Hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SassoBot (bicara | kontrib)
k AABot memindahkan halaman Hubungan Amerika Serikat-Indonesia ke Hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia dengan menimpa pengalihan lama: gunakan kata 'dengan' untuk memisahkan dua entitas dalam artikel hubungan
 
(45 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Hubungan{{Infobox bilateral relations|Amerika Serikat dengan Indonesia'''|Indonesia|USA|filetype=svg|mission1=[[Kedutaan adalahBesar kronologisRepublik peristiwa-peristiwaIndonesia yangdi terjadiWashington, sebelum danD.C.|Kedutaan setelahBesar Indonesia, merdekaWashington, yang membawa dampakD.C.]]|mission2=[[Kedutaan kepada hubungan kenegaraannya denganBesar Amerika Serikat., Jakarta]]}}
[[Berkas:Obama and Susilo Bambang Yudhoyono in arrival ceremony.jpg|jmpl|300px|Presiden Amerika Serikat [[Barack Obama]] dan Presiden Indonesia [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dalam upacara penyambutan kenegaraan di [[Istana Merdeka]], [[Jakarta]], Indonesia, 9 November 2010.]]Amerika Serikat dengan Indonesia membuka hubungan diplomatik pada tahun 1949. Hubungan antara kedua negara cenderung dekat. Kedua negara tersebut merupakan negara republik dan keduanya mengakui kepentingan strategis kedua belah pihak.<ref>{{cite news | title = Why Indonesia Matters in a Season of Change – Indonesia is important to the U.S., in ways that might be unexpected | first = Roncevert Ganan | last = Almond | date = 23 October 2016| work = The Diplomat | url = https://thediplomat.com/2016/10/why-indonesia-matters-in-a-season-of-change/}}</ref>
 
Masyarakat Indonesia cenderung melihat Amerika Serikat secara positif dengan 61% warga Indonesia melihat AS secara positif pada tahun 2002, menurun ke 54% pada tahun 2011 dan kembali meningkat ke 59% pada tahun 2014.<ref>{{cite web|title=Indonesian Opinion of the United States|work=[[Pew Research Center]]|url=http://www.pewglobal.org/database/indicator/1/country/101/|access-date=20 September 2015}}</ref><ref>{{cite web|title=Opinion of the United States|url=http://www.pewglobal.org/database/indicator/1/|work=Pew Research Center|access-date=20 September 2015}}</ref> Namun, persepsi warga Indonesia terhadap AS menurun secara signifikan di masa pemerintahan Presiden [[Donald Trump]] dengan 43% warga Indonesia melihat AS secara positif dibandingkan dengan 42% yang melihat AS secara negatif.<ref>{{Cite web|url=https://www.pewresearch.org/global/database/|title=Global Indicators Database|website=Pew Research Center's Global Attitudes Project|language=en-US|access-date=2019-09-07}}</ref>
== Hubungan awal sebelum kemerdekaan ==
 
