Air Bulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
F.N.Tamimi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Katyusha 97 (bicara | kontrib)
Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 3:
{{one source}}
[[Berkas:Chandrayaan1 Spacecraft Discovery Moon Water.jpg|jmpl|ka|350px|Penemuan air di Bulan oleh Chandrayaan-1]]
'''Air Bulan''' adalah [[air]] yang terliatterlihat di [[bulan]]. [[Ilmuwan]] mnemukanmenemukan adanya air [[magmatik]] atau air yang berasal dari bagian dalam bulan lalu muncul ke permukaan.
[[Berkas:Earth's picture shot from from Chandrayaan 2 on-board LI4 Camera - 1.jpg|jmpl|Air Bulan yang ditemukan oleh pesawat Chandrayaan-1]]
'''Latar Belakang'''
 
PenemuanBukti keberadaan [[air]] dimagmatik [[bulan]]tersebut adalahditemukan salahdengan satubantuan temuan''Moon pentingMineralogy yang dihasilkan oleh misi [[Chandrayaan-1]]Mapper'' milik OrganisasiBadan PenelitianPenerbangan Luardan AngkasaAntariksa [[India]]Amerika [[ISRO|(ISRO)]], dengan bantuan [[Moon Mineralogy Mapper]]Serikat (M3) milik [[Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat|NASA]].) Temuanyang iniada dipublikasikandi olehwahana milik [[India]], Chandrayaan-1. Rachel Klima, seorang pakar [[geologi]] keplanetan dari ''[[Universitas Johns Hopkins|Johns Hopkins University]],'' memublikasikan temuan itu di [[Jurnal ilmiah|jurnal]] ''[[Nature Geoscience]]''.
 
'''Penemuan'''
 
[[Chandrayaan-1]], yang diluncurkan pada tahun 2008, membawa ''[[Moon Mineralogy Mapper]],'' sebuah instrumen yang dirancang untuk memetakan mineral di permukaan Bulan. Dengan bantuan instrumen ini, para ilmuwan menemukan adanya air magmatik di Bulan, yaitu air yang berasal dari bagian dalam Bulan dan muncul ke permukaan.
 
 
'''Metodologi'''
 
Penelitian awal yang dilakukan lima tahun sebelum temuan ini menunjukkan bahwa interior Bulan tidak sekering yang diduga sebelumnya. Pada saat itu, ilmuwan mengungkap adanya air dalam bentuk lapisan tipis di permukaan Bulan yang diduga berasal dari interaksi antara [[angin matahari]] dan permukaan Bulan.
 
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi air magmatik. Dengan menggunakan data dari [[Moon Mineralogy Mapper]], para ilmuwan mengidentifikasi tipe batuan di kawah Bullialdus yang disebut ''norite''. Batuan ini biasanya mengkristal dan terjebak saat magma keluar dari bagian dalam Bulan. Analisis menunjukkan bahwa batuan norite di kawah Bullialdus mengandung [[hidroksil]] lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Hidroksil adalah molekul yang terdiri atas satu atom oksigen dan satu atom hidrogen, komponen penyusun air.
 
Klima, R. et al. (Publikasi di Nature Geoscience)
 
"Chandrayaan-1" - Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO)
 
Moon Mineralogy Mapper - NASA
 
'''Air Bulan''' adalah [[air]] yang terliat di . [[Ilmuwan]] mnemukan adanya air [[magmatik]] atau air yang berasal dari bagian dalam bulan lalu muncul ke permukaan.
 
Bukti keberadaan air magmatik tersebut ditemukan dengan bantuan ''Moon Mineralogy Mapper'' milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang ada di wahana milik , Chandrayaan-1. Rachel Klima, pakar keplanetan dari ''[[Universitas Johns Hopkins|Johns Hopkins University]],'' memublikasikan temuan itu di [[Jurnal ilmiah|jurnal]] ''[[Nature Geoscience]]''.
 
Keberhasilan pengungkapan air magmatik di bulan dimulai dari hasil penelitian lima tahun lalu. Saat itu, ilmuwan mengungkap bahwa [[interior]] bulan tidak sekering dugaan. Para ilmuwan juga berhasil menemukan air berupa lapisan tipis yang diduga berasal dari [[angin matahari]] yang menumbuk permukaan bulan.
Baris 37 ⟶ 13:
Menurut ilmuwan, tipe batuan di kawah itu disebut ''norite''. Batuan tersebut biasanya mengkristal dan terjebak saat [[magma]] keluar dari bagian dalam. Ilmuwan, lewat penelitian selanjutnya, mengungkap bahwa jenis batuan ini tidak hanya ditemukan di kawah Bullialdus.
 
Dalam risetnya, Klima menganalisis lingkungan kawah Bullialdus dengan bantuan ''Moon Minerals ogyMineralogy Mapper''. Terungkap bahwa kawah itu punya kandungan [[hidroksil]] lebih banyak dari lingkungannya. Hidroksil ialah [[molekul]] yang terdiri atas satu [[atom]] [[oksigen]] dan satu atom [[hidrogen]], komponen penyusun air.
 
Menurut ilmuwan, wilayah kawah Bullialdus bukan merupakan wilayah yang terpapar angin matahari. Jadi, bila ada air di tempat itu, asalnya bukan dari tumbukan angin matahari dan permukaan bulan. Namun diduga kuat, hidroksil merupakan bukti adanya air magmatik.