Petrus Kanisius Ojong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(86 revisi perantara oleh 50 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Chinese name|[[Marga Tionghoa|Auw Jong]]}}
[[Image:Pk ojong.jpg|frame|right|Petrus Kanisius Ojong]]
{{Infobox Journalist
'''Petrus Kanisius Ojong''' atau '''Auwjong Peng Koen''' ([[25 Juli]] [[1920]] - [[31 Mei]] [[1980]]) adalah salah satu pendiri Kelompok [[Kompas]] – [[Gramedia]] (bersama [[Jakob Oetama]]). Ojong menjadi jurnalis sejak awal usia 30-an. Ojong mempunyai enam anak, empat di antaranya laki-laki. PK Ojong meninggal tahun [[1980]].
|name = {{PAGENAME}}<br>歐陽 炳坤
|image = Auwjong Peng Koen, Pedoman Kampanje Perdjoangan Baperki dalam Pemilihan Umum, p43.jpg
|imagesize =
|caption = Petrus Kanisius Ojong
[[en:|birth_name = Auw Jong Peng -Koen]]
|birth_date = {{birth date|1920|7|25}}
|birth_place = [[Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1980|5|31|1920|7|25}}
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|othername =
|occupation = {{hlist|[[Wartawan]]|[[guru]]|[[pengusaha]]}}
|known_for = Pendiri [[Kompas Gramedia]]
|yearsactive = 1963—1980
|partner =
|influences =
|influenced =
|spouse = Raden Nganten Catherine Oei Kian Kiat
|domesticpartner =
|children = {{unbulleted list|Remigius Harli Ojong (Auwjong Bin-Lie)|Joseph Handi Ojong (Auwjong Bin-Han)|Andreas Sasongko Ojong (Auwjong Bin-Siong)|Carolus Irwan Ojong (Auwjong Bing-Koan)|Sri Melani Ojong|Sri Mariani Ojong}}
|parents = Auw Jong Pauw (ayah)<br>Elizabeth Njo Loan Eng Nio (ibu)
|alma_mater = [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]]
|party = {{parpolicon|Katolik}}
|salary =
|website =
}}
'''Petrus Kanisius Ojong''' atau '''Auw Jong Peng-Koen atau P.K. Ojong''' ({{lahirmati|[[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]|25|7|1920|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|31|5|1980}}) adalah wartawan, guru, dan pengusaha yang dikenal sebagai salah satu pendiri Kelompok [[Kompas Gramedia]] (bersama [[Jakob Oetama]]). Ojong menjadi jurnalis sejak usia 25 tahun dan dikenal sebagai pemimpin mingguan populer pada zamannya, ''Star Weekly''.
 
== Riwayat ==
Lahir di [[Bukittinggi]], [[25 Juli]] [[1920]], dengan nama Auw Jong Peng -Koen. Ayahnya, Auw Jong Pauw (1870-1933), sejak dini giatmengajarkannya membisikkan katauntuk hemat, disiplin, dan tekun kepadanya. Auw Jong Pauw awalnya adalah petani di [[Kabupaten Kinmen|Pulau Quemoy]] (kini wilayah [[TaiwanRepublik Tiongkok]]) yang kemudian merantau ke [[SumatraSumatera Barat]]. Di kemudian hari, Auw Jong Pauw menjadi juragan tembakau di [[Payakumbuh]], dan menghidupi keluarga besar 11 anak dari dua istri, istri pertama Auw Jong Pauw meninggal setelah melahirkan anak ketujuh. Peng-Koen (PK Ojong) adalah anak sulung dari istri kedua. Saat Peng-Koen kecil, jumlah mobil di Payakumbuh tak sampai sepuluh, salah satunya milik ayahnya.
 
Semasa hidupnya, Ojong dikenal sebagai pribadi yang sederhana, jujur, bertanggung jawab, dan pandai mengelola keuangan. Dia tidak suka menyumbang untuk acara pesta yang menghamburkan uang, namun memberikan donasi kepada yang membutuhkan bantuan. Selain itu, PK Ojong juga seorang pekerja keras dan mengutamakan persatuan bangsa berdasarkan [[Bhineka Tunggal Ika]].<ref name="meg"/>
Kelak Auw Jong Pauw menjadi juragan tembakau di [[Payakumbuh]], dan menghidupi keluarga besar 11 anak dari dua istri, istri pertama Auw Jong Pauw meninggal setelah melahirkan anak ke-7. Peng Koen anak sulung dari istri kedua. Saat Peng Koen kecil, jumlah mobil di Payakumbuh tak sampai sepuluh, salah satunya milik ayahnya.
 
