Setyono Djuandi Darmono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kesalahan umur
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pengusaha Indonesia menjadi Wirausahawan Indonesia
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| image_size = 200px
| office = Chairman Jababeka Group
| birth_date = {{Birth date and age|1949|404|26}}
| birth_place = [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Berkas:Flag of Indonesia.svg|22px|pranala=http://wiki-indonesia.club|Bendera Indonesia]] [[Indonesia]]
Baris 13:
}}
 
'''Setyono Djuandi Darmono''' (lahir di {{lahirmati|[[Yogyakarta]], [[|26 April]] [[|04|1949]]; umur 70 tahun}}) (许龙川) atau lebih dikenal dengan panggilan S.D. Darmono adalah seorang pengusaha yang merupakan pendiri sekaligus Chairman [[Jababeka Group]]. Ia juga dikenal sebagai pejuang kebudayaan [[Indonesia]]. Pada [[1989]] ia mulai membangun Jababeka sebagai kawasan industri terbesar di [[Asia Tenggara]]. Bersamaan dengan itu, ia memimpin program-program wisata dan pelestarian, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO yaitu [[Candi Borobudur]], [[Candi Prambanan]] dan Istana Ratu Boko, serta revitalisasi [[Kota Tua]] [[Jakarta]]. Namanya dikenal baik di kalangan masyarakat luas maupun pejabat sebagai pengusaha yang multitalenta dan merupakan aset nasional.
 
== Riwayat Hidup ==
== Latar belakang dan keluarga ==
 
=== Latar belakang dan keluarga ===
S.D. Darmono adalah anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Darmono Sugiarto dan Elyana Darmono. Saat dilahirkan, keluarganya berada dalam pengungsian akibat [[agresi militer]] [[Belanda]] pada masa [[revolusi]] [[kemerdekaan]]. Ia bertumbuh di lingkungan keluarganya yang merupakan pebisnis tekstil di [[Muntilan]]. Latar belakang budaya dan pengalaman masa kecilnya membuat S.D. Darmono seorang [[nasionalis]] dan menyukai hidup sederhana. Pada tahun [[1977]] ia menikah dengan Rosylawati Dewi, anak pengusaha dari [[Blitar]], [[Jawa Timur]] dan dikaruniai tiga orang anak bernama Permada Wani Darmono, Sutedja Sidarta Darmono dan Andre Widianto Darmono.
 
=== FilosofiKarier bisnis ===
Mengawali segala pekerjaan dan kariernya, S.D. Darmono mengikuti program Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) di [[:en:Imperial Chemical Industries|Imperial Chemical Industries]] (ICI), yang merupakan perusahaan asal [[Inggris]] di [[Bandung]].<ref name="one">[http://peluangusaha.kontan.co.id/news/darmono-ahli-pewarna-tekstil-yang-sukses-berbisnis-properti-1 Darmono, ahli pewarna tekstil yang sukses berbisnis properti]</ref> Di situlah ia mendapatkan pengalaman kerja ketika masih duduk di bangku pendidikan. Setelah menyandang gelar [[Diploma III]] pada tahun 1969, S.D. Darmono diterima bekerja di [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]].<ref name="one" /> Sebelas tahun bekerja di [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]] dan berpengalaman sebagai [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]] Market Manager di [[Manchester]], [[UK]] selama tahun [[1977]]-[[1980]], akhirnya ia menjadi Kepala Divisi Pemasaran [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]].
 
