Umar bin Khattab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perubahan referensi, doi: 10.2307/600071
(29 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{infobox royalty
| name = ʿUmar bin Khaṭṭāb<br />{{lang|ar|عُمَر}}
| title = [[Amirul Mukminin]]<br>[[Al-Faruq (gelar)|Al-Faruq]]{{sfn|Ibnu Sa'ad|2013|page=281}}
| image = Hagia Sopia 6163502494 (cropped).jpg
| image = Rashidun Caliphs Umar ibn Al-Khattāb - عُمر بن الخطّاب ثاني الخلفاء الراشدين.svg
| caption = Representasi [[Kaligrafi|kaligrafi Arab]] dari nama ʿUmar yang menonjol di salah satu sudut [[Hagia Sofia]], [[Turki]].
| succession = [[Khulafaur Rasyidin|Khalifah]] [[Kekhalifahan Rasyidin]] ke-2
Baris 12:
| birth_place = [[Mekkah|Makkah]], [[Jazirah Arab]]
| death_date = {{nowrap|3 November 644 M}} ({{nowrap|umur 60–61}}) (Dzulhijjah 23&nbsp;[[Kalender Hijriyah|H]]/Muharram 24&nbsp;H)<ref>{{cite book |last1=ath-Thabari |first1=Muhammad bin Jarir |author-link=Ibnu Jarir ath-Thabari |translator=G. Rex Smith |title='''The History of al-Tabari Vol. 14:''' The Conquest of Iran A.D. 641-643/A.H. 21-23》The Events of the Year 23;The Sources of [the Conflicting Report of Umar's Death] |date=1994 |publisher=[[SUNY Press]] |location=Albany, New York |isbn=978-07-91-41294-7 |pages=93-[https://books.google.com.pk/books?id=fRjsrA5tfLIC&pg=PA95&dq=history+of+al-tabari+vol14&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiKoZrVo7brAhXMYMAKHflADm0Q6AEwAHoECAIQAQ#v=onepage&q&f=false 95] |url=https://books.google.com/books?id=x6uA7Pyh4CIC&q=bibliogroup:%22Ta%CA%BCr%C4%ABkh+al-rusul+wa-al-mul%C5%ABk%22&pg=PA93 |access-date=23 August 2020}}</ref>{{sfn|Levi Dela Vida|Bonner|2000|p=820}}<ref>Ibnu Hajar al-Asqalani, Ahmad bin Ali. ''Lisanul Mizan: *Umar bin al-Khattab al-Adiyy''.</ref>
| death_place = [[Madinah]], [[JazirahKekhalifahan ArabRasyidin]]
| burial_place = [[Kubah Hijau]], [[Masjid Nabawi]],<ref>Abdul Ghani, M. Ilyas. 2005. op cit. Hal. 39-41.</ref> [[Madinah]]
| spouse = {{ubl|Zainab binti Mazh'un|Ummu Kultsum binti Jarwal|Quraibah binti Abu 'Umayyah|Jamilah binti Tsabit|'Atikah binti Zaid|Ummu Hakim binti al-Harits|Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib{{sfn|Ash-Shallabi|p=16}}}}
| issue = {{ubl|[[Abdullah bin Umar|Abdullah]]|[[Ashim bin Umar|Ashim]]|[[Hafshah binti Umar|Hafshah]]|[[Ubaidullah bin Umar|Ubaidullah]]|Iyadh|Fatimah|[[Zaid bin Umar|Zaid]]|Ruqayyah|'Abdurrahman al-Akbar|Abdurrahman|Zainab}}
Baris 34:
}}
{{Umar}}
'''ʿUmar bin Khattab''' ({{lang-ar|عُمَرُ بْنُ ٱلْخَطَّاب|ʿUmar bin al-Khaṭṭāb}}, juga dieja sebagai '''Omar''', {{circa|582/583 – 644}}) adalah [[Khulafaursahabat RasyidinNabi|Khalifah Rashidunsahabat]] kedua,senior yangsekaligus memerintahmertua dariNabi AgustusIslam 634[[Muhammad]], hinggayang pembunuhannyamenjabat padasebagai tahun[[Khulafaur 644.Rasyidin|Khalifah IaRasyidin]] kedua, menggantikan [[Abu Bakar ash-Shiddiq]] ({{reign|632|634}}) sebagaidan khalifahmemerintah keduasejak [[KekhalifahanAgustus Rashidun]]634 padahingga tanggalpembunuhannya 23pada Agustustahun 634644. Umar adalah [[Sahabatkhalifah Nabi|sahabat]] senior dan ayah mertua dari [[nabi Islam]] [[Muhammad]]. Ia juga seorang [[Faqih|ahli hukum Muslim]]pertama yang dikenalmenyandang karena sifatnya yang saleh dan adil, yang membuatnya mendapatkan [[julukan]] ''al-Fārūq'' (“pembeda”). Gelargelar ''[[Amirul Mukminin]]'', disandang oleh Umar bin Khattabgelar yang jugakemudian merupakanmenjadi orangstandar pertamapara yang diberi gelarkhalifah tersebutsetelahnya.
 
