Wahidin Halim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 21089058 oleh 175.158.37.132 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pengusaha Indonesia menjadi Wirausahawan Indonesia
 
(35 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
| name = Wahidin Halim
| native_name = {{nobold|ᮝᮠᮤᮓᮤᮔ᮪ ᮠᮜᮤᮙ᮪}}
| image = Gubernur Banten Wahidin Halim.jpg
| imagesize = 200px
|caption = Potret resmi Wahidin Halim sebagai Gubernur Banten, 2017
|office caption = Gubernur Banten
|order office = ke-4Gubernur Banten
|term_start order = 12 Mei 2017 = ke-4
|term_end term_start = 12 Mei 20222017
|deputy term_end = [[Andika12 Mei Hazrumy]]2022
|predecessor deputy = [[RanoAndika KarnoHazrumy]]<br />Nata Irawan (Pj.)
|successor predecessor = Al Muktabar[[Rano (Pj.)Karno]]
|office2 successor = Wali[[Al KotaMuktabar]] Tangerang([[Penjabat|Pj.]])
|order2 office2 = ke-3Wali Kota Tangerang
|term_start2 order2 = 23 Desember 2003 = ke-3
|term_end2 term_start2 = 23 Desember 20132003
|predecessor2 term_end2 = Mochammad12 September Thamrin2013
| predecessor2 = Mochammad Thamrin
|successor2 = [[Arief Rachadiono Wismansyah]]
|deputy2 successor2 = Deddy Syafei<br />(2003–2008)<br />[[Arief Rachadiono Wismansyah]]<br />(2008–2013)
| deputy2 = Deddy Syafei<br>[[Arief Rachadiono Wismansyah]]
|birth_date = {{tanggal lahir dan umur|1954|8|14}}
| birth_date = {{tanggal lahir dan umur|1954|8|14}}
|birth_place = [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Tangerang]], [[Jawa Barat]], Indonesia
| birth_place = [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Tangerang]], [[Jawa Barat]], Indonesia
|death_date =
|death_place death_date =
|nationality death_place = [[Indonesia]]
|party nationality = [[Partai DemokratIndonesia]]
|parents party = {{ubl|Djiran[[Partai BahrujiNasDem]] (ayah)|Sitisejak Rohana (ibu2022)}}
|spouse otherparty = [[Partai Demokrat]] = Niniek(hingga Nuraini2022)
|relations parents = [[Hassan{{unbulleted Wirajuda]]list|Djiran Bahruji (kakakayah)|Siti <br> [[Abdul Syukur]]Rohana (adikibu)}}
|children spouse = {{ublmenikah|LukyNiniek WiniastriNuraini|Nesya Sabina|Muhammad Fadhlin Akbar1981}}
| relations = [[Hassan Wirajuda]] (kakak)<br />[[Abdul Syukur]] (adik)
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
| children = 3
|occupation = {{hlist|[[Birokrat]]|[[wirausahawan]]|[[politisi]]}}
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]<br />[[Universitas Satyagama]]<br />[[Universitas Padjadjaran]]
|profession =
| occupation = {{hlist|[[Birokrat]]|[[wirausahawan]]|[[politisi]]}}
|signature =
|website profession =
|facebook signature =
| website = {{url|https://wahidinhalim.id/}}
|namafacebook =
|twitter facebook =
|footnotes namafacebook =
| twitter =
| footnotes =
}}
 
[[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Wahidin Halim''', [[Sarjana|S.IP.,]] [[Magister|M.Si.]] ({{lahirmati|[[Tangerang]], [[Jawa Barat]]|14|08|1954}}) adalah seorang [[wirausahawan]] dan [[politisi]] asal [[Indonesia]] yang pernah menjabat sebagai [[Gubernur Banten]] dari 2017 sampai 2022.<ref>{{cite news|last=|first=|date=12 Mei 2017|title=Dilantik, Wahidin Halim-Andika Hazrumy Resmi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten|url=https://bantenhits.com/2017/05/12/dilantik-wahidin-halim-andika-hazrumy-resmi-gubernur-dan-wakil-gubernur-banten/|newspaper=Banten Hitz.com|location=|access-date=23 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite news|date=6 April 2022|title=DPRD Usulkan Pemberhentian Gubernur Banten Ke Presiden Jokowi|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220406190228-32-781305/dprd-usulkan-pemberhentian-gubernur-banten-ke-presiden-jokowi|work=[[CNN Indonesia]]|location=|access-date=9 Mei 2022}}</ref> Dia terpilih bersama dengan [[Andika Hazrumy]] sebagai gubernur dan wakil gubernur Banten pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]] dan berhasil mengalahkan sang petahana, [[Rano Karno]]. Menjelang akhir masa jabatannya, Wahidin meresmikan [[Stadion Internasional Banten]]. Dalam kiprahnya berpolitik, pria yang populer dengan nama akronim '''WH''' ini menyertai [[Partai Demokrat]].<ref name=":0">{{cite news|editor-last=Barus|editor-first=Herry|date=29 Maret 2011|title=Wahidin Halim Terpilih Aklamasi Ketua Demokrat Banten|url=https://investor.id/archive/wahidin-halim-terpilih-aklamasi-ketua-demokrat-banten|website=investor.id|location=|access-date=12 Mei 2022}}</ref> Pada 2022, Wahidin mengumumkan keluar dari Partai Demokrat dan secara resmi bergabung dengan [[Partai NasDem]].<ref>{{cite news|editor-last=Meiliana |editor-first=Diamanty |date=17 Juni 2022 |title=Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim Gabung Nasdem, Keluar Demokrat karena Tak Didukung Lagi |url=https://nasional.kompas.com/read/2022/06/17/13062021/mantan-gubernur-banten-wahidin-halim-gabung-nasdem-keluar-demokrat-karena |first=Tatang |last=Guritno |work=[[Kompas.com]] |location=Jakarta |access-date=20 Juni 2022}}</ref>
[[Doktor|Dr.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Wahidin Halim''', [[Magister|M.Si.]] ([[Aksara Sunda]]: ᮝᮠᮤᮓᮤᮔ᮪ ᮠᮜᮤᮙ᮪; {{lahirmati|[[Tangerang]], [[Jawa Barat]]|14|8|1954}}) adalah seorang pengusaha Indonesia dan politisi [[Partai Demokrat]] yang menjabat sebagai [[Daftar Gubernur Banten|Gubernur Banten]] sejak 12 Mei 2017 hingga 12 Mei 2022. Wahidin Halim diusung oleh [[Partai Demokrat]] menjadi Wali Kota Tangerang dengan wakil [[Arief Rachadiono Wismansyah]]. Dia mengundurkan diri dari jabatan Wali kota Tangerang karena akan mencalonkan diri sebagai [[DPR RI]] 2014-2019, dan digantikan oleh wakilnya [[Arief Rachadiono Wismansyah]]. Saat di DPR RI Wahidin menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Demokrat mewakili Dapil Banten III. Selanjutnya ia memenangkan pilkada Banten 2017 bersama wakilnya [[Andika Hazrumy]]. Wahidin Halim juga merupakan adik dari Mantan [[Menteri Luar Negeri Republik Indonesia]] 2001-2009, [[Hassan Wirajuda]]. Wahidin Halim pernah menjabat sebagai Wali kota Tangerang selama 2 periode dari 2003-2013.
 