Pada saat yang sama, tepatnya tahun [[1980]], ia melihat peluang bisnis properti yang cukup berprospek ke depannya. S.D. Darmono kemudian menerima tawaran koleganya untuk mendirikan [[PT Permada Binangun Jaya]], sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembang perumahan di [[Bintaro]] dengan salah satu perumahan adalah [[Bumi Bintaro Permai Residence]]. S.D. Darmono selanjutnya mulai membangun [[Kawasan Industri Jababeka]] tepatnya pada tahun [[1989]] dengan membentuk [[konsorsium]] 21 pengusaha.<ref name="one" /> Pengusaha yang menemaninya antara lain [[Hadi Rahardja]], [[Sudwikatmono]], [[Rizad Brasali]] dan [[Adam Kurniawan]].
S.D. Darmono menganut nilai-nilai budaya [[Jawa]] karena menurutnya budaya [[Jawa]] turut melahirkan budaya bangsa yang banyak menghasilkan kata-kata bijak yang memberikan pedoman hidup dalam bentuk nasihat dan etika berperilaku. Budaya [[Jawa]] ini pun dijunjung tinggi S.D. Darmono mulai dari kehidupan kesehariannya sampai menjadi dasar dalam pandangan-pandangan usahanya.<ref name="two" /> Salah satu nilai yang dijunjung S.D. Darmono dari budaya [[Jawa]] adalah nilai menerima apa adanya dan selalu sabar dalam menghadapi berbagai permasalahan<ref name="two">[http://tokoh.kabaremagazine.com/2013/06/setyono-djuandi-darmono-dan-rosylawati.html Setyono Djuandi Darmono dan Rosylawati Dewi: Budaya Jawa Akar Peradaban Bangsa]</ref> Tokoh yang ia teladani terkait dengan nilai-nilai ini adalah (alm) [[Presiden]] [[Abdurrahman Wahid]] yang mengutamakan spiritualitas, pluralisme, toleransi tinggi dan gemar berpuasa.
 
Selanjutnya filosofi yang dipegang S.D. Darmono tidak lain adalah apa yang dipraktikkannya dalam usahanya membangun bisnis, yaitu ''think big'', ''start small'', dan ''move fast'' yang telah dituangkannya dalam karya bukunya yang berjudul ''Think Big, Start Small, Move Fast''. S.D. Darmono mempercayai bahwa semakin besar mimpi, semakin besar pula kekuatannya. Kemudian untuk memulai sesuatu, diperlukan adanya perbaikan mentalitas, pembangunan karakter, serta kebajikan. Berikutnya ketika menjalani prosesnya, diperlukan ketangkasan memanfaatkan peluang serta kecepatan membuat perbaikan dan mengubah masalah menjadi kesempatan.
 
Darmono juga meyakini filosofi ''giving back''.<ref name="three">[http://patainanews.com/sd-darmono-tokoh-kawasan-industri-nasional/ SD Darmono Tokoh Kawasan Industri Nasional]</ref> Ia mengakui bahwa segala kemampuan dan kemudahan dalam hidupnya sekarang tidak terlepas dari apa yang diberikan orang lain yaitu keluarga dan orang-orang hebat selama perjalanan hidupnya. Oleh karena itu, ia pun bekerja keras bagi bangsa [[Indonesia]] yang dicintainya sebagai bentuk ''giving back'' terhadap apa yang diterimanya selama hidupnya. Selain itu, kesederhanaan juga menjadi bagian dari nilai hidup S.D. Darmono. Menurutnya, kita harus bekerja untuk bangsa dan negara sambil tetap hidup sederhana.
 
== Pendidikan ==
 
Dalam rangka mengecap pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, S.D. Darmono berangkat ke [[Bandung]] dan mengikuti ujian masuk ke [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB). Ia memiliki impian menjadi [[sarjana]] [[Teknik Sipil]]. Namun, karena tidak berhasil masuk ITB, akhirnya ia masuk ke Akademi Tekstil Berdikari (ATB) Bandung, yang sekarang menjadi [[Universitas Bandung Raya]] (Unbar) setelah melalui proses penyatuan dengan tiga [[Perguruan Tinggi Swasta]] (PTS) mandiri lainnya. Di akademi tersebut, S.D. Darmono menempuh pendidikan dari tahun 1967 – 1970.<ref name="one">[http://peluangusaha.kontan.co.id/news/darmono-ahli-pewarna-tekstil-yang-sukses-berbisnis-properti-1 Darmono, ahli pewarna tekstil yang sukses berbisnis properti]</ref> Di samping belajar di bangku akademi, S.D. Darmono juga mengikuti kursus bahasa asing yaitu [[bahasa Inggris]] dan [[bahasa Belanda]].
 
== Karier bisnis ==
 
Mengawali segala pekerjaan dan kariernya, S.D. Darmono mengikuti program Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) di [[:en:Imperial Chemical Industries|Imperial Chemical Industries]] (ICI), yang merupakan perusahaan asal [[Inggris]] di [[Bandung]].<ref name="one" /> Di situlah ia mendapatkan pengalaman kerja ketika masih duduk di bangku pendidikan. Setelah menyandang gelar [[Diploma III]] pada tahun 1969, S.D. Darmono diterima bekerja di [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]].<ref name="one" /> Sebelas tahun bekerja di [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]] dan berpengalaman sebagai [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]] Market Manager di [[Manchester]], [[UK]] selama tahun [[1977]]-[[1980]], akhirnya ia menjadi Kepala Divisi Pemasaran [[:en:Imperial Chemical Industries|ICI]].
 