UmarPada awalnya, Umar menentang dakwah Muhammad. Setelah masuk Islam pada tahun 616, ia menjadi [[Muslim]] pertama yang berdoa secara terbuka di [[Ka'bah]]. Umar berpartisipasi dalam hampir semua pertempuran dan ekspedisi di bawah Muhammad,. yangMuhammad kemudian menikahi putri Umar, [[Hafshah binti Umar|Hafshah]]. Setelah wafatnyakematian Muhammad pada bulan Juni 632, Umar berjanji setia kepada [[Abu BakrBakar]] ({{Reign|632|634}}) sebagai khalifah pertama dan menjabat sebagai penasihat terdekatterdekatnya hingga pada Agustus 634, ketika Abu Bakar yang sekarat mencalonkan Umar sebagai penggantinya.
 
Selama masa pemerintahan Umar, kekhalifahan berkembang pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, memerintahmenguasai [[Kekaisaran Sasaniyah]] dan lebih dari dua pertiga [[Kekaisaran Bizantium]].{{sfnp|Hourani|1991|p=23}} Serangannya terhadap Kekaisaran SasanianSasaniyah mengakibatkan [[Penaklukan Persia oleh Muslim|penaklukan Persia]] dalam waktu kurang dari dua tahun (642–644). Menurut tradisi Yahudi, Umar mengesampingkan larangan [[umat Kristen]] terhadap [[Orang Yahudi|orang-orang Yahudi]] dan mengizinkan mereka masukkembali ketinggal di [[Yerusalem]] dan beribadah di [[Bukit Bait Suci]].<ref>{{cite book|last=Dubnow|first=Simon|title=History of the Jews: From the Roman Empire to the Early Medieval Period|year=1968|publisher=Cornwall Books|url=https://books.google.com/books?id=MZ2MwNzB69IC&pg=PA326|volume=2|page=326|isbn=978-0-8453-6659-2}}</ref> Umar dibunuh oleh budak Persia [[Abu Lu'lu'ah]] pada tahun 644.
 
Umar umumnya dipandang oleh para sejarawan sebagai salah satu khalifah Muslim paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah.<ref>Ahmed, Nazeer, ''Islam in Global History: From the Death of Prophet Muhammad to the First World War'', American Institute of Islamic History and Cul, 2001, p. 34. {{ISBN|0-7388-5963-X}}.</ref> Dia dihormati dalam tradisi [[Islam Sunni]] sebagai penguasa besar yang adil dan teladan kebajikan Islam,<ref name=EI2>{{Cite encyclopedia|author=Bonner, M. |author2=Levi Della Vida, G.| title=Umar (I) b. al-K̲h̲aṭṭāb|encyclopedia=Encyclopaedia of Islam| edition=Second |publisher=Brill |editor=P. Bearman |editor2=Th. Bianquis |editor3=C.E. Bosworth |editor4=E. van Donzel |editor5=W.P. Heinrichs|volume=10|page=820}}</ref> dan beberapa [[haditshadis]] mengidentifikasi dia sebagai [[Sahabat Nabi|Sahabatsahabat]] terbaik kedua setelah Abu Bakar.<ref>{{cite web|url=http://sunnah.com/bukhari/62/21|title=Hadith – Book of Companions of the Prophet – Sahih al-Bukhari – Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|work=Sunnah.com}}</ref><ref>{{cite web|url=http://sunnah.com/bukhari/62/14|title=Hadith – Book of Companions of the Prophet – Sahih al-Bukhari – Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|work=Sunnah.com}}</ref> Meskipun begitu, ia (bersama Abu Bakar) cenderung dipandang negatif dalam tradisi [[Syiah]] [[Syiah Dua Belas Imam|Dua Belas Imam]] sebagai perampas hak kekhalifahan dari [[Ali bin Abi Thalib]], sepupu dan menantu Muhammad, sekaligus [[Dua Belas Imam|Imam]] pertama bagi Syiah.<ref>{{Cite encyclopedia|author=Bonner, M. |author2=Levi Della Vida, G.| title=Umar (I) b. al-K̲h̲aṭṭāb|encyclopedia=Encyclopaedia of Islam| edition=Second |publisher=Brill |editor=P. Bearman |editor2=Th. Bianquis |editor3=C.E. Bosworth |editor4=E. van Donzel |editor5=W.P. Heinrichs|volume=10|page=820|quote=Shi'i tradition has never concealed its antipathy to Umar for having thwarted the claims of Ali and the House of the Prophet.}}</ref>
 
