Farida Sjuman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Belanda-Indonesia menjadi Tokoh Indonesia keturunan Belanda |
|||
(39 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|name = Farida
|image =
|imagesize
|caption =
|
|
|death_place = [[Tangerang Selatan]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
▲|deathdate ={{death date and age|2014|5|18|1939|7|7}}
|spouse = {{marriage|[[Sjumandjaja]]|1962|end=div}}
|relations = <!-- Nama tokoh; termasuk hanya jika subjek secara independen TERKENAL atau sangat relevan; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->2, termasuk [[Aksan Sjuman]]
|occupation = [[Penari]], [[Koreografer]], [[Pengajar]], [[Aktris]]▼
|parents =
|alma_mater = Akademi Balet Bolshoi
|occupation =
|religion = <!-- [[Islam]] -->
|signature =
|website =
|footnotes =
}}
'''Farida Oetoyo''' ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Solo]], [[Jawa Tengah]]|7|7|1939|[[Jakarta]]|18|5|2014}})<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/05/18/219578502/Maestro-Balet-Farida-Oetoyo-Wafat Maestro Balet Farida Oetoyo Wafat] Tempo, diakses 19 Mei 2014</ref> adalah seorang maestro balet Indonesia.▼
▲'''Farida Oetoyo''' yang lebih dikenal sebagai '''Farida Sjuman''' ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Solo]], [[Jawa Tengah]]|7|7|1939|[[Jakarta]]|18|5|2014}})<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/05/18/219578502/Maestro-Balet-Farida-Oetoyo-Wafat Maestro Balet Farida Oetoyo Wafat] Tempo, diakses 19 Mei 2014</ref> adalah seorang maestro [[balet]] Indonesia.
Farida dilahirkan oleh Maria Yohanna Margaretha Te Nuyl, seorang perempuan Belanda dengan keluarga yang terdiri dari seniman teater dan musisi klasik.<ref name=":0">Oetoyo, Farida. ''Saya Farida, Sebuah Autobiografi''. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2014.</ref> Ayah Farida, Raden Oetoyo Ramelan, kuliah di Leiden, Belanda, dan lulus sebagai advokat.<ref name=":0" /> Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Raden Oetoyo Ramelan diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, dan pada 1947 mendapat tugas membuka dan memimpin kantor diplomatik Republik Indonesia yang pertama, ''Indonesian Office''.<ref name=":0" /> Semasa kecil, Farida, bersama ibu dan kedua adiknya, Fajar Alam dan Satria Sejati, sering berpindah tempat tinggal mengikuti penugasan ayahnya.<ref name=":0" />▼
== Kehidupan awal ==
Farida mengaku terinspirasi belajar balet setelah menonton film ''The Red Shoes (1948''), ketika dia berusia sembilan tahun.<ref name=":0" /> Dia mengikuti kelas balet pertamanya juga pada usia sembilan tahun, tetapi kelas itu mengecewakannya, karena materi yang diajarkan hanya gerak dasar balet.<ref name=":0" /> Farida menyangka pada kelas pertamanya, dia akan mengenakan kostum yang indah dan glamor, serta menari seperti balerina dalam film ''The Red Shoes''.<ref name=":0" /> Namun, pengalaman itu tidak membuat Farida berhenti mempelajari seni gerak tubuh. Mula-mula, Farida belajar di Art of Movement Academy, di Singapura, yang dikelola oleh Willy Blok Hanson.<ref>{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/03/12/tales-ballet-dutch-east-indies-and-beyond.html|title=Tales of ballet in the Dutch East Indies ' and beyond|last=Post|first=The Jakarta|newspaper=The Jakarta Post|language=en|access-date=2017-09-14}}</ref> Pada 1950-1954, Farida belajar balet dari Barbara Todd, di Canberra, Australia.<ref name=":0" /> Barbara Todd, adalah seorang pengajar balet dari The Royal Academy of Dance, di London.<ref name=":0" /> Farida pertama kali tampil dalam pertunjukan balet di Teater Albert Hall, Canberra, pada 20 Juni 1953, bersama murid-murid Barbara Todd yang lain, menarikan ''The Children of the Palace.''<ref name=":0" />▼
▲Farida dilahirkan oleh Maria Yohanna Margaretha Te Nuyl, seorang perempuan Belanda dengan keluarga yang terdiri dari seniman teater dan musisi klasik.<ref name=":0">Oetoyo, Farida. ''Saya Farida, Sebuah Autobiografi''. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2014.</ref> Ayah Farida, Raden Oetoyo Ramelan, kuliah di [[Leiden]], Belanda, dan lulus sebagai advokat.<ref name=":0" /> Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan Indonesia]] pada 17 Agustus 1945, Raden Oetoyo Ramelan diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, dan pada 1947 mendapat tugas membuka dan memimpin kantor diplomatik Republik Indonesia yang pertama, ''Indonesian Office''.<ref name=":0" /> Semasa kecil, Farida, bersama ibu dan kedua adiknya, Fajar Alam dan Satria Sejati, sering berpindah tempat tinggal mengikuti penugasan ayahnya.<ref name=":0" />