Pada saat yang sama, tepatnya tahun [[1980]], ia melihat peluang bisnis properti yang cukup berprospek ke depannya. S.D. Darmono kemudian menerima tawaran koleganya untuk mendirikan [[PT Permada Binangun Jaya]], sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembang perumahan di [[Bintaro]] dengan salah satu perumahan adalah [[Bumi Bintaro Permai Residence]]. S.D. Darmono selanjutnya mulai membangun [[Kawasan Industri Jababeka]] tepatnya pada tahun [1989]] dengan membentuk [[konsorsium]] 21 pengusaha.<ref name="one" /> Pengusaha yang menemaninya antara lain [[Hadi Rahardja]], [[Sudwikatmono]], [[Rizad Brasali]] dan [[Adam Kurniawan]].
 
== PT Jababeka Tbk ==
 
==== PT Jababeka Tbk ====
[[Berkas:S.D_Darmono_saat_ulang_tahun_Jababeka_tahun_2016.jpg|jmpl|ka|S.D. Darmono pada ulang tahun Jababeka ke-16]]
 
Sejak berdiri pada tahun [[1989]], [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]] sebagai pengembang kawasan industri berhasil mengembangkan [[Kota Jababeka]], kawasan industri terbesar di [[Asia Tenggara]] menjadi sebuah kota yang terintegrasi atau disebut dengan istilah ''full integrated township''. Pada tahun [[1994]], [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]] merupakan pengembang kawasan industri pertama yang ''go public'' di [[Indonesia]].<ref name="five"> [http://nasional.news.viva.co.id/news/read/15391-kawasan-industri-jababeka-kija Kawasan Industri Jababeka (KIJA)]</ref> Adapun tiga pilar bisnis Jababeka yaitu pengembangan lahan, pembangunan infrastruktur, dan ''leisure and hospitality''.
 
=== Proyek 100 kota ===
 
Proyek 100 kota adalah proyek pembangunan dan pengembangan 100 kota yang tersebar di seluruh propinsi di [[Indonesia]] yang akan menjadi kota mandiri melalui pemanfaatan potensi kota secara maksimal sehingga dapat menggali potensi daerah.<ref name="three" /><ref name="six">[http://www.jababeka.com/press-release-100-kota-untuk-indonesia-maju-visi-dan-misi-baru-untuk-inovasi-baru 100 Kota Untuk Indonesia Maju, Visi dan Misi Baru untuk Inovasi Baru ]</ref> Saat ini [[Cikarang]] sebagai cetak biru proyek 100 kota ini berhasil menciptakan 1 juta lapangan kerja, oleh karena itu diprediksi 100 kota baru di seluruh [[Indonesia]] akan menciptakan 100 juta lapangan kerja.<ref name="six" /> Terkait proyek 100 kota ini, istilah ''one city, one industry'' atau ''one city, one factory'' pun diperkenalkan dengan konsep bahwa satu pabrik saja sudah cukup untuk mengembangkan satu kota baru karena otomatis para rantai pemasok akan ikut pindah semua.
 
===== KotaProyek Jababeka100 kota =====
Proyek 100 kota adalah proyek pembangunan dan pengembangan 100 kota yang tersebar di seluruh propinsi di [[Indonesia]] yang akan menjadi kota mandiri melalui pemanfaatan potensi kota secara maksimal sehingga dapat menggali potensi daerah.<ref name="three">{{Cite web |url=http://patainanews.com/sd-darmono-tokoh-kawasan-industri-nasional/ |title=SD Darmono Tokoh Kawasan Industri Nasional |access-date=2016-05-02 |archive-date=2016-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160611112432/http://patainanews.com/sd-darmono-tokoh-kawasan-industri-nasional/ |dead-url=yes }}</ref><ref name="six">[http://www.jababeka.com/press-release-100-kota-untuk-indonesia-maju-visi-dan-misi-baru-untuk-inovasi-baru 100 Kota Untuk Indonesia Maju, Visi dan Misi Baru untuk Inovasi Baru ]</ref> Saat ini [[Cikarang]] sebagai cetak biru proyek 100 kota ini berhasil menciptakan 1 juta lapangan kerja, oleh karena itu diprediksi 100 kota baru di seluruh [[Indonesia]] akan menciptakan 100 juta lapangan kerja.<ref name="six" /> Terkait proyek 100 kota ini, istilah ''one city, one industry'' atau ''one city, one factory'' pun diperkenalkan dengan konsep bahwa satu pabrik saja sudah cukup untuk mengembangkan satu kota baru karena otomatis para rantai pemasok akan ikut pindah semua.
 