== Pendidikan ==
Auw Jong Peng Koen juga berdisiplin tinggi dan serius, seperti dia tunjukkan saatSemasa bersekolah di [[Hollandsch Chineesche School]] (HCS, sekolah dasar khusus warga Tionghoa) Payakumbuh, Ojong dikenal sebagai anak yang disiplin dan serius. DiPada masa iniitu, ia berkenalan dengan ajaran agama [[Gereja Katolik|Katolik]]. Beberapa waktu kemudian, dia masuk [[Gereja Katolik|Katolik]] dan mendapat nama baptis Andreas. Peng Koen kemudian sempat pindah ke HCS Padang, lalu melanjutkan ke [[Hollandsche Chineesche Kweekschool]].
 
Di Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK, sekolah guru), ia gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani perkumpulan penghuni asrama. Di sini Auwjong Peng Koen mulai belajar menelaah cara penulisan dan penyajian gagasan. Di sekolah guru setingkat [[SLTA]] ini, Peng Koen terpilih sebagai ketua "Tung Sie Ie Tjia" (东西一家,Nama perkumpulan siswa/OSIS di HCK). Ia bertugas menyediakan bahan bacaan buat anggota serta menyelenggarakan pesta malam Tahun Baru [[Imlek]] dan piknik akhir tahun. DiOjong malamkemudian Imlek,meneruskan tradisinyastudinya digelardi acara[[Fakultas ''polonaise'',Hukum sandiwara,Universitas menyanyiIndonesia]], dan makanlulus malampada istimewatahun 1951.<ref Tapiname="jp">[http://www.thejakartapost.com/news/2001/10/14/pk-ojong-a-simple-life-full-achievement.html Peng Koen cuma ngobrol dan ngobrolP.K. Konon,Ojong: iaA agaksimple kakulife jika- berhadapanfull denganof lawanachievement.] jenis{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140104042554/http://www.thejakartapost.com/news/2001/10/14/pk-ojong-a-simple-life-full-achievement.html Seorang|date=2014-01-04 ibu,}} bekasOctober teman14 sekelasnya2001. danThe kiniJakarta pengusahaPost. tokoLie manisan di Cianjur, Oei Yin Hwa, masih ingat betul, di sekolah Peng Koen dijuluki ''verstrooide professor'' alias profesor pikunHua. </ref>
 
== Karier ==
Kelak kebiasaan hemat membuatnya hati-hati dan teliti. Disiplin dan tekun membentuk dia jadi orang yang lurus dan serius. Bahkan setelah menjadi bos Kompas – Gramedia, Ojong tak berubah. "Uang kembalian Rp 25,- pun mesti dikembalikan kepada Papi," bilang putri bungsunya, Mariani. Namun, ia tak "pelit" pada orang atau badan sosial yang benar-benar membutuhkan, bahkan rela menyumbang sampai puluhan juta dolar. Tapi, jangan minta duit untuk pesta kawin, atau perayaan Natal sekalipun. "Kalau tidak punya uang, jangan bikin pesta," kilahnya selalu.
Pada awalnya, PK Ojong bekerja sebagai guru di SD Budi Mulia di [[Mangga Besar]] Jakarta.<ref name="ko"/> Ojong mempelajari mengenai [[jurnalistik]] pada tahun 1946, ketika dia bergabung dengan Star Weekly, sebuah mahalan untuk komunitas Tionghoa-Indonesia.<ref name="jp"/> Dia memulai kariernya sebagai kontributor dan akhirnya menjadi Pemimpin Redaksi hingga Star Weekly dibubarkan pemerintah karena ulasan luar negeri yang ditulis Ojong dinilai mengkritik kebijakan pemerintah.<ref name="jp"/><ref name="hk">[http://www.hidupkatolik.com/2012/01/11/dari-sang-pemula-ke-jaringan-bisnis-kg Dari Sang Pemula ke Jaringan Bisnis KG.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140103151329/http://www.hidupkatolik.com/2012/01/11/dari-sang-pemula-ke-jaringan-bisnis-kg |date=2014-01-03 }} Hidupkatolik.com - Edisi No. 45 Tanggal 6 November 2011 (11 Januari 2012). F. Rahardi.</ref> Antara tahun 1946-1951, Ojong merupakan anggota redaksi surat kabar harian [[Keng Po]] dan mingguan Star Weekly.<ref name="meg"/>
 