=== 1801 - 1942 ===
== Sejarah ==
* Thomas Hewes adalah [[konsul]] Amerika Serikat pertama yang menjabat di [[Batavia]], [[Jawa]] pada [[24 November]] [[1801]] dan selesai menjabat pada [[26 Januari]] [[1802]].
=== Pra-Kemerdekaan ===
* Thomas Hewes adalah [[konsul]] Amerika Serikat pertama yang menjabat di [[Batavia]], [[Jawa]] pada [[24 November]] [[1801]] dan selesai menjabat pada [[26 Januari]] [[1802]].
: Konsulat ini kemudian tutup pada [[27 Februari]] [[1942]] dan dibuka kembali pada [[24 Oktober]] [[1945]]
* Robert R Purvis menjadi Agen Perdagangan di [[Medan]], [[Sumatra]] yang ditunjuk oleh Mentri Luar Negri AS pada [[12 Juli]] [[1853]]; kemudian kantor Agen Perdagangan dijadikan kantor wakil konsulat dipada tahun [[1866]] dan agen konsulat dipada tahun [[1898]]. Kantor agen perdagangan ini kemudian diperintahkan untuk ditutup pada [[4 Januari]] [[1916]] dan menjadi konsulat dengan Horace J. Dickinson sebagai konsul yang pertama pada [[21 Juli]] [[1917]]. Konsulat ini sendiri kemudian ditutup pada [[25 Juli]] [[1917]].
* Joseph Balestier menjadi konsul di [[Riau]], Kepulauan Bintan pada [[11 Oktober]] [[1833]] penunjukannya disahkan pada [[10 Februari]] [[1834]]. Tidak jelas kapan perwakilan di Riau ini akhirnya ditutup.
* Carl Van Oven menjadi agen konsuler pada [[11 Januari]] [[1866]] di [[Surabaya]], [[Jawa]]. Kantor ini kemudian menjadi konsulat dengan ditunjuknya Harry Campbel pada [[25 Mei]] [[1918]]. Konsulat Surabaya kemudian ditutup pada [[22 Februari]] [[1942]] dan dibuka lagi untuk umum pada [[27 Mei]] [[1950]].
* Edward George Taylor menjadi agen konsuler di [[Semarang]], Jawa pada [[10 Juli]] [[1885]]. Agensi ini kemudian ditutup pada [[1 Oktober]] [[1913]]
 
=== Pendaratan pertama tentara Amerika di Indonesia pada masa Perang Dunia II ===
* [[21 April]] [[1944]] AS mendarat di Hollandia (sekarang disebut ??[[Jayapura]])<ref> {{en}} Samuel Eliot Morison, Sejarah Operasi Angkatan Laut Amerika pada Perang Dunia ke II, Volume VIII. </ref>
* [[27 Mei]] [[1944]] AS mendarat di Noemfeex (sekarang disebut ??)
* [[30 Juli]] [[1944]] AS mendarat di Sansapor.
 
=== 1801 1949- 1942 1975===
== Hubungan antar negara setelah kemerdekaan 1949-sekarang ==
[[File:John Foster Dulles, Richard Nixon, and Sukarno, Presiden Soekarno di Amerika Serikat, p2.jpg|thumb|[[Soekarno]] (kanan) bersama [[John Foster Dulles]] (kiri) dan [[Richard Nixon]] (tengah) pada tahun 1956.]]
=== Perwakilan resmi ===
[[File:JFKWHP-KN-C17631.jpg|thumb|[[Soekarno]] (tengah) bersama [[John F. Kennedy]] (kiri) dan [[Lyndon B. Johnson]] (kanan) pada tahun 1961.]]
Amerika Serikat memiliki peran yang besar dalam menuntut kemerdekaan Indonesia. Adanya [[Perang Dingin]] bersamaan dengan Republik Indonesia yang menunjukan bisanya dalam menekan ancaman-ancaman komunis internal seperti [[Peristiwa Madiun]] pada tahun 1948. Kebijakan luar negeri AS terhadap Indonesia sejak tahun 1940an yaitu terus mendukung Indonesia untuk menghindari berkembangnya komunisme dan AS menjadi penyuplai senjata terbesar ke Indonesia. Setelah Jepang, Indonesia merupakan salah satu negara pro-AS terbesar di Asia. Investasi dari AS dalam industri minyak bumi dan sumber daya alam lainnya termasuk sangat besar dan Indonesia juga memiliki kendali atas jalur-jalur pelayaran yang strategis.<ref>Marc Frey, "Decolonization and Dutch-American Relations," in Krabebbendam, ed., ''Four Centuries of Dutch-American Relations'' (2009) pp 609-20.</ref>
 
