Wahidin Halim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 21295038 oleh Wikiuser9876543212022 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pengusaha Indonesia menjadi Wirausahawan Indonesia
 
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| honorific-prefix =
| name = Wahidin Halim
| native_name = {{nobold|ᮝᮠᮤᮓᮤᮔ᮪ ᮠᮜᮤᮙ᮪}}
| image = Gubernur Banten Wahidin Halim.jpg
| imagesize = 200px
Baris 25:
| death_place =
| nationality = [[Indonesia]]
| party = [[Partai Nasional Demokrat (2011)|Partai Nasional DemokratNasDem]] (sejak 2022)
| otherparty = [[Partai Demokrat]] (sampaihingga 2022)
| parents = {{unbulleted list|Djiran Bahruji (ayah)|Siti Rohana (ibu)}}
| spouse = {{menikah|Niniek Nuraini|1981}}
Baris 42:
}}
 
[[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Wahidin Halim''', [[Sarjana|S.IP.,]] [[Magister|M.Si.]] ({{lahirmati|[[Tangerang]], [[Jawa Barat]]|14|08|1954}}) adalah seorang [[wirausahawan]] dan [[politisi]] asal [[Indonesia]] yang pernah menjabat sebagai [[Gubernur Banten]] dari 2017 sampai 2022.<ref>{{cite news|last=|first=|date=12 Mei 2017|title=Dilantik, Wahidin Halim-Andika Hazrumy Resmi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten|url=https://bantenhits.com/2017/05/12/dilantik-wahidin-halim-andika-hazrumy-resmi-gubernur-dan-wakil-gubernur-banten/|newspaper=Banten Hitz.com|location=|access-date=23 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite news|last=|first=|date=6 April 2022|title=DPRD Usulkan Pemberhentian Gubernur Banten Ke Presiden Jokowi|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220406190228-32-781305/dprd-usulkan-pemberhentian-gubernur-banten-ke-presiden-jokowi|work=[[CNN Indonesia]]|location=|access-date=9 Mei 2022}}</ref> Dia terpilih bersama dengan [[Andika Hazrumy]] sebagai gubernur dan wakil gubernur Banten pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]] dan berhasil mengalahkan sang petahana, [[Rano Karno]]. Menjelang akhir masa jabatannya, Wahidin meresmikan [[Stadion Internasional Banten]]. Dalam kiprahnya berpolitik, pria yang populer dengan nama akronim '''WH''' ini menyertai [[Partai Demokrat]].<ref name=":0">{{cite news|editor-last=Barus|editor-first=Herry|date=29 Maret 2011|title=Wahidin Halim Terpilih Aklamasi Ketua Demokrat Banten|url=https://investor.id/archive/wahidin-halim-terpilih-aklamasi-ketua-demokrat-banten|website=investor.id|location=|access-date=12 Mei 2022}}</ref> Pada 2022, Wahidin mengumumkan keluar dari Partai Demokrat dan secara resmi bergabung dengan [[Partai NasDem]].<ref>{{cite news|editor-last=Meiliana |editor-first=Diamanty |date=17 Juni 2022 |title=Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim Gabung Nasdem, Keluar Demokrat karena Tak Didukung Lagi |url=https://nasional.kompas.com/read/2022/06/17/13062021/mantan-gubernur-banten-wahidin-halim-gabung-nasdem-keluar-demokrat-karena |first=Tatang |last=Guritno |newspaperwork=[[Kompas.com]] |location=Jakarta |access-date=20 Juni 2022}}</ref>
 
Wahidin sempat menduduki jabatan strategis di birokrasi sebagai Sekretaris Daerah Kota Tangerang sebelum akhirnya terpilih untuk menduduki jabatan sebagai [[Wali Kota Tangerang]] selama dua periode berturut-turut. Setelahnya, ia maju sebagai calon legislatif untuk daerah pemilihan [[Banten III (daerah pemilihan)|Banten III]] yang meliputi [[Kota Tangerang]], [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]]. Wahidin berhasil memenangkan [[pemilihan umum]] dan duduk sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]. Di tengah masa jabatannya, ia mundur sebagai anggota legislatif untuk mencalonkan diri menjadi calon gubernur yang diusung oleh [[Partai Demokrat]].<ref>{{cite news|last=|first=|date=8 Agustus 2016|title=Demi Kursi Gubernur, Anak Buah SBY Hengkang dari DPR|url=https://jariungu.com/berita_list.php?idBerita=87278|work=jariungu.com|location=|access-date=12 Mei 2022}}</ref>
 
