Debus (seni): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(33 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Debus, The Ancient Martial Art and Culture of Banten.jpg|jmpl|Memakan paku adalah salah satu dari rangkaian aksi Debus]]
[[Berkas:Fire breathing 2 Luc Viatour.jpg|thumb|right|Contoh atraksi Debus khas Banten]]
[[Berkas:Debus Banten performance at Tourisme Banten Week, Bali.jpg|jmpl|Pertunjukan Debus pada acara Banten Tourism Week 2017 di [[Bali]] ]]
'''Debus''' merupakan jenis kesenian tradisional dari [[Jawa Barat]] dan [[Banten]] terutama orang [[Sunda]], yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain.
[[Berkas:Atraksi_Debus.jpg|jmpl|Pertunjukan Debus]]
'''Debus''' ([[Aksara Sunda Baku|Bahasa Sunda]]: ᮓᮨᮘᮥᮞ᮪, Debus) adalah kesenian bela diri masyarakat [[Suku Banten|Sunda Banten]] di Provinsi [[Banten]].<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/debus/|title=Debus|date=17 Desember 2015|website=kebudayaan.kemdikbud.go.id|language=id|access-date=31 Mei 2020}}</ref> Kesenian ini menyebar ke wilayah [[Parahyangan]]. Kesenian ini mempertunjukan kemampuan manusia yang kebal terhadap senjata tajam, air keras, dan lain-lain. Kesenian ini berawal pada masa pemerintahan [[Maulana Hasanuddin dari Banten]] pada abad ke-16 ([[1532]]-[[1570]]). Pada zaman [[Ageng Tirtayasa dari Banten]] ([[1651]]—[[1692]]), debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat Banten melawan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|penjajah Belanda]] pada masa itu. Kesenian debus saat ini merupakan kombinasi antara [[Tari|seni tari]] dan [[Karawitan|suara]].<ref name=rene2100>{{Cite web |url=http://hakimtea.net/kesenian-debus-sejarah-dan-ciri-khas-wisata-banten/ |title=Kesenian Debus, Sejarah dan Ciri Khas Wisata Banten |access-date=2011-07-19 |archive-date=2011-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110719015851/http://hakimtea.net/kesenian-debus-sejarah-dan-ciri-khas-wisata-banten/ |dead-url=no }}</ref>
 
== Jenis atraksi debus ==
Debus adalah Salah satu jenis kesenian tradisional rakyat jawa Barat yang terdapat didaerah Pamempeuk, Kabupaten [[Garut]] ini tercipta kira-kira pada abad ke-13 oleh seorang tokoh penyebar agama islam, pada waktu itu di daerah tersebut masih asing dan belum mengenal akan ajaran islam secara meluas, tokoh penyebar agama islam disebut adalah Mama Ajengan.
Kesenian Debusdebus yang sering dipertontonkan di antaranya:
Di Banten kesenian ini berawal pada abad ke-16, pada masa pemerintahan [[Sultan Maulana Hasanuddin]] ([[1532]]-[[1570]]). Pada zaman [[Sultan Ageng Tirtayasa]] ([[1651]]—[[1692]]) Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|penjajah Belanda]] pada masa itu.
Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antara [[Tari|seni tari]] dan [[Karawitan|suara]].<ref name=rene2100>[http://web.archive.org/web/20110719015851/http://hakimtea.net/kesenian-debus-sejarah-dan-ciri-khas-wisata-banten/ Kesenian Debus, Sejarah dan Ciri Khas Wisata Banten]</ref>{{br}}
 
* Menusuk perut dengan [[tombak]] atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
Kesenian Debus yang sering dipertontonkan di antaranya:
* Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau [[golok]].
 
* Memakan [[api]].
* Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
* Menusukkan [[Jarum jahit|jarum]] kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebustembus tanpa mengeluarkan darah.
* Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok.
* Menyiram tubuh dengan [[air keras]] hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh.
* Memakan api.
* Menggoreng [[telur]] di atas kepala.
* Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah.
* Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh.
* Menggoreng telur di atas kepala.
* Membakar tubuh dengan api.
* Menaiki atau menduduki susunan golok tajam.
* Bergulingan di atas serpihan [[kaca]] atau beling.<ref name="rene2100"/>
 
== Etimologi ==
Debus dalam [[bahasa Sunda]] berarti ''tembus'' juga dalam [[bahasa Arab]] berarti senjata tongkat besi dengan ujung runcing berhulu bundar. Bagi sebagian masyarakat awam kesenian Debusdebus memang terbilang sangat ekstrem. Pada masa sekarang, Debusdebus sebagai seni beladiri yang banyak dipertontonkan untuk acara kebudayaan ataupun upacara adat.
 
== Sejarah ==
SedangkanDebus dilebih Bantendikenal sebagai kesenian Debusasli yangmasyarakat mungkin[[Banten]] yang berkembang sejak sekitar abad ke-18. MenurutKesenian sebagian banyak sumber sejarah, kesenian debus [[Banten]]ini bermula padasejak abad ke-16, pada masa pemerintahan [[Sultan Maulana Hasanuddin dari Banten]] ([[1532]]-[[1570]]) Debusdebus mulai dikenal pada masyarakat [[Banten]] sebagai salah satu cara penyebaran agama [[Islam]]. Namun ada juga yang menyebutkan Debusdebus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa’iyah [[Nuruddin al-Raniri]] yang masuk ke Banten oleh para pengawal [[Cut Nyak Dien]] ([[1848]]—[[1908]]).<ref name="rene2100"/><ref>Britannica Online Encyclopedia [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/503332/Rifaiyah Rifāʿīyah] (Sufi order).</ref><ref>Sejarah Singkat [http://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Debus.htm Debus.] Keluarga Pencak Silat Nusantara.</ref>
 
