Kesehatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Parameter baru di templat - doi:10.1016/j.ypmed.2011.03.013 |
||
(30 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|[[gampong]] di [[Aceh]]|Kesehatan, Karang Baru, Aceh Tamiang}}
[[Berkas:Uomo Vitruviano.jpg|jmpl|''[[Manusia Vitruvian]]'' karya [[Leonardo da Vinci]] yang menggambarkan proporsi ideal tubuh manusia.]]
'''Kesehatan''', '''keafiatan''', atau '''kewarasan''' adalah kondisi [[kesejahteraan]] fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya [[penyakit]] atau kelemahan.<ref>{{Cite book|url=https://apps.who.int/gb/bd/pdf_files/BD_49th-en.pdf|title=Basic Documents|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=2020|publisher=Organisasi Kesehatan Dunia|isbn=978-92-4-000051-3|edition=49|location=Jenewa|pages=1|chapter=Constitution of the World Health Organization|url-status=live}}</ref> Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif dalam gerakan [[promosi kesehatan]]. Berbagai [[Penentu sosial kesehatan|faktor sosial]] berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan [[biologi]], perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.
== Definisi ==
Baris 13:
== Determinan ==
{{main|Determinan kesehatan}}
Hal-hal yang dapat memengaruhi kesehatan disebut "determinan kesehatan". Ada banyak dimensi yang dapat digunakan untuk menguraikan determinan, misalnya karakteristik dan perilaku seseorang, lingkungan fisik, serta lingkungan sosioekonomi.<ref>{{Cite web|title=Determinants of health|url=https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/determinants-of-health|website=World Health Organization|language=|access-date=5 Januari 2023}}</ref>▼
{{see also|Faktor risiko}}▼
▲Hal-hal yang dapat memengaruhi perbedaan status kesehatan, baik individu maupun kelompok, disebut "determinan kesehatan". Ada banyak dimensi yang dapat digunakan untuk menguraikan determinan, misalnya karakteristik dan perilaku seseorang, lingkungan fisik, serta lingkungan sosioekonomi.<ref>{{Cite web|title=Determinants of health|url=https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/determinants-of-health|website=World Health Organization|language=|access-date=5 Januari 2023}}</ref>
=== Determinan sosial ===
{{main|Determinan sosial kesehatan}}
▲{{see also|Faktor risiko}}
Secara umum, latar belakang dan konteks kehidupan seseorang sangat memengaruhi status kesehatan dan kualitas hidupnya. Kesehatan tidak hanya dipertahankan dan ditingkatkan melalui kemajuan dan penerapan [[ilmu kesehatan]], tetapi juga melalui gaya hidup oleh suatu individu dan masyarakat sekitarnya. Menurut WHO, [[determinan sosial kesehatan]] adalah kondisi yang dialami seseorang ketika dilahirkan, tumbuh, bekerja, hidup, dan menua, serta serangkaian kekuatan dan sistem yang lebih luas yang membentuk kondisi kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dibentuk oleh distribusi uang, kekuasaan, dan sumber daya di tingkat global, nasional, dan lokal. Kondisi tersebut sangat bertanggung jawab atas kesenjangan kesehatan, baik di dalam suatu negara maupun di antara negara-negara.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.who.int/social_determinants/en/|title=Social Determinants of Health|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=|website=WHO|access-date=22 Juni 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.who.int/social_determinants/sdh_definition/en/|title=About Social Determinants of Health|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=|website=WHO|access-date=23 Juni 2020}}</ref>
Baris 23 ⟶ 24:
[[Berkas:Social determinants of health visualization.png|jmpl|upright=1.2|kiri|Visualisasi faktor-faktor determinan sosial kesehatan, yang meliputi perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.]]