== Masa kecil ==
Di masa kecilnya, Wahidin dibesarkan di lingkungan budaya [[Suku Betawi|Betawi]], manakala ayahnya, Djiran Bahruji merupakan putra asli Betawi.<ref>{{cite news|last=|first=|date=19 Februari 2020|title=Kembali Hidupkan Budaya Betawi, Wahidin Halim Puji Airin|url=https://indopolitika.com/kembali-hidupkan-budaya-betawi-wahidin-halim-puji-airin/|work=IndoPolitika.com|location=|access-date=15 April 2023}}</ref> Ia memulai pendidikannya di [[Sekolah Dasar Negeri]] [[Pinang, Tangerang|Pinang]], yang kala itu sangat minim fasilitas sarana dan prasarana, di mana gedung sekolahnya berdinding bambu dan beralaskan tanah. Bahkan, semasa sekolahnya, ia tidak beralas kaki, seperti sepatu untuk dipakai ke sekolah. Setelah tamat SD, ia melanjutkan jenjang [[sekolah menengah pertama]] di [[Ciledug, Tangerang|Ciledug]] pada 1966. Selama bersekolah di SMP Persiapan Ciledug (cikal bakal berdirinya SMP Negeri 3 Tangerang) Wahidin berangkat ke sekolah tanpa kendaraan dan terbiasa berjalan kaki, lantaran keluarganya yang tergolong kurang mampu dan hidup sederhana, manakala ayahnya bekerja sebagai seorang guru.
 
Sejak kecil, Wahidin terlihat memiliki bakat dan minat yang baik, serta aktivitas sosial yang tinggi. Ia pernah menjadi juara pidato tingkat anak-anak di desanya menandakan prestasi yang mengawali keberadaannya di masyarakat. Mencari rumput, menggembala kerbau peliharaan sang ayah, dan mandi di [[Kali Angke|Sungai Angke]] menjadikannya terasah dalam menghadapi realitas kehidupan di lingkungan sekitarnya. Tempaan sang ayah inilah yang kemudian memberanikan Wahidin muda untuk mengorganisir masyarakat muda dikampungnya melalui [[Karang Taruna]] maupun remaja masjid.
 
== Masa muda dan kuliah ==
Baris 65:
 
== Karier awal ==
Pengangkatannya menjadi [[pegawai negeri sipil]] sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Selepas menjabat sebagai kepala desa, Wahidin diamanatkan menjadi lurah di [[Pinang, Pinang, Tangerang|Pinang]] pada 1981. Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 11 April 1988, ia termasuk pegawai negeri sipil di dalam jajaran birokrat [[Kota Tangerang|Kota Administratif Tangerang]]. Saat itu, ia diberi mandat untuk menjabat sebagai Kepala Sub DinaaDinas Pajak hingga berlanjut menduduki jabatan Sekretaris DaerahKecamatan (Sekcam) pada tanggal 12 November 1988. Kemudian, ia dimutasi dari jabatannya dan diberi kepercayaan sebagai Kepala Bagian Pembangunan pada 1991. Pada 1993, Wahidin ditunjuk oleh pemerintah daerah untuk menjabat Camat [[Tigaraksa, Tangerang|Tigaraksa]] dan Camat [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]] pada 1995. Di [[Kabupaten Tangerang]], ia menduduki posisi Kepala Dinas Kebersihan (1997) dan Asisten Tata Prasarana (1998), sebelum akhirnya kembali menjadi Sekretaris Daerah Kota Tangerang pada 2003.
 