===== Kota Jababeka =====
Dengan luas 5,600 hektar, kota Jababeka memiliki kawasan industri, perumahan dan komersial, jaringan transportasi umum, belanja, rekreasi dan tempat hiburan, hingga berbagai infrastruktur seperti ''dry port'', pembangkit listrik, dua tempat pengolahan air bersih, dua tempat pengolahan air limbah serta berbagai fasilitas lainnya.
 
===== Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri =====
 
Pada tahun [[2011]], [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]] mengakuisisi 1,500 hektar lahan di [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]], [[Banten]] yang dikembangkan menjadi kota mandiri yang berbasis industri pariwisata. Pada tahun [[2015]], Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan kantor [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]] yang dikelola oleh [[PT Banten West Java]] (TDC / ''Tourism Development Corporation'') sebagai anak usaha [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]]. KEK ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada pendapatan nasional dan daerah serta menciptakan lapangan kerja.<ref name="eight">[http://indonesianindustry.com/konsep-jababeka-dilirik-jokowi/ Konsep SD Darmono Jababeka Dilirik Jokowi]</ref>
 
Selain itu, presiden juga telah memasukkan [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]] sebagai salah satu di antara sepuluh destinasi wisata terbaik [[Indonesia]] yang mesti dipercepat pembangunannya.<ref name="nine">[{{Cite news|url=http://telusur.metrotvnews.com/read/2016/02/15/484681/setelah-jokowi-melirik-tanjung-lesung |title=Setelah Jokowi Melirik Tanjung Lesung |access-date=2016-05-02 |archive-date=2016-05-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160509024630/http://telusur.metrotvnews.com/read/2016/02/15/484681/setelah-jokowi-melirik-tanjung-lesung |dead-url=yes |work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]] }}</ref> Dalam rangka mendukung pertumbuhan industri pariwisata ini, pembangunan infrastruktur mulai digarap yaitu berupa pembangunan jalan tol dari [[Serang]] ke [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]] untuk memudahkan akses ke wilayah tersebut.
 
[[Berkas:Opening Ceremony KIK.jpg|jmpl|ka|S.D. Darmono pada peresmian Kawasan Industri Kendal]]
 
Selain Kota Jababeka dan [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]], [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]] juga mengembangkan beberapa kawasan industri lainnya. Bekerja sama dengan Sembcorp Development Ltd, [[Singapura]], [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]] sedang mengembangkan [[:en:Kendal Industrial Estate|Kawasan Industri Kendal]] di [[Jawa Tengah]] yang akan mencakup daerah industri, perumahan, dan komersial. Kawasan lain yang sedang dikembangkan adalah [[Pulau Morotai]] yang terletak di [[Kepulauan Halmahera]] di [[Maluku]]. [[PT Jababeka Morotai]] sebagai pelaksana proyek pembangunan [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) Morotai oleh [[Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian]] [[Republik Indonesia]].<ref name="ten">[{{Cite web |url=http://kek.ekon.go.id/kembangkan-kek-morotai-jababeka-terapkan-strategi-tti/ |title=Kembangkan KEK Morotai, Jababeka Terapkan Strategi TTI] |access-date=2016-05-02 |archive-date=2016-07-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160701173806/http://kek.ekon.go.id/kembangkan-kek-morotai-jababeka-terapkan-strategi-tti/ |dead-url=yes }}</ref>. Adapun sektor bisnis yang menjadi fokus KEK Morotai adalah industri pengolahan ikan, manufaktur, logistik dan pariwisata yang diperkirakan akan menyerap sebanyak 30,000 tenaga kerja.<ref name="ten" />
 
=== Peran dan dukungan pemerintah ===
 
Dalam proses pengembangan kawasan industri di [[Indonesia]], pemerintah [[Republik Indonesia]] memberikan peran dan dukungannya terhadap [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]], di antaranya:<br>
 