Wahidin sempat menduduki jabatan strategis di birokrasi sebagai Sekretaris Daerah Kota Tangerang sebelum akhirnya terpilih untuk menduduki jabatan sebagai [[Wali Kota Tangerang]] selama dua periode berturut-turut. Setelahnya, ia maju sebagai calon legislatif untuk daerah pemilihan [[Banten III (daerah pemilihan)|Banten III]] yang meliputi [[Kota Tangerang]], [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]]. Wahidin berhasil memenangkan [[pemilihan umum]] dan duduk sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]. Di tengah masa jabatannya, ia mundur sebagai anggota legislatif untuk mencalonkan diri menjadi calon gubernur yang diusung oleh [[Partai Demokrat]].<ref>{{cite news|last=|first=|date=8 Agustus 2016|title=Demi Kursi Gubernur, Anak Buah SBY Hengkang dari DPR|url=https://jariungu.com/berita_list.php?idBerita=87278|work=jariungu.com|location=|access-date=12 Mei 2022}}</ref>
 
== Masa kecil ==
Di masa kecilnya, Wahidin kecildibesarkan di lingkungan budaya [[Suku Betawi|Betawi]], manakala ayahnya, Djiran Bahruji merupakan putra asli Betawi.<ref>{{cite news|last=|first=|date=19 Februari 2020|title=Kembali Hidupkan Budaya Betawi, Wahidin Halim Puji Airin|url=https://indopolitika.com/kembali-hidupkan-budaya-betawi-wahidin-halim-puji-airin/|work=IndoPolitika.com|location=|access-date=15 April 2023}}</ref> Ia memulai pendidikannya di [[SDSekolah Dasar Negeri]] [[Pinang, Tangerang|Pinang]], yang kala itu sangat minim fasilitas sarana dan prasarana, di mana gedung sekolahnya berdinding bambu dan berlantaiberalaskan tanah. Wajar jikaBahkan, semasa itusekolahnya, ia tidak mengenalberalas sepatukaki, layaknyaseperti anaksepatu sekolahuntuk masadipakai kinike sekolah. SetamatSetelah tamat SD, ia melanjutkan jenjang [[SMPsekolah menengah pertama]] di [[Ciledug, Tangerang|Ciledug]]. Baginya,pada berjalan1966. kakiSelama setiapbersekolah haridi keSMP Persiapan Ciledug merupakan(cikal keharusan,bakal lantaranberdirinya ayahnyaSMP jugaNegeri tidak3 mampuTangerang) membelikanWahidin sepeda,berangkat bahkanke sekadarsekolah sepatutanpa sekalipun.kendaraan Lagi-lagidan iaterbiasa harusberjalan menerimakaki, kenyataanlantaran itu.keluarganya Maklum,yang ayahnyatergolong hanyakurang seorangmampu gurudan yanghidup kalasederhana, itumanakala penghasilannyaayahnya hanyabekerja sebatassebagai untukseorang makanguru.
 
BakatSejak kecil, Wahidin terlihat memiliki bakat dan aktivitasminat sosialnyayang sangatbaik, kelihatanserta sejakaktivitas kecilsosial yang tinggi. MenjadiIa pernah menjadi juara pidato tingkat anak-anak di desanya adalahmenandakan prestasi yang mengawali keberadaannya di masyarakat. Mencari rumput, dan angonmenggembala kerbau peliharaan sang ayah, ataudan mandi di kali[[Kali Angke|Sungai Angke]] menjadikannya terasah dalam menghadapi realitas kehidupan di lingkungan sekitarnya, sekaligus mengajarinya banyak hal tentang arti kehidupan. Dari sini pulalah ia mulai memahami detak jantung masyarakatnya. Tempaan sang ayah inilah yang kemudian memberanikan Wahidin muda untuk mengorganisir orangmasyarakat muda dikampungnya melalui [[Karang Taruna]] maupun Remajaremaja Masjidmasjid.
 
== Masa muda dan kuliah ==
Selepas menamatkan jenjang [[sekolah menengah pertama]], Wahidin meneruskan pendidikannya ke jenjang [[sekolah menengah atas|SMA Pribadi]] di [[Kota Tangerang|Tangerang]]. Ia tidak lagi berjalan kaki menuju sekolah, melainkan memakai sepeda sebagai moda transportasi dengan melewati jalan-jalan yang tergenang air dan penuh lumpur. Dia lulus dari SMA pada tahun 1972. Setelahnya, Wahidin muda tercatat sebagai mahasiswa di [[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik]], [[Universitas Indonesia]] untuk program strata satu dan wisuda pada 1982.
Selepas SMP, ia melanjutkan pendidikannya ke [[SMA]] di [[Tangerang]]. Berbekal nasihat orang tuanya untuk belajar, belajar, dan belajar; dengan sabar ia bersepeda ke sekolahnya di Tangerang, meski harus melewati jalan tanah yang becek. Nasihat itulah yang terus menyemangatinya belajar, hingga berhasil memasuki perguruan tinggi.
 
Memasuki dunia perkuliahan membuatnya terus aktif memimpin organisasi, khususnya remaja masjid di kampusnya. Jiwa kepemimpinannya terasah dimulai dari pimpinan asrama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampusnya, sebagai seorang Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia, dan juga termasuk salah satu pengurus [[Komite Nasional Indonesia Pusat]]. Selain itu, Wahidin juga menekuni agama melalui pengajian-pengajian, sehingga kontribusinya pada bidang keagamaan membuat dirinya dipercaya menjadi Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Jihad, [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Tangerang]] dan Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Azhom, Tangerang. Bahkan tak jarang pula ia diminta menjadi khatib di beberapa masjid.
 
Aktivitasnya tidak berhenti sampai disitu. Dunia persilatan warisan kakeknya, yang ia tekuni sejak kecil, ternyata mengantarnya untuk menjadi Ketua [[Ikatan Pencak Silat Indonesia]] Cabang [[Kabupaten Tangerang]]. Bahkan sejak tahun [[1970-an]], ia juga telah mendirikan padepokan silat di samping rumahnya dan merekrut pemuda untuk menjadi manusia tangguh dan berbudi. Dari sinilah ribuan pemuda hasil binaannya menyebar ke berbagai tempat.
Wahidin muda kemudian tercatat sebagai mahasiswa di [[Universitas Indonesia]], [[Jakarta]]-sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang terkenal sangat ketat dalam penyeleksian calon mahasiswanya hingga akhirnya berhasil tamat. Saat kuliah ia juga aktif mengkoordinir remaja masjid kampusnya. Menjadi pimpinan asrama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampusnya, sebagai ketua AMPI, pengurus KNPI; adalah pengalaman organisasi yang terus menempa watak kepemimpinannya. Bahkan di tengah kesibukannya sebagai Kepala Desa, ia masih menyempatkan diri mengajar di SMP PGRI dan SMA di kampungnya. Ini ia lakukan semata untuk mengabdi kepada masyarakat.
 