Belanda mencoba mengambil alih kembali Indonesia setelah [[menyerahnya Jepang]]. Namun, nasionalisme Indonesia tumbuh secara signifikan pada masa okupansi Jepang yang kemudian menentang kembalinya Belanda sehingga menyebabkan terjadinya [[Revolusi Nasional Indonesia]]. AS berperan besar di [[Persatuan Bangsa Bangsa|PBB]] untuk menekan Belanda untuk menarik dari Indonesia dengan mengancam mencabut Belanda dari bantuan [[Rencana Marshall|Marshall Plan]]. Indonesia meraih kemerdekaan penuh dari Belanda pada Desember 1949. Indonesia memberlakukan kebijakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dan sekitar 9 dari 10 warga Belanda kembali ke negara asalnya.<ref>[[M. C. Ricklefs]], '' A History of Modern Indonesia since c. 1200'' (3rd ed. 2001) pp 261–90.</ref> Indonesia berperan besar dalam terbentuknya [[Gerakan Non-Blok]] bersama dengan [[India]] dan [[Yugoslavia]] untuk menentang pengaruh dari Amerika Serikat dan Uni Soviet. Ketika Indonesia mulai menjual karet ke [[Tiongkok]] pada pertengahan 1950an, pemerintahan AS dibawah Presiden [[Dwight D. Eisenhower|Eisenhower]] menentang kebijakan tersebut dan membujuk Indonesia untuk berhenti menjual karet ke Tiongkok sehingga hubungan diplomatik dapat berlangsung dengan baik.<ref>Soo Chun Lu, "'Trade with the Devil': Rubber, Cold War Embargo, and US–Indonesian Relations, 1951–1956." ''Diplomacy and Statecraft'' 19.1 (2008): 42–68.</ref><ref>Richard Mason, "The United States, the Cold War and Indonesia-People's Republic of China Relations, 1950–1955." ''KEMANUSIAAN: The Asian Journal of Humanities'' 23.1 (2016) [http://web.usm.my/kajh/vol23_1_2016/kajh23012016_01.pdf Online].</ref>
* [[28 Desember]] [[1949]], pengakuan Amerika Serikat atas kemerdekaan Indonesia dan penunjukkan Duta Besar pertama di Indonesia H. Merle Cochran untuk [[Kedutaan Besar Amerika di Jakarta]].
* [[20 Februari]] [[1950]] Ditunjuknya Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Dr. Ali Sastroamidjojo.
* [[13 Januari]] [[1950]] James Imam Pamudjo ditunjuk sebagai konsul terhormat pos Indonesia di [[New York]].
* [[15 Juli]] [[1950]] Abdoel Hamid menjadi konsul di [[San Fransisco]].
 
Dibawah pemerintahan [[John F. Kennedy]], AS melakukan intervensi dalam [[Sengketa Irian Barat]] antara Indonesia dengan Belanda. AS menengahi pembentukannya [[Perjanjian New York]] yang pada akhirnya memberikan Irian Barat ke Indonesia pada tahun 1969 setelah diadakannya [[Penentuan Pendapat Rakyat]] (PEPERA).<ref>David Webster, "Regimes in Motion: The Kennedy Administration and Indonesia's New Frontier, 1960–1962." ''Diplomatic History'' 33.1 (2009): 95–123.</ref> Pemerintahan AS dibawah [[Lyndon B. Johnson]] mengirimkan pasukan AS dalam jumlah besar ke Vietnam selama [[Perang Vietnam]]. Hal tersebut meningkatkan ketegangan antara Indonesia dengan AS yang diperburuk dengan semakin dekatnya Indonesia ke Blok Timur, berkembangnya [[Partai Komunis Indonesia]] dan berlangsungnya [[Konfrontasi Indonesia-Malaysia]]. Setelah terjadinya [[Gerakan 30 September|upaya kudeta]], dan terjadinya [[Pembantaian di Indonesia 1965-1966|pembantaian terduga komunis]], Presiden [[Soekarno]] digantikan dengan [[Soeharto]] yang pro-barat sehingga AS memberikan bantuan militer dan finansial ke Indonesia.<ref>Matthew Jones, "US relations with Indonesia, the Kennedy-Johnson transition, and the Vietnam connection, 1963–1965." ''Diplomatic History'' 26.2 (2002): 249–281. [https://www.jstor.org/stable/24914308 online]</ref><ref>H. W. Brands, "The limits of Manipulation: How the United States didn't topple Sukarno." ''Journal of American History'' 76.3 (1989): 785–808. [https://www.jstor.org/stable/2936421 online]</ref>
== Perjanjian/ Kerjasama Bilateral Penting ==
 