== Masa muda ==
Baris 49:
Umar menjadi seorang pedagang dan melakukan beberapa perjalanan ke [[Kekaisaran Romawi Timur|Romawi Bizantium]] dan [[kekaisaran Sasaniyah|Persia Sasaniyah]], di mana ia dikatakan telah bertemu dengan berbagai sarjana dan menganalisis masyarakat Romawi dan Persia. Sebagai seorang pedagang dia tidak berhasil.<ref>Haykal, 1944. Chapter 1, pp. 40–41.</ref> Seperti orang lain di sekitarnya, Umar gemar minum di masa pra-Islamnya.<ref>Haykal, 1944. Chapter 1, p. 47.</ref>
 
== Masa kenabian Muhammad ==
=== Menentang Islam ===
Pada tahun 610, Muhammad mulai mengkhotbahkan pesan Islam. Namun, seperti banyak orang lain di Mekkah, Umar menentang Islam dan bahkan mengancam akan membunuh Muhammad. Dia memutuskan untuk mempertahankan agama politeistik tradisional Arab. Dia bersikeras dan kejam dalam menentang Muhammad, dan sangat menonjol dalam menganiaya umat Islam.<ref name="haykal-p51">Haykal, 1944. Chapter 1, p. 51</ref> Dia merekomendasikan kematian Muhammad.<ref>Haykal, 1944. Chapter 1, p. 53.</ref> Dia sangat percaya pada kesatuan Quraisy dan melihat keyakinan baru Islam sebagai penyebab perpecahan dan perselisihan.<ref name="haykal-p51"/>
Baris 81:
==== Kematian Muhammad ====
Ketika Muhammad meninggal dunia pada tanggal 8 Juni 632 Umar awalnya tidak percaya bahwa dia telah meninggal.<ref name="Suyuti54-61">{{cite book|last=as-Suyuti|first=Jalaluddin|author-link=Jalaluddin as-Suyuthi|title=The History of Khalifahs Who Took The Right Way|url=https://www.amazon.com/History-Khalifahs-Who-Took-Right/dp/1897940254|location=London|date=2008|page=54–61|isbn=978-1897940259|publisher=Ta-Ha Publishers Ltd}}</ref> Dikatakan bahwa Umar berjanji akan membunuh siapa pun yang mengatakan bahwa Muhammad mati. Umar berkata: "Dia tidak mati tetapi dia telah pergi ke tuhannya seperti [[Musa]] pergi, menghilang dari kaumnya selama empat puluh malam setelah itu dia kembali kepada mereka. Demi Allah, Nabi akan kembali sebagaimana Musa kembali (kepada kaumnya) dan dia akan memotong tangan dan kaki orang-orang yang mengatakan bahwa dia (Rasul) telah mati.”<ref>{{cite web|url=https://archive.org/stream/TheBiographyOfAbuBakrAsSiddeeq/TheBiographyOfAbuBakrAs-siddeeq#page/n199/mode/2up|title=The Biography of Abu Bakr As-Siddeeq|work=archive.org|year=2007}}</ref> [[Abu Bakr]] kemudian secara terbuka berbicara kepada komunitas di masjid, mengatakan: {{quote|"Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa Muhammad telah mati, namun barangsiapa yang menyembah Allah, maka ketahuilah bahwa Allah itu hidup dan tidak pernah mati ."<ref name="http://sunnah.com/bukhari/62/19">{{cite web|url=http://sunnah.com/bukhari/62/19 |title=Hadith – Book of Companions of the Prophet – Sahih al-Bukhari – Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم) |website=Sunnah.com |date=26 April 2012 |access-date=29 January 2019}}</ref>}} Abu Bakar kemudian membacakan ayat-ayat dari al-Qur'an:
{{quote|''Dan Muhammad tidak lain hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia mati atau terbunuh, kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka dia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur'' (|author={{qref|2|144|b=yl}})<ref name="http://sunnah.com/bukhari/62/19"/>}} Mendengar ini, Umar berlutut dalam kesedihan dan menerima kematian Muhammad. Muslim Sunni mengatakan bahwa penyangkalan atas kematian Muhammad disebabkan oleh cintanya yang dalam kepadanya.<ref name="Suyuti54-61" />
 