Kepeduliannya pada persoalan sosial, terutama dunia pendidikan, Wahidin wujudkan dengan membentuk sebuah lembaga kemasyarakatan, yakni Yayasan Kemanusiaan Nurani Kami pada tahun 1977. Yayasan ini bergerak memberikan beasiswa kepada pelajar pra sejahtera, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Menekuni agama malalui pengajian rutin tiap Rabu dan Jumat di rumahnya, serta aktif mangikuti pengajian didaerahnya merupakan langkah yang ia sadari akan selalu menuntunnya ke kebenaran yang hakiki. Oleh karena itulah, sejak lama, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Jihad, [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Tangerang]] dan Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Azhom, Tangerang. Bahkan ia pun kerap diminta menjadi khotib di beberapa masjid.
 
Pada 1978, Wahidin didaulat oleh warga desanya untuk ikut serta dalam pencalonan sebagai [[Kepala Desa]]. Tak disangka, ia memperoleh kemenangan dan terpilih menjadi kepala desa. Dengan demikian, Wahidin menjadi kepala desa termuda dan berpendidikan tinggi pertama di Tangerang. Di samping pekerjaannya sebagai kepala desa, ia juga mengajar di SMP dan SMA [[PGRI]] di daerah asalnya. Tiga tahun kemudian, seorang gadis [[suku Jawa]] yang merupakan teman kuliahnya yang bernama Niniek Nuraini ia nikahi dan dari pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Luky Winiastri, Nesya Sabina, dan Muhammad Fadhlin Akbar.
Aktivitasnya tidak berhenti sampai disitu. Dunia persilatan warisan engkongnya, yang ia tekuni sejak kecil, ternyata mengantarnya untuk menjadi Ketua IPSI [[Kabupaten Tangerang]]. Bahkan sejak tahun [[1970-an|70-an]], ia juga telah mendirikan padepokan silat di samping rumahnya dan merekrut pemuda untuk menjadi manusia tangguh dan berbudi. Dari sinilah ribuan pemuda hasil binaannya menyebar ke berbagai tempat.
 
Wahidin meneruskan program strata dua ketika menjabat [[Wali Kota Tangerang]]. Ia berkuliah di [[Universitas Satyagama]] untuk program studi Magister Ilmu Pemerintahan dan lulus pada 2009, serta menamatkan program studi Ilmu Pemerintahan di [[Universitas Padjadjaran]] dengan menyandang gelar [[Doktor]] pada 2013.
Kepedulian dirinya terhadap persoalan sosial terutama dunia pendidikan-ia wujudkan dengan membentuk sebuah lembaga, yakni Yayasan Kemanusiaan Nurani Kami pada tahun 1977. Yayasan ini sampai sekarang mampu memberikan beasiswa kepada 150 orang, mulai dari tingkat [[sekolah dasar]] hingga perguruan tinggi. Dan ketika ekonomi krisis melanda, ia pun harus bekerja lebih keras lagi mengingat jumlah anak putus sekolah kian bertambah.
 
== Karier awal ==
Tahun 1978, ditengah perjalanan masa mudanya, ia didaulat oleh warga desanya untuk ikut pencalonan Kepala Desa. Tidak disangka, ia kemudian terpilih sebagai Kepala Desa. Maka, jadilah Wahidin muda seorang Kepala Desa termuda dan berpendidikan sarjana yang pertama di Tangerang; bahkan status bujangan. Dari sinilah ia mulai mengenal makna mengabdi yang sesungguhnya. Tiga tahun kemudian, gadis jawa teman kuliahnya ia nikahi; dan hingga kini ia telah dikaruniai 3 orang anak.
Pengangkatannya menjadi [[pegawai negeri sipil]] sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Selepas menjabat sebagai kepala desa, Wahidin diamanatkan menjadi lurah di [[Pinang, Pinang, Tangerang|Pinang]] pada 1981. Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 11 April 1988, ia termasuk pegawai negeri sipil di dalam jajaran birokrat [[Kota Tangerang|Kota Administratif Tangerang]]. Saat itu, ia diberi mandat untuk menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Pajak hingga berlanjut menduduki jabatan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) pada tanggal 12 November 1988. Kemudian, ia dimutasi dari jabatannya dan diberi kepercayaan sebagai Kepala Bagian Pembangunan pada 1991. Pada 1993, Wahidin ditunjuk oleh pemerintah daerah untuk menjabat Camat [[Tigaraksa, Tangerang|Tigaraksa]] dan Camat [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]] pada 1995. Di [[Kabupaten Tangerang]], ia menduduki posisi Kepala Dinas Kebersihan (1997) dan Asisten Tata Prasarana (1998), sebelum akhirnya kembali menjadi Sekretaris Daerah Kota Tangerang pada 2003.
 
== Karier politik ==
UU No.5 tahun 1979 mengantarnya menjadi Pegawai Negeri. Setelah menjadi Sekretaris Kota Administratif Tangerang, kemudian Kabag di [[Kabupaten Tangerang]], Camat [[Tigaraksa, Tangerang|Tigaraksa]], Camat [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]], Kepala Dinas, Asisten Pemda Tangerang, Sekda [[Kota Tangerang]], Wali kota Tangerang selama dua periode, yaitu periode 2003-2008, dan periode 2009-2013.
 
=== Wali kotaKota Tangerang 2003-2013(2003–2013) ===
[[Berkas:Wahidin Halim.jpg|jmpl|Potret resmi Wahidin Halim ketika menjabat sebagai Wali Kota Tangerang]]
Wahidin Halim terpilih sebagai Wali Kota Tangerang pada tahun 2003-2004. Saat itu, sistem pemilihan wali kota masih dilakukan oleh wakil rakyat di parlemen, yakni DPRD. Ketika itu, ada tiga kandidat calon Wali Kota dan wakil Wali Kota, antara lain pasangan Fakhrudin-Sadjiran Tarmiji, Rusman Umar-Mad Sani Mahmud dan Wahidin Halim-Deddy Syafei. Dalam proses pemilihan itu, pasangan Wahidin Halim-Deddy Syafei unggul telak dengan memperoleh 34 suara. Sedangkan, kedua lawannya masing-masing hanya mendapat empat suara.<ref>[http://www.tangerangnews.com/kota-tangerang/read/8532/9-tahun-yang-ikhas-wahidin-halim-mengabdi---melayani-warga-kota-tangerang "9 tahun yang iklhas Wahidin Halim mengabdi melayani Warga Kota Tangerang"]</ref>
Baris 93 ⟶ 99:
Di akhir masa jabatannya, Wahidin mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan hingga saat ini. “Saya akui, persoalan air bersih, transportasi, dan bencana banjir masih harus dipikirkan dan diselesaikan,” ujarnya. Masukan masyarakat lain dalam 20 tahun peringatan Kota Tangerang yaitu Kecamatan Neglasari yang kesulitan air, 17 titik di 7 kecamatan yang rawan banjir, lapangan pekerjaan untuk warga sendiri, dibandingkan untuk pendatang dikota Industri tersebut, keberpihakan dan permodalan untuk UKM, penerapan slogan kota "Akhlakul Karimah"<ref>[https://kabartangsel.com/20-tahun-kota-tangerang-inilah-pr-wahidin-halim/ "20 tahun Kota Tangerang, inilah PR Wahidin Halim"]</ref>
 
