Pangeran Purbaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Makescience (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Pangeran Purubaya''' atau '''Pangeran Purbaya''' dalam sejarah kerajaan-kerajaan di [[Pulau Jawa]] merujuk kepada tiga tokoh: yang pertama berasal dari [[Kesultanan Mataram]], yang kedua dari [[Kesultanan Banten]], dan yang terakhir berasal dari [[Kasunanan Kartasura]].
 
== Pangeran Purbaya dari Mataram ==
Baris 21:
Pangeran Purbaya yang kedua adalah putra [[Sultan Ageng Tirtayasa]] raja [[Banten]] ([[1651]]-[[1683]]). Ia mendukung perjuangan ayahnya dalam perang melawan [[VOC]] tahun [[1656]].
 
Pangeran Purbaya juga diangkat menjadi [[putra mahkota]] baru karena [[Sultan Haji]] (putra mahkota sebelumnya) memihak [[VOC]]. Setelah berperang sekian lama, [[Sultan Ageng Tirtayasa]] akhirnya tertangkap bulan [[Maret]] [[1683]], dan [[Banten]] pun jatuh ke tangan [[VOC]]. Pangeran Purbaya danyang istrinyasaat yangitu antibaru [[VOC]]datang bernamadari Radenmisi Ayudiplomatik Gusikke KusumaKerajaan laluInggris melarikansudah dirimendapati kebahwa GunungKesultanan GedeBanten sudah dikuasai oleh VOC. PenderitaanKarenanya Pangeran Purbaya membuatkemudian dirinyamembuka memutuskanpelabuhan untukbaru menyerahdi Surabaya dan menjadi penguasa bergelar Adipati Mas Jangrana Anggawangsa. Namun,Beliau iajuga hanyadinikahkan maudengan dijemputketurunan olehSunan perwiraGiri [[VOC]]Gresik yaitu Gusik Kusuma. Pangeran Purbaya menurunkan beberapa keturunan yang berdarahmenurunkan pribumipara Kyai dan penguasa di Jawa Timur. Beberapa diantaranya menggunakan gelar MAS yang merupakan singkatan dari Maulana Syarif.
 
Saat itu [[VOC]] sedang sibuk menghadapi gerombolan [[Untung Suropati]]. Kapten Ruys pemimpin benteng Tanjungpura berhasil membujuk [[Untung Suropati]] agar bergabung dengan [[VOC]] daripada hidup sebagai buronan. [[Untung Suropati]] bersedia. Ia pun dilatih ketentaraan dan diberi pangkat Letnan. [[Untung Suropati]] kemudian ditugasi menjemput Pangeran Purbaya di tempat persembunyiannya. Namun datang pula pasukan [[VOC]] lain yang dipimpin Vaandrig Kuffeler, yang memperlakukan Purbaya dengan tidak sopan. Sebagai seorang pribumi, [[Untung Suropati]] tersinggung dan menyatakan diri keluar dari ketentaraan. Ia bahkan berbalik menghancurkan pasukan Kuffeler.
 
Pangeran Purbaya yang semakin menderita memutuskan tetap menyerah kepada Kapten Ruys di benteng Tanjungpura. Sebelum menjalani pembuangan oleh Belanda pada April 1716, Pangeran Purbaya memberikan surat wasiat yang isinya menghibahkan beberapa rumah dan sejumlah kerbau di [[Condet]] kepada anak-anak dan istrinya yang ditinggalkan.<ref>Shahab, Alwi, ''[http://alwishahab.wordpress.com/2009/12/09/kisah-kisah-dari-condet-2/ Kisah-kisah dari Condet]'', dimuat di [[Republika (surat kabar)|Republika]], 4 Nopember 2007. Diakses 8 Mei 2011.</ref> Sedangkan istrinya Gusik Kusuma konon pulang ke negeri asalnya di [[Kartasura]] dengan diantar [[Untung Suropati]].
 
== Pangeran Purbaya dari Kartasura ==