== Pendirian Khilafahkhilafah ==
{{See also|Saqifah Bani Sa'idah}}
Kapasitas politik Umar pertama kali terwujud sebagai pembantu kekhalifahan setelah kematian Muhammad pada 8 Juni 632.{{sfnp|Madelung|1997|p={{pn|date=June 2022}}}} Sementara pemakaman Muhammad sedang diatur, sekelompok pengikut Muhammad yang merupakan penduduk asli MedinaMadinah, ''[[kaum Anshar|Anshar]]'' (pembantu), mengadakan pertemuan di pinggiran kota, secara efektif mengunci keluar orang-orang sahabat yang dikenal sebagai ''[[Muhajirin]]'' (imigran) termasuk Umar.{{sfnp|Madelung|1997|p={{pn|date=June 2022}}}} Umar yang mengetahui tentang pertemuan ini di [[Saqifah Bani Sa'idah]], bergegas pergi menuju pertemuan tersebut dengan membawa dua Muhajir lainnya, [[Abu Bakar]] dan [[Abu Ubaidah bin Jarrah]]. Umar mungkin ingin mencegah rencana Ansar untuk pemisahan politik. Sesampainya di pertemuan tersebut, Umar dihadapkan pada kesatuan masyarakat suku dari Anshar yang menolak menerima kepemimpinan kaum Muhajirin.{{sfnp|Madelung|1997|p={{pn|date=June 2022}}}} Namun, Umar tidak gentar dengan keyakinannya bahwa kekhalifahan harus berada di bawah kendali kaum Muhajir.<ref name="history">{{cite book|title=The History of al-Tabari|publisher=State University of New York Press|year=1990}}</ref> Umar, setelah negosiasi tegang yang berlangsung satu atau dua hari, dengan cemerlang membagi Anshar menjadi faksi lama mereka yang bertikai [[Aus]] dan suku [[Khazraj]]. Umar menyelesaikan perpecahan dengan meletakkan tangannya di tangan Abu Bakar sebagai calon persatuan bagi mereka yang berkumpul di Saqifah. Orang lain di Saqifah mengikutinya, kecuali suku Khazraj dan pemimpin mereka, [[Sa'ad bin Ubadah]], yang dikucilkan sebagai akibatnya. Suku Khazraj dikatakan tidak menimbulkan ancaman berarti karena ada cukup banyak prajurit dari suku Madinah seperti Bani Aus untuk segera mengatur mereka menjadi pengawal militer untuk Abu Bakar.{{sfnp|Madelung|1997|p={{pn|date=June 2022}}}}
 