=== MengikutiAnggota PemilihanDewan GubernurPerwakilan BantenRakyat 2011(2014–2016) ===
{{see also|Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2014–2019}}
Pada Pemilihan Gubernur Banten tahun 2011 yang diikuti 3 pasangan calon, Wahidin Halim mencalonkan diri menjadi Calon Gubernur bersama Calon Wakil Gubernur [[Irna Narulita]] (istri dari mantan Bupati Pandeglang [[Achmad Dimyati Natakusumah]]). Mereka hanya diusung Partai Demokrat yang hanya memiliki 18 kursi di DPRD Banten, dibandingkan lawannya Inkumben yang diusung banyak Partai Politik.<ref>{{Cite web |url=http://sp.beritasatu.com/home/kpu-banten-tetapkan-tiga-pasangan-calon-gubernur/10708 |title="KPU Banten tetapkan tiga pasangan calon Gubernur" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160820094544/http://sp.beritasatu.com/home/kpu-banten-tetapkan-tiga-pasangan-calon-gubernur/10708 |dead-url=yes }}</ref> Hasil Pilgub, Wahidin-Irna meraih 38,97 persen suara sah dikalahkan Ratu Atut-Rano Karno yang meraih 49,64 persen suara sah, calon lainnya Jazuli-Makmun hanya mendapat 11,42 persen suara sah. Atut-Rano menang di 7 dari 8 kabupaten/kota yang hanya dikalahkan Wahidin di kota asalnya, Tangerang.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/10/30/16103077/atut-rano.menangi.pilkada.banten "Atut Rano menangi Pilkada Banten"]</ref>
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|Pemilu Legislatif 2014]], Wahidin maju sebagai calon legislatif di [[Dewan Perwakilan Rakyat]] mewakili [[Partai Demokrat]] dari daerah pemilihan Banten III yang meliputi Kota Tangerang, [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]]. Hal inilah yang mengharuskan dia untuk mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Tangerang.<ref>{{cite news|editor-last=Saputra|editor-first=Desy|date=10 Mei 2013|title=Wali Kota Tangerang mengundurkan diri|url=https://m.antaranews.com/amp/berita/374039/wali-kota-tangerang-mengundurkan-diri|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022|last=Irfan|first=Achmad}}</ref> Ia mendapatkan 84.025 suara melebihi perolehan suara partainya, yakni Partai Demokrat yang mencapai 25.047 suara.<ref>{{cite news|editor-last=Shofiana Syatiri|editor-first=Ana|date=24 April 2014|title=Mantan Walkot Tangerang Raup Suara Terbanyak|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/24/1007563/Mantan.Walkot.Tangerang.Raup.Suara.Terbanyak|work=[[Kompas.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
 
Pelantikan dilakukan pada 1 Oktober 2014 bersama dengan 559 anggota legislatif lainnya untuk masa jabatan 2014–2019. Sempat pula dirinya ditawari oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]] untuk menduduki posisi [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]], namun ditolaknya.{{butuh rujukan}} Baginya, berada di pimpinan [[Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi II]] sebagai wakil ketua lebih pantas diterimanya.<ref>{{cite news|author=Indra Akuntono|editor-last=Hari Wiwoho|editor-first=Laksono|date=29 Oktober 2014|title=Ini Susunan Pimpinan Komisi yang Dikuasai Koalisi Merah Putih|url=https://www.kompas.com/nasional/read/2014/10/29/16224341/ini-susunan-pimpinan-komisi-yang-dikuasai-koalisi-merah-putih|work=[[Kompas.com]]|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ketika pencalonannya sebagai gubernur Banten pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]], ia mengajukan pengunduran dirinya pada September 2016<ref>{{cite news|author=|editor-last=Hamdi|editor-first=Arif|date=23 September 2016|title=Wahidin-Andika Ajukan Pengunduran Diri dari Anggota DPR|url=https://titiknol.co.id/politik/wahidin-andika-ajukan-pengunduran-diri-dari-anggota-dpr/|work=Titik Nol|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref> dan digantikan oleh [[Hartanto Edhie Wibowo]] melalui pergantian antar waktu.<ref>{{cite news|author=|editor-last=|editor-first=|date=10 Januari 2017|title=DPR lantik 9 anggota PAW karena maju di Pilkada 2017|url=https://m.merdeka.com/peristiwa/dpr-lantik-9-anggota-paw-karena-maju-di-pilkada-2017.html|work=[[Merdeka.com]]|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
Wahidin Halim selaku Wali kota Tangerang memang pernah melarang Gubernur Banten Ratu Atut untuk merecoki Pemerintah Kota Tangerang. "Sejak awal kami membentengi supaya mereka (Atut-red) tidak masuk melalui proyek-proyeknya. Sistem online dalam pelelangan dan tender membatasi ruang dia," kata Wahidin. Wahidin menjelaskan selama 10 tahun memimpin Kota Tangerang, dia sangat ketat dan memperingatkan Atut agar tidak "merecoki" pembangunan di Kota Tangerang. "Kami bilang jangan diganggu. Bahkan kami menolak bantuan serupa dana hibah di berbagai bidang, seperti kesehatan dan sebagainya, karena terindikasi tidak jelas," ujar Wahidin. Wahidin juga cukup keras dalam mengkritisi kebijakan Gubernur Banten, salah satunya Kerjasama Pemprov Banten-Pemprov DKI Jakarta yang ditudingnya hanya formalitas dan menganggap Ratu Atut tidak mengetahui permasalahan batas wilayah Tangerang-Jakarta.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2013/10/10/078520684/wahidin-halim-pernah-larang-atut-recoki-tangerang "Wahidin Halim pernah larang Atut recoki Tangerang"]</ref> Dia pun mendukung KPK saat kasus suap Pilkada Lebak merembet ke Ratu Atut dan sudah ditetapkannya Wawan menjadi tersangka, dan mengatakan dinasti mereka akan jatuh.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2013/10/10/078520816/wahidin-halim-dinasti-atut-tersungkur "Wahidin Halim: Dinasti Ratu Atut tersungkur"]</ref> Pada tahun 2014, Wahidin juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi untuk kasus suap Ratu Atut ke Ketua MK Akil Mochtar<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/13/mantan-wali-kota-tangerang-diperiksa-kpk "Mantan Wali Kota Tangerang diperiksa KPK"]</ref>
 
=== DPRGubernur 2014-2019Banten ===
Pada Pemilu 2014, Wahidin mencalonkan diri menjadi Calon Legislatif di DPR mewakili Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan Banten III (meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan. Wahidin pun mundur dari jabatannya sebelum masa jabatannya habis. Wahidin menolak disebut melarikan diri. "Sebelumnya memang saya tidak tertarik menjadi caleg. Makanya ada pergolakan batin, karena sebelumnya saya berjanji kepada masyarakat untuk menyelesaikan tugas sampai masa jabatan habis. Tapi, saya juga punya kemampuan untuk memberikan pengabdian yang lebih luas di tingkat DPR,"<ref>[http://www.beritasatu.com/pemilu-2014/113824-mundur-wali-kota-tangerang-tolak-disebut-melarikan-diri.html "Mundur, Wali Kota Tangerang Tolak disebut Melarikan diri"]</ref>. Wahidin memperoleh dukungan cukup fantastis, yakni sebanyak 84.025 suara. Angka tersebut tiga kali lebih banyak dibanding suara partainya sendiri yang hanya mendapat 25.047 suara. Jumlah total suara sah partai dan caleg Partai Demokrat sendiri ada sebanyak 131.102 suara.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/24/1007563/Mantan.Walkot.Tangerang.Raup.Suara.Terbanyak "Mantan Walkot Tangerang Raup Suara Terbanyak"]</ref>
 
