Ciater, Subang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Henry Jonathan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Subang
|luas=-47.18 km²²
|penduduk=-27.658 jiwa
|kelurahan=-7
|nama camat=OjatUbi NajudinKartubi
|kepadatan=-586 jiwa/km²²
|provinsi=Jawa Barat
}}
{{untuk|pengertian lainkegunaanlain|Ciater}}
'''Ciater''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Subang]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini berjarak sekitar 26 Km dari ibu kota ke arah barat daya. Pusat pemerintahannya berada di [[Ciater, Ciater, Subang|Desa Ciater]]. Kecamatan Ciater merupakan hasil pemekaran Kec.[[Jalan Cagak, Subang|Kecamatan Jalan Cagak]].
 
== Sejarah ==
Antara tanggal 5 dan 7 Maret 1942, sebuah [[Pertempuran Perlintasan Tjiater|pertempuran berkecamuk di Ciater]] antara pasukan Jepang dan Belanda, dimana Belanda kalah dan menyebabkan penyerahan [[Hindia Belanda]] ke Jepang [[Perjanjian Kalijati|pada tanggal 9 Maret]].
== Geografi ==
Kecamatan Ciater terletak di bagian selatan [[Kabupaten Subang]] berbatasan langsung dengan [[Kabupaten Bandung Barat]]. Wilayahnya merupakan daerah perbukitan, hingga lereng [[Gunung Tangkuban Parahu]] pada ketinggian 800450-1800 meter di atas permukaan mair dpllaut.
 
=== Batas =wilayah ==
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
{{batas USBT
|utara=[[Jalan Cagak, Subang|Kecamatan Jalan Cagak]]
Baris 23 ⟶ 26:
}}
 
=== Desa/ kelurahan ===
Kecamatan Ciater terbagi atas 7 desa, yakni:
# [[Ciater, Ciater, Subang|Ciater]]
# [[Cibeusi, Ciater, Subang|Cibeusi]]
# [[Cibitung, Ciater, Subang|Cibitung]]
# [[Cisaat, Ciater, Subang|CiaterCisaat]]
# [[Nagrak, Ciater, Subang|Nagrak]]
# [[Palasari, Ciater, Subang|Palasari]]
# [[Sanca, Ciater, Subang|Sanca]]
 
== Pariwisata ==
* Pemandian Air Panas Ciater di [[Nagrak, Ciater, Subang|Desa Nagrak]]
* Pemandian Air Panas Sari Ater di [[Ciater, Ciater, Subang|Desa Ciater]]
* Curug Cibareubeuy di [[Cibeusi, Ciater, Subang|Desa Cibeusi]]
* Curug Cipeureu di [[Nagrak, Ciater, Subang|Desa Nagrak]]
* Curug Biru Koleangkak di [[Nagrak, Ciater, Subang|Desa Nagrak]]
* Curug Cisadala di [[Nagrak, Ciater, Subang|Desa Nagrak]]
* Curug Bentang di [[Cibitung, Ciater, Subang|Desa Cibitung]]
 
== Tempat terkenal ==
* Tanjakan Emen<ref>[http://nasional.tempo.co/read/1069135/mengenal-tanjakan-emen-yang-rawan-kecelakaan Mengenal Tanjakan Emen yang Rawan Kecelakaan]</ref>
* Pemandian Ciater
* Sari Ater
* Tanjakan Emen
Di Ciater, Subang terdapat turunan atau tanjakan Emen (kalo dari arah Subang) berada. Kata “Emen” menjadi legenda di kalangan supir atau warga sekitar. Diapit dua obyek wisata, yakni [[Gunung Tangkuban Perahu|Tangkubanparahu]] dan pemandian Ciater yang masuk wilayah Kab. Subang.
 
== Pranala luar ==
Menurut cerita di kalangan warga, alkisah Emen dikenal supir pemberani. Emen mengemudikan oplet jurusan Bandung-Subang mengalami naas saat mengangkut ikan asin dari [[Ciroyom]] Bandung menuju Subang di tahun [[1964]]. Kendaraanya terbalik dan terbakar. Naas bagi Emen, dia terbakar hidup-hidup hingga tewas. Konon saat itu, Emen-lah dikenal satu-satunya sopir berani mengemudikan kendaraan di [[malam]] hari.
* [https://granadawaterfall.my.id Wah!, Banyak Air terjun Indah di Sekitar Tangkuban Parahu dan Ciater] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180906052642/http://www.kotasubang.com/1747/lokasi-wisata-alternatif-ketika-tangkuban-parahu-ditutup |date=2018-09-06 }}
* [http://travel.kompas.com/read/2014/09/07/190300527/Relaksasi.Sejenak.di.Sari.Ater Relaksasi Sejenak di Sari Ater]
* [http://www.viva.co.id/blog/wisata/966933-pemandian-air-panas-ciater-tempat-liburan-yang-menyehatkan Pemandian Air Panas Ciater, Tempat Liburan yang Menyehatkan]
 
== Referensi ==
Kini petaka sering terjadi di tanjakan ini. Kejadian rem blong, bus tergelincir dan kendaraan terperosok kerap terjadi di jalur ini. Begitu juga menurut pengakuan warga, kejadian aneh-aneh seperti mogok disertai kesurupan sering dialami sopir atau penumpangnya. Anehnya, kendaraan yang mogok terjadi apabila seseorang yang melalui jalan itu bersikap sompral dan sombong.
{{reflist}}
Menurut kepercayaan warga, kejadian itu hilang begitu saja, kala sebatang rokok dinyalakan dan dilempar ke pinggir jalan sebagai simbol memberikan [[rokok]] kepada arwah Emen. Konon dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi. Pangkal penyebab kecelakaan ini sebenarnya posisi turunan atau tanjakan Emen terbilang cukup ekstrim. Dengan kemiringan sekitar 45-50 derajat sepanjang kurang lebih 2-3 km ini jalan ini memiliki tikungan tajam memaksa supir piawai dan ekstra hati-hati memegang kemudi. Kini tanjakan Emen telah diperlebar. Dua jalur menanjak dan satu lajur menurun. Dua lajur menanjak memberi kesempatan bagi pengemudi berkonsentrasi menjaga laju kendaraannya saat mendaki. Sementara satu lajur menurun agar supir tetap berhati-hati menjaga keseimbangan gas dan rem sehingga mobil tetap terkendali.
 
{{commonscat|Ciater}}
Kini di sepanjang tanjakan ini sudah tidak sesunyi dulu. Selain ramai penjaja makanan, juga [[bengkel]] darurat pun tersedia, seperti servis kopling, rem, bensin atau tambal ban.
{{Kabupaten Subang}}
{{Authority control}}
 
 
{{Ciater, Subang}}
{{Kabupaten Subang}}
{{kecamatan-stub}}
{{commonscat|Ciater}}