=== Krisis Timor Timur ===
* [[16 Oktober]] [[1950]] Perjanjian Kerjasama Ekonomi ditandatangani di [[Jakarta|Djakarta]]
Dengan menangnya kelompok sayap kiri [[Fretilin]] dalam perang sipil di [[Timor Leste]]. Pemerintahan Soeharto khawatir jika adanya pemerintahan kiri sebagai tetangga dapat membangun gerakan-gerakan separatis di Indonesia.<ref>{{cite book|author=Rebecca Strating|title=Social Democracy in East Timor|url=https://books.google.com/books?id=ufGoCgAAQBAJ&pg=PA30|year=2015|publisher=Routledge|pages=30–31|isbn=9781317504238}}</ref> Beberapa kelompok anti-Fretilin melarikan diri ke [[Timor Barat]] dan meminta pemerintah Indonesia untuk menganeksasi Timor Leste. Pada 6 Desember 1975, Presiden AS [[Gerald Ford]] dan menteri luar negeri [[Henry Kissinger]] bertemu dengan Soeharto dan mengindikasikan bahwa AS tidak akan menentang [[Operasi Seroja|invasi Indonesia ke Timor Leste]]. Pada esok harinya Indonesia melakukan invasi ke Timor Leste dan menjadikannya provinsi ke-27 bernama [[Timor Timur]]. Posisi AS tersebut diakibatkan oleh inginnya AS mempertahankan hubungan diplomatik yang baik dengan Indonesia akibat dari berkembangnya pengaruh Indonesia dalam kawasan Asia Tenggara..<ref>Brad Simpson, "‘Illegally and Beautifully’: The United States, the Indonesian Invasion of East Timor and the International Community, 1974–76." ''Cold War History'' 5.3 (2005): 281–315.</ref> Setelah invasi, AS terus memberikan bantuan militer ke Indonesia sebesar $20 juta setiap tahunnya dan penjualan senjata ke Indonesia meningkat secara signifikan selama masa pemerintahan [[Jimmy Carter]].
 
Pendudukan Indonesia di Timor Leste selama hampir 25 tahun dipenuhi dengan konflik antara kelompok separatis terutama Fretilin dengan militer Indonesia. Indonesia mengalami sanksi dari AS dibawah pemerintahan [[Bill Clinton]] ketika terjadinya konflik berdarah setelah berlangsungnya [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum kemerdekaan]] yang menunjukan besarnya dukungan terhadap kemerdekaan pada tahun 1999.<ref name="WPI">{{cite web|title=Report: U.S. Arms Transfers to Indonesia 1975–1997 – World Policy Institute – Research Project|url=http://www.worldpolicy.org/projects/arms/reports/indoarms.html|website=World Policy Institute|access-date=July 13, 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20170226181104/http://www.worldpolicy.org/projects/arms/reports/indoarms.html|archive-date=February 26, 2017|url-status=dead}}</ref> Indonesia melepaskan kekuasaannya dari Timor Leste setelah masuknya intervensi asing yang dipimpin oleh Australia.<ref>Benedict R. Andersen, "East Timor and Indonesia: Some Implications," in Peter Carey and G. Carter Bentley, eds., ''East Timor at the Crossroads: The Forging of a Nation'' (University of Hawaii Press, 1995), 138–40.</ref><ref>Adam Schwarz, ''A Nation in Waiting: Indonesia’s Search for Stability (Westview Press, 2000) pp 198–204.''</ref>
== Alamat kedutaan ==
=== Kedutaan Indonesia di Amerika Serikat ===
: Duta H. E. Mr. Sujatman P Hadiningrat
: 2020 Massachusetts Avenue, N.W.
: Washington D.C. 20036, Amerika Syarikat
: Telepon: (1-202) 775-5200 to 775-5207
: Faks: (1-202) 775-5365
: Emel: komwsh@embassyofindonesia.org
: Laman web: http://www.embassyofindonesia.org
 