[[Wilferd Madelung]] merangkum kontribusi Umar:{{sfnp|Madelung|1997|p=33}}
Baris 97:
Menurut Tom Holland, kesejarahan Umar tidak diragukan lagi.<ref name=holland>{{cite book |title=In the shadow of the sword, The Battle for Global Empire and the End of the Ancient World |url=https://archive.org/details/inshadowofswordb0000holl_i1h8 |first=Tom |last=Holland |year=2013 |isbn=978-0-349-12235-9 |publisher=Abacus |pages=[https://archive.org/details/inshadowofswordb0000holl_i1h8/page/381 381]–382}}</ref> Seorang uskup Armenia yang menulis satu dekade atau lebih setelah [[Pertempuran al-Qadisiyah]] menggambarkan Umar sebagai "penguasa perkasa yang mengoordinasi kemajuan putra-putra Ismail dari kedalaman padang pasir".<ref name=holland /><ref>Sebeos 139</ref> Tom Holland menulis "Apa yang menambah prestasinya, adalah bahwa kualitasnya yang mengguncang bumi sebagai seorang generalissimo, digabungkan dengan kebajikan yang paling khas. Daripada meniru cara seorang Kaisar, seperti yang telah dilakukan raja-raja Ghassaniyah, dia menggunakan contoh dari jenis orang Kristen yang sangat berbeda. Jubah Umar yang tipis, pola makannya yang terdiri dari roti, garam dan air, dan penolakannya terhadap kekayaan duniawi akan mengingatkan siapa pun dari padang pasir yang menjangkau ke luar Palestina akan jenis orang yang sangat khusus. Gurun Yudea telah lama menjadikan diri mereka sebagai pejuang Tuhan. Pencapaian Umar adalah membawa bahasa seperti itu ke tingkat yang literal dan ekstrem yang tak terbayangkan sebelumnya."<ref name=holland />
 
== Masa kekhalifahanPenasihat Abu Bakar ==
Karena situasi politik yang sulit di Arab, Umar awalnya menentang operasi militer terhadap suku-suku pemberontak di sana,{{cn}} berharap mendapatkan dukungan mereka jika terjadi invasi dari Romawi atau Persia. Namun kemudian, dia setuju dengan strategi Abu Bakar untuk menumpas pemberontakan dengan kekerasan. Menjelang akhir tahun 632 M, Jenderal [[Khalid bin Walid]] berhasil menyatukan Arab setelah kemenangan berturut-turut melawan para pemberontak. Selama masa pemerintahannya sendiri nanti, Umar kebanyakan mengadopsi kebijakan menghindari perang dan mengkonsolidasikan kekuasaannya di tanah yang tergabung daripada memperluas kerajaannya melalui peperangan terus menerus.<ref>''Medieval Islamic political thought'', Patricia Crone, p. 18</ref>
 
Umar menasihati Abu Bakar untuk menyusun al-Qur'an dalam bentuk buku setelah 300 {{transliteration|ar|huffāẓ}} (penghafal) al-Qur'an tewas dalam [[Pertempuran Yamamah]].<ref name="sunnah.com">{{cite web|url=http://sunnah.com/bukhari/93/53|title=Hadith – Book of Judgments (Ahkaam) – Sahih al-Bukhari – Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|work=Sunnah.com}}</ref>
 
=== Wasiat Abu Bakar ===
Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya sebelum meninggal pada tahun 634 M.<ref>{{cite web|url=https://archive.org/stream/TheBiographyOfAbuBakrAsSiddeeq/TheBiographyOfAbuBakrAs-siddeeq#page/n711/mode/2up|title=The Biography of Abu Bakr As-Siddeeq|work=archive.org|year=2007}}</ref> ​​KarenaKarena sifatnya yang keras dan otokratis, Umar bukanlah sosok yang sangat populer di antara tokoh-tokoh Madinah dan anggota Majelis Syura; oleh karena itu, para sahabat Abu Bakar yang berpangkat tinggi berusaha mencegahnya untuk tidak menyebut nama Umar.{{sfn|Aadil|2015|page=58–59}}<ref>{{The History of al-Tabari|volume=11|page=157|ref={{sfnref|Blankinship|1993}}}}</ref> Namun demikian, Abu Bakar tetap memutuskan untuk menjadikan Umar sebagai penggantinya. Umar terkenal karena kemauannya yang luar biasa, sikap penuh perhitungan, kecerdasan politiknya, ketidakberpihakannya, keadilannya, dan kepeduliannya terhadap orang miskin.<ref>''Early caliphate'', Muhammad Ali, Muḥammad Yaʿqūb K̲h̲ān, p. 85</ref> Abu Bakar dilaporkan telah berkata kepada para penasihat tinggi:
 
{{Kutipan|Ketegasannya (Umar) ada karena kelembutanku. Ketika beban kekhalifahan telah berada di atas bahunya, dia tidak akan lagi tegas. Jika saya akan diminta oleh Tuhan kepada siapa saya telah menunjuk pengganti saya, saya akan mengatakan kepadanya bahwa saya telah menunjuk pria terbaik di antara Anda.<ref>'ʿUmar Farooq-i-Azam'', Mohammad Hussain Haikal, chapter 4, pp. 112–113</ref>}}
 