* Pada [[2004]], bersama [[Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan sejumlah duta besar negara-negara sahabat, S.D. Darmono mendirikan President Executive Club (PEC), yang giat membahas inovasi dan upaya percepatan pembangunan, dengan konsep kolaborasi dan kemitraan ABG (Academic, Business & Government).
Baris 69 ⟶ 53:
* Pada tahun [[2015]] pemerintahan [[Jokowi]]-[[Jusuf Kalla]] mengundang S.D. Darmono ke [[Istana Merdeka]].<ref name="seven">[http://setkab.go.id/undang-dirut-jababeka-presiden-jokowi-cari-masukan-pengembangan-kawasan-industri/?yop_poll_tr_id=&yop-poll-nonce-1_yp5668abbf1a9f5=52da6c7f30 Undang Dirut Jababeka, Presiden Jokowi Cari Masukan Pengembangan Kawasan Industri]</ref> untuk mendengarkan pengalaman Jababeka dalam mengembangkan kawasan industri dan mencetak kota-kota baru di [[Indonesia]]. [[Menko Perekonomian]] [[Sofyan Djalil]] pun memberikan dukungan dengan mengimbau pemerintah untuk menjadi inisiator dalam mendorong dan memberikan insentif kepada industri-industri untuk pindah ke kota lain sehingga kota-kota baru pun berkembang, baik di [[Jawa]] maupun luar [[Jawa]].
 
=== Organisasi ===
Di bidang pendidikan, S.D. Darmono mendirikan [[President University]], dengan dukungan [[Dr. Ir. Kisdaryono]] (LAPI-ITB), [[Professor]] [[Don Watt]] ([[Vice Chancellor]], [[Curtin University of Technology]], [[Australia]]), [[Prof Dr. [[Juwono Sudarsono]] ([[Menteri Pendidikan]] 1998-1999), [[Professor Brian Lee]] ([[Nanyang Technological University]], [[Singapore]]). Perguruan tinggi swasta yang memakai bahasa [[Inggris]] sebagai medium komunikasi ini mewadahi dosen dan mahasiswa baik domestik maupun internasional. Mahasiswanya datang dari [[China]], [[Vietnam]], [[Laos]], [[Maladewa]]; sedangkan dosennya dari [[Filipina]], [[Canada]], [[Australia]], [[UK]], [[USA]] dan lain-lain. President University terletak di kawasan industri yang didukung 1,700 perusahaan multinasional dari lebih 30 negara. S.D. Darmono juga pernah menjadi ketua IJIN – [[Indonesia Japan Investors Network]], IABC – [[Indonesia Australia Business Council]], ITBC – [[Indonesia Taiwan Business Council]], dan sebagainya.
 
Di bidang pendidikan, S.D. Darmono mendirikan [[President University]], dengan dukungan [[Dr. Ir. Kisdaryono]] (LAPI-ITB), [[Professor]] [[Don Watt]] ([[Vice Chancellor]], [[Curtin University of Technology]], [[Australia]]), [[Prof Dr. Juwono Sudarsono]] ([[Menteri Pendidikan]] 1998-1999), [[Professor Brian Lee]] ([[Nanyang Technological University]], [[Singapore]]). Perguruan tinggi swasta yang memakai bahasa [[Inggris]] sebagai medium komunikasi ini mewadahi dosen dan mahasiswa baik domestik maupun internasional. Mahasiswanya datang dari [[China]], [[Vietnam]], [[Laos]], [[Maladewa]]; sedangkan dosennya dari [[Filipina]], [[Canada]], [[Australia]], [[UK]], [[USA]] dan lain-lain. President University terletak di kawasan industri yang didukung 1,700 perusahaan multinasional dari lebih 30 negara. S.D. Darmono juga pernah menjadi ketua IJIN – [[Indonesia Japan Investors Network]], IABC – [[Indonesia Australia Business Council]], ITBC – [[Indonesia Taiwan Business Council]], dan sebagainya.
 
