Petrus Kanisius Ojong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Almamater dan nama lengkap anak -anak dari PK Ojong Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tian x-way (bicara | kontrib) |
||
(48 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Chinese name|[[Marga Tionghoa|Auw Jong]]}}
{{Infobox Journalist
|name = {{PAGENAME}}<br>歐陽 炳坤
|image = Auwjong Peng Koen, Pedoman Kampanje Perdjoangan Baperki dalam Pemilihan Umum, p43.jpg
|imagesize =
|caption = Petrus Kanisius Ojong
|
|
|
|
|
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|othername =
|occupation =
|
|yearsactive = 1963—1980
|partner =
|influences =
|influenced =
|spouse = Raden Nganten Catherine Oei Kian Kiat
|domesticpartner =
|children = {{unbulleted list|Remigius Harli Ojong
|parents = Auw Jong Pauw (ayah)<br>Elizabeth Njo Loan Eng Nio (ibu)
|
|
|salary =
|website =
}}
'''Petrus Kanisius Ojong''' atau '''Auw Jong Peng
== Riwayat ==
Lahir di [[Bukittinggi]], [[25 Juli]] [[1920]], dengan nama Auw Jong Peng
Semasa hidupnya, Ojong dikenal sebagai pribadi yang sederhana, jujur, bertanggung jawab, dan pandai mengelola keuangan. Dia tidak suka menyumbang untuk acara pesta yang menghamburkan uang, namun memberikan donasi kepada yang membutuhkan bantuan. Selain itu, PK Ojong juga seorang pekerja keras dan mengutamakan persatuan bangsa berdasarkan [[Bhineka Tunggal Ika]].<ref name="meg"/>
== Pendidikan ==
Semasa bersekolah di [[Hollandsch Chineesche School]] (HCS, sekolah dasar khusus warga Tionghoa) Payakumbuh, Ojong dikenal sebagai anak yang disiplin dan serius. Pada masa itu, ia berkenalan dengan ajaran agama [[Gereja Katolik|Katolik]]. Beberapa waktu kemudian, dia masuk [[Gereja Katolik|Katolik]] dan mendapat nama baptis Andreas. Peng Koen kemudian sempat pindah ke HCS Padang, lalu melanjutkan ke [[Hollandsche Chineesche Kweekschool]].
Di Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK, sekolah guru), ia gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani perkumpulan penghuni asrama. Di sini Auwjong Peng Koen mulai belajar menelaah cara penulisan dan penyajian gagasan. Di sekolah guru setingkat [[SLTA]] ini, Peng Koen terpilih sebagai ketua "Tung Sie Ie Tjia" (东西一家,Nama perkumpulan siswa/OSIS di HCK). Ia bertugas menyediakan bahan bacaan buat anggota serta menyelenggarakan pesta malam Tahun Baru [[Imlek]] dan piknik akhir tahun. Ojong kemudian meneruskan studinya di [[Fakultas Hukum
== Karier ==
Pada awalnya, PK Ojong bekerja sebagai guru di SD Budi Mulia di [[Mangga Besar]] Jakarta.<ref name="ko"/> Ojong mempelajari mengenai [[jurnalistik]] pada tahun 1946, ketika dia bergabung dengan Star Weekly, sebuah mahalan untuk komunitas Tionghoa-Indonesia.<ref name="jp"/> Dia memulai kariernya sebagai kontributor dan akhirnya menjadi
PK Ojong juga dikenal sebagai tokoh di beberapa organisasi seperti anggota Badan Pimpinan Pusat Partai Katolik, bendahara Pengurus Pusat Serikat Penerbit Surat Kabar, bendahara Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah kebudayaan Horison, bendahara Lingkaran Seni Jakarta, anggota Dewan Kurator lembaga Bantuan Hukum/Lembaga Pembela Umum Jaya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Tarumanegara (penyelenggara [[Universitas Tarumanegara]]), dan koordinator Serikat Pers Katolik Internasional wilayah Indonesia, serta pendiri dan direktur Kantor Berita Katolik Asia di Hongkong.<ref name="ko"/>
Baris 45 ⟶ 47:
Pada tahun 1963, Ojong bersama dengan [[Jakob Oetama]] mendirikan [[Intisari|majalah Intisari]], cikal bakal dari [[harian Kompas]]. Pada tahun 1965, mereka mendirikan harian Kompas yang menjadi harian nasional Indonesia hingga saat ini. Pada tahun 1970 hingga akhir hidupnya, PK Ojong merupakan pimpinan umum dari [[Gramedia Printing Group|PT Gramedia]] yang bergerak di bidang penerbitan.<ref name="meg">[http://megapolitan.kompas.com/read/2012/06/28/11355642/Jakob.Oetama.Pak.Ojong.Sudah.Berada.di.Surga Jakob Oetama: Pak Ojong Sudah Berada di Surga]. 28 Juni 2012. Kompas.com - Kurnia Sari Aziza. Editor: Hertanto Soebijoto.</ref>
PK Ojong wafat pada 31 Mei 1980. Untuk mengenang jasanya, patung Ojong didirikan di halaman Bentara Budaya Jakarta, suatu lembaga nirlaba yang bertujuan untuk pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia.<ref name="ko">[http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/ourmanagement Kompas Gramedia: Founders] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140103162014/http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/ourmanagement |date=2014-01-03 }}.</ref>
== Buku ==
Cuplikan perjalanan hidup Petrus Kanisius Ojong, yang dibesut Helen Ishwara dalam buku ''PK Ojong: Hidup Sederhana, Berpikir Mulia'' (2001) terasa bak tuntunan bagi wartawan dalam membangun media cetak dengan baik dan benar. Pengalamannya, berlatar belakang intrik politik Orde Lama dan Orde Baru, begitu rinci.
==
* [[Jakob Oetama]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==▼
▲== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/biografi/artikel/286-direktori/2147-jurnalis-berpikir-mulia PK Ojong (1920-1980): Jurnalis Berpikir Mulia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110601205024/http://www.tokohindonesia.com/biografi/artikel/286-direktori/2147-jurnalis-berpikir-mulia |date=2011-06-01 }}
{{lifetime|1920|1980|Ojong, Petrus Kanisius}}
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Wirausahawan penerbitan Indonesia]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Katolik]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]]
|