Daun berlangkas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.8
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Sayuran menjadi Sayur
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 26:
[[Berkas:Cakla-cikli.jpg|jmpl|Berlangkas - Cakla-cikli]]
 
{{SpeciesTitle}} adalah tumbuhan [[sayur]]-sayuran yang dimanfaatkan sebagai [[lalapan]]. Ia berbentuk [[perdu]], dan [[daun]]nya menyerupai [[kedondong]] (''Spondias pinnata'' (L.f.)). Oleh sebab itu, tumbuhan ini juga disebut daundengan '''kedondong laut'''. Daun berlangkas dikenal dengan nama-nama seperti ''daun papéda papua'' ([[Bahasa Ambon|Amb.]]), ''kadondong laut'', ''kadondong cina'' ([[Bahasa Sunda|Sund.]]), ''kědondong laut'' ([[Bahasa Jawa|Jw.]]), ''kadundung patedhan'' ([[Bahasa Madura|Mad.]]), ''bombu'', ''puding'' ([[Bahasa Melayu|Melayu]] dan [[Bahasa Makassar|Mak.]]), ''keudem rintèk'' ([[Bahasa Minahasa|Minh.]]), ''gurabati'', ''tampusong'' ([[Bahasa Ternate|Tern.]]), dan ''déwu papua''.<ref name=Heyne/><ref name=Departemen/>
 
Di luar negeri, daun berlangkas dikenal dengan nama ''kuku garuda'', ''pokok teh'' ([[Malaysia|Mly.]]), ''ming aralia'', ''aralia'' ([[Bahasa Inggris|Ing.]]), dan ''bani'', ''makan'', juga ''papua'' ([[Filipina|Fil.]]).<ref name=Globinmed/>
Baris 39:
Semak ini dipergunakan sebagai [[lalab]]an. Diperjualbelikan terutama di [[pasar]]-pasar di [[Jawa Barat]]. Penduduk mengambil daunnya dari hasil menanam di sekitar rumah mereka, dan acap kali dpergunakan sebagai [[tanaman pagar]]. Karena [[daun]]nya indah berwarna-warni, spesies ini sering dijadikan sebagai hiasan.<ref name=Sas./> Selain itu, [[daun]], pucuk muda, dan [[akar]] dikonsumsi mentah-mentah atau dimasak terlebih dahulu. Dahulu, di [[Ternate]], masyarakat memasak daun berlangkas dengan [[ikan]] dan [[daging]] sebagai campuran sayur. Rumphius mengataan bahwa rasa seluruh bagian daripada daun berlangkas adalah tajam. Sementara itu, [[W.G. Boorsma]] sebagaimana dikutip oleh Heyne, mengatakan kalau akar daun berlangkas rasanya tawar. Akar dan daun dilumat dan direbus dan disaring, dapat dipergunakan sebagai peluruh air seni.<ref name=Heyne/> Tumbuhan ini juga dipergunakans sebagai [[obat]] di [[Vietnam]], [[Jawa]], [[Fiji]], dan [[Kamboja]] sebagai [[analgesi]]k, obat penurun panas, dan pelancar air seni. Tangkainya dipergunakan sebagai [[dupa]] oleh pendeta [[Buddha]] di [[Kamboja]].<ref name=P.Hanelt/>
 
Tumbuhan ini juga bernilai ekonomi, dimanadi mana sejak tahun 1970 petani di daerah [[Kabupaten Sukabumi]] menanam daun kedondong sebagai tanaman hias yang dijual ke [[Korea]] dan [[Jepang]] dengan harga sebatang pohon harganya 10 ribu [[Rupiah]] untuk tanaman berumur 18 [[bulan]].<ref name=Kedondong>{{cite news|title=Adang Sujana Ketua Poktan Barokah: Kedongdong Cina Berprospek Untuk Pasar Ekspor|date=3 Mei 2013|url=http://www.gesitnews.com/berita-171-adang-sujana-ketua-poktan-barokah-kedongdong-cina-berprospek-untuk-pasar-ekspor.html|work=Gesitnews.com|accessdate=1 September 2013}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 47:
{{Wikispecies}}
 
{{Taxonbar|from=Q5903279}}
{{tumbuhan-stub}}
[[Kategori:Sayur]]
 
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Polyscias]]
[[Kategori:Tanaman pagar]]
[[Kategori:Tanaman hias]]
 
 
{{tumbuhanTumbuhan-stub}}