=== Pencalonan ===
Di DPR, Wahidin menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR-RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan dan reforma agraria.<ref>[http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef840 "Profil Wahidin Halim, WikiDPR"]</ref> Kendati berlatar belakangan pemerintahan yang sarat birokrasi, dalam urusan rapat di DPR, Wahidin termasuk pimpinan yang tidak bertele-tele. “Kalau rapat itu bisa dibuat singkat kenapa harus dibuat lama. Yang penting hasilnya,”<ref>[http://www.biografi.co/2015/10/wahidin-halim-dari-kades-sampai-sayur.html "Wahidin Halim, dari kades sampai sayur asem"]</ref>
Wahidin yang masih menjabat sebagai [[Wali Kota Tangerang]] mengumumkan niatnya untuk maju sebagai calon [[Gubernur Banten|gubernur]] pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2011|Pilgub Banten 2011]].<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=21 Februari 2011|title=Wahidin Halim Siap Maju Pemilihan Gubernur Banten 2011|url=https://metro.tempo.co/read/314979/wahidin-halim-siap-maju-pemilihan-gubernur-banten-2011|work=[[Tempo.co]]|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ia melakukan safari politik dengan [[Partai Demokrat]], [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]], [[Partai Persatuan Pembangunan]], [[Partai Keadilan Sejahtera]], [[Partai Gerakan Indonesia Raya]], dan [[Partai Kebangkitan Bangsa]], kecuali [[Partai Golongan Karya]] yang berpeluang besar mengusung kembali [[Ratu Atut Chosiyah]]. Pengajuan cuti sebagai Wali Kota dilakukannya untuk pencalonan gubernur dari 5 sampai 18 Oktober 2011 dan posisinya sementara dijabat oleh wakilnya, [[Arief Rachadiono Wismansyah|Arief Rachadiono]].<ref>{{cite news|editor-last=Suprihadi|editor-first=Marcus|date=21 September 2011|title=Wahidin Halim Cuti|url=https://edukasi.kompas.com/read/2011/09/21/20482753/~Megapolitan~News|work=[[Kompas.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Pada akhirnya, ia memilih [[Irna Narulita]] sebagai calon [[Wakil Gubernur Banten|wakil gubernur]] mendampinginya.<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=14 Juli 2011|title=WH Gandeng Irna, Demokrat Optimis|url=http://tangerangnews.com/banten/read/5181/WH-Gandeng-Irna-Demokrat-Optimis|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Mereka diusung oleh [[Partai Demokrat]] dan mendapat nomor urut dua.<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=25 Agustus 2011|title=Atut-Rano 1, WH-Irna 2, Jazuli-Makmun 3|url=http://www.tangerangnews.com/properti/read/5448/Atut-Rano-1-WH-Irna-2-Jazuli-Makmun-3|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Hasil rekapitulasi suara atas pasangan calon Wahidin dan Irna mengungguli kedua pasangan calon lainnya di [[Kota Tangerang]].<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=28 Oktober 2011|title=Pilgub Banten, Wahidin-Irna Kuasai Tangerang|url=https://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/10/28/ltric5-pilgub-banten-wahidinirna-kuasai-tangerang|website=[[Republika.co.id]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Meski demikian, perolehan suara mereka belum bisa menggeser posisi suara mayoritas yang dimenangkan oleh pasangan calon Ratu Atut dan [[Rano Karno]] di [[Banten]].
 
Pada 30 Oktober 2011, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan kemenangan pasangan calon Ratu Atut dan Rano Karno.<ref>{{cite news|editor-last=Sidik|editor-first=Jafar M|date=30 Oktober 2011|title=KPU tetapkan Atut-Rano pemenang Pilgub Banten|url=https://m.antaranews.com/berita/282211/kpu-tetapkan-atut-rano-pemenang-pilgub-banten|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Hal ini membuat Wahidin dan Irna tidak terima atas keputusan yang telah diumumkan tersebut. Mereka mengajukan gugatan atas hasil rekapitulasi suara kepada [[Mahkamah Konstitusi]].<ref>{{cite news|author=Hasan Kurniawan|date=24 Oktober 2011|title=Wahidin-Irna Siapkan Gugatan Pilgub Banten ke MK|url=https://news.okezone.com/read/2011/10/24/339/519479/wahidin-irna-siapkan-gugatan-pilgub-banten-ke-mk|work=[[Okezone.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Namun, Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk menolak gugatan mereka dan memenangkan Ratu Atut dan Rano Karno.<ref>{{cite news|author=Asep Fathulrahman|date=22 November 2011|title=MK Menangkan Ratu Atut-Rano Karno - VIVA|url=https://www.viva.co.id/amp/berita/nasional/266502-mk-menangkan-ratu-atut-rano-karno|work=[[VIVA.co.id]]|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
=== Pencalonan Gubernur Banten di Pilgub 2017 ===
[[Berkas:Wahidin Halim Cagub Banten 2017.jpg|jmpl|200px|Wahidin Halim sebagai Cagub di Pilkada Banten 2017|pra=Special:FilePath/Wahidin_Halim_Cagub_Banten_2017.jpg]]
 