Mama Ajengan berpikir dalam hatinya bagai manakah caranya untuk dapat menyebar luaskan atau mempopulerkan ajaran agama islam karena pada waktu itu sangat sulit sekali karena banyak kepercayaan-kepercayaan dan agama lain yang di anut oleh masyarakat setempat, sedangkan ajaran agama islam pada waktu itu masih belum dipahami dan di mengerti maknanya.<ref name="debus"/> Pada tengah malam bulan purnama Mama Ajengan mengumpulka para santrinya untuk bersama-sama menciptakan satu kesenian yaitu menabuh seperangkat alat-alat yang terbuat dari pohon pinang dan kulit kambing sehingga dapat mengeluarkan bunyi dengan irama yang sangat unik sekali yang kemudian kesenian tersebut dinamakan debus.v Dengan cara menyajikan kesenian ini, diharapkan dapat menarik masa yang banyak, Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dalam menjalankan tugas menyebarluaskan ajaran agamanya nanti dan mungkin akan banyak rintangan-rintangannya maka disamping belajar kelihaian menabuh alat-alatnya diajarkannya pula ilmu-ilmu kebatinan baik rohani maupun jasmani dipelajarinya pula ilmu-ilmu kekebalan /kekuatan dalam dirinya masing-nasing umpamanya tahan pukulan benda-benda keras seperti batu [[bata]], [[kayu]], kebal terhadap [[golok]]-golok tajam dsb.<ref name="debus"/> Menjalani dan mendalami berbagai ilmu-ilmu kebatinan tersebut untuk menjaga apabila terjadi dikemudian hari sewaktu mereka mempopulerkan ajaran agamanya.<ref name="debus"/> Didalam rangka mempertunjukan kesenian debus tersebut mama Ajengan dan para santrinya yanh telah mahir dan dibekali oleh ilmu-ilmunya masuk, keluar kampung bahkan ke berbagai kota mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat umaro tua muda, laki-laki perempuan sambil memasukkan pengaruh ajaran agamanya lewat kesenian yang dipertunjukannya itu dengan membawakan lagu-lagu solawatan dan berjanji yang mengambil dari kitab suci [[Al-qur'an]] yang isinya mengajak masyarakat banyak untuk dapat memahami dan melaksanakan ajaran agama islam.<ref name="debus"/> Sampai sekarang secara turun temurun kesenian debus masih dipergunakan sebagai media untuk menghibur para tamu yang datang ke daerah tersebut disamping itu sering disajikan pada acara hajatan (kenduri) umpamanya hajat chitana ,hajat perkawinan atau upacara hari besar Umat Islam, yang sangatunik sekali sampai sekarang masih diperingati tiap terang bulan purnama tanggal 14 oleh keturunan mama Ajengan.<ref name="debus">[http://www.skeedy.com/news/others/islam/debus-di-garut/1021696/]</ref> Lagu-lagu pengiring pada kesenian debus biasanya bernafaskan [[Islam]] disamping berbahasa [[Arab]], sebagai pujian dan pujaan yang menganggeungkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.<ref name="Potensi Wisata">[Rostiyati, Ani dkk.(2004).''Potensi Wisata Di Daerah Pameungpeuk Kabupaten Garut''.Bandung: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Daerah Jawa Barat.) (kaca 36)</ref> Syair lagu tersebut dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut:<ref name="Potensi Wisata"/>
Ibadallah rijalallah <br />
Aqisuna liajlillah
Waqunu aonana fillah
Asa nabdho bifadillah
 
<br /> Waya aqta waya anjah
Waya sadatu ya ahbab
Wa antum ya solil albab
Ta'ala wansuru lillah
 
Saalnakum saalnakum
Walizufa rojaonakum
Walif amrin kosodnakum
Pasusu azmakum lillah
 
Fata Robbi bisadati
Takaqokli isarati
Asatati bisarati
Wa yaspu waktuna lillah
 
Mikasfil hajbi an aeni
Wa raf il baeni min baeni
Wa tamsil kaefi wal seni
Ainuril wajhiya Allah
 
Solatulloh hi maolana
Ala man bil hudajana
Wa man bilhaqi aulana
 
Safiil haqi indallah,jst....
 
Sedangkan di Banten kesenian Debus yang mungkin berkembang sejak sekitar abad ke-18. Menurut sebagian banyak sumber sejarah, kesenian debus [[Banten]] bermula pada abad 16 masa pemerintahan [[Sultan Maulana Hasanuddin]] ([[1532]]-[[1570]]) Debus mulai dikenal pada masyarakat [[Banten]] sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa’iyah [[Nuruddin al-Raniri]] yang masuk ke Banten oleh para pengawal [[Cut Nyak Dien]] ([[1848]]—[[1908]]).<ref name="rene2100"/><ref>Britannica Online Encyclopedia [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/503332/Rifaiyah Rifāʿīyah] (Sufi order).</ref><ref>Sejarah Singkat [http://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Debus.htm Debus.] Keluarga Pencak Silat Nusantara.</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Ilmu Sihir di Indonesia}}
 
== Lihat pula ==
* [[Orang Banten]]
 
[[Kategori:Seni bela diri]]
[[Kategori:Banten]]
[[Kategori:Budaya Sunda]]
[[Kategori:Seni bela diri Sunda]]
 
 
{{budaya-stub}}