PK Ojong juga dikenal sebagai tokoh di beberapa organisasi seperti anggota Badan Pimpinan Pusat Partai Katolik, bendahara Pengurus Pusat Serikat Penerbit Surat Kabar, bendahara Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah kebudayaan Horison, bendahara Lingkaran Seni Jakarta, anggota Dewan Kurator lembaga Bantuan Hukum/Lembaga Pembela Umum Jaya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Tarumanegara (penyelenggara [[Universitas Tarumanegara]]), dan koordinator Serikat Pers Katolik Internasional wilayah Indonesia, serta pendiri dan direktur Kantor Berita Katolik Asia di Hongkong.<ref name="ko"/>
Semasa kuliah hukum, [[Oei Tjoe Tat]], rekan kuliah yang kemudian menjadi menteri negara di akhir masa pemerintahan [[Sukarno]], berkomentar, "Ia sering terlalu serius menanggapi segala hal. Kalau melucu, lelulonnya kering."
 
Pada tahun 1963, Ojong bersama dengan [[Jakob Oetama]] mendirikan [[Intisari|majalah Intisari]], cikal bakal dari [[harian Kompas]]. Pada tahun 1965, mereka mendirikan harian Kompas yang menjadi harian nasional Indonesia hingga saat ini. Pada tahun 1970 hingga akhir hidupnya, PK Ojong merupakan pimpinan umum dari [[Gramedia Printing Group|PT Gramedia]] yang bergerak di bidang penerbitan.<ref name="meg">[http://megapolitan.kompas.com/read/2012/06/28/11355642/Jakob.Oetama.Pak.Ojong.Sudah.Berada.di.Surga Jakob Oetama: Pak Ojong Sudah Berada di Surga]. 28 Juni 2012. Kompas.com - Kurnia Sari Aziza. Editor: Hertanto Soebijoto.</ref>
Mengenai nama keluarganya, nama Auwjong juga punya sejarah lucu. Lain dengan ayahnya yang menulis "Auw Jong" terpisah, Auw Jong Peng Koen justru menuliskan "Auwjong" versi sambung. Bulan Agustus [[1937]], saat memperkenalkan diri di depan teman-temannya di HCK, Auwjong Peng Koen menyebut namanya dengan aksen Sumatra Barat yang kental. Sampai ada teman sekelasnya mengira Peng Koen berkata ''ouwe jongen'' alias "perjaka tua".
 
PK Ojong wafat pada 31 Mei 1980. Untuk mengenang jasanya, patung Ojong didirikan di halaman Bentara Budaya Jakarta, suatu lembaga nirlaba yang bertujuan untuk pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia.<ref name="ko">[http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/ourmanagement Kompas Gramedia: Founders] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140103162014/http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/ourmanagement |date=2014-01-03 }}.</ref>
==Buku==
Cuplikan perjalanan hidup Petrus Kanisius Ojong, yang dibesut Helen Ishwara dalam buku ''PK Ojong: Hidup Sederhana, Berpikir Mulia'' (2001) terasa bak tuntunan bagi wartawan dalam membangun media cetak dengan baik dan benar. Pengalamannya, berlatar belakang intrik politik Orde Lama dan Orde Baru, begitu rinci.
 
==Pranala luarBuku ==
Cuplikan perjalanan hidup Petrus Kanisius Ojong, yang dibesut Helen Ishwara dalam buku ''PK Ojong: Hidup Sederhana, Berpikir Mulia'' (2001) terasa bak tuntunan bagi wartawan dalam membangun media cetak dengan baik dan benar. Pengalamannya, berlatar belakang intrik politik Orde Lama dan Orde Baru, begitu rinci.
*{{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/pk-ojong/index.shtml PK Ojong (1920-1980): Jurnalis Berpikir Mulia]
 
== Lihat pula ==
{{indo-bio-stub}}
* [[Jakob Oetama]]
{{DEFAULTSORT:Ojong, Petrus Kanisius}}
[[Kategori:Kelahiran 1920]]
[[Kategori:Kematian 1980]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]
[[kategori:Tionghoa-Indonesia]]
 
== Referensi ==
[[en:Auw Jong Peng Koen]]
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/biografi/artikel/286-direktori/2147-jurnalis-berpikir-mulia PK Ojong (1920-1980): Jurnalis Berpikir Mulia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110601205024/http://www.tokohindonesia.com/biografi/artikel/286-direktori/2147-jurnalis-berpikir-mulia |date=2011-06-01 }}
{{DEFAULTSORT:lifetime|1920|1980|Ojong, Petrus Kanisius}}
 
[[Kategori:Tokoh Katolik Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan media massa Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan penerbitan Indonesia]]
[[Kategori:KelahiranWartawan 1920Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]
[[Kategori:KematianGuru 1980Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Katolik]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]]