Abu Bakar menyadari kekuatan dan kemampuan Umar untuk menggantikannya. Dia mungkin merupakan salah satu transisi kekuasaan yang paling mulus dari satu otoritas ke otoritas lain di negeri-negeri Muslim.{{sfn|Blankinship|1993|page=145-153}} Sebelum kematiannya, Abu Bakar memanggil [[Utsman bin Affan]] untuk menulis wasiatnya di mana dia menyatakan Umar sebagai penggantinya:
{{Kutipan|Atas nama Tuhan Yang Maha Penyayang. Ini adalah wasiat dan wasiat terakhir Abu Bakar bin Abu Quhafah, pada detik-detik terakhirnya di dunia, dan awal perjalanannya menuju akhirat; yaitu suatu waktu di mana orang-orang yang ingkar akan percaya, dan orang-orang fasik akan meyakini serta melihat hasil dari kejahatan mereka. Kemudian, saya mencalonkan Umar bin al-Khattab sebagai pengganti saya. Karena itu, dengarkan dan patuhilah dia. Jika dia bertindak sesuai kebenaran, maka dukunglah dan itulah yang saya ketahui dari dirinya. Hanya kebaikan yang saya inginkan, tetapi saya tidak bisa melihat hasil di masa depan. Namun, orang-orang yang zalim dan jahat kelak akan mengetahui tempat kembali seperti apa yang akan mereka dapati. Semoga nikmat dan barakah dari Allah senantiasa tercurah kepada kalian.<ref>{{Cite web|url=http://www.alim.org/library/biography/khalifa/content/KAB/18/2|title=Islamic history of Khalifa Abu Bakr – Death of Abu Bakr &#124; Al Quran Translations &#124; Alim|website=www.alim.org}}</ref>}}
 
== Kekhalifahan (634–644) ==
Baris 173:
=== Wabah penyakit ===
{{Main|Wabah Amwas}}
Saat kelaparan berakhir di Arab, banyak distrik di Suriah dan Palestina dihancurkan oleh [[Wabah Amwas|wabah]]. Sementara Umar sedang dalam perjalanan untuk mengunjungi Suriah, di [[Eilat]], dia diterima oleh Abu Ubaidah bin Jarrah, gubernur Suriah, yang memberitahunya tentang wabah dan intensitasnya, dan menyarankan agar Umar kembali ke Madinah. Umar mencoba membujuk Abu Ubaidah untuk ikut bersamanya ke Madinah, namun ia menolak meninggalkan pasukannya dalam situasi genting itu. Abu Ubaidah meninggal pada 639 karena terkena wabah, yang juga merenggut nyawa 25.000 Muslim di Suriah. Setelah wabah mereda, pada akhir tahun 639, Umar mengunjungi Suriah untuk reorganisasi politik dan administrasi, karena sebagian besar komandan dan gubernur veteran telah meninggal karena wabah.<ref>{{harvtxt|Haykal|1944}} Chapter 21.</ref><ref>{{cite journal |last1=Dols |first1=M. W. |title=Plague in Early Islamic History |journal=Journal of the American Oriental Society |date=July–September 1974 |volume=94 |issue=3 |pages=371–383 |doi=10.2307/600071 |jstor=600071 |ref=harv |issn=0003-0279}}</ref>
 
=== Negara kesejahteraan ===
Baris 179:
 