=== MisiSejak Tetap Indonesia di PBB2000 ===
Sejak berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1989 dan krisis Timor Leste pada tahun 2000, hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Indonesia telah membaik. Hubungan antara kedua negara mencapai puncaknya pada tahun 2000 setelah Indonesia mengalami transisi dari pemerintahan otoriter menuju pemerintahan yang demokratis. Perbaikan hubungan juga diakibatkan oleh efektifnya kebijakan anti-terorisme di Indonesia. Presiden AS [[Barack Obama]] mengakui pentingnya peran Indonesia dalam urusan dunia.<ref>Ann Marie Murphy, "US rapprochement with Indonesia: from problem state to partner." ''Contemporary Southeast Asia'' (2010): 362–387. [https://www.jstor.org/stable/25798864 online]</ref><ref>Meidyatama Suryodiningrat, "US rapprochement with Indonesia: From problem state to partner—A response." ''Contemporary Southeast Asia'' 32.3 (2010): 388–394. [https://muse.jhu.edu/article/412806/summary excerpt]</ref>
: Wakil Tetap/Duta Besar Bpk. Rezlan Ishar Jenie
: 325 East 36th Street New York
: New York 10016, Amerika Syarikat
: Telepon: (212) 972.8333
: Faks: (212) 972.980
: Emel ptri@indonesiamission-ny.org
: Laman web: http://www.indonesiamission-ny.org
 
Amerika Serikat memiliki kepentingan ekonomi, komersil, dan keamanan di Indonesia. Hal itu didasari atas lokasi Indonesia yang strategis yang dilalui oleh beberapa jalur perdagangan dunia. Kooperasi keamanan antara kedua negara terus berkembang meskipun tidak adanya perjanjian resmi antara kedua negara. Kerjasama antara kedua negara dalam kontraterorisme terus berkembang terutama setelah terjadinya serangan [[Bom Bali 2002|bom Bali pada tahun 2002]] dan diketahuinya adanya kelompok-kelompok teroris seperti [[Jamaah Islamiyah]].
=== Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia ===
 
: Jl. Merdeka Selatan 4-5
=== Perwakilan resmiDiplomatik ===
: Jakarta 10110
[[Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta|Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia]] berlokasi di Jakarta dengan [[Konsul|konsulat jenderal]] berlokasi di [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan [[Kota Medan|Medan]].
: Telepon: (62-21)3435-9000
 
: Faks: (62-21)3435-9922
Sedangkan Kedutaan Besar Indonesia di Amerika Serikat berlokasi di Washington D.C. dengan konsulat jenderal berlokasi di [[Kota New York|New York]], [[San Francisco|San Fransisco]], [[Los Angeles]], [[Chicago]], dan [[Houston, Texas|Houston]].<ref>{{Cite web|url=http://education.embassyofindonesia.org/daerah-yuridiksi-kjri-di-amerika-serikat/|title=Daerah Yuridiksi KJRI di Amerika Serikat|date=October 22, 2013}}</ref>
: Laman web: http://www.usembassyjakarta.org/embassy.html
 
== Lihat pula ==
 
*[[Kedutaan Besar Amerika di Jakarta|Kedutaan Besar Amerika Serikat]]
* [[Daftar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia]]
* [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat]]
===* [[Kedutaan Indonesia diBesar Amerika Serikat, ===Jakarta]]
* [[Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, D.C.]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* Kronologis hubungan Amerika - Indonesia dari Perpustakaan Kongres (''Library of Congress'')
<references/>
{{clear}}
{{LN Indonesia}}
[[Kategori:Hubungan luar negeri Amerika Serikat|Indonesia]]
[[Kategori:Hubungan luar negeri Indonesia|Amerika Serikat]]
 
=== Kedutaan[[Kategori:Hubungan Amerika Serikat didengan Indonesia| ===]]
[[en:Indonesia – United States relations]]
[[Kategori:Hubungan luar negeribilateral Amerika Serikat|Indonesia]]
[[Kategori:Hubungan luar negeribilateral Indonesia|Amerika Serikat]]