▲Farida mengaku terinspirasi belajar balet setelah menonton film ''The Red Shoes (1948''), ketika dia berusia sembilan tahun.<ref name=":0" /> Dia mengikuti kelas balet pertamanya juga pada usia sembilan tahun, tetapi kelas itu mengecewakannya, karena materi yang diajarkan hanya gerak dasar balet.<ref name=":0" /> Farida menyangka pada kelas pertamanya, dia akan mengenakan kostum yang indah dan glamor, serta menari seperti balerina dalam film ''The Red Shoes''.<ref name=":0" /> Namun, pengalaman itu tidak membuat Farida berhenti mempelajari seni gerak tubuh. Mula-mula, Farida belajar di Art of Movement Academy, di Singapura, yang dikelola oleh Willy Blok Hanson.<ref>{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/03/12/tales-ballet-dutch-east-indies-and-beyond.html|title=Tales of ballet in the Dutch East Indies
Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas di Australia pada 1954, Farida kembali ke Indonesia dan melanjutkan pelajaran baletnya dari berbagai guru.<ref name=":0" /> Pada 1956, ayah Farida meninggal dunia.<ref name=":0" /> Pada tahun yang sama, Farida pergi ke Belanda dan menjadi penari profesional.<ref name=":0" /> Farida menari bersama kelompok Ballet der Lage Landen selama dua tahun, sampai pada 1958.<ref name=":0" /> Pada 1958, di usianya yang kedelapan belas tahun, terdorong keinginan pulang yang tidak bisa ditawar lagi, Farida kembali ke Indonesia.<ref name=":0" />
== Belajar di Akademi Balet Bolshoi (1961-1965) ==
Pada usia ke-21 tahun, Farida berangkat ke Moskow untuk belajar di Akademi Balet Bolshoi, sebagai ''guest student'' dengan beasiswa.<ref name=":0" /> Kesempatan itu diketahui Farida dari pamannya, Suriadi Suryadarma, yang ketika itu bertugas sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Republik Indonesia.<ref name=":0" />
Setelah empat tahun belajar di Akademi Balet Bolshoi, Farida menempuh ujian di hadapan Dewan Penguji yang terdiri dari sepuluh guru balet terkemuka dari akademi.<ref name=":0" /> Sebagaimana murid lain yang lulus ujian, Farida mendapat sertifikat sebagai Artist of the Ballet, dan tampil dalam The Graduation Concert di Teater Bolshoi membawakan tarian yang telah ditentukan oleh akademi.<ref name=":0" />
== Kembali ke Indonesia ==
Sukses Farida dapat dipahami mengingat koreografer yang juga dijuluki balerina dunia ini telah meraup segudang pengalaman pentas di dalam
== Karya-karya ==
Setidaknya dua nomor balet berlabel Rama & Shinta dan "Gunung Agung Meletus" merupakan karya masterpiece koreografer Farida Oetoyo. Di samping kedua karya besar ini, masih ada karya lainnya yang bisa di catat sebagai karya
== Maestra balet ==
Baris 50:
== Filmografi ==
* ''[[Apa Jang Kau Tjari, Palupi?]]'' (1969)
* ''[[Perawan di Sektor Selatan]]'' (1971)
* ''[[Dendam Si Anak Haram]]'' (1972)
* ''[[
* ''[[Lingkaran Setan]]'' (1972)
* ''[[Bumi Makin Panas]]'' (1973)
== Kehidupan pribadi ==
Farida menikah dengan [[Sjumandjaja]], seorang mahasiswa sinematografi yang di kemudian hari menjadi seorang sutradara, pada tahun 1962 di [[Moskwa]], [[Rusia]]. Dua sejoli ini bertemu ketika keduanya sedang belajar di "negeri Beruang Merah"
== Kematian ==
Farida Oetoyo meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Bintaro, [[Kota Tangerang Selatan]], [[Banten]], pada tanggal 18 Mei 2014.<ref>{{Cite news|title=Maestro Balet Farida Oetoyo Meninggal Dunia|url=https://hot.detik.com/culture/d-2584952/maestro-balet-farida-oetoyo-meninggal-dunia|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-07-03|archive-date=2022-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706095422/https://hot.detik.com/culture/d-2584952/maestro-balet-farida-oetoyo-meninggal-dunia|dead-url=no}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/farida.html Biografi di Tamanismailmarzuki.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210313063207/http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/farida.html |date=2021-03-13 }}▼
* {{id}} [http://www.balletsumbercipta.com/id/tentang/biografi-pendiri/ Biografi di Ballet Sumber Cipta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110604233338/http://www.balletsumbercipta.com/id/tentang/biografi-pendiri/ |date=2011-06-04 }}▼
▲* {{id}} [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/farida.html Biografi di Tamanismailmarzuki.com]
{{Authority control}}
▲* {{id}} [http://www.balletsumbercipta.com/id/tentang/biografi-pendiri/ Biografi di Ballet Sumber Cipta]
▲{{lifetime|1939|2014|Oetoyo, Farida}}
[[Kategori:Orang Indo]]
[[Kategori:Keluarga Sjumandjaja]]
[[Kategori:Koreografer Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Penari Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
|