menjadimerupakan tanggung jawabjawabnya.
 
'''Pendisiplinan''' adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk [[hukuman]] ataupun [[instrumen hukuman]] dimana hal ini bisayang dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
 
== Etimologi ==
Sebuah kelas dalam institusi sekolah adalah gambaran dari pengelola dan warganya. Pengelola kelas dalam hal ini adalah guru dan manajemen sekolah, sementara warganya adalah siswa yang ada di kelas tersebut. Banyak sekolah yang telah membatasi jumlah siswa yang terdapat di dalam satu kelas. Tidak hanya itu sekolah juga menambah jumlah guru yang ada di kelas menjadi dua orang. Semua kebijakan tersebut diupayakan agar guru dan siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar dan mengajar. Dengan komposisi tersebut sekolah dan guru berharap akan lebih mudah menerapkan disiplin. Padahal jumlah siswa dan kedisiplinan tidak saling berhubungan. Hal yang diperlukan dalam menumbuhkan kedisiplinan adalah suasana yang kondusif dan terjaga dengan baik secara terus menerus disetiap kelas sebagai komunitas inti dari sekolah.
Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], disiplin adalah tata tertib atau ketaatan (kepatuhan) terhadap peraturan (tata tertib dan sebagainya), dan atau bidang studi yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu.<ref>{{Cite web|title=Disiplin|url=https://www.kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Disiplin|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211228133837/https://www.kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Disiplin|dead-url=yes}}</ref>
 
== Macam-macam disiplin ==
 
=== Disiplin diri ===
Suasana kondusif sebagai prasarana terciptanya kedisiplianan bisa terjadi lewat resep dibawah ini;
Disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk memenuhi tugas tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku tertentu, walaupun orang tersebut lebih senang melakukan hal yang lain. Sebagai contoh, seseorang mungkin saja tidak melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan dan menyumbangkan uang tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa hal tersebut lebih penting. Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yang berarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Disiplin memerlukan integritas emosi dalam mewujudkan keadaan. Disiplin diri berawal dari hal-hal kecil, seperti misalnya bagi pelajar yang mampu membagi waktu untuk belajar, untuk bermain sehingga tak menimbulkan suatu pertabrakan kegiatan pada waktu yang sama. Disiplin diri juga bisa kita lihat dengan contoh sederhana yaitu dengan pelajar tersebut mengerjakan PR (pekerjaan rumah) dan dikumpulkan di sekolah tepat pada waktunya.
Menciptakan dan menerapkan kesepakatan kelas
 
=== Disiplin Sosial ===
=== Disiplin Ilmu ===
=== Disiplin Kebangsaan ===
 
== Referensi ==
[[Kategori:Moral]]
[[Kategori:Manajemen]]