Purnomo Prawiro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rio Qashmal (bicara | kontrib) k Jabatan Purnomo Prawiro dan Jabatan Noni Purnomo |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pengusaha Indonesia menjadi Wirausahawan Indonesia |
||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 31:
|spouse = [[Endang Basuki]]
|relations =
|children = [[Noni
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
|parents = [[Djokosoetono]] (ayah)
|profession =
|religion =
Baris 40 ⟶ 41:
}}
dr. H. '''Purnomo Prawiro''' adalah seorang pengusaha transportasi yang berasal dari Indonesia. Ia dikenal sebagai pemilik bisnis transportasi [[Blue Bird Group|Blue Bird]]. Pada [[2014]], [[Forbes]] merilis [[Daftar 40 orang terkaya di Indonesia (2014)|daftar orang terkaya di Indonesia]], ia menduduki peringkat ke-25.<ref>[http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/list/#tab:overall Daftar Indonesia’s 50 Richest di Forbes.com]</ref>
== Purnomo Prawiro & Blue Bird Group ==
Awalnya pada tahun [[1965]], [[Blue Bird Group|Blue Bird]] didirikan oleh ibunya, [[Mutiara Fatimah Djokosoetono]], sebagai “Taksi Gelap” tanpa meteran dengan nama Chandra Taxi. Ayahnya [[Djokosoetono]], adalah dosen yang juga salah satu pendiri dan Gubernur [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian|Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian]] (PTIK). Pada [[6 September]] [[1965]], ayahnya wafat, Sebagai penghargaan pengabdian ayahnya, PTIK dan PTHM menghibahkan dua buah mobil bekas, sedan Opel dan Mercedes. Untuk membiaya kehidupan mereka, timbulah ide untuk mengoperasikan dua mobil tersebut sebagai Taksi.
Usaha Taksi ini dijalankan bersama dr. [[Chandra Suharto]] (anak laki-laki pertama) dan dr. Purnomo Prawiro (anak laki-laki paling bungsu).<ref>[http://economy.okezone.com/read/2014/12/04/213/1074610/pendiri-blue-bird-masuk-daftar-orang-terkaya-indonesia Artikel:”Pendiri Blue Bird Masuk Daftar Orang Terkaya Indonesia” di Okezone.com]</ref>
Pada tahun [[1970]], [[Gubernur DKI Jakarta]], [[Ali Sadikin]], mengumumkan bahwa Jakarta akan memberlakukan izin resmi bagi operasional taksi. Akhirnya setelah mengantongi izin operasional, mereka berekspansi dengan meminjam dana dari Bank untuk membeli 100 unit Taksi baru. Taksi Chandra tetap dijalankan sebagai taksi per-jam. Sedangkan taksi baru di bawah PT Sewindu Taksi disiapkan dengan nama “Blue Bird”. Blue Bird memiliki logo sederhana berupa siluet burung berwarna biru tua yang sedang melesat, hasil karya pematung Hartono. Ini berasal dari ide ibunya, tentang kisah ‘’The Bird of Happiness’’ yang sering ia baca saat masih kecil.
Baris 51 ⟶ 52:
Sekitar tahun [[1975]], Purnomo Prawiro dipercaya untuk memimpin Blue Bird sebagai direktur operasional, setelah sang kakak [[Chandra Suharto]] lebih fokus di [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian|Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian]] (PTIK). Pada tahun [[1985]], Blue Bird di bawah kepemimpinannya sudah mencapai 2.000 unit taksi. Nilai-nilai dan ''brand'' yang ditanamkan adalah Blue Bird sebagai taksi ternyaman, teraman, dengan pengemudi yang santun. Tahun [[1993]], Blue bird meluncurkan Silver Bird, taksi eksekutif dengan fasilitas mobil mewah yang sebagian unitnya merupakan eks-sedan mewah yang digunakan pada [[KTT Non-Blok]] yang digelar di [[Indonesia]], [[1992]]. Pada [[10 Juni]] [[2000]], ibunya wafat di [[Rumah Sakit Medistra|RS Medistra]], ia secara tidak langsung melanjutkan kepemimpinan ibunya di Blue Bird Group.
Memasuki tahun [[2010]], taksi ini semakin populer, apalagi sejak [[Presiden AS]] [[Barack Obama]] datang ke [[Jakarta]] pada [[2010]]. Saat itu, Obama menggunakan Blue Bird untuk rombonganya melakukan kunjungan di Indonesia.<ref name="ekonomi.metrotvnews.com">
Melalui Blue Bird Group, pada [[2014]], Purnomo Prawiro dinobatkan sebagai orang terkaya no. 25 oleh majalah [[Forbes]] dengan kekayaan 1,3 miliar US$.<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/05/115511326/Ini.Daftar.Orang.Terkaya.di.Indonesia Ini Daftar Orang Terkaya di Indonesia di Kompas.com]</ref><ref>[http://finance.detik.com/read/2014/12/04/104344/2767464/4/ini-dia-daftar-orang-kaya-terbaru-ri-2014 Ini Dia Daftar Orang Kaya Terbaru RI 2014 di Detik.com]</ref>
== Riwayat Pendidikan ==
Baris 63 ⟶ 64:
== Perseteruan dengan Mintarsih Lestiani ==
Sepeninggal ibundanya, [[Mutiara Fatimah Djokosoetono]] yang wafat pada [[10 Juni]] [[2000]], konflik internal mulai muncul. Konflik terjadi antara Purnomo Prawiro dengan kakaknya [[Mintarsih Lestiani]] atau Mintarsih A. Latief, yang juga memiliki perusahaan taksi PT Gamya. Perseteruan ini berujung pada saling menggugat secara hukum. Mintarsih menggugat pembubaran CV Lestiani. CV ini didirikan bersama oleh Mintarsih dan Purnomo. Mintarsih melayangkan gugatan di pengadilan negari [[Jakarta Pusat]], dengan tuntutan ganti rugi materiil Rp 25 miliar dan imateriil Rp 50 miliar. Purnomo balik menuntut, ia menuding Mintarsih cs telah menelantarkan perusahaan tersebut sejak [[1993]]. Mereka justru fokus mengurusi Gamya. Ia menggandeng Hotman Paris & Partners melayangkan gugatan di Pengadilan negeri Jakarta Selatan.<ref>[http://nasional.kontan.co.id/news/adu-otot-pemilik-blue-bird-vs-gamya Artikel:"Adu Otot Pemilik Blue Bird Vs Gamya" di Kontan.co.id]</ref>
== Lihat juga ==▼
* [[Sjumandjaja]]
* [[Agum Gumelar]]
* [[Blue Bird Group|Blue Bird]]
* [[Daftar 40 orang terkaya di Indonesia (2014)]]
Baris 75 ⟶ 77:
{{DEFAULTSORT:Purnomo Prawiro}}
[[Kategori:
|