Ia juga memimpin organisasi pariwisata, di antaranya sebagai Chairman [[Pacific Asia Travel Association]] (PATA) Indonesia Chapter dan Executive Board of PATA International. Pada [[2016]] ia berhasil mendapatkan kepercayaan agar pasar pariwisata dunia PATA Travel Mart diselenggarakan di [[Indonesia]] dan didukung oleh Menteri Pariwisata, [[Dr. Ir. Arief Yahya]]. Proyek-proyek besar yang ditanganinya termasuk [[:en:Kendal Industrial Estate|Kawasan Industri Kendal]] (KIK) di [[Jawa Tengah]]; [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]] dan [[Kawasan Industri Cilegon]] di [[Provinsi]] [[Banten]], serta [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) [[Jababeka Morotai]] sebagai kawasan industri dan wisata di [[Morotai]], [[Ternate Utara]] yang diproyeksikan menyerap 30,000 tenaga kerja.
 
Di bidang kebudayaan, S.D. Darmono aktif dalam Tidar Heritage Foundation, serta sebagai Chairman [[PT TWC Borobudur Prambanan Ratu Boko]] (Persero), yaitu badan pengelola situs Candi [[Borobudur]], [[Candi Prambanan]] dan Istana Ratu Boko. Kegiatannya adalah mempromosikan budaya [[Indonesia]] yang lebih toleran. Dia juga menginisiasi proyek digitalisasi Candi [[Borobudur]] sebagai Warisan Dunia [[UNESCO]], didukung oleh sineas terkenal kelas dunia dari [[Austria]], [[Dr. Titus Leber]]. Hasilnya adalah karya multimedia dengan 48,000 ''hi-res photo images'' yang diterbitkan dalam CD ''Borobudur Paths to the Enlightenment''. Selain sebuah serial CD, proyek ini juga menghasilkan buku-buku yang sangat penting dalam upaya pelestarian Candi [[Borobudur]], [[Candi Prambanan]] dan Ratu Boko. Untuk [[Candi Prambanan]] dihasilkan rekor dunia sendratari [[Ramayana]] Prambanan dengan penari terbanyak di dunia yang masuk dalam ''Guinness Book of World Record''.
 
Untuk bidang sosial, S.D. Darmono menginisiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat Cikarang (LPPM-C). Lembaga ini menjembatani lingkungan industri yang berkembang pesat dan masyarakat setempat di seputar kawasan yang dikembangkan. Hasilnya adalah lingkungan yang terjaga, masyarakat yang toleran, kerukunan dan kesehatan yang produktif. Beberapa programnya adalah pembentukan [[Jababeka Multicultural Center]] dan [[Jababeka Botanic Gardens]].
Baris 83 ⟶ 66:
== Tahun penting ==
 