== Karier politik ==
Baris 101:
=== Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (2014–2016) ===
{{see also|Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2014–2019}}
Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|Pemilu Legislatif 2014]], Wahidin maju sebagai calon legislatif di [[Dewan Perwakilan Rakyat]] mewakili [[Partai Demokrat]] dari daerah pemilihan Banten III yang meliputi Kota Tangerang, [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]]. Hal inilah yang mengharuskan dia untuk mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Tangerang.<ref>{{cite news|editor-last=Saputra|editor-first=Desy|date=10 Mei 2013|title=Wali Kota Tangerang mengundurkan diri|url=https://m.antaranews.com/amp/berita/374039/wali-kota-tangerang-mengundurkan-diri|websitework=[[AntaranewsLembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022|last=Irfan|first=Achmad}}</ref> Ia mendapatkan 84.025 suara melebihi perolehan suara partainya, yakni Partai Demokrat yang mencapai 25.047 suara.<ref>{{cite news|editor-last=Shofiana Syatiri|editor-first=Ana|date=24 April 2014|title=Mantan Walkot Tangerang Raup Suara Terbanyak|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/24/1007563/Mantan.Walkot.Tangerang.Raup.Suara.Terbanyak|websitework=[[Kompas.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
 
Pelantikan dilakukan pada 1 Oktober 2014 bersama dengan 559 anggota legislatif lainnya untuk masa jabatan 2014–2019. Sempat pula dirinya ditawari oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]] untuk menduduki posisi [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]], namun ditolaknya.{{butuh rujukan}} Baginya, berada di pimpinan [[Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi II]] sebagai wakil ketua lebih pantas diterimanya.<ref>{{cite news|author=Indra Akuntono|editor-last=Hari Wiwoho|editor-first=Laksono|date=29 Oktober 2014|title=Ini Susunan Pimpinan Komisi yang Dikuasai Koalisi Merah Putih|url=https://ampwww.kompas.com/nasional/read/2014/10/29/16224341/ini-susunan-pimpinan-komisi-yang-dikuasai-koalisi-merah-putih|websitework=[[Kompas.com]]|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ketika pencalonannya sebagai gubernur Banten pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]], ia mengajukan pengunduran dirinya pada September 2016<ref>{{cite news|author=|editor-last=Hamdi|editor-first=Arif|date=23 September 2016|title=Wahidin-Andika Ajukan Pengunduran Diri dari Anggota DPR|url=https://titiknol.co.id/politik/wahidin-andika-ajukan-pengunduran-diri-dari-anggota-dpr/|work=Titik Nol|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref> dan digantikan oleh [[Hartanto Edhie Wibowo]] melalui pergantian antar waktu.<ref>{{cite news|author=|editor-last=|editor-first=|date=10 Januari 2017|title=DPR lantik 9 anggota PAW karena maju di Pilkada 2017|url=https://m.merdeka.com/peristiwa/dpr-lantik-9-anggota-paw-karena-maju-di-pilkada-2017.html|websitework=[[Merdeka.com]]|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
 
== Gubernur Banten ==
 
=== Pencalonan ===
Wahidin yang masih menjabat sebagai [[Wali Kota Tangerang]] mengumumkan niatnya untuk maju sebagai calon [[Gubernur Banten|gubernur]] pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2011|Pilgub Banten 2011]].<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=21 Februari 2011|title=Wahidin Halim Siap Maju Pemilihan Gubernur Banten 2011|url=https://metro.tempo.co/ampread/314979/wahidin-halim-siap-maju-pemilihan-gubernur-banten-2011|websitework=[[Tempo.co]]|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ia melakukan safari politik dengan [[Partai Demokrat]], [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]], [[Partai Persatuan Pembangunan]], [[Partai Keadilan Sejahtera]], [[Partai Gerakan Indonesia Raya]], dan [[Partai Kebangkitan Bangsa]], kecuali [[Partai Golongan Karya]] yang berpeluang besar mengusung kembali [[Ratu Atut Chosiyah]]. Pengajuan cuti sebagai Wali Kota dilakukannya untuk pencalonan gubernur dari 5 sampai 18 Oktober 2011 dan posisinya sementara dijabat oleh wakilnya, [[Arief Rachadiono Wismansyah|Arief Rachadiono]].<ref>{{cite news|editor-last=Suprihadi|editor-first=Marcus|date=21 September 2011|title=Wahidin Halim Cuti|url=https://edukasi.kompas.com/read/2011/09/21/20482753/~Megapolitan~News|websitework=[[Kompas.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Pada akhirnya, ia memilih [[Irna Narulita]] sebagai calon [[Wakil Gubernur Banten|wakil gubernur]] mendampinginya.<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=14 Juli 2011|title=WH Gandeng Irna, Demokrat Optimis|url=http://tangerangnews.com/banten/read/5181/WH-Gandeng-Irna-Demokrat-Optimis|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Mereka diusung oleh [[Partai Demokrat]] dan mendapat nomor urut dua.<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=25 Agustus 2011|title=Atut-Rano 1, WH-Irna 2, Jazuli-Makmun 3|url=http://www.tangerangnews.com/properti/read/5448/Atut-Rano-1-WH-Irna-2-Jazuli-Makmun-3|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Hasil rekapitulasi suara atas pasangan calon Wahidin dan Irna mengungguli kedua pasangan calon lainnya di [[Kota Tangerang]].<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=28 Oktober 2011|title=Pilgub Banten, Wahidin-Irna Kuasai Tangerang|url=https://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/10/28/ltric5-pilgub-banten-wahidinirna-kuasai-tangerang|website=[[Republika.co.id]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Meski demikian, perolehan suara mereka belum bisa menggeser posisi suara mayoritas yang dimenangkan oleh pasangan calon Ratu Atut dan [[Rano Karno]] di [[Banten]].
 