Pada 2015, Wahidin mengutarakan niatnya untuk maju kembali pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]].<ref>{{cite news|author=|date=15 Agustus 2015|title=Wahidin Halim Ingin Rebut Kursi Gubernur Banten Priode Mendatang|url=https://www.tangerangnet.com/2015/08/wahidin-halim-ingin-rebut-kursi.html?m=1|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref><ref>{{cite news|author=|date=9 November 2015|title=Pilgub Banten, WH: Saya Punya Kans Besar|url=https://palapanews.com/2015/11/09/pilgub-banten-wahidin-halim-saya-punya-kans-besar/|work=Palapa News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Kemudian, ia memilih [[Andika Hazrumy]], anak dari Ratu Atut yang juga mantan rivalnya sebagai calon wakil gubernur pendampingnya.<ref>{{cite news|author=Yandhi Deslatama|date=24 Agustus 2016|title=Dulu Lawan, Wahidin Halim Kini Berpasangan dengan Putra Ratu Atut|url=https://www.liputan6.com/pilkada/read/2584671/dulu-lawan-wahidin-halim-kini-berpasangan-dengan-putra-ratu-atut|work=[[Liputan6.com]]|location=|access-date=13 Mei 2022|editor-last2=Hatta|editor-first2=Raden Trimutia|editor-last=Yulika|editor-first=Nila Chrisna}}</ref> Mereka dideklarasikan pada 22 September 2016, serta diusung oleh Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, [[Partai Hati Nurani Rakyat]], dan [[Partai Amanat Nasional]].<ref>{{cite news|author=Batur Parisi|editor-last=Badriyah|editor-first=Laela|date=22 September 2016|title=WH-Andika Deklarasi Jadi Bakal Calon Kepala Daerah Banten|url=https://www.medcom.id/nasional/daerah/xkE8BnMb-wh-andika-deklarasi-jadi-bakal-calon-kepala-daerah-banten|work=[[Medcom.id]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah perpolitikan Banten, bahwa Partai Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak berada dalam koalisi yang sama untuk mengusung salah satu pasangan calon.<ref>{{cite news|author=Laurens Dami|date=6 Agustus 2016|title=Sejarah Pertama di Pilgub Banten, Partai Golkar dan PDIP Akan Berhadap-hadapan|url=https://www.beritasatu.com/nasional/378329/sejarah-pertama-di-pilgub-banten-partai-golkar-dan-pdip-akan-berhadaphadapan|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
Saat ini dia mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Banten 2017<ref>[https://nasional.tempo.co/read/news/2016/03/21/078755479/pilkada-banten-2017-wahidin-halim-bakal-tantang-rano-karno "Pilkada Banten 2017, Wahidin Halim bakal tantang Rano Karno"]</ref> Keinginan tersebut bahkan diutarakan sejak 2015<ref>[http://www.tangerangnet.com/2015/08/wahidin-halim-ingin-rebut-kursi.html "Wahidin ingin rebut kursi Gubernur Banten"]</ref> Perkembangan terakhir bulan Agustus 2016, Beliau dipasangkan dengan [[Andika Hazrumy]], Anggota DPR asal Golkar yang juga putra [[Ratu Atut Chosiyah]]. Pasangan Wahidin-Andika diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Hanura. Hal ini menjadi unik karena untuk pertamakalinya dalam sejarah perpolitikan Banten, Golkar dan PDI-P nantinya akan berhadap-hadapan setelah sebelumnya selalu bersama-sama.<ref>[https://news.detik.com/berita/3271012/gandeng-golkar-hanura-pd-usung-wahidin-andika-hazrumy-di-pilgub-banten "Gandeng Golkar dan Hanura, PD usung Wahidin-Andika Hazrumy"]</ref> Wahidin yang dahulu menjadi rival keluarga Ratu Atut kemudian menggandeng anaknya yaitu Andika dinilai Pengamat Politik sebagai fenomena wajar yang sering terjadi di Banten dan menguntungkan karena memiliki 2 basis massa yang tidak beririsan.<ref>[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/16/08/10/obol7d282-pasangan-bacagub-wahidinandika-tawarkan-solusi-bangun-banten "Pasangan Bacagub Wahidin-Andika tawarkan Solusi Bangun Banten"]</ref>
 
Kemenangan berpihak pada Wahidin dan Andhika. Berdasarkan perolehan suara hasil rekapitulasi Pilgub Banten 2017, mereka mendapatkan 2.411.213 atau 50,95% suara, meskipun hanya unggul di Kota Tangerang dan [[Kabupaten Serang]].<ref>{{cite news|author=Laurens Dami|date=26 Februari 2017|title=Hasil Resmi KPU Banten, WH-Andika Unggul 89.890 Suara|url=https://www.beritasatu.com/nasional/416463/hasil-resmi-kpu-banten-whandika-unggul-89890-suara|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Cilegon|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
== Pendidikan ==
* SD Negeri Pinang Tangerang Lulus Tahun 1966
* SMP Persiapan Negeri Ciledug (SMP 3) Tangerang Lulus Tahun 1969
* SMA Pribadi Tangerang (SMA 1) Tangerang Lulus Tahun 1972
* [[Universitas Indonesia]] (UI), FISIP Jurusan Administrasi Negara Lulus Tahun 1982
* [[Universitas Padjajaran]] – Institut Ilmu Pemerintahan Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan
* Universitas Satyagama, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan (S2) Lulus Tahun 2009
* [[Universitas Padjadjaran]] (UNPAD) Program Doktoral Program Studi Ilmu Pemerintahan (S3) Lulus Tahun 2011
 
== Pengalaman Organisasi ==
Baris 129 ⟶ 128:
* Mustasyar [[Nahdlatul Ulama|NU]] Kota Tangerang Tahun 2002-Sekarang
 
== Riwayat KarierBibliografi ==
* ''Demokrasi SMS: Rakyat Bertanya, WH Menjawab'' (2004) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Pembangunan Menuju Akhlakul Karimah'' (2004) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Manajemen Spiritual Menuju Masyarakat Akhlakul Karimah'' (2004) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Ga Gampang Ngurus Kota'' (2005) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Ziarah Budaya Kota Tangerang Menuju Masyarakat Berperadaban Akhlakul Karimah'' (2005) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Akhlakul Karimah Kiblat Masyarakat Kota Tangerang'' (2005) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Dunia Pendidikan Akal Budi dan Visi Kota Tangerang'' (2007) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Bersih Itu Indah'' (2010) <!-- {{ISBN|}} -->
 
== Penghargaan ==
* Kepala Desa [[Pinang, Pinang, Tangerang|Pinang]] (1978)
* Lurah [[Pinang, Pinang, Tangerang|Pinang]] (1981)
* Kasubdin Pajak [[Kota Tangerang|Kotif Tangerang]] (11 April 1988)
* Sekretaris Daerah Kotif Tangerang (12 November 1988)
* Pejabat Wali kota Tangerang
* Kabag Pembangunan [[Kota Tangerang|Kotif Tangerang]] (1991)
* Camat [[Tigaraksa, Tangerang|Tigaraksa]] (1993)
* Camat [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]] (1995)
* Kepala Dinas Kebersihan [[Kabupaten Tangerang]] (1997)
* Asisten Tata Prasarana [[Kabupaten Tangerang]] (1998)
* Sekretaris Daerah [[Kota Tangerang]] (2003)
* [[Daftar Wali Kota Tangerang|Wali Kota Tangerang]] (Periode 2003-2013)
* Wakil Ketua Komisi II DPR RI (2014-2016)
* Gubernur Banten (2017-sekarang)
 
=== KekayaanTanda kehormatan ===
* [[Pemerintah Indonesia]] :
Wahidin Halim, berdasarkan laporan KPK per tanggal 30 Juni 2011, jumlah harta kekayaannya mencapai Rp 9,508 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan LHKPN pada 28 Maret 2008, di mana saat itu jumlah harta kekayaan Wahidin Halim sebesar Rp 7,998 miliar.<ref>{{Cite web |url=https://m.tempo.co/read/news/2011/10/07/178360338/ratu-atut-kandidat-gubernur-paling-kaya |title="Ratu Atut kandidat Gubernur paling kaya" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160813204750/https://m.tempo.co/read/news/2011/10/07/178360338/ratu-atut-kandidat-gubernur-paling-kaya |dead-url=yes }}</ref>
** [[Berkas:Satyalancana Karya Satya rib.svg|50px]] [[Satyalancana Karya Satya|Satyalancana Karya Satya 20 Tahun]] oleh [[Presiden Republik Indonesia]] — 2007
* [[Lembaga Swadaya Masyarakat]] dan lainnya :
** Pelopor Se-Abad Kebangkitan Nasional oleh [[Jawa Pos]] — 2008
 