1989 – Mendirikan [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]], pionir pengembangan kawasan industri swasta <br>1993 – Mendirikan [[PT Jababeka Infrastruktur]], pionir perusahaan infrastruktur swasta <br>1994 – Mendirikan [[Jababeka Golf & Country Club]], yang dapat mengakomodir turnamen golf, didesain oleh [[Nick Faldo]], pemain golf kelas dunia <br>1995 – Mendirikan [[PT Banten West Java]], sebuah korporasi pengembangan turisme atau ''Tourism Development Corporation'' untuk mengembangkan [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]] yang menargetkan jutaan turis mancanegara <br>2001 – Mendirikan [[President University]], universitas bertaraf internasional pertama yang menarik banyak mahasiswa asing <br>2004 – Mendirikan President Executive Club dan Tidar Heritage Foundation <br>2007 – Membangun pelabuhan swasta pertama di [[Indonesia]] <br>2008 – Ditunjuk sebagai Chairman PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan and Ratu Boko, salah satu 7 [[Keajaiban Dunia]]– termasuk dalam Warisan Dunia [[UNESCO]] <br>2008 – Mulai mengembangkan [[Medical City]] dan [[Indonesia Movieland]] <br>2009 – Ditunjuk sebagai Chairman [[Indonesia Australia Business Council]] (IABC), sekarang sebagai Member of Board of Advisor <br>2010 – Terpilih sebagai Chairman [[Pacific Asia Travel Association]] (PATA) Indonesia Chapter dan Executive Board of PATA International <br>2011 – Ditugaskan untuk mempersiapkan [[Pulau Morotai]] sebagai [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) <br>2012 – Mengembangkan [[:en:Kendal Industrial Estate|Kawasan Industri Kendal]] di [[Jawa Tengah]], bekerja sama dengan Sembcorp, sebuah perusahaan publik [[Singapura]] <br>2012 – Mendirikan dan menjabat sebagai Presiden [[Indonesia Japan Investor Network]] (IJIN) <br>2013 – Ditunjuk untuk mengembangkan kembali [[Kota Tua]] [[Jakarta]] (PT Jakarta Old Town Revitalization Corporation) oleh Gubernur [[Jokowi]] (sekarang Presiden Republik [[Indonesia]]) <br>2015 – Mendirikan dan menjabat sebagai Chairman [[Indonesia Taiwan Business Council]] (ITBC), sebuah asosiasi yang menjembatani pebisnis [[Indonesia]] dan [[Taiwan]] dengan pemerintah [[Indonesia]] dan [[Taiwan]], didukung oleh [[Kamar Dagang dan Industri Indonesia|Kadin]] [[Indonesia]] dan [[Taipei Economic and Trade Office]] (TETO) di [[Indonesia]]
1989 – Mendirikan [[:en:Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]], pionir pengembangan kawasan industri swasta <br>
1993 – Mendirikan [[PT Jababeka Infrastruktur]], pionir perusahaan infrastruktur swasta <br>
1994 – Mendirikan [[Jababeka Golf & Country Club]], yang dapat mengakomodir turnamen golf, didesain oleh [[Nick Faldo]], pemain golf kelas dunia <br>
1995 – Mendirikan [[PT Banten West Java]], sebuah korporasi pengembangan turisme atau ''Tourism Development Corporation'' untuk mengembangkan [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) [[:en:Tanjung Lesung|Tanjung Lesung]] yang menargetkan jutaan turis mancanegara <br>
2001 – Mendirikan [[President University]], universitas bertaraf internasional pertama yang menarik banyak mahasiswa asing <br>
2004 – Mendirikan President Executive Club dan Tidar Heritage Foundation <br>
2007 – Membangun pelabuhan swasta pertama di [[Indonesia]] <br>
2008 – Ditunjuk sebagai Chairman PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan and Ratu Boko, salah satu 7 [[Keajaiban Dunia]]– termasuk dalam Warisan Dunia [[UNESCO]] <br>
2008 – Mulai mengembangkan [[Medical City]] dan [[Indonesia Movieland]] <br>
2009 – Ditunjuk sebagai Chairman [[Indonesia Australia Business Council]] (IABC), sekarang sebagai Member of Board of Advisor <br>
2010 – Terpilih sebagai Chairman [[Pacific Asia Travel Association]] (PATA) Indonesia Chapter dan Executive Board of PATA International <br>
2011 – Ditugaskan untuk mempersiapkan [[Pulau Morotai]] sebagai [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) <br>
2012 – Mengembangkan [[:en:Kendal Industrial Estate|Kawasan Industri Kendal]] di [[Jawa Tengah]], bekerja sama dengan Sembcorp, sebuah perusahaan publik [[Singapura]] <br>
2012 – Mendirikan dan menjabat sebagai Presiden [[Indonesia Japan Investor Network]] (IJIN) <br>
2013 – Ditunjuk untuk mengembangkan kembali [[Kota Tua]] [[Jakarta]] (PT Jakarta Old Town Revitalization Corporation) oleh Gubernur [[Jokowi]] (sekarang Presiden Republik [[Indonesia]]) <br>
2015 – Mendirikan dan menjabat sebagai Chairman [[Indonesia Taiwan Business Council]] (ITBC), sebuah asosiasi yang menjembatani pebisnis [[Indonesia]] dan [[Taiwan]] dengan pemerintah [[Indonesia]] dan [[Taiwan]], didukung oleh [[Kamar Dagang dan Industri Indonesia|Kadin]] [[Indonesia]] dan [[Taipei Economic and Trade Office]] (TETO) di [[Indonesia]]
 
== Penghargaan ==
Baris 106 ⟶ 74:
* [[Bisnis Indonesia]] Awards (2015)
* Lifetime Achievement Award for National Industrial Estate Development dari [[Kementerian Perindustrian Republik Indonesia]] (2015)
 
== Karya buku ==
 
* Menembus Batas: Pemikiran, Pendapat, dan Visi Setyono Djuandi Darmono (2006)
* Memberdayakan Usaha Kecil Menengah untuk Menciptakan Lapangan Kerja – Peranan Kawasan Industri dalam Pemberdayaan UKM (2006)
* ''Think Big, Start Small, Move Fast'' (2009)
* ''One City One Factory'': Mewujudkan 100 Kota Baru (2015)
 
== Referensi ==
[[Kategori:PengusahaWirausahawan Indonesia]]
{{reflist}}
 
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]