Jalur trem lintas Surabaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
WOK–KRK single track. WOK–KOR double track. KOR–UJ single track. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(14 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 42:
| inline = 1
| map =
}}
}}
Baris 111 ⟶ 110:
=== Perkembangan trem listrik Surabaya ===
OJS kemudian tertarik dengan kesuksesan Bataviasche Elektrische Tram Maatschappij (BETM) mengembangkan [[Trem Batavia]]. Di Batavia, pengembangan Trem Batavia mulai dilakukan pada tahun 1899, dan pada tahun 1909 sudah mencapai 14 kilometer.<ref>{{cite book|title=Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di Sebuah Koloni|last=Mrázek|first=Rudolf|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=2006|place=Jakarta}}</ref> Pada tahun 1911, untuk mempersiapkan trem listrik, OJS memperluas jaringannya hingga hampir seluruh Kota Surabaya terhubung dengan jalur
Trem ini resmi beroperasi pada tanggal 15 Mei 1923.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/80717765|title=Ekonomi Surabaya pada masa kolonial, 1830-1930|last=1966-|first=Nasution,|date=2006|publisher=Pustaka Intelektual|isbn=9792506802|location=Surabaya|oclc=80717765}}</ref> Jalur utamanya juga dirombak total; jalur yang sebelumnya melewati tepian Kali Mas akhirnya dialihkan melalui tengah kota, melewati Pasar Turi dan Sawahan serta mengikuti jalan protokol tengah kota, yaitu Jalan Raya Darmo. Rute lama dicabut hanya sampai Stasiun Groedo saja. Lintas lainnya adalah Simpang–Wonokromo Kota, Simpang–Gubeng, Tunjungan–Sawahan, serta Simpang–Kalimas. Selain itu, untuk mendukung pemeliharaan operasi dibangun pula depo trem dan pembangkit listrik di Sawahan.<ref>{{Cite news|url=http://ayorek.org/2013/07/jejak-dan-sosok-di-balik-trem-surabaya/#sthash.EjAbbm3e.dpbs|title=Jejak dan sosok di balik trem Surabaya - Ayorek!|date=2013-07-08|newspaper=Ayorek!|language=id-ID|access-date=2018-07-21|archive-date=2018-07-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20180721073355/http://ayorek.org/2013/07/jejak-dan-sosok-di-balik-trem-surabaya/#sthash.EjAbbm3e.dpbs|dead-url=yes}}</ref>
Baris 169 ⟶ 168:
{{DaftarStasiun|nomor=4541|nama=Jalan Tidar|singkatan=JNT|kelas=Halte|status=Tidak beroperasi|letak=km 7+800}}
{{DaftarStasiun|nomor=4542|nama=Pasar Turi<br><small>(transfer NIS di [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Sb. Ps. Turi]])</small>|singkatan=PTI|kelas=Halte|status=Tidak beroperasi|letak=km 6+837}}
{{DaftarStasiun|nomor=4543|nama=
{{DaftarStasiun-lintas|segmen=Semut–Fort Prins Hendrik (Benteng)|dibuka=17 Desember 1890}}
{{DaftarStasiun|nomor=4544|nama=Semut<br><small>(transfer SS di [[Stasiun Surabaya Kota|Sb. Kota]])</small>|singkatan=ST|kelas=Halte|status=Tidak beroperasi|letak=km 5+400}}
Baris 181 ⟶ 180:
{{DaftarStasiun|nomor=4552|nama=Bandaran|singkatan=BAA|kelas=Halte|status=Tidak beroperasi|letak=km 1+600}}
{{DaftarStasiun|nomor=4553|nama=Pasiran|singkatan=PIA|kelas=Halte|status=Tidak beroperasi|letak=km 1+100}}
{{DaftarStasiun|nomor=4554|nama=Ujung|singkatan=UJ
{{DaftarStasiun-end}}
|