=== Perdagangan bebas ===
Penduduk lokal Yahudi dan Kristen, yang dianiaya sebagai minoritas agama dan dikenakan pajak yang tinggi untuk membiayai [[Perang Romawi–Persia|Perang Bizantium–SassanidBizantium–Sasaniyah]], sering membantu umat Islam untuk mengambil alih tanah mereka dari Bizantium dan Persia, menghasilkan penaklukan yang sangat cepat.{{sfnp|Esposito|2010|p=38}}{{sfnp|Hofmann|2007|p=86}} Karena daerah-daerah baru bergabung dengan kekhalifahan, mereka juga mendapat manfaat dari perdagangan bebas, sementara berdagang dengan daerah-daerah lain di kekhalifahan (untuk mendorong perdagangan, dalam Islam perdagangan tidak dikenakan pajak, tetapi kekayaan tunduk pada [[zakat]]).<ref>Islam: An Illustrated History By Greville Stewart Parker Freeman-Grenville, Stuart Christopher Munro-Hay, p. 40</ref> Sejak [[Konstitusi Madinah]], yang disusun oleh Muhammad disahkan, orang Yahudi dan Kristen terus menggunakan hukum mereka sendiri di Kekhalifahan dan memiliki hakim sendiri.<ref>R. B. Serjeant, "Sunnah Jami'ah, pacts with the Yathrib Jews, and the Tahrim of Yathrib: analysis and translation of the documents comprised in the so-called 'Constitution of Medina'", Bulletin of the School of Oriental and African Studies (1978), 41: 1–42, Cambridge University Press.</ref><ref>Watt. Muhammad at Medina and R. B. Serjeant "The Constitution of Medina." Islamic Quarterly 8 (1964) p.4.</ref><ref name="Constitution of Medina">{{cite web|url=https://www.scribd.com/doc/15118390/Madinah-Peace-Treaty|title=Madinah Peace Treaty|via=Scribd}}</ref>
 
== Pembunuhan ==
{{Main|Abu Lu'lu'ah}}
[[File:Tarikhuna bi-uslub qasasi-The Conspiracy to kill Umar.jpg|thumb|upright=.85|left|Penggambaran awal abad ke-20 tentang Abdurrahman ([[Abdurrahman bin Auf|bin Auf]] atau [[Abdurrahman bin Abi Bakar|bin Abu Bakar]]) yang menyaksikan konspirasi Abu Lu'lu'ah, [[Hurmuzan]], dan Jufainah (digambarkan secara keliru di sini sebagai seorang wanita; penggambaran senjata pembunuh mungkin juga keliru).]]
Pada suatu subuh yang gelap, ketika Umar sedang memimpin salat subuh berjamaah di [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]], seorang budak dari Persia, [[Abu Lu'lu'ah]] menikamnya dengan belati bermata dua.<ref>{{harvnb|El-Hibri|2010|p=109}}</ref> Ada beberapa versi yang berbeda tentang kronologi kejadiannya: menurut salah satu versi, dia juga membunuh Kulaib bin Bukair al-Laitsi yang berada di belakang Umar,<ref>{{The History of al-Tabari | volume = 14 | page = 90}} lihat {{harvnb|El-Hibri|2010|p=109}}. Lihat {{harvnb|Caetani|1905–1926|loc=vol. V, hlm.}} [https://archive.org/details/annalidellislam05caetuoft/page/216/mode/1up 216].</ref> sementara menurut versi lain dia menikam tiga belas orang yang mencoba menahannya.<ref>{{harvnb|El-Hibri|2010|p=109}}.</ref> Menurut beberapa catatan, khalifahUmar meninggal pada hari yang sama, sementara catatan lain menyatakan bahwa dia meninggal tiga hari kemudian.<ref name="Pellat 2011">{{harvnb|Pellat|2011}}.</ref> Bagaimanapun, Umar meninggal karena luka-lukanya pada hari Rabu 26 Dzulhijjah 23 [[Hijriyah]] (6 November 644 menurut penanggalan Masehi).<ref>{{harvnb|Levi Della Vida|Bonner|1960–2007}}; {{harvnb|Pellat|2011}}.</ref>
 
=== Akibat ===
{{See also|Pemilihan Utsman}}
Beberapa sumber sejarah melaporkan bahwa Abu Lu'lu'ah ditawan dan dieksekusi karena membunuh Umar, sementara sumber lain mengeklaim bahwa dia bunuh diri.<ref name="Pellat 2011"/> Setelah kematian Abu Lu'lu'ah, putrinya dibunuh oleh [[Ubaidullah bin Umar]], salah satu putra Umar. Ubaidullah bertindak setelah mendengar klaim salah satu orang (antara [[Abdurrahman bin Auf]] atau [[Abdurrahman bin Abi Bakar]]) yang mengaku melihat Abu Lu'lu'ah bersekongkol dengan dua orang Persia lainnya yaitu [[Hurmuzan]] (penasihat militer Persia Umar), dan Jufainah, seorang pria Kristen dari Irak yang dibawa ke Madinah untuk menjadi guru sebuah keluarga di Madinah.<ref>{{harvnb|Madelung|1997|p=69}} (lihat hlm. 404, dimana Madelung menyebutnya "Jufayna al-Naṣrānī" dari al-Hirah).</ref> Pada akhirnya, Hurmuzan dan Jufainah juga dibunuh oleh Ubaidullah.<ref>{{harvnb|Madelung|1997|p=69–70}}</ref> Setelah Ubaidullah ditahan karena pembunuhan ini, dia mengancam akan membunuh semua tawanan asing yang tinggal di Madinah, serta beberapa orang lainnya. Meskipun sejarawan [[Syiah]] cenderung berpendapat bahwa Ubaidullah mungkin telah dihasut oleh saudara perempuannya [[Hafshah binti Umar]] untuk membalas kematian ayah mereka, pembunuhanya terhadap Hurmuzan dan Jufainah kemungkinan disebabkan oleh gangguan mental daripada konspirasi seperti yang dituduhkan oleh para sejarawan Syiah. Hal itu tentu dianggap oleh rekan-rekannya sebagai kejahatan daripada tindakan pembalasan dendam.<ref>{{harvnb|Madelung|1997|p=69}}.</ref>
 