Pada 30 Oktober 2011, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan kemenangan pasangan calon Ratu Atut dan Rano Karno.<ref>{{cite news|editor-last=M Sidik|editor-first=Jafar M|date=30 Oktober 2011|title=KPU tetapkan Atut-Rano pemenang Pilgub Banten|url=https://m.antaranews.com/berita/282211/kpu-tetapkan-atut-rano-pemenang-pilgub-banten|work=[[AntaranewsLembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Hal ini membuat Wahidin dan Irna tidak terima atas keputusan yang telah diumumkan tersebut. Mereka mengajukan gugatan atas hasil rekapitulasi suara kepada [[Mahkamah Konstitusi]].<ref>{{cite news|author=Hasan Kurniawan|date=24 Oktober 2011|title=Wahidin-Irna Siapkan Gugatan Pilgub Banten ke MK|url=https://news.okezone.com/read/2011/10/24/339/519479/wahidin-irna-siapkan-gugatan-pilgub-banten-ke-mk|work=[[Okezone.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Namun, Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk menolak gugatan mereka dan memenangkan Ratu Atut dan Rano Karno.<ref>{{cite news|author=Asep Fathulrahman|date=22 November 2011|title=MK Menangkan Ratu Atut-Rano Karno - VIVA|url=https://www.viva.co.id/amp/berita/nasional/266502-mk-menangkan-ratu-atut-rano-karno|work=Viva[[VIVA.co.id]]|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
 
Pada 2015, Wahidin mengutarakan niatnya untuk maju kembali pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]].<ref>{{cite news|author=|date=15 Agustus 2015|title=Wahidin Halim Ingin Rebut Kursi Gubernur Banten Priode Mendatang|url=https://www.tangerangnet.com/2015/08/wahidin-halim-ingin-rebut-kursi.html?m=1|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref><ref>{{cite news|author=|date=9 November 2015|title=Pilgub Banten, WH: Saya Punya Kans Besar|url=https://palapanews.com/2015/11/09/pilgub-banten-wahidin-halim-saya-punya-kans-besar/|work=Palapa News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Kemudian, ia memilih [[Andika Hazrumy]], anak dari Ratu Atut yang juga mantan rivalnya sebagai calon wakil gubernur pendampingnya.<ref>{{cite news|author=Yandhi Deslatama|date=24 Agustus 2016|title=Dulu Lawan, Wahidin Halim Kini Berpasangan dengan Putra Ratu Atut|url=https://mwww.liputan6.com/pilkada/read/2584671/dulu-lawan-wahidin-halim-kini-berpasangan-dengan-putra-ratu-atut|websitework=[[Liputan6.com]]|location=|access-date=13 Mei 2022|editor-last2=Hatta|editor-first2=Raden Trimutia|editor-last=Yulika|editor-first=Nila Chrisna}}</ref> Mereka dideklarasikan pada 22 September 2016, serta diusung oleh Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, [[Partai Hati Nurani Rakyat]], dan [[Partai Amanat Nasional]].<ref>{{cite news|author=Batur Parisi|editor-last=Badriyah|editor-first=Laela|date=22 September 2016|title=WH-Andika Deklarasi Jadi Bakal Calon Kepala Daerah Banten|url=https://mwww.medcom.id/nasional/daerah/xkE8BnMb-wh-andika-deklarasi-jadi-bakal-calon-kepala-daerah-banten|websitework=medcom[[Medcom.id]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah perpolitikan Banten, bahwa Partai Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak berada dalam koalisi yang sama untuk mengusung salah satu pasangan calon.<ref>{{cite news|author=Laurens Dami|date=6 Agustus 2016|title=Sejarah Pertama di Pilgub Banten, Partai Golkar dan PDIP Akan Berhadap-hadapan|url=https://www.beritasatu.com/nasional/378329/sejarah-pertama-di-pilgub-banten-partai-golkar-dan-pdip-akan-berhadaphadapan|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
 