=== PenghargaanGubernur Banten ===
Berikut ini adalah daftar penghargaan Wahidin ketika menjabat sebagai [[Gubernur Banten]] selama masa kepemimpinannya:
Berikut sejumlah penghargaan yang diterima selama menjabat Wali kota Tangerang<ref>[http://bangwahidin.blogspot.co.id/p/penghargaan.html "Penghargaan"]</ref><ref>{{Cite web |url=http://pilgubbanten.id/riwayat-hidup-dr-h-wahidin-halim-m-si/ |title="Riwayat Hidup Dr. H. Wahidim Halim M.Si" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160817062638/http://pilgubbanten.id/riwayat-hidup-dr-h-wahidin-halim-m-si/ |dead-url=yes }}</ref>
* Baznas Award Kategori "Pemerintah Provinsi Pendukung Kebangkitan Zakat" oleh [[Badan Amil Zakat Nasional]] — 2019<ref>{{cite news|author=|date=10 September 2019|title=Dorong ASN Partisipasi Zakat, Gubernur Banten Raih Anugerah Baznas Award 2019|url=https://biroorganisasi.bantenprov.go.id/dorong-asn-partisipasi-zakat-gubernur-banten-raih-anugerah-baznas-award-2019|work=Pemerintah Provinsi Banten|publisher=Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi|location=|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
* Provinsi Terinovatif oleh [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]] — 2020<ref>{{cite news|author=Ahmad|date=19 Desember 2020|title=Banten Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif|url=https://timurmedia.com/banten-raih-penghargaan-provinsi-terinovatif/|website=timurmedia.com|location=Jakarta|access-date=14 Mei 2022|archive-date=2022-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220810180817/https://timurmedia.com/banten-raih-penghargaan-provinsi-terinovatif/|dead-url=yes}}</ref>
* BKN Award Kategori "Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward">{{cite news|author=|date=26 Agustus 2021|title=Gubernur Banten Terima Penghargaan BKN Award 2021|url=https://www.beritasatu.com/nasional/819193/gubernur-banten-terima-penghargaan-bkn-award-2021|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Serang|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
* BKN Award Kategori "Implementasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian dan Pemanfaatan Computer Assisted Test" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward" />
* BKN Award Kategori "Penilaian Kompetensi" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward" />
* BKN Award Kategori "Pengawasan dan Pengendalian" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward" />
* Public Health Care Immediate Response in Pandemic Prevention oleh Anugerah Indonesia Award — 2021<ref>{{cite news|author=Andre Nanda Saputra|date=24 November 2021|title=Wahidin Halim Terima Penghargaan Gubernur Paling Responsif Penanganan COVID-19|url=https://monologis.id/nusantara/wahidin-halim-terima-penghargaan-gubernur-paling-responsif-penanganan-covid19|website=monologis.id|location=Jakarta|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
 
=== Wali Kota Tangerang ===
'''Pribadi'''
Berikut ini adalah daftar penghargaan Wahidin ketika menjabat sebagai [[Wali Kota Tangerang]] selama masa kepemimpinannya:<ref>[http://bangwahidin.blogspot.co.id/p/penghargaan.html "Penghargaan"]</ref><ref>{{Cite web |url=http://pilgubbanten.id/riwayat-hidup-dr-h-wahidin-halim-m-si/ |title="Riwayat Hidup Dr. H. Wahidim Halim M.Si" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160817062638/http://pilgubbanten.id/riwayat-hidup-dr-h-wahidin-halim-m-si/ |dead-url=yes }}</ref>
* Tanda Kehormatan [[Satyalancana Karya Satya]] 20 tahun dari Presiden RI, tahun 2007
* Pelopor se-Abad Kebangkitan Nasional dari [[Jawa Pos]], tahun 2008
 