Semakin banyak penelitian dan laporan yang meneliti keterkaitan antara kesehatan dan berbagai faktor, termasuk gaya hidup, lingkungan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kebijakan kesehatan. Salah satu kebijakan spesifik yang dibuat banyak negara dalam beberapa tahun terakhir adalah pengenaan pajak terhadap gula. Minuman manis juga mulai dikenakan pajak dan mulai ditargetkan oleh gerakan antiobesitas akibat semakin banyaknya bukti yang menunjukkan hubungan antara minuman bergula tinggi dengan [[kegemukan]].<ref>{{Cite journal|last=Andreyeva|first=Tatiana|last2=Chaloupka|first2=Frank J.|last3=Brownell|first3=Kelly D.|date=Juni 2011|year=|title=Estimating the Potential of Taxes on Sugar-sweetened Beverages to Reduce Consumption and Generate Revenue|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S009174351100123X|journal=Preventive Medicine|volume=52|issue=6|pages=413–416|doi=10.1016/j.ypmed.2011.03.013| issn = 0091-7435 }}</ref>
Sebuah studi mengungkapkan bahwa seseorang dapat meningkatkan kesehatan mereka melalui [[latihan fisik]], tidur yang cukup, membatasi konsumsi alkohol, tidak merokok, menjaga berat badan, dan sarapan dengan rutin.<ref>{{Cite journal|last=Wingard|first=Deborah L.|last2=Berkman|first2=Lisa F.|last3=Brand|first3=Richard J.|date=November 1982|year=|title=A Multivariate Analysis of Health-Related Practices|url=https://academic.oup.com/aje/article-lookup/doi/10.1093/oxfordjournals.aje.a113466|journal=American Journal of Epidemiology|language=|volume=116|issue=5|pages=765–775|doi=10.1093/oxfordjournals.aje.a113466|issn=1476-6256}}</ref> Lingkungan sering disebut sebagai faktor penting yang memengaruhi status kesehatan individu, termasuk [[lingkungan hidup]], [[lingkungan binaan]], dan [[lingkungan sosial]]. Panduan tempat tinggal telah diterbitkan oleh WHO untuk memperbaiki kondisi tempat tinggal sehingga dapat menyelamatkan jiwa, mencegah penyakit, meningkatkan kualitas hidup, mengurangi kemiskinan, dan membantu mengurangi perubahan iklim.<ref>{{Cite web|url=https://www.who.int/publications/i/item/who-housing-and-health-guidelines|title=WHO Housing and health guidelines|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=23 November 2018|website=WHO|access-date=23 Juni 2020}}</ref> Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya ruang rekreasi, termasuk lingkungan alam, akan menurunkan tingkat kepuasan pribadi dan meningkatkan tingkat obesitas, dan dikaitkan dengan rendahnya kesehatan dan kesejahteraan secara umum.<ref>{{Cite journal|last=Bjork|first=J|last2=Albin|first2=M|last3=Grahn|first3=P|last4=Jacobsson|first4=H|last5=Ardo|first5=J|last6=Wadbro|first6=J|last7=Ostergren|first7=P-O|last8=Skarback|first8=E|date=1 April 2008|year=|title=Recreational values of the natural environment in relation to neighbourhood satisfaction, physical activity, obesity and wellbeing|url=http://jech.bmj.com/cgi/doi/10.1136/jech.2007.062414|journal=Journal of Epidemiology & Community Health|volume=62|issue=4|pages=e2–e2|doi=10.1136/jech.2007.062414|issn=0143-005X}}</ref> Sementara itu, semakin banyak waktu yang dihabiskan di lingkungan alam akan berdampak positif pada kesehatan.<ref>{{Cite journal|last=White|first=Mathew P.|last2=Alcock|first2=Ian|last3=Grellier|first3=James|last4=Wheeler|first4=Benedict W.|last5=Hartig|first5=Terry|last6=Warber|first6=Sara L.|last7=Bone|first7=Angie|last8=Depledge|first8=Michael H.|last9=Fleming|first9=Lora E.|date=Desember 2019|year=|title=Spending at least 120 minutes a week in nature is associated with good health and wellbeing|url=http://www.nature.com/articles/s41598-019-44097-3|journal=Scientific Reports|volume=9|issue=1|pages=7730|doi=10.1038/s41598-019-44097-3|issn=2045-2322|pmc=PMC6565732|pmid=31197192}}</ref>
Baris 39 ⟶ 40:
Mental merupakan salah satu unsur yang dimasukkan oleh WHO dalam definisi kesehatan. [[Kesehatan mental]] atau kesehatan jiwa didefinisikan WHO sebagai "Kondisi kesejahteraan ketika individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya".<ref>{{Cite book|url=https://www.who.int/mental_health/evidence/en/promoting_mhh.pdf|title=Promoting Mental Health: Summary Report|last=Organisasi Kesehatan Dunia|first=|date=2004|publisher=Organisasi Kesehatan Dunia|isbn=9241591595|location=Jenewa|pages=12|url-status=live}}</ref> Kesehatan jiwa bukan hanya ketiadaan [[gangguan jiwa]].<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response|title=Mental health: strengthening our response|last=|first=|date=30 Maret 2018|website=WHO|access-date=24 Juni 2020}}</ref>
