Kekaisaran Aksum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anne C (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 68:
|stat_area5 =
|stat_pop5 =
|today = {{flag|Arab Saudi}}<br />{{flag|Eritrea}}<br />{{flag|DjiboutiJibuti}}<br />{{flag|Etiopia}}<br />{{flag|Sudan}}<br />{{flag|Yaman}}
}}
'''Kekaisaran Aksum''' atau '''Axum''', juga dikenal sebagai '''Kekaisaran Aksumite''', merupakan sebuah [[negara]] perdagangan diwilayah yang sekarang [[Eritrea]] dan utara [[Ethiopia]],<ref>{{cite book|year=Second Edition edition (1 Nov 2012)|publisher=Oxford University Press|page=48|url=http://books.google.co.uk/books?id=xeJMAgAAQBAJ&pg=PA48&dq=Aksum+eritrea&hl=en&sa=X&ei=Hh7NUozMMKb07AaFmYCADQ&ved=0CEYQ6AEwAzgK#v=onepage&q=Aksum%20eritrea&f=false|author=David Phillipson: revised by Michael DiBlasi|editor=Neil Asher Silberman}}</ref> yang telah ada dari sekitar tahun 100–940 M. Negara tersebut tumbuh dari periode [[Zaman Besi|zaman besi]] proto-Aksumite pada abad ke-4 SM sampai mencapai zaman keemasannya diabad ke-1 M, dan merupakan pemain utama di dalam perdagangan antara [[Kekaisaran Romawi]] dan [[Sejarah India|India Kuno]]. Para pemimpin Aksumite mempermudah perdagangan tersebut dengan mencetak [[mata uang Aksumite|mata uang]] mereka sendiri, negara itu mendirikan [[hegemoni]] atas penurunan [[Kerajaan Kush]] dan secara teratur memasuki politik kekaisaran pada [[Jazirah Arab]], dan akhirnya memperluas kekuasaannya atas wilayah tersebut dengan penaklukan [[Kerajaan Himyar]].
 
Rakyat Aksumite membangun sejumlah [[prasasti]] yang digunakan untuk kepentingan agama dimasa pre-Kristen. Salah satu struktur kolom granit itu adalah yang terbesar didunia yang tingginya 90 kaki.<ref name="Eospvo">{{cite book|last=Brockman|first=Norbert|title=Encyclopedia of Sacred Places, Volume 1|year=2011|publisher=ABC-CLIO|isbn=159884654X|page=30|url=http://www.google.com/books?id=JkSk4euA-TEC}}</ref> Di bawah [[Ezana]] ([[floruit|fl.]] 320–360), Aksum menjadi [[Kristen]]. Pada abad ke-7, [[Muslim]] dari [[Mekah]] menghindar dari penganiayaan [[Quraysh (suku)|Quraysh]] dengan melakukan perjalanan ke Aksum tersebut, yang dikenal dalam [[Sejarah Islam]] dengan istilah [[Hijrah ke Abisinia|Hijrah pertama]].
Baris 82:
 
=== Asal ===
Aksum sebelumnya dianggap ditemukan oleh suku [[bahasa Semitik|Semitik]]-[[Sabaea]] yang menyeberangi [[Laut Merah]] dari Arabia Selatan ([[Yemen]] modern) atas dasar teori Conti Rossini dan karya produktif sejarah Ethiopia, tetapi kebanyakan [[sarjana]] sekarang menyetujui bahwa negara itu didirikan oleh pembangunan pribumi Afrika.<ref name="Munro-Hay57" />{{Efn|Munro-Hays explains, "Evidently the arrival of Sabaean influences does not represent the beginning of Ethiopian civilisation.… Semiticized Agaw peoples are thought to have migrated from south-eastern Eritrea possibly as early as 2000BC, bringing their 'proto-Ethiopic' language, ancestor of Ge'ez and the other Ethiopian Semitic languages, with them; and these and other groups had already developed specific cultural and linguistic identities by the time any Sabaean influences arrived."<ref name="Munro-Hay57" />}}<ref>{{Cite news|authorlink=Richard Pankhurst (academic)|last=Pankhurst|first=Richard K.P.|newspaper=Addis Tribune|url=http://www.addistribune.com/Archives/2003/01/17-01-03/Let.htm|title=Let's Look Across the Red Sea I|date=January 17, 2003|archiveurl=https://web.archive.org/web/20060109162335/http://www.addistribune.com/Archives/2003/01/17-01-03/Let.htm|archivedate=2006-01-09|accessdate=February 1, 2013|dead-url=no}}</ref>
 