'''Pemerintahan dan Pelayanan Publik'''
Baris 211 ⟶ 214:
== Kontroversi ==
=== Tuduhan Korupsi ===
Saat Pilgub Banten 2011, Wahidin dituding terlibat korupsi dalam Pengadaan Lahan Bandara Soekarno Hatta tahun 2002.<ref>[http://news.okezone.com/read/2011/08/19/339/494088/kpk-didesak-segera-periksa-wahidin-halim "KPK didesak segera periksa Wahidin Halim"]</ref> Pembebasan lahan ditangani Tim Sembilan yang terdiri atas Pemkot Tangerang, PT Angkasa Pura II, dan BPN Tangerang. Wahidin yang saat itu menjabat Sekretaris Daerah Kota Tangerang menjadi Ketua Tim Sembilan. Kasus bermula dari Polda Metro Jaya yang pada tahun 2006 mencium adanya penyelewengan dana untuk pembebasan lahan bandara seluas 80 hektar yang terjadi sejak tahun 2002 dan merugikan negara sebesar Rp 2,537 milliar. Ditetapkan 8 tersangka dari Pegawai Dinas Pertanian, BPN, Angkasa Pura serta Lurah dan Camat di Kota Tangerang dengan dakwaan melakukan penggelembungkan biaya pembebasan lahan dengan mengubah status tanah dari tanah sawah dan tanah rusak (bekas empang) menjadi tanah darat, sehingga harganya menjadi lebih tinggi. Wahidin sempat kabarnya akan dipanggil Polda Metro sebagai saksi dan menyatakan keiapannya,<ref>{{Cite web |url=http://www.antikorupsi.org/id/content/wali-kota-tangerang-jadi-saksi-korupsi |title="Wali Kota Tangerang jadi saksi korupsi" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160821025532/http://www.antikorupsi.org/id/content/wali-kota-tangerang-jadi-saksi-korupsi |dead-url=yes }}</ref> meskipun sempat terkendala izin pemeriksaan kepala daerah dari Presiden.<ref>[{{Cite web |url=http://tempo.co.id/hg/jakarta/2006/09/06/brk,20060906-83415,id.html |title="Kejaksaan Tinggi Banten terima berkas Korupsi Bandara"] |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160817000333/http://tempo.co.id/hg/jakarta/2006/09/06/brk,20060906-83415,id.html |dead-url=yes }}</ref> Tahun 2008, pada putusan Kasasi, Mahkamah Agung memutus bebas 2 tersangka dari Angkasa Pura sebelumnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.indekshukum.org/catalog/detail/ed474266-e783-1783-a55b-303030373338.html |title="Putusan Mahkamah Agung Nomor 320K/PID.SUS/2008 Tahun 2008 ARYO MULYANTO, SH. bin SUDARWO ; RUSMINO, SH. Bin M. HASAN" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160823005435/http://www.indekshukum.org/catalog/detail/ed474266-e783-1783-a55b-303030373338.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada tahun 2011, Kejaksaan Negeri Tangerang mengumumkan adanya kemungkinan tersangka baru. Staf Khusus Wali kota Tangerang yang menjadi Ketua BPLHD Tangerang, Affandi Permana yang saat 2002 menjabat Sekretaris Tim Sembilan dijadikan tersangka bersama seorang pegawai Angkasa Pura II Sukohadi. Akan tetapi karena tidak cukup bukti, kejaksaan menerbitkan SP3 dan mengubah status mereka menjadi tidak tersangka.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/02/26/misx1t-jaksa-hentikan-kasus-korupsi-bandara-soekarno-hatta "Jaksa hentikan Kasus Korupsi Bandara Soekarno Hatta"]</ref> Saat Pilgub 2011, Massa Demonstran melaporkan Wahidin ke KPK dan mendesak KPK untuk mengambil alih “Kami melaporkan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan bandara dengan nomor aduan 2011-08-000320,”,<ref>{{Cite web |url=http://m.rmol.co/read/2011/08/24/37502/pedoman.php |title="Ditunggu, Keberanian KPK menyentuh Wahidin Halim" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160812192055/http://m.rmol.co/read/2011/08/24/37502/pedoman.php |dead-url=yes }}</ref> agar pengungkapan perkara selama ini sebatas menjerat sejumlah pejabat di tingkat bawah atau pelaksana lapangan, bukan substansi pejabat yang tersangkut perkara. Massa juga mendesak Kejaksaan Negeri tidak pilih kasih dalam pemeriksaan. Selain hal tersebut, Sejumlah kalangan juga mulai mempersoalkan banyaknya kejanggalan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang. Indikasi tersebut dapat dilihat dari pengalokasian dana hibah dan bantuan sosial yang begitu besar sampai 300%. Kenaikan ini sangat fantastis karena sebelumnya dana hibah hanya berkisar 13,38 miliar pada tahun 2011 bertambah menjadi Rp 45,67 miliar atau naik sebesar Rp 32,9 miliar. Sejak KPK menerima laporan tersebut pada 2011, kasus ini tidak ada kelanjutan kabar sampai sekarang
Baris 223 ⟶ 226:
Saat akan mendaftarkan diri jadi Calon Legislatif di Pemilu 2014, proses pengunduran dirinya sebagai wali kota telah diproses hingga disahkan di sidang paripurna DPRD Kota Tangerang. Namun, sesaat sebelum DCT diumumkan, Wahidin menyatakan dirinya mundur sebagai Caleg, merasa sudah cukup 30 tahun karier politiknya dan ingin mengajar.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/08/22/mrxij4-mundur-sebagai-bacaleg-walkot-tangerang-ingin-jadi-dosen "Mundur jadi Bacaleg, Walkot Tangerang ingin jadi Dosen"]</ref> Pada saat pengumuman, Beliau ditetapkan masuk dalam DCT (Daftar Calon Tetap) dari KPU. Menteri Dalam Negeri merasa kecolongan dan meminta Wahidin mundur dari Wali kota Tangerang.<ref>[http://www.beritasatu.com/politik/134670-mendagri-masuk-dct-walikota-tangerang-harus-mundur.html "Mendagri: Masuk DCT Wali kota Tangerang harus mundur"]</ref> Komisioner KPU mengatakan pengunduran diri tidak bisa dilakukan sepihak pasca ditetapkan DCT. ”Setelah melayangkan surat pengunduran diri sebagai Wali kota karena mendaftar sebagai caleg, dan akhirnya mengundurkan diri sebagai caleg, tapi namanya tetap ada di DCT, pengunduran diri Wahidin Halim sebagai Wali kota tidak dapat ditarik kembali. Ia harus segera mundur sebagai Wali kota Tangerang sesuai Undang-undang Nomor 8 tahun 2012 Pasal 51 ayat (1) huruf k jo Pasal 51 ayat (2) huruf h UU Pemilu, yakni surat pengunduran diri tidak dapat ditarik kembali,” tegas Ray, Pengamat Politik Lingkar Madani. Ketua DPR yang juga Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menuding ketidakdewasanya Wahidin dalam berpolitik.<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2013/08/25/wahidin-halim-didesak-segera-mundur-dari-jabatan-wali-kota-tangerang?page=1 "Wahidin Halim didesak segera mundur dari Jabatan Wali Kota Tangerang"]</ref>
 
Wahidin juga langsung dicopot dari posisinya Ketua DPD Partai Demokrat Banten, dalam rapat yang disaksikan langsung oleh Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono. Surat tersebut ditandatangani Ketua Harian dan Sekjen tanggal 27 Agustus 2013. Alasan pencopotannya yaitu dikarenakan penolakan Wahidin atas instruksi partai ketika Pilkada Tangerang 2013 untuk mendukung Arief, Wahidin yang melecehkan partai karena mengundurkan diri dari DCT Pileg 2014 serta melanggar pakta integritas yang sudah ditandatangani.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/08/29/msa9ht-partai-demokrat-pecat-wali-kota-tangerang "Partai Demokrat pecat Wali Kota Tangerang"]</ref><ref>[https://m.merdeka.com/politik/demokrat-tunjuk-ketua-dprd-banten-gantikan-wahidin-halim.html "Demokrat tunjuk ketua DPRD Banten gantikan Wahidin Halim"]</ref>
=== Pencopotan di Demokrat ===
Wahidin juga langsung dicopot dari posisinya Ketua DPD Partai Demokrat Banten, dalam rapat yang disaksikan langsung oleh Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono. Surat tersebut ditandatangani Ketua Harian dan Sekjen tanggal 27 Agustus 2013. Alasan pencopotannya yaitu dikarenakan penolakan Wahidin atas instruksi partai ketika Pilkada Tangerang 2013 untuk mendukung Arief, Wahidin yang melecehkan partai karena mengundurkan diri dari DCT Pileg 2014 serta melanggar pakta integritas yang sudah ditandatangani.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/08/29/msa9ht-partai-demokrat-pecat-wali-kota-tangerang "Partai Demokrat pecat Wali Kota Tangerang"]</ref>
 
== Referensi ==
<div style="column-count:2;-moz-column-count:2;-webkit-column-count:2">
 
{{Reflistreflist}}
</div>
 
{{kotak awal}}
{{s-off}}
{{succession box
{{succession box|title=[[Gubernur Banten]]|years=2017–2022|before=Nata Irawan<br />{{nobold|([[Penjabat]])}}|after=Al Muktabar<br />{{nobold|([[Penjabat]])}}}}
| title = [[Gubernur Banten]]
{{succession box|title=[[Daftar Wali Kota Tangerang|Wali Kota Tangerang]]|years=2003–2013|before=Mochammad Thamrin|after=[[Arief Rachadiono Wismansyah]]}}
| years = 2017–2022
| before = [[Rano Karno]]
| after = [[Al Muktabar]]<br />{{nobold|([[Penjabat]])}}
}}
{{succession box
| title = [[Daftar Wali Kota Tangerang|Wali Kota Tangerang]]
| years = 2003–2013
| before = Mochammad Thamrin
| after = [[Arief Rachadiono Wismansyah]]
}}
{{s-ppo}}
{{succession box
| title = Ketua DPD [[Partai Demokrat]] Banten
| years = 2011–2013
| before = ''Tidak diketahui''
| after = Aeng Haerudin<br />{{nobold|([[Pelaksana Tugas]])}}
}}
{{kotak selesai}}
 
{{Banten}}
{{Gubernur IndonesiaBanten}}
 
{{Kepala daerah di Banten}}
{{Kepala daerah petahana Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Halim, Wahidin}}
[[Kategori:PengusahaWirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Satyagama]]
[[Kategori:Tokoh JawaBetawi]]
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Tokoh dari Tangerang]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Tokoh KNPI]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrat]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Demokrat]]
[[Kategori:Gubernur Banten]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]