Baris 231 ⟶ 232:
==== Pandangan Sunni ====
{{main|Pandangan Sunni tentang Umar}}
Umar dikenang oleh kaum Sunni sebagai seorang Muslim yang kaku dan berwatak adil dalam urusan agama; seorang pria yang mereka beri jukukanjulukan ''al-Fārūq'', yang berarti "pembeda antara yang benar dan salah", dan yang ''[[Khulafaur Rasyidin]]'' (khalifah yang mendapat petunjuk) kedua. Ia menambal bajunya dengan kulit, membawa ember di kedua pundaknya, selalu menunggangi keledainya tanpa sadel, jarang tertawa dan tidak pernah bercanda dengan siapapun. Di cincinnya tertulis kata-kata "Cukuplah Kematian sebagai pengingat bagimu wahai Umar".<ref name="misas168">''Tartib wa Tahthib Kitab [[al-Bidayah wan Nihayah]]'' by [[Ibnu Katsir]], published by Dar al-Wathan publications, [[Riyadh]], [[Saudi Arabia]], 1422 AH (2002), compiled by Muhammad ibn Shamil as-Sulami, p. 168</ref> Ia tidak mencari kemajuan untuk keluarganya sendiri, melainkan berusaha untuk memajukan kepentingan komunitas Muslim, ([[ummah]]). Menurut salah satu sahabat Muhammad, [[Abdullah bin Mas'ud]]:
 
{{Kutipan|Ketundukan Umar kepada Islam adalah sebuah penaklukan, hijrahnya adalah kemenangan, Imamahnya (masa pemerintahan) adalah berkah, saya telah melihat ketika kami tidak dapat berdoa di Ka'bah sampai Umar menyerah, ketika dia tunduk pada Islam, dia melawan mereka. (orang kafir) sampai mereka meninggalkan kami sendirian dan kami berdoa.<ref>as-Suyuti, ''The History of the Khalifas Who Took the Right Way'', p. 112.</ref>}}
Baris 246 ⟶ 247:
 
== Keluarga ==
Umar adalah putra dari pasangan [[Khattab bin Nufail]] dari [[Bani 'Adi]] dan Hantamah binti Hisyam, putri [[Hisyam bin al-Mughirah]], salah satu tetua Makkah yang berpengaruh dari [[Bani Makhzum]]. Ia memiliki beberapa orang saudara, di antaranya adalah [[Zaid bin Khattab]] dan [[Fatimah binti Khattab]]. Nasab Umar diperkirakan bertemu dengan nasab nabi Islam [[Muhammad]] di kakeknya yang bernama Ka'ab bin Lu'ayy.<ref>{{cnCite web|title=Sejarah Peradaban Islam Masa Umar bin Khattab – Universitas Islam An Nur Lampung|url=https://an-nur.ac.id/sejarah-peradaban-islam-masa-umar-bin-khattab/#:~:text=Nama%20lengkapnya%20adalah%20Umar%20bin,pihak%20ibunya%20pada%20kakek%20keenam.|website=an-nur.ac.id|access-date=2024-01-23}}</ref>
 
Umar tercatat menikahi sembilan wanita selama hidupnya, dua ata tiga di antaranya diceraikan dan beberapa di antaranya meninggal dunia. Dari pernihakannya, ia mempunyai empat belas anak: sepuluh putra dan empat putri.