Lebih dari 95% dari Aksum tetap belum dijelajahi di bawah kota modern dan sekitarnya.
Baris 94:
Kekaisaran Aksum berada pada puncak kejayaannya pada waktu diperânjang disebagian besar yang kini [[Eritrea]], [[Ethiopia]] utara, [[Yemen]] barat, [[Arab Saudi]] selatan dan [[Sudan]]. Ibu kota dari kekaisaran tersebut adalah [[Aksum]], yang sekarang bagian utara Ethiopia. Hari ini sebuah komunitas kecil, kota Aksum pernah menjadi metropolis yang ramai, pusat budaya dan ekonomi. Dua bukit dan dua aliran berbaring dihamparan timur dan barat kota; mungkin memberikan dorongan awal untuk menyelesaikan daerah ini. Sepanjang perbukitan dan dataran luar kota, Aksumite memiliki makam-makam dengan batu pusara yang rumit yang disebut dengan [[Prasasti]], atau [[Obelisk]]. Kota-kota penting lainnya termasuk [[Yeha]], [[Hawulti-Melazo]], [[Matara, Eritrea|Matara]], [[Adulis]], dan [[Qohaito]], tiga kota terakhir yang sekarang adalah Eritrea.
 
Pada abad ke-3, Aksum mulai mencampuri urusan-urusan Arab Selatan, mengendalikan wilayah [[Tihama]] barat di antara wilayah lainnya. Hal ini mendominasikan negara-negara di Semenanjung Arab yang mneyeberangi Laut Merah, membuat mereka membayar Aksum sebuah upeti. Pada masa pemerintahan [[Endubis]] diakhir abad ke-3 mulai mencetak mata uang sendiri dan dinamakan oleh [[Mani (nabi)|Mani]] sebagai salah satu dari empat kekuatan besar bersamaan dengan [[Kekaisaran Sasaniyah|Persia]], [[Kekaisaran Romawi|Roma]], dan [[Sejarah Tiongkok|Tiongkok]]. Negara tersebut konversi ke [[Kristen]] pada tahun 325 atau 328 di bawah pimpinan [[Ezana dari Axum|Kaisar Ezana]] dan merupakan negara pertama yang pernah menggunakan gambar salib di atas mata uangnya. Pada tahun 350, mereka menguasai [[Kerajaan Kush]]. Pada masa itu, Aksum mengendalikan [[Ethiopia]] utara, [[Eritrea]], [[Sudan]] utara, [[Mesir]] selatan, [[DjiboutiJibuti]], [[Yemen]] barat, dan [[Arab Saudi]] selatan, sejumlah 1.25 juta kilometer persegi.
 
Pada sekitar tahun 520, [[Kaleb]] mengirimkan sebuah ekspedisi ke Yemen untuk melawan [[Yahudi Yemeni|Yahudi]] raja [[Himyarite]] [[Dhu Nuwas]], yang menganiaya orang-orang Kristen/komunites Aksumite di dalam kerajaannya. Dhu Nuwas digulingkan dan dibunuh dan Kaleb menunjuk seorang Kristen Himyarite, Sumuafa Ashawa, sebagai raja mudanya. Namun disekitar tahun 525 raja muda ini digulingkan oleh seorang Jenderal Aksumite [[Abreha]] dengan dukungan rakyat Ethiopia yang menetap di Yemen, dan memotong upeti untuk Kaleb. Ketika Kaleb mengirim ekspedisi lain terhadap Abreha pasukan ini membelot dan membunuh komandan mereka serta bergabung dengan Abreha. Ekspedisi lain untuk melawan mereka dikirim dan meninggalkan Yemen di bawah kendali Abreha, dimana ia terus mempromosikan keyakinan Kristen sampai kematiannya tak lama setelah Yemen ditaklukkan oleh bangsa Persia. Menurut Munro-Hay perang-perang tersebut merupakan lagu Aksum sebagai kekuatan yang hebat yang memperlemah otoritas Aksumite dan pengeluaran uang dan tenaga kerja yang berlebihan. Menurut tradisi Ethiopia, Kaleb akhirnya turun takhta dan pensiun kesebuah biara. Mungkin juga bahwa Ethiopia dijangkiti oleh [[Wabah Yustinianus]] pada saat itu.<ref name="Munro-Hay57" />