Berbagai faktor sosial, psikologis, dan biologis menentukan kesehatan jiwa seseorang. Kekerasan dan tekanan ekonomi yang persisten berisiko mengganggu kesehatan jiwa, sementara [[kekerasan seksual]] merupakan faktor yang paling diasosiasikan dengan kesehatan jiwa yang buruk. Faktor lain yang berpengaruh di antaranya perubahan sosial yang cepat, kondisi kerja yang penuh tekanan, diskriminasi gender, pengucilan sosial, gaya hidup tidak sehat, kesehatan fisik yang buruk, dan pelanggaran [[hak asasi manusia]].<ref name=":2" />
Gangguan jiwa hadir dalam berbagai bentuk, yang umumnya dicirikan dengan kombinasi antara pemikiran, persepsi, emosi, perilaku serta hubungan dengan orang lain yang abnormal.<ref>{{Cite web|url=https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders|title=Mental disorders: Key facts|last=|first=|date=28 November 2019|website=WHO|language=|access-date=24 Juni 2020}}</ref> Pada 2001, WHO memperkirakan bahwa satu dari empat orang pernah menderita gangguan jiwa atau gangguan saraf pada satu titik dalam kehidupannya.<ref>{{Cite web|url=https://www.who.int/whr/2001/media_centre/press_release/en/|title=Mental disorders affect one in four people|last=|first=|date=4 Oktober 2001|website=WHO|access-date=24 Juni 2020}}</ref>
Baris 90 ⟶ 91:
{{main|Kesehatan dan keselamatan kerja}}
Selain risiko [[keselamatan]], banyak pekerjaan juga berisiko memunculkan penyakit dan masalah kesehatan jangka panjang lainnya. Contoh [[penyakit akibat pekerjaan]] yang paling umum adalah berbagai bentuk [[pneumokoniosis]], seperti [[silikosis]] dan [[pneumokoniosis pekerja batu bara]] (penyakit paru-paru hitam). [[Asma]] adalah [[penyakit pernapasan]] lain yang rentan dialami pekerja. Pekerja juga rentan terhadap penyakit kulit, termasuk [[eksim]], [[dermatitis]], [[urtikaria]], [[bakaran matahari]], dan [[kanker kulit]].<ref>{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/niosh/topics/skin/default.html|title=Skin Exposures and Effects|last=|first=|date=|website=CDC|language=|access-date=5 Juli 2020}}</ref> Penyakit terkait pekerjaan lainnya misalnya [[sindrom lorong karpal]] dan [[keracunan timbal]].
Karena jumlah pekerjaan di [[sektor tersier|sektor jasa]] di negara-negara maju semakin banyak, [[gaya hidup kurang bergerak]] juga semakin meluas. Hal ini menghadirkan masalah kesehatan yang berbeda dibandingkan dengan masalah kesehatan pada industri [[manufaktur]] dan [[sektor primer ekonomi|sektor primer]]. Masalah kontemporer, seperti meningkatnya tingkat obesitas dan masalah yang berkaitan dengan stres dan [[pekerjaan berlebih]] di banyak negara, semakin mempersulit interaksi antara pekerjaan dan kesehatan.
Banyak pemerintah negara yang memandang kesehatan kerja sebagai tantangan sosial dan membentuk organisasi publik untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja. Di [[Britania Raya]], [[Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan]] dibentuk.<ref>{{Cite web|url=https://www.hse.gov.uk/|title=HSE: Information about health and safety at work|last=|first=|date=|website=HSE|access-date=5 Juli 2020}}</ref> Sementara di [[Amerika Serikat]], [[Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja]] melakukan penelitian tentang [[kesehatan dan keselamatan kerja]], sedangkan [[Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja]] menangani regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan bagi pekerja.<ref>{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/niosh/index.htm|title=The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)|last=|first=|date=|website=CDC|language=|access-date=5 Juli 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.osha.gov/|title=Occupational Safety and Health Administration|last=|first=|date=|website=OSHA|access-date=5 Juli 2020}}</ref>
== Referensi ==
|