Kemenangan berpihak pada Wahidin dan Andhika. Berdasarkan perolehan suara hasil rekapitulasi Pilgub Banten 2017, mereka mendapatkan 2.411.213 atau 50,95% suara, meskipun hanya unggul di Kota Tangerang dan [[Kabupaten Serang]].<ref>{{cite news|author=Laurens Dami|date=26 Februari 2017|title=Hasil Resmi KPU Banten, WH-Andika Unggul 89.890 Suara|url=https://www.beritasatu.com/nasional/416463/hasil-resmi-kpu-banten-whandika-unggul-89890-suara|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Cilegon|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
Baris 149:
Berikut ini adalah daftar penghargaan Wahidin ketika menjabat sebagai [[Gubernur Banten]] selama masa kepemimpinannya:
* Baznas Award Kategori "Pemerintah Provinsi Pendukung Kebangkitan Zakat" oleh [[Badan Amil Zakat Nasional]] — 2019<ref>{{cite news|author=|date=10 September 2019|title=Dorong ASN Partisipasi Zakat, Gubernur Banten Raih Anugerah Baznas Award 2019|url=https://biroorganisasi.bantenprov.go.id/dorong-asn-partisipasi-zakat-gubernur-banten-raih-anugerah-baznas-award-2019|work=Pemerintah Provinsi Banten|publisher=Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi|location=|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
* Provinsi Terinovatif oleh [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]] — 2020<ref>{{cite news|author=Ahmad|date=19 Desember 2020|title=Banten Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif|url=https://timurmedia.com/banten-raih-penghargaan-provinsi-terinovatif/|website=timurmedia.com|location=Jakarta|access-date=14 Mei 2022|archive-date=2022-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220810180817/https://timurmedia.com/banten-raih-penghargaan-provinsi-terinovatif/|dead-url=yes}}</ref>
* BKN Award Kategori "Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward">{{cite news|author=|date=26 Agustus 2021|title=Gubernur Banten Terima Penghargaan BKN Award 2021|url=https://www.beritasatu.com/nasional/819193/gubernur-banten-terima-penghargaan-bkn-award-2021|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Serang|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
* BKN Award Kategori "Implementasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian dan Pemanfaatan Computer Assisted Test" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward" />
Baris 214:
== Kontroversi ==
=== Tuduhan Korupsi ===
Saat Pilgub Banten 2011, Wahidin dituding terlibat korupsi dalam Pengadaan Lahan Bandara Soekarno Hatta tahun 2002.<ref>[http://news.okezone.com/read/2011/08/19/339/494088/kpk-didesak-segera-periksa-wahidin-halim "KPK didesak segera periksa Wahidin Halim"]</ref> Pembebasan lahan ditangani Tim Sembilan yang terdiri atas Pemkot Tangerang, PT Angkasa Pura II, dan BPN Tangerang. Wahidin yang saat itu menjabat Sekretaris Daerah Kota Tangerang menjadi Ketua Tim Sembilan. Kasus bermula dari Polda Metro Jaya yang pada tahun 2006 mencium adanya penyelewengan dana untuk pembebasan lahan bandara seluas 80 hektar yang terjadi sejak tahun 2002 dan merugikan negara sebesar Rp 2,537 milliar. Ditetapkan 8 tersangka dari Pegawai Dinas Pertanian, BPN, Angkasa Pura serta Lurah dan Camat di Kota Tangerang dengan dakwaan melakukan penggelembungkan biaya pembebasan lahan dengan mengubah status tanah dari tanah sawah dan tanah rusak (bekas empang) menjadi tanah darat, sehingga harganya menjadi lebih tinggi. Wahidin sempat kabarnya akan dipanggil Polda Metro sebagai saksi dan menyatakan keiapannya,<ref>{{Cite web |url=http://www.antikorupsi.org/id/content/wali-kota-tangerang-jadi-saksi-korupsi |title="Wali Kota Tangerang jadi saksi korupsi" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160821025532/http://www.antikorupsi.org/id/content/wali-kota-tangerang-jadi-saksi-korupsi |dead-url=yes }}</ref> meskipun sempat terkendala izin pemeriksaan kepala daerah dari Presiden.<ref>[{{Cite web |url=http://tempo.co.id/hg/jakarta/2006/09/06/brk,20060906-83415,id.html |title="Kejaksaan Tinggi Banten terima berkas Korupsi Bandara"] |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160817000333/http://tempo.co.id/hg/jakarta/2006/09/06/brk,20060906-83415,id.html |dead-url=yes }}</ref> Tahun 2008, pada putusan Kasasi, Mahkamah Agung memutus bebas 2 tersangka dari Angkasa Pura sebelumnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.indekshukum.org/catalog/detail/ed474266-e783-1783-a55b-303030373338.html |title="Putusan Mahkamah Agung Nomor 320K/PID.SUS/2008 Tahun 2008 ARYO MULYANTO, SH. bin SUDARWO ; RUSMINO, SH. Bin M. HASAN" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160823005435/http://www.indekshukum.org/catalog/detail/ed474266-e783-1783-a55b-303030373338.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada tahun 2011, Kejaksaan Negeri Tangerang mengumumkan adanya kemungkinan tersangka baru. Staf Khusus Wali kota Tangerang yang menjadi Ketua BPLHD Tangerang, Affandi Permana yang saat 2002 menjabat Sekretaris Tim Sembilan dijadikan tersangka bersama seorang pegawai Angkasa Pura II Sukohadi. Akan tetapi karena tidak cukup bukti, kejaksaan menerbitkan SP3 dan mengubah status mereka menjadi tidak tersangka.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/02/26/misx1t-jaksa-hentikan-kasus-korupsi-bandara-soekarno-hatta "Jaksa hentikan Kasus Korupsi Bandara Soekarno Hatta"]</ref> Saat Pilgub 2011, Massa Demonstran melaporkan Wahidin ke KPK dan mendesak KPK untuk mengambil alih “Kami melaporkan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan bandara dengan nomor aduan 2011-08-000320,”,<ref>{{Cite web |url=http://m.rmol.co/read/2011/08/24/37502/pedoman.php |title="Ditunggu, Keberanian KPK menyentuh Wahidin Halim" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160812192055/http://m.rmol.co/read/2011/08/24/37502/pedoman.php |dead-url=yes }}</ref> agar pengungkapan perkara selama ini sebatas menjerat sejumlah pejabat di tingkat bawah atau pelaksana lapangan, bukan substansi pejabat yang tersangkut perkara. Massa juga mendesak Kejaksaan Negeri tidak pilih kasih dalam pemeriksaan. Selain hal tersebut, Sejumlah kalangan juga mulai mempersoalkan banyaknya kejanggalan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang. Indikasi tersebut dapat dilihat dari pengalokasian dana hibah dan bantuan sosial yang begitu besar sampai 300%. Kenaikan ini sangat fantastis karena sebelumnya dana hibah hanya berkisar 13,38 miliar pada tahun 2011 bertambah menjadi Rp 45,67 miliar atau naik sebesar Rp 32,9 miliar. Sejak KPK menerima laporan tersebut pada 2011, kasus ini tidak ada kelanjutan kabar sampai sekarang
Baris 238:
| title = [[Gubernur Banten]]
| years = 2017–2022
| before = Nata Irawan<br />{{nobold|([[PenjabatRano Karno]])}}
| after = [[Al Muktabar]]<br />{{nobold|([[Penjabat]])}}
}}
Baris 255:
}}
{{kotak selesai}}
 
{{Gubernur Banten}}
 
{{DEFAULTSORT:Halim, Wahidin}}
[[Kategori:PengusahaWirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Satyagama]]
[[Kategori:Tokoh SundaBetawi]]
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Tokoh dari Tangerang]]
[[Kategori:Tokoh HMIHimpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